Pesta S. Bartolomeus, Ras (M)
Why.21:9b-14; Mzm. 145:10-11,12-13ab, 17-18; Yoh.1:45-51.
Dulu Sinis, Sekarang Manis
Sikap sinis adalah perilaku yang memandang sesuatu dengan cenderung rendah. Sikap yang diperlihatkan cenderung meragukan kebaikan yang diusahakan atau ditampilkan orang lain. Semua gagasan baik cenderung dimentahkan dengan nada sindiran.
Sinis yang kadang dibarengi sikap masa bodoh merupakan ciri stress (CNN.com , 2015). Sehingga perlu berhati-hati menghakimi mereka yang bersikap sinis. Tidak perlu ditanggapi serius. Mereka yang sini kadang hanya perlu diberi waktu dan didengarkan saja.
Nada Nathanael seperti terdengar sinis. Di saat Filipus sedang begitu semangatnya menceritakan pertemuannya dengan Yesus (Yoh 1:45), Nathanael dengan sinis menjawab “mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazareth” (Yoh 1:46). Filipus tidak terburu-buru menghakimi Nathanael, ia justru memberi ruang bagi Nathanael.
Kebenaran Filipus dipertegas oleh Yesus sendiri. Bahkan Yesus memuji Nathanael sebagai orang Israel sejati (1:47). Sikap Nathanael pun berubah, tidak lagi sinis. Ia menjadi manis di hadapan Allah, ia datang kepada Yesus dan menyembahNya (1:49).
Lalu?
Tak perlu emosi dan berbalik negatif menghadapi mereka yang sinis. Mungkin saja kita diutus menjadi “Filipus” bagi mereka. Tetap tersenyum, niscaya; sinis pun berubah manis. (Sy)