Bacaan:
Bacaan I: Kel 20:1-17;
Mzm 19:8-11;
Bacaan Injil: Mat 13:16-23.
Vero in terram bonam seminatus est, hic est qui audit verbum, et intelligit, et fructum affert, et facit aliud quidem centesimum, aliud autem sexagesimum, aliud vero trigesimum ; “Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengarkan sabda itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah ada yang seratus, ada yang enam puluh, dan ada yang tiga puluh ganda”.
Allah senantiasa mewahyukan diri-Nya kepada manusia. Dia selalu berhasrat membangun relasi dengan kita semua. Sejak semula, Allah berkomunikasi secara langsung, namun karena keberdosaan kita, Tuhanpun mengunakan perantaraan para nabi-Nya. Musa dipilih untuk menyampaikan Hukum Allah. Hukum untuk mengatur keseimbangan relasi antara Tuhan dan manusia. Dekalog yang mengatur 3 perintah dalam membina relasi dengan Allah dan 7 peraturan dalam berhubungan dengan manusia.
Bila hukum ini ditaati, maka relasi kasih kitapun baik pada Tuhan maupun sesama akan berbuah. Laksana benih yang ditaburkan di tanah yang baik sehingga bertumbuh dan membuahkan hasil yang memuaskan. Allah memberikan hukum-Nya agar manusia bertumbuh dan berbuah dalam relasinya dengan Tuhan dan sesama. Dan hukum tersebut disempurnakan melalui kehadiran Kristus. Yesus yang merangkum dan mengintisarikan 10 perintah Allah menjadi 2 perintah Kasih, karena Allah sendiri adalah Kasih itu sendiri.
Maka pada saat kita melakukan perintah Kasih, kita melaksanakan perintah Allah. Di dalam kasih itulah benih, Sabda Allah, dapat berkembang dan berbuah masak. Marilah kita mengusahakan kasih dalam keluarga kita sehingga merekapun dapat merasakan kehadiran Allah yang mengasihi melalui tiap anggota keluarga kita. Kebersamaan kasih inilah yang akan menghilangkan segala kuasa si jahat serta kekhawatiran dan tipu daya dunia. Kasih menjadi akar yang memampukan Sabda Allah bertahan, bertumbuh dan berbuah masak.
AY