Yeremia 20:10-13
Roma 5:12-15
Matius 10:26-33
TENANGLAH, JANGAN TAKUT
Baru-baru ini saya diminta untuk datang ke sebuah rumah sakit di bilangan Jakarta Selatan. Saya ke sana untuk memberi perminyakan orang sakit. Sampai di lantai perawatan saya sudah ditunggu oleh seorang umat. Lalu saya diantar ke ruangan menjumpai ibunya yang sedang terbaring. Ibu ini menderita sakit dalam yang cukup parah. Ketika saya masuk ruangan perawatan, saya memandang ibu itu sambil berjalan ke samping tempat tidurnya. Tangannya gemetar, wajahnya penuh ketakutan. Melihat itu, saya tahu apa yang harus saya lakukan dan katakan.
Sebelum memberi perminyakan, saya mengundangnya untuk menerima sakramen tobat. Dia mau. Setelah itu ibu menerima minyak suci. Wajahnya mulai berubah, tidak setakut waktu saya datang. Saya masih menghabiskan sedikit waktu memberi kata-kata peneguhan baginya. “Tenang ibu, jangan takut. Dosa-dosa ibu sudah diampuni oleh Tuhan. Jiwa ibu sudah aman dalam naungan Tuhan. Jika Tuhan berkehendak ibu sembuh, pasti sembuh. Tapi jika tidak Tuhan pasti punya rencana lain. Ibu harus percaya bahwa rencana Tuhan itu baik.”. Sambil mendengar itu, tangan saya dipegangnya begitu erat.Â
Setelah tak berapa lama, saya pamit pergi untuk memberi perminyakan di rumah sakit yang lain. Tapi tangan saya tetap dipegangnya. Dia tidak bicara, tapi matanya seolah menyiratkan, “romo jangan pergi dulu”. Saya pun pamit dan berjanji akan mengutus pro-diakon untuk memberinya komuni kudus pada hari Minggu.Â
—
Sabda Tuhan hari ini kiranya meneguhkan kita, kepada siapa kita harus takut. Dalam Injil Yesus bersabda, “Janganlah takut kepada musuhmu, kepada mereka yang hanya dapat membunuh tubuh tapi tak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutlah Dia yang berkuasa membunuh baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka”.Â
Semua tubuh manusia pada akhirnya akan mati. Tapi jiwa, akan hidup kekal jika kita serahkan kepada Tuhan. Dalam hidup ini, apapun yang terjadi, tetap setialah kepada Tuhan. Akuilah Dia, tetap percaya, dan jangan menyangkal-Nya.
Iblis akan mencoba segala cara – termasuk memberi kita cobaan – sakit dan penderitaan agar kita menyangkal Tuhan.Â
—
Jadi, kamu gimana?
RA