Kel 19:2-6a
Roma 5:6-11
Matius 9:36-10:8
INISIATIF
Pernahkah anda menyadari? Kalau dipikir-pikir, solusi atas segala masalah di dunia ini mudah sebenarnya. Hanya butuh sikap inisiatif. Ada yang mau memulai pertama kali untuk memperbaiki.
Banyak orang komplain masalah sampah bumi, tapi hanya segelintir orang yang berinisiatif menyelesaikannya. Memilah sampah, mengurangi penggunakan plastik streofoam, membawa tumbler sendiri untuk minum. Tapi ini pun masih kurang. Belum menjadi gerak bersama seluruh masyarakat manusia. Bisa-bisa yang melulu inisiatif menjadi lelah dan menyerah karena hanya bekerja sendirian.
Saat menyelesaikan konflik antar pribadi, hanya bisa diselesaikan jika ada salah satu yang berinisiatif berdamai. Selama tidak ada yg tergerak menginisiasi perdamaian untuk pertama kali, pasti akan diam terus sepanjang masa.Â
—
Dosa dan kesalahan membuat kita jauh dari Tuhan. Relasi kita dengan-Nya jadi berjarak. Siapa yang berinisiatif memperbaiki relasi itu? Manusia?.. Bukan. Tapi Allah yang berinisiatif.Â
Dalam bacaan pertama dari Kitab Keluaran, Allah berinisiatif mengikat perjanjian dengan umat-Nya Israel. Israel diikat. “Jika engkau sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri di antara segala bangsa”. Mereka akan dijaga dan dilindungi betul, jika mereka mau mendengarkan Firman-Nya sungguh-sungguh.Â
Paulus lewat suratnya kepada jemaat di Roma pun menegaskan, “waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka”. Kristus tidak menunggu kita jadi baik dulu, atau benar dulu. Dia mati untuk kita bahkan saat kita masih berdosa. Dia yang pertama bertindak untuk keselamatan kita. Sungguh mengagumkan inisiatif Allah melalui Kristus untuk mendamaikan kita dengan Diri-Nya.Â
—
Situasi yang mirip juga ada dalam bacaan Injil. Ada orang banyak yang mengikuti Yesus. Mereka terlantar seperti domba tak bergembala. Mau kabur dari situasi ini? Bisa!.. Mau cuek juga bisa, mau tidak peduli?.. Apalagi. Itu juga bisa. Tapi Yesus mengambil opsi lain. Ia berinisiatif tetap melayani mereka. Ia mengutus ke-12 murid-Nya untuk diutus pergi berdua-dua memberitakan Kerajaan Surga sudah dekat. Kristus memberikan mereka kuasa untuk mengusir roh jahat dan mengusir segala penyakit. Padahal orang-orang yang dilayani itu tak pernah minta mereka didatangi, didamaikan atau disembuhkan. Semua didasarkan atas kasih Allah yang begitu besar.Â
Lewat perutusan ini, para murid juga dibentuk menjadi pribadi yang berinisiatif dan berani. Mereka diutus membawa kuasa Yesus sendiri. Untuk apa takut?
—
Maka jadinya jelas. Kasih Allah dalam diri orang beriman akan berbuah sikap inisiatif. Inisiatif untuk memperbaiki yang rusak, menertibkan yang kacau, menyembuhkan yang sakit, mendamaikan yang bertengkar juga berani melawan kejahatan.Â
Jadi, masih nyaman jadi orang yang selalu menunggu orang lain memulai, atau mau jadi yang pertama – berinisiatif melakukannya?Â
—
Kamu gimana?
RA
Â