Jumat pekan Paskah ke-7 (P)
Novena Roh Kudus hari ke-8
Bacaan:
Bacaan I: Kis 25:13-21;
Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab;
Bacaan Injil: Yoh 21:15-19;
_Domine, Tu omnia nosti, Tu scis quia amo te_ ; “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau”.
Dalam cerita tiga negara, ada kisah di mana Liu Bei mendatangi kediaman Zhuge Liang sampai tiga kali untuk menunjukkan kesungguhan hatinya dalam meminta Zhuge Liang menjadi penasehat militernya. Dan melalui pendampingan Zhuge Liang, Liu Bei pun berhasil mendirikan kerajaan Shu. Hal yang sama ditanyakan Yesus hingga tiga kali kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Yesus ingin mencari tahu kesungguhan Petrus dalam mengasihi-Nya. Melalui ketulusan kasih itulah, Petrus dimampukan untuk mengikuti Kristus hingga akhir.
Cinta sejati tidak pernah berakhir, bahkan kasih mampu menaklukan kematian. Sebagaimana diungkapkan Paulus bahwa Kristus tetap hidup dalam dirinya: “Bukan aku lagi yang hidup melainkan Kristus yang hidup dalam diriku” (Gal 20:20). Pada saat kita sungguh mencintai dan mengikuti Kristus, maka kitapun akan menampakan Kristus yang hidup kepada sesama kita. Bukti dari mengasihi seseorang adalah kita berani berkorban demi kebahagiaan orang tersebut. Kita berani mengikuti nasehat, petunjuk dan keinginan dari orang yang kita cintai. Inilah yang diminta Yesus kepada Petrus, agar ia berani mengikuti kehendak Tuhan bagi keselamatan manusia.
Pada saat kita mengikuti kehendak Allah, maka kita menjadi duta, bahkan anak-anak-Nya. Allah menjadi hidup di dalam diri kita. Sebagaimana kita mengikuti perintah Kristus. Kristus sungguh hidup dalam diri kita. Itulah sebabnya, Paulus dengan yakin mengatakan bahwa Kristus hidup. Kita masing-masing dipanggil untuk menjadi seperti Petrus (batu karang) bagi mereka yang kita cintai. Kita dipanggil untuk meneruskan semangat, cita-cita dan perjuangan Kristus menjadi pewarta kabar gembira dan keselamatan bagi sesama.
AY