Bacaan I: Kis 13:26-33;
Mzm 2:6-7.8-9.10-11;
Bacaan Injil: Yoh 14:1-6.
Ego sum via, et veritas, et vita. Nemo venit ad Patrem, nisi per Me ;
“Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”
Bila ditanya apakah kita mengenal Uskup kita masing-masing, umumnya akan menjawab mengenal. Tetapi pada saat ditanya lebih dalam terkait dengan hobi, warna kesukaan sampai pada makanan kesukaan, kita kesulitan menjawab. Maka haruslah dibedakan antara mengetahui dan mengenal. Kita tahu seseorang belum tentu mengenalnya. Namun yang terpenting bukan hanya sekedar mengenal tetapi juga memaknai relasi kita dengan orang tersebut. Bukan sekedar tahu dan mengenal siapa itu Yesus tetapi dapat menjawab siapa Yesus bagiku.
Pertanyaan itu menuntut pengetahuan dari sisi kognitif, pengenalan dari sisi afeksi sekaligus pemaknaan dari sisi pengalaman konkret. Pengalaman akan Kristus yang dimaknai akan jauh lebih bertahan dan berdampak dibandingkan hanya pengetahuan/pengenalan saja. Itulah yang dialami Paulus, ia bukan saja tahu dan kenal tetapi mampu memaknai hidupnya dalam terang Kristus. Pemahaman itulah yang mampu menguatkan kita saat berada dalam kesulitan dan permasalahan. Semoga kita mampu menjadikan pengalaman akan Kristus sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup.
Kita masing-masing telah diangkat Allah menjadi anak-Nya. Allah telah bersabda: “Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan”. Kita menjadi anak-Nya dengan Kristus sebagai saudara sulung kita. Sebagai saudara dalam Kristus, kita dipanggil untuk mengikuti jejak Kristus. Ambil bagian dalam tugas perutusan-Nya, menjadi jalan, kebenaran dan kehidupan. Sebagai jalan, sudahkah kita rela dilalui, direndahkan, bahkan diinjak oleh sesama kita? Sudahkah kita menjadi pribadi yang rendah hati? Sebagai kebenaran, sudah kita memperjuangkan kebenaran melalui pikiran, perkataan dan perbuatan kita? Berani menjadi teladan yang benar bagi sesama. Sebagai kehidupan, sudahkah kita memberi semangat, kegembiraan dan keberanian untuk hidup benar pada sesama kita?
AY