Kis.13:13-25
Yoh.13:16-20.
Mengucapkan Dan Mendengarkan
Sebuah video singkat di Media sosial memperlihatkan seorang anak sedang belajar. Sepertinya anak itu belajar dengan cara menghafalkan, karena ia sesekali membaca lalu mengulang kembali tanpa membaca sambil menatap ke atas. Tiba-tiba, ada orang di sekitarnya mengganggu dan buyarlah hafalannya. Anak itu pun merengek marah kepada orang tuanya karena ada yang mengganggu. Anak itu mempelajari bahan pelajaran dengan cara menghafal sambil mengucapkan kembali dengan mulutnya. Bertutur menjadi salah satu cara untuk terus mengingat. Dengan bertutur ia mengucapkan sekaligus mendengar apa yang ia ucapkan.
Kotbah Paulus di rumah ibadat merupakan sekilas seperti orang yang menuturkan kembali sebuah kisah (kis 13:15). Kisah keselamatan Allah ditututkan kembali. Kisah keselamatan Allah dalam Yesus yang sudah berlangsung sejak bangsa Israel keluar dari tanah Mesir hingga tinggal di tanh terjanji serta janji keselamatan yang dinyatakan oleh Daud. Dengan terbuka dan jelas kisah ini mudah dituturkan. Cara ini menjadi khas dalam hidup bangsa-bangsa saat itu. Karya Allah diceritakan dan terus dituturkan kepada tiap keturunan. Karya Allah dituturkan dan didengarkan dalam setiap kesempatan ibadat dan doa. Tidak mengherankan bahwa harapan akan janji keselamatan itu sungguh melekat di dalam umat beriman.
Lalu?
Iman muncul dari pendengaran dan pengaran oleh Firman Kristus (Rm 10:17-19). Mari kita lihat dalam hidup dan keluarga kita, apakah kisah kasih Allah juga dituturkan di dalam keluarga kita sehingga menjadi iman dan pengharapan yang sungguh dihidupi? Bagilah pengalaman yang kita alami dalam Kristus.
PHW