Yehezkiel 37:12-14
Roma 8:8-11
Yohanes 11:1-45
TUHAN KOK SENGAJA TERLAMBAT?
Atau kita yang mengharapkan Tuhan menolong cepat-cepat?
Jadi waktu siapa yang sebetulnya lebih pas?
Katanya, waktu Tuhan pasti yang terbaik?
Tapi Dia sengaja memperlambat kedatangannya ke Betania. Padahal sudah diberitahukan bahwa Lazarus sedang sakit keras. “Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat Ia berada”. Dua hari kemudian Lazarus sudah mati. Bahkan pada waktu Yesus tiba di Betania, Lazarus sudah berbaring dalam kubur empat hari lamanya
Tapi Tuhan santai saja. Dua hari kemudian dia mengajak murid-murid-Nya pergi ke Yudea, datang melayat. Dia datang ke tempat Dia sendiri akan dibunuh dan mati.
“Tuhan sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati” – sesal Maria dan Marta, saudari Lazarus.
Ternyata, Tuhan memang sengaja terlambat dan membiarkan “lazarus mati”.
Dia berkata, “Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu (lazarus sakit) sebab demikian lebih baik bagimu, SUPAYA KAMU DAPAT BELAJAR PERCAYA.
Yesus berdiri di depan makam lazarus, memerintahkannya untuk keluar dari kubur. Lazarus keluar dari kubur itu. Disaksikan oleh banyak orang Yahudi yang melayat dan mereka menjadi PERCAYA kepada-Nya.
—
Bukankah situasi sama akan dialami Yesus beberapa hari ke depan? Saat Dia ditangkap, didera, dianiaya bahkan menderita sampai wafat-Nya di Salib, di manakah pertolongan Bapa-Nya? Apakah Bapa-Nya juga memang sengaja terlambat menolong? Membiarkan Yesus mati?
Bisa jadi doa Yesus di atas salib menjadi doa kita juga, “Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Yesus masuk dalam pengalaman kita yang sulit percaya, yang maunya cepat-cepat dan tidak sabar menanti pertolongan Tuhan. Untuk apa?
Sekali lagi, supaya KITA PERCAYA. Dia tidak terlambat tapi tepat waktu menurut rencana-Nya. Karena pada akhirnya Yesus bangkit dari kematian.
—
Jadi, apakah waktu Tuhan yang terbaik? Tidak selalu terbaik untuk kita. Kadang kita harus mengalami kesulitan dulu, kesusahan, kehilangan, kesedihan yang mendalam dan Tuhan sepertinya sengaja terlambat menolong. Bahkan sampai perlu mengalami putus asa. Tapi pada waktunya Ia pasti menolong – menurut waktu yang Ia anggap tepat. Supaya, dalam pengalaman suram itu kita tetap PERCAYA.
“Setiap orang yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selamanya.”
—
Jadi, kamu gimana?
RA
tetap percaya pd Nya