Yehezkiel 47:1-9.12
Yohanes 5:1-16
“Tuhan menjadikanmu kuat”
Pernahkah kamu berpikir saat memohon pertolongan kepada Tuhan, terkadang Dia tidak mengabulkan persis apa yang kamu minta? Alih-alih Dia justru memberikan sedikit dorongan kekuatan agar kita mampu mewujudkan apa yang nampaknya tak mungkin kita lakukan.
Saat kita meminta kesabaran, Dia justru memasukkan kita ke dalam pengalaman emosional yg memaksa kita belajar sabar. Saat kita menemui jalan buntu, Dia mempertemukan kita dengan orang-orang dapat membantu, lalu akhirnya kita sendiri yang menemukan jalan alternatifnya.
Mengapa seperti itu? Bukankah Tuhan bisa lgsg saja memberi pertolongan persis seperti apa yang kita minta? Bisa. Tapi itu tidak membuat kita bertumbuh. Ditolong terus, dimanjain terus. Mau sampai kapan? Tuhan akan senang, jika melalui pertolongan-Nya kita bisa berjalan dan menemukan jalan keluarnya sendiri. Kita menjadi lebih hidup.
—
“Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Keluh seorang yang lumpuh 38 tahun lamanya. Tiga puluh delapan tahun, dia tidak mampu mengandalkan kekuatannya sendiri. Ia mungkin berharap Tuhan membantu dia turun ke kolam Betesda, ia masih percaya kolam itu yang menyembuhkan.
Tuhan tidak mengabulkannya, tapi memberikan pertolongan yang lain. “Bangunlah, angkatlah tilammu, dan berjalanlah”. Tuhan tau dia mampu. Tuhan tau kita mampu. Hanya butuh sedikit dorongan dan kekuatan iman maka kita mampu melakukannya.
Orang lumpuh itu sembuh dan mampu berjalan. Bukan lagi kolam yang menyembuhkan, tapi kekuatan iman yg membuat dia kembali berjalan. Kata-kata Tuhan yang memberi kekuatan. Bangunlah, angkatlah dan berjalanlah.
—
Jadi, kamu gimana?
RA