Keluaran 17:3-7
Roma 5:1-2.5-8
Yohanes 4:5-42
“Adakah Tuhan di tengah-tengah kita”
Judul kalimat itu adalah kalimat dari umat Allah yg mencobai Tuhan. Di padang gurun, mereka bersungut-sungut. Apa yang diperbuat Tuhan bagi mereka tidak mengenakkan. Mereka kehausan. Padahal mereka telah dibebaskan dari perbudakan. Tapi masih kurang.
Kurang, selalu kurang, itu yang kadang kita rasakan akan kebaikan Tuhan. Padahal apa yang Dia sudah berikan terlalu banyak untuk kita.
“Tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita oleh karena KRISTUS telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa.” Begitu tulis Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma – bacaan kedua.
Kristus tinggal di tengah-tengah kita, hadir untuk kita bahkan mati untuk kita, padahal harusnya kita yang berdosa ini menerima hukuman dari Allah, tetapi Kristus mengambil hukuman itu.
—
Perjumpaan Yesus dengan perempuan Samaria menjadi tanda bahwa Kasih Allah hadir untuk semua orang. Juga bagi mereka yang “disingkirkan”.
“Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria”. Dalam sejarah, orang-orang Samaria dianggap tidak murni, keturunan campuran dari bangsa-bangsa non Yahudi. Orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Tapi Yesus tetap menawarkan diri-Nya sebagai Air Kehidupan kepada siapapun yang haus.
“Kehausan” perempuan Samaria nampak dalam hidupnya. Dia sudah mempunyai lima suami, dan yang ada sekarang padanya pun bukan suaminya. Perempuan ini dalam hubungan yang tidak resmi. Yesus datang berbicara kepadanya, menawarkan jalan keselamatan baginya.Â
—
Yesus menawarkan hidupnya sebagai air kehidupan bagi kita yang haus.Â
Jadi, kamu gimana?
RA