Renungan Harian Singkat, 11 Februari 2022, SABTU PEKAN BIASA V

158

 

Kej 3:9-24

Mrk 8:1-10

“KITA PATUT BERSYUKUR”

Menjadi pengikut Kristus, atau menjadi Katolik secara khusus harus menjadi orang yang selalu bersyukur. Mengapa?

Untuk menggapai keselamatan, kita tidak perlu melakukan banyak hal. Tinggal duduk manis. Tidak perlu susah-susah melakukan usaha banyak. Tidak perlu potong kambing setiap tahun. Tidak perlu jalan berlutut berkilo-kilometer. Tidak perlu cambuk-cambuk diri untuk menggapai keselamatan.

Tuhan yang melakukan semuanya untuk kita.

Dia yang mendatangi. Dia yang memberikan diri-Nya. Dia yang wafat dan bangkit untuk kita.

Hal itu kelihatan juga kok dalam Perayaan Ekaristi. Kita tinggal datang, duduk manis, mendengarkan, menanggapi secukupnya, lalu terima Tuhan dalam Sakramen dan Berkat sebelum pulang. Semua sudah dilakukan oleh Imam dan Petugas untuk kita. Kurang apa?

Itulah pengalaman syukur yang tak terkira. Ada orang yang mengurus semuanya, kita tinggal duduk saja, menerima kasih mereka.

Ada 4000 orang yang kelaparan. Kalau disuruh pulang mereka akan rebah di jalan karena kelaparan. Tuhan menerima 7 roti, mengucap berkat dan syukur, membagikannya. Semua makan dan kenyang. Roti sisa 7 bakul. Orang-orang itu tinggal duduk manis, Tuhan yang melakukan semuanya.

Bersyukurlah, karena dulunya kita orang susah. Susah payah mengusahakan semua sendiri.

Tidak ada penderitaan yang paling berat selain, susah di dunia eh susah juga menggapai keselamatan di surga.

Jangan lupa. Masih ada banyak orang yang kehilangan rasa syukur dalam hidupnya. Mereka yang sendirian. Mereka yang susah dan berjuang sendirian. Mereka yang sakit dan sendirian menghadapi sakratul maut.

Mari kita juga hadir untuk mereka, melakukan semuanya untuk mereka seperti yang Tuhan lakukan untuk kita. Semoga lewat ini, keluarlah ungkapan rasa syukur dari mulut mereka.

Rm. Aldo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here