“Saya berobat gratis, obat dan dokternya cocok. Alhamdulillah rasa pusing sudah hilang dan tekanan darah saya sudah kembali normal, sejak saya melakukan pemeriksaan rutin di Balkesmas Cibiru,” kata Kasih yang berusia 55 tahun.
Balai Kesehatan Masyarakat atau Balkesmas Cibiru yang dibuka oleh Romo Samuel Pangestu pada 14 Februari 2002, terletak di Cluster Cibiru Lippo Cikarang. Sebagai karya sosial pertama Cikal Bakal Paroki Ibu Teresa (dulu masih Stasi St. Hendrikus, Paroki Bekasi), Balkesmas Cibiru adalah bentuk keprihatinan gereja akan ketiadaan pelayanan kesehatan masyarakat di kala itu.
Balkesmas Cibiru adalah pelayanan kesehatan pertama yang ada di daerah tersebut. Hingga saat ini sudah ada 16 tenaga dokter dan 24 apoteker yang siap berjaga bergantian. Setiap Minggu buka pada pukul 08.00-11.00 WIB. Rata-rata 30 sampai 40 pasien yang berobat dalam sehari, dengan penyakit yang beragam seperti nyeri sendi (artitis/rematik), maag dan diabetes. Fasilitas obat-obatan dan rontgen gratis diberikan oleh Balkesmas. Urusan administrasi dilakukan oleh petugas yang berasal dari lingkungan sekitar, sebagai bentuk kepedulian umat atas karya pelayanan.
“Ada kebahagiaan sendiri bisa berbagi dengan sesama, sesuai ilmu yang saya miliki,” ucap Riani yang sudah 10 tahun berbakti di Balkesmas Cibiru. Balkesmas memasang tarif murah, untuk pasien baru Rp. 5.000 dan pasien lama Rp. 3.000, tapi banyak dari pasien yang dibebaskan dari biaya berobat dan biaya dokter.
“Anak saya sudah mau makan dan beratnya bertambah, setelah berobat rutin di Balkesmas setiap 2 minggu sekali,” ujar orang tua Aditya yang lahir 26 Maret 2017, yang terkena flek paru-paru. Harapannya, Balkesmas bisa menjadi sarana bagi banyak orang dan bisa menjadi lebih baik lagi.
(Lourentius EP)