Pernyataan Sikap Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI)
Terkait Aksi Bom Gereja di Surabaya
Indonesia berduka.
Belum genap seminggu peristiwa kerusuhan dan pembunuhan sadis oleh teroris terhadap anggota kepolisian di Mako Brimob Kelapa Dua, kini Gereja Katolik St. Maria Tak Bercela (Ngagel), Gereja Kristen Indonesia (Jl. Diponegoro), dan GPPS (Jl. Arjuna) yang menyebabkan 6 orang meninggal dunia dan 35 korban luka-luka (data sementara).
PP PMKRI menyatakan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas korban meninggal.
Menanggapi peristiwa bom bunuh diri tersebut, PMKRI mengutuk keras aksi terror yang merenggut korban jiwa dan meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap tenang dan tak terprovokasi oleh situasi. PMKRI mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga persatuan untuk menangkal radikalisme dan terorisme di kalangan masyarakat.
PMKRI mengharapkan agar pemerintah dan pihak kepolisian segera mengusut tuntas pelaku bom bunuh diri yang menyerang Gereja Katolik dan Kristen dan di atas segalanya melakukan pemberantasan yang radikal terhadap tindakan teror demi memastikan dan menjamin keamanan nasional seluruh warga Negara Indonesia.
Dua peristiwa teror yang terjadi dalam seminggu ini merupakan tanda bahwa Negara lemah dan tak hadir serta aparat keamanan kita lalai dan abai sehingga menyebabkan tindakan yang merenggut banyak nyawa itu terjadi.
PP PMKRI berkoordinasi dengan rekan-rekan PMKRI Surabaya untuk turun ke lokasi dan terlibat bersama umat Gereja.
Demikian pernyataan sikap PP PMKRI Santo Thomas Aquinas periode 2018-2020
#NegaraHarusHadir
#Kita_Indonesia
*Juventus Prima Yoris Kago*
_Ketua Presidium PP PMKRI_