Ingatan Bersama (Common Memory)
Dalam ibadah malam Paskah, bersama dengan bacaan pilihan yang lain, wajib dibacakan kutipan dari Kitab Keluaran. Kutipan ini berkisah mengenai pembebasan Umat Allah Perjanjian Lama dari negeri perbudakan di bawah pimpinan Musa. Kisah mengenai peristiwa ini selanjutnya menjadi bagian dari ingatan bersama umat yang diwariskan turun-temurun (bdk Kel 26:5-10) ; bukan sekedar sebagai peringatan akan peristiwa masa lampau, tetapi sebagai peristiwa yang tetap aktual dan menyangkut kehidupan dan menentukan sejarah bangsa.
Ingatan bersama ini menjadi daya penyatu bagi bangsa, menjadi inspirasi untuk terus bertumbuh sebagai umat yang menerima panggilan dan perutusan khusus dan menjadi kekuatan ketika umat menghadapi krisis besar yang menentukan eksistensinya. Adanya ingatan bersama inilah, antara lain, yang dapat menjelaskan mengapa Umat Allah Perjanjian Lama tidak hilang dari sejarah, sementara kelompok-kelompok lain yang sekian banyak jumlahnya yang disebut dalam Kitab Suci, hilang ditelan jaman. Ingatan bersama inilah yang merupakan inti Pujian Paskah : “Pada malam ini, ketika Engkau menyelamatkan bapa kami, membebaskan umat-Mu dari perbudakan dan mengantar merekaa lewat dasar Laut merah yang sudah kering.
Pada malam ini umat yang mengimani Kristus Kaubebaskan dari kejahatan dunia dan kegelapan dosa, Kau pulihkan dalam rahmat Allah dan Kauterima dalam Gereja yang kudus”. Penggunaan kata “malam ini”- bukan “malam itu” – menegaskan aktualitas peristiwa-peristiwa yang dikenangkan itu, yaitu Paskah Perjanjian Lama dan Paskah Kristus. Paskah adalah saat ketika umat merawat ingatan bersama itu, merayakannya dan mengalaminya sebagai daya yang terus-menerus mempersatukan dan memerdekakan.
Aktualitas Perayaan Paskah
Dalam perayaan malam Paskah, lilin Paskah selalu baru, ditandai dengan angka tahun ketika Paskah dirayakan. Maka pertanyaannya, manakah relevansi Paskah untuk tahun 2018 ini?