KAJ.or.id – Tepas adalah pertemuan para Imam se-KAJ bersama Bapak Uskup yang diselenggarakan setiap tahun di Via Renata, Puncak. Gelombang pertama 5-8 Juni dan gelombang kedua 12-15 Juni 2017.
Sasaran Tepas 2017 agar para Imam memahami perubahan dan mengidentifikasi tantangan/persoalan, merumuskan sasaran strategis implementasi serta mengolah dan menyepakati langkah-langkah.
Kali ini para Imam se-KAJ menganalisis dan merefleksikan situasi negara terkini dalam konteks sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. Beberapa narasumber diundang untuk semakin mempertajam analisis, antara lain Ibu Maria Puspitasari, Ibu Alissa wahid (Wahid Foundation/Jaringan GusDurian), dan Bapak Yunarto Wijaya (Direktur Eksekutif Charta Politica) memberikan masukan tentang tantangan dan persoalan terkait persatuan dalam kebhinnekaan. Narasumber Rm Baskara T. Wardaya, SJ memberikan inspirasi nilai-nilai filosofis sila ke-3 Pancasila dan Bapak Nico Harjanto (Kemensetneg) bersama Bapak Azis (Wakil Sekjen PBNU) memberikan masukan tentang harapan dan peluang memperkuat persatuan dalam kebhinnekaan.
Berdasarkan data yang dimiliki para Imam di tempat karya masing-masing, data makro, dan masukan dari pelbagai sumber, para Imam KAJ diajak juga untuk merumuskan isu-isu pokok persatuan dalam kebhinnekaan dan merencanakan gerakan pastoral evengelisasi untuk membela persatuan dalam kebhinnekaan.
Kali ini para Imam se-KAJ menganalisis dan merefleksikan situasi negara terkini dalam konteks sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. Beberapa narasumber diundang untuk semakin mempertajam analisis, antara lain Ibu Maria Puspitasari, Ibu Alissa wahid (Wahid Foundation/Jaringan GusDurian), dan Bapak Yunarto Wijaya (Direktur Eksekutif Charta Politica) memberikan masukan tentang tantangan dan persoalan terkait persatuan dalam kebhinnekaan. Narasumber Rm Baskara T. Wardaya, SJ memberikan inspirasi nilai-nilai filosofis sila ke-3 Pancasila dan Bapak Nico Harjanto (Kemensetneg) bersama Bapak Azis (Wakil Sekjen PBNU) memberikan masukan tentang harapan dan peluang memperkuat persatuan dalam kebhinnekaan.
Berdasarkan data yang dimiliki para Imam di tempat karya masing-masing, data makro, dan masukan dari pelbagai sumber, para Imam KAJ diajak juga untuk merumuskan isu-isu pokok persatuan dalam kebhinnekaan dan merencanakan gerakan pastoral evengelisasi untuk membela persatuan dalam kebhinnekaan.