KAJ.or.id – Pastoral Mahasiswa Keuskupan Agung Jakarta (PMKAJ) merupakan pelayanan pastoral yang dinaungi & dihidupi oleh mahasiswa Katolik di Keuskupan Agung Jakarta. PMKAJ terdiri dari berbagai unit, yaitu Unit Tengah, Unit Barat, Timur, Selatan & Pastoran Unika Atmajaya Jakarta.
Peran serta orang muda Katolik khususnya para mahasiswa Katolik di Jakarta dalam kehidupan bermasyarakat, menjadi suatu perhatian yang penting bagi Gereja saat ini. Mahasiswa merupakan muda mudi yang berperan penting untuk gereja di masa depan, kaum muda diajak untuk semakin berbakti, bukan hanya kepada sesama, tapi juga kepada masyarakat luas dan bangsa dengan mengamalkan Pancasila dan menikmati kemerdekaan bersama Allah dengan semangat muda.
Temu Mahasiswa 2016 merupakan rangkaian kegiatan bagi PMKAJ yang sudah diawali dengan Pra Temu Mahasiswa 2016, berbentuk talkshow pada 26 Juni 2016 di aula Kolese Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat.
Temu Mahasiswa 2016 dilaksanakan pada 16 – 18 September 2016 dengan Misa Pembukaan Acara yang dipimpin oleh Romo Sigit dan Romo Robert di Bukit Talita Mountain Resort – Gabriel Hall, kemudian dilanjutkan sambutan dari Ketua Pelaksana dan dari semua Romo Moderator. Malam harinya dilanjutkan dengan presentasi per unit, dimana setiap unit, yaitu unit tengah, unit barat, unit timur, unit selatan & Pastoran Unika Atmajaya Jakarta menjelaskan tentang seluruh kegiatan KMK yang berada di unit mereka masing-masing, dan mengetahui pentingnya PMKAJ bagi mahasiswa Katolik Jakarta.
Sesi pertama, yaitu Arah Dasar KAJ. Romo Swa menekankan bahwa Allah yang Maharahim itu membawa kita pada pengampunan. Bapa Suci mengatakan kasih itu diwujudkan dalam kehidupan konkret, yaitu kasih Allah sendiri. Bapa Suci juga mengajak agar kita gembira apapun masalahnya.
Beliau menjelaskan bahwa inti dari ARDAS KAJ adalah mewujudkan Kerajaan Allah yang Maha Rahim. Adapun sasaran prioritasnya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayan pastoral dan kader awam. Harus ada relasi diantara satu dengan yang lainnya, serta harus memiliki konsentrasi tentang keluarga, tidak bisa tidak, karena kita berasal dari keluarga.
Berikut renstra (rencana strategis) KAJ adalah terselenggaranya kaderisasi mahasiswa Katolik, diharapkan hal ini ada di PMKAJ. Diharapkan setiap PMKAJ membuat renstra masing-masing, mengadakan monitoring, dan evaluasi yang dilaksanakan pada akhir tahun sebelum merencanakan program tahun berikutnya.
Sesi kedua, yaitu Muda dan Merdeka (refleksi PMKAJ dulu dan sekarang). Kak Peter Kasenda (Aktivis PMKAJ) yang berbagi pengalaman dalam karyanya dari awal terbentuknya PMKRI yang lebih mengarah ke politik dan PMKAJ yang lebih mengarah ke spiritual, serta RD Antonius Didit Soepartono menjelaskan inti dari “Muda dan Merdeka”. Adapun tantangannya dewasa ini adalah bagaimana menjadi seorang Mahasiswa Katolik, yaitu dengan memanfaatkan media social dengan baik dan benar serta tahu arah Gereja, yaitu sebagai gerakan umat Allah yang membawa Kerajaan Allah yang Maha Rahim. Saling melayani!
Cara menyuarakan muda dan merdeka ini kepada teman-teman di KMK setiap kampus kita agar bisa lebih aktif, yaitu kita harus menjadi gembala yang baik, jangan putus asa dan terus ajak mereka agar tetap terus aktif. Hal yang diutamakan dalam kegiatan TEMA ini adalah kita harus semangat dan punya modal yang baik, merumuskan sesuatu dengan baik, dan diadakan misa setiap Jumat Pertama di setiap kampus-kampus.
Sesi ketiga, yaitu Sharing Pleno tentang TEMA inti. Sesi ketiga ini dihadiri oleh tiga alumni dari PMKAJ. Pertama Ka Christin yang menjelaskan tentang anak muda yang harus berani bermimpi. Menurut Ka Christin mimpi itu gratis! Jangan memperdulikan mimpi orang lain, membantu memberi arahan, membantu membuat prioritas, mampu mengembangkan potensi diri, dan mampu menghasilkan focus serta konvertkan kedepan dengan membuat road map. Alumni yang kedua ialah Ka Oni yang berpendapat bahwa milikilah cita-cita sesuai hobi, jangan takut lelah, sakit, lapar, berpikirlah yang positif, banyak membantu orang susah, dan banyak berdoa serta berpegang pada Tuhan saja. Adapun pentingnya berjejaring, yaitu membawa manfaat penting bagi kehidupan terutama untuk masa depan kaum muda dalam dunia bisnis. Hal terpenting adalah persahabatan yang harus dibina terus menerus.
Sama hal nya dengan Ka Oni, Ka Rini menambahkan bahwa usia produktif akan semakin banyak dan kompetisi akan semakin ketat. Maka dari itu beliau mengatakan bahwa berjejaring sangatlah bermanfaat. Sebagai kaum muda Katolik, kita diharapkan lebih kompak dalam menghadapi bonus demografi 2020 kelak dan saling menguntungkan satu sama lain.
Adapun pesan dari Romo Ismartono tentang muda dan merdeka adalah carilah persahabatan dan belajar mencari ilmu. Bukan hanya ilmu yang kita peroleh tapi juga persahabatan. Semakin muda diri kita maka kita pun semakin merdeka. Merdeka itu ada dua yaitu, merdeka dari dan merdeka untuk. Merdeka dari orang lain dan merdeka untuk diri sendiri.
Sesi keempat, yaitu membahas tentang Action Plan ke depannya dalam tiap unit, serta membuat analisis SWOT mengenai unit mereka masing-masing. Hal penting dari analisis permasalahan tiap 5 unit tersebut adalah kurangnya dana dan keterlibatan mahasiswa yang kurang aktif. Adapun Action Plan yang akan dilakukan untuk kedepannya, yaitu Kaderisasi, Dialog Antar Agama, Ekologi, Kesenian (Teater Mahasiswa Jakarta), dan Jejaring Komunikasi.