Paus Fransiskus telah mengumumkan bahwa upacara kanonisasi Beata Ibu Teresa dari Kalkuta akan berlangsung pada 4 September, namun acara ini tidak mencakup kunjungan Paus ke India.
Paus Fransiskus mengumumkan tanggal 15 Maret dalam pertemuan dengan para kardinal untuk memberikan persetujuan akhir untuk beberapa langkah menjadi orang kudus, termasuk Ibu Teresa.
Biarawati Katolik ini, pendiri Kongregasi Misionaris Cinta Kasih (MC), mendedikasikan hidupnya untuk “orang termiskin dari yang miskin” berbasis di kota Calcutta, sekarang dikenal sebagai Kolkata.
Para uskup India selama pertemuan pleno mereka pada awal Maret telah secara resmi mengirim undangan kepada Paus Fransiskus untuk mengunjungi India. Selama diskusi tentang undangan tersebut, beberapa uskup telah menyarankan bahwa kunjungan Paus mencakup upacara kanonisasi.
Namun, Kardinal Baselios Cleemis Trivandrum, ketua presidium Konferensi Waligereja India mengatakan kepada para uskup bahwa para pejabat Vatikan telah memberitahu kepadanya bahwa upacara kanonisasi Ibu Teresa akan diadakan di Roma.
Pastor Joseph Chinnayan, wakil sekjen Konferensi Waligereja India mencontohkan bahwa dua upacara kanonisasi lainnya dari Santo Kuriakose Chavara Elias dan Santa Alphonsa dari India diadakan di Roma.
Paus Fransiskus membuka jalan bagi Ibu Teresa menjadi santa pada Desember ketika ia menyetujui mukjizat kedua.
Ibu Teresa lahir di Skopje, sekarang ibukota Makedonia. Dia datang ke India tahun 1929, mulai mendirikan Kongregasi Misionaris Cinta Kasih tahun 1950.
Ibu Teresa meninggal di rumah induk kongregasinya di Kolkata pada 5 September 1997, berusia 87 tahun. Proses beatifikasi dimulai dua tahun sesudahnya. Paus Yohanes Paulus II membeatifikasi dia tahun 2003. Makamnya di rumah induk telah menjadi pusat ziarah.
Tahun 1979 Ibu Teresa dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian untuk bekerja dengan orang miskin di daerah kumuh Calcutta.