Hidup ini sebuah pilihan. Maukah kita mengikuti panggilan-Nya untuk menjadi ‘garam dunia’? Itulah yang menjadi pergulatan batin dr. Irene Setiadi, ketika “ditantang” Romo Terry Ponomban, untuk membantu sesama di Atambua. Setelah 6 bulan resah, dr Irene memilih “ya”. Desember 2000, berangkatlah dr. Irene dan kawan-kawan ke Atambua. Lahirlah Kelompok Bakti Kasih Kemanusiaan (KBKK).
Sepanjang 13 tahun ini, KBKK melakukan pelbagai kegiatan misioner. Mulai dari pengungsi Timtim, korban konflik di Poso, tsunami di Aceh, hingga suku Asmat. Waktu melayani suku Asmat, di suatu kampung, dr. Irene menyapa ibu-ibu, berapa jumlah anak mereka? Banyak yang menjawab 1, 2, dan 3 anak . Dr. Irene heran, dia bertanya berapa kali si ibu melahirkan, jawabannya 2 hingga 6 kali. Dr. Irene tersentuh. KBKK memberikan beasiswa kepada lulusan SMA suku Asmat untuk menjadi perawat dan bidan.
Resep dr. Irene, yang setiap hari misa pagi ini: ”Banyak doa, menerima ekaristi, dan membaca Kitab Suci, agar kita mempunyai kekuatan untuk berkarya”. Tak heran dr. Irene banyak berkarya, selain pendiri KBKK, ia juga perintis Forum Pelayanan Penjara KAJ. Email dr Irene: irenkbkk@yahoo.com). (*)