Dua serangan bom di dekat dua gereja di kota Lahore, Pakistan, menewaskan sedikitnya 14 orang dan lebih dari 70 lainnya cedera. Serangan tampaknya ditujukan pada jemaat yang menghadiri kebaktian Minggu 15 Maret di Gereja Katolik St John dan Gereja Kristus di kawasan Youhanabad.
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, dan Presiden Mamnoon Hussain, sudah mengecam serangan bom terbaru ini.
Bukan sekali ini umat Kristen di Pakistan -yang jumlahnya sekitar 2% dari total 180 juta penduduk- menjadi sasaran serangan militan.
Tahun 2013, lebih dari 80 orang tewas dalam sebuah serangan bom di gereja di Peshawar, yang merupakan serangan terbesar atas umat Kristen di Pakistan.
Satu kelompok sempalan Taliban Pakistan yang menamakan diri Jamatul Ahrar sudah mengeluarkan pernyataan bertanggung jawab atas serangan Minggu 15 Maret.
Sejumlah saksi mata mengatakan serangan dilakukan oleh para pembom bunuh diri namun polisi belum bisa memastikannya. Para pembom bunuh diri meledakkan bomnya di dekat gerbang Gereja Katolik St John dan Gereja Kristus. (internasional.kompas.com)
Refleksi Singkat
Kita tentu merasa prihatin dengan sesama saudara/saudari kita seiman dalam Kristus, yang di banyak kawasan dimana kita minoritas selalu saja menjadi objek serangan fisik; penganiayaan dan pembunuhan. Kita dianggap kafir, haram, sehingga boleh disiksa dan dibunuh. Bahkan acapkali serangan itu diwajibkan agar kita binasa semua. Hati kita meradang dan meratap seperti kaum Israel yang ditindas sebagai di Mesir. Seperti juga Gereja Perdana yang teraniaya.
Namun hendaknya kita tidak kehilangan kepercayaan dan pengharapan dalam iman. Berulang kali dalam Alkitab muncul kalimat penenguhan “Jangan takut”. Kalimat ini muncul sebanyak 365 kali di dalam Alkitab. Sama jumlahnya dengan hari dalam setahun. Artinya Tuhan ingin kita menjalani setiap hari tanpa ketakutan.
Tuhan Yesus sendiri telah meramalkan bahwa “Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,” (Matius 24:9). “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat,” (Matius 24:13).
Dengan demikian hendaknya justru dalam penganiayaan dan pembunuhan, maka iman kita akan semakin tumbuh. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal,” (Yohanes 3:16).
Marilah Berdoa:
Tuhan Yesus kami berdoa bagi Gereja-Mu yang teraniaya dan tertindas, khususnya di daerah-daerah dimana toleransi beragama dan perdamaian masih jauh dari kenyataan. Sudilah hadir menyentuh kami secara nyata, agar iman kami semakin bertumbuh dan kami pun berani menjadi martir dan saksi-Mu. Dan semoga semua bangsa pada akhirnya terbuka matanya, bahwa semua jalan ke Surga hanyalah melalui Engkau sendiri. Sebab hanya Engkaulah Tuhan, Juru Selamat kami. Amin
Turut Berduka Cita.Semoga Korban di terima disisi Allah. Dan Keluarga yang ditinggal kan nya di beri ke tabahan dan kekuatan. Dan tidak akan dendam ke keluarga pelaku.
Turut berdukacita atas musibah yang menimpa saudara q di Pakistan…semoga iman gereja saudara menyelamatkan,dan keluarga yang tinggal kan selalu bertekun dalam doa…
mereka adalah pahlawan Iman Kristiani