Doa malam akan menjadi “jeda dalam politik” dan tidak memiliki tujuan politik selain menghidupkan kembali keinginan perdamaian Israel-Palestina pada tingkat politik dan lainnya.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, doa dan bacaan Islam dari Al-Qur’an dilantunkan di Vatikan pada hari Minggu (8/6), dalam sebuah langkah yang digawangi oleh Paus Fransiskus untuk mengantarkan perdamaian antara Israel dan Palestina.
Fransiskus membagikan undangan kepada Presiden Israel Shimon Peres dan Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas dalam kunjungannya pekan lalu ke Yordania, Israel, dan Otoritas Palestina.
Abbas, Peres, dan Fransiskus bergabung dengan para pemimpin agama Yahudi, Kristen dan Islam, disebutkan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Peres kepada Times of Israel, seperti dilansir Al Arabiya pada Sabtu (07/06).
Pejabat Tahta Suci mengatakan, doa malam menjadi “jeda dalam politik” dan tidak memiliki tujuan politik selain menghidupkan kembali keinginan perdamaian Israel-Palestina pada tingkat politik dan lainnya, sebagaimana dilansir Associated Press.
Tetap Berharap Walau Rendah
Vatikan menyiarkan secara live acara doa bersama ini agar bisa didengar oleh pemirsa di seluruh dunia. Namun, menurut Wahyu Pierbattista Pizzaballa, salah satu penjaga properti Gereja Katolik di Tanah Suci, harapan untuk acara ini tetap ada walaupun rendah.
Tidak seorang pun harus berpikir, “tiba-tiba perdamaian akan terwujud pada hari Senin, atau lebih cepat lagi,” kata Wahyu seperti dilaporkan AP. (AP.org)