Larut dalam kegembiraan kadang membuat kita lalai untuk menyadari bahwa kabar suka cita Natal bukan hanya bagi mereka yang mampu untuk mengadakan pesta yang meriah. Peristiwa Natal mengajak kita untuk menyadari bahwa suka cita Natal juga diberikan kepada mereka yang miskin dan yang tidak dipedulikan dunia. Natal merupakan manifestasi cinta kasih Allah yang begitu besar, yang telah memberikan Putera-Nya yang tunggal kepada kita, supaya menjadi sumber keselamatan dan kehidupan baru bagi semua umat manusia.
Makan Siang Natal adalah salah satu tradisi Komunitas Sant’Egidio di seluruh dunia. Acara ini bukanlah sekedar kegiatan rutin tahunan, namun merupakan cara untuk menghayati makna Natal, cara untuk menjawab kasih Allah yang demikian besar yang telah lebih dahulu dan senantiasa mengasihi kita. Makan Siang Natal merupakan ungkapan kasih dalam menyambut diri Yesus, yang hadir dalam diri saudara-saudari-Nya yang paling kecil. Mereka, yang sering dilupakan, berkumpul bersama dengan kita sebagai satu keluarga dalam perjamuan yang penuh suka cita dan kehangatan. Komunitas Sant’Egidio di Jakarta melaksanakan Makan Siang Natal sejak tahun 1996. Seiring perjalanan waktu, perjamuan ini semakin berkembang dan menghimpun semakin banyak orang, terutama mereka yang menderita, kesepian, sedih dan merasa ditinggalkan.
Mulai tahun 2010, perjamuan Makan Siang Natal dijadikan acara bersama di Keuskupan Agung Jakarta yang didukung oleh Pertemuan Mitra Kategorial Keuskupan Agung Jakarta (PEMIKAT KAJ) dan Badan Pelayanan Keuskupan Pembaharuan Karismatik Katolik KAJ (BPK PKK KAJ).
Rabu, 25 Desember 2013, tepat pada hari Natal, pada pukul 11.00 – 13.30, acara Makan Siang Natal 2013 diselenggarakan di dua (2) lokasi: Aula Panti Asuhan Vincentius Putra dan Aula Seminari Wacana Bhakti. 1,100 anak-anak, sahabat kurang mampu dan para lansia hadir dan dilayani oleh lebih dari 800 sahabat komunitas (volunteer) dari berbagai komunitas, keluarga dan individu. Setelah Misa Pontifikal di Gereja Katedral, Bapak Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo, menyempatkan waktu untuk hadir dan menyapa mereka yang dilayani dan melayani.
Di hari Natal kita melihat sebuah keajaiban. Keajaiban yang nampak pada wajah-wajah yang tersenyum dari orang-orang yang terlalu lelah menanggung beban hidup, keajaiban yang nampak dalam sebuah pelayanan bersama bagi orang-orang yang membutuhkan, juga sebuah keajaiban yang tampak pada semua orang beriman yang mendapat tempat dalam perjamuan ini, dan dalam hati mereka percaya bahwa keselamatan dunia yang penuh dapat tercipta ketika di dalamnya tumbuh kepercayaan, kedamaian, dan harmoni di antara umat manusia.
SELAMAT NATAL 2013 & SELAMAT TAHUN BARU 2014