Paus Fransiskus dalam pesan Natalnya, Rabu (25/12/2013) menyerukan kepada penduduk dunia untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban perang di berbagai Negara termasuk Suriah, Irak hingga Sudan Selatan.
Seperti dikutip AFP, Paus juga memohon penduduk dunia ikut menyelamatkan tentara anak-anak di Afrika Tengah, yang masa depannya telah dirampas oleh peperangan.
Pada pesan Urbi et Orbi (Untuk Kota dan Dunia), dia berdoa agar konflik bisa reda. Dia juga mengundang berbagai kelompok untuk bergabung mewujudkan perdamaian di dunia.
“Terlalu banyak nyawa yang telah melayang dalam konflik di Suriah serta memicu kebencian dan balas dendam,” kata Paus yang berusia 77 tahun itu di depan puluhan ribu umat Katolik yang memadati Lapangan Santo Petrus.
“Mari kita terus meminta Tuhan untuk mengampuni orang-orang Suriah tercinta dan untuk memungkinkan pihak-pihak dalam konflik untuk mengakhiri semua kekerasan dan menjamin akses ke bantuan kemanusiaan,” katanya.
Konflik di Suriah diperkirakan telah menewaskan lebih dari 126.000 orang sejak pertama kali dimulai. Perang itu dimulai tahun 2011 dari aksi damai menentang rezim. Untuk selanjutnya, kekerasan di negara tersebut telah mengguncang Timur Tengah secara keseluruhan.
Sementara itu di Baghdad, sebuah bom mobil meledak di luar gereja setelah perayaan Natal. Bom itu menewaskan sedikitnya 14 orang. “Mari kita berdoa untuk menyembuhkan luka negara tercinta Irak ,” kata Paus dalam doanya.
Dari Sudan Selatan, pertempuran antara pasukan tentara dan pemberontak juga berkecamuk di negara tersebut, di mana ribuan orang diyakini telah tewas dalam seminggu terakhir. Atas meningkatnya eskalasi konflik tersebut, PBB bergerak dengan menambah pasukan penjaga guna mencegah pecahnya perang saudara.
Sementara itu, Afrika Tengah saat ini juga sedang terkoyak oleh spiral kekerasan dan kemiskinan.