Gereja St. Philipus Rasul, Teluk Gong, Jakarta Utara, menjadi tempat bagi ratusan pengungsi dari warga sekitarnya akibat banjir yang hingga kini masih menggenangi wilayah itu.
“Sebenarnya gereja juga kebanjiran, tapi kami masih bisalah ke kiri dan ke kanan,” kata Romo Yustinus Sukardi CP, Pastor Paroki St. Philipus Rasul.
Menurutnya, pekan lalu banjir yang menggenangi Jl. Telok Gong Raya tempat gereja berada sudah mencapai pinggang orang dewasa, sedangkan permukiman penduduk yang berada di belakang gereja, sudah tergenang hingga hampir dua meter, “Air datang mendadak. Warga sekitarnya datang ngungsi ke tempat kami dan kami tampung mereka di aula,” paparnya.
Karena kejadiannya sangat mendadak, sudah tentu logistik yang tersedia di gereja sangat tidak mencukupi. Mulai dari bahan makanan, alas tidur hingga obat-obatan.
Latest Gadget
“Kami spontanitas saja buka dapur umum, seadanya saja bahan yang dimasak. Pengobatan sudah semampunya. Sekarang yang paling mendesak adalah selimut, tikar dan air bersih,” sambung Romo Yustinus CP.
Sementara itu tidak luput dari banjir juga adalah komplek Sekolah St Maria Fatima Jatinegara, Jakarta Timur, yang terletak di pinggir Sungai Ciliwung. Menurut kepala sekolah SMP St Maria Fatima, Suster Afrida RGS, banjir melanda belakang komplek sekolah tersebut sejak Selasa malam, 15/01. Sekitar pukul 18.00 WIB air masuk dan menggenangi komplek sekolah bagian belakang. Malam itu juga, karyawan bersama para suster berkemas-kemas memberesi semua peralatan yang bisa diselamatkan, seperti meja, kursi, lemari, dan peralatan belajar lainnya. Barang-barang tersebut diangkut menuju ruang kelas lantai dua. Sedangkan kursi dan meja diletakkan di selasar-selasarnya.
Ruangan yang masih tergenang air terdiri dari 19 ruang kelas, Aula, ruang OSIS, ruang Pramuka, kantin, dan ruang makan guru. Air yang menggenang paling dalam setinggi dada orang dewasa. “Pada 24 Desember yang lalu komplek sekolah sudah kebanjiran, tapi tidak sebesar banjir ini. Maka, ketika banjir Selasa kemarin kami sudah siap mengantisipasi,” ujar Suster Afrida.
PAROKI-PAROKI TERKENA BANJIR. Kasih persaudaraan dan bela rasa umat KAJ sangat kentara dalam bencana banjir. Mereka saling bahu-membahu menolong korban banjir. Paroki yang bebas bajir pun ikut ambil bagian bersama LDD-KAJ, Kom-PSE-KAJ dan KARINA KWI, menyalurkan bantuan sejak hari pertama bencana (17/01).
Ketua LDD-KAJ, Rm. Edi Mulyono, SJ melaporkan bantuan-bantuan yang diberikan antara lain: perahu karet untuk evakuasi, makanan pokok, air Mineral, biskuit, makanan bayi, kain selimut, kain terpal untuk tenda, dll. Melibatkan banyak relawan. Paroki-paroki yang terkena banjir, antara lain: Paroki Tangerang, Karawaci, Galaxi, Slipi, Pejompongan, Grogol, Bidaracina, Teluk Gong, Pluit, Kedoya, Bojong Indah, Kotabumi, Cililitan, Ciledug, Bekasi.
Jika Anda ingin berbela rasa dengan para korban, silakan menyalurkan bantuan melalui BCA Rek. No. 1063017292 a/n Yayasan LDD-KAJ.
(indonesia.ucanews.com/hidupkatolik.com)