DOA TAHUN IMAN
.
Ya Allah Tritunggal Mahakudus,
Bapa, Putra dan Roh Kudus,
kami umat-Mu bersyukur atas karunia iman
yang membawa kami pada keselamatan.
.
Semoga setiap kali merayakan Ekaristi,
iman kami semakin diteguhkan.
Semoga iman kami mendorong kami
untuk mewujudkan persaudaraan dengan sesama
dan melayani dengan tulus dan rendah hati.
.
Semoga kami tekun mendalami iman
dan makin meyakini Tuhan Yesus Kristus
sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup kami.
.
Bunda Maria, bunda kami semua,
doakanlah kami agar kami makin setia pada Puteramu
dan makin berbakti pada masyarakat dan bangsa.
.
Demi Kristus, Tuhan kami.
.
Amin.
di baris terakhir ada yang janggal: apa tidak sebaiknya: dan makin berbakti (“bagi” atau “untuk”)masyarakat dan bangsa ???
Terima kasih Melani atas koreksinya…
Pace e Bene
Mengapa beda dengan versi Yhe Prayer for the year of Faith scara internasional. Tampil beda , inkulturasi, lebih progresif, atau gereja Indonesia memang selalu ingin beda, seperti DSA yang jumlahnya banyak sekali. Terima kasih.
Kok doanya beda dengan versi the prayer for year of faith?
Ada beda dari content yang sangat mendasar. Alinea pertama mengenai evangelisai baru. Tahun iman oleh Vatican dikaitkan dengan 50 tahun mulainya KV II dan memperingati 2000 tahun Yesus berbicara di Bait Allah. Versi Indonesia bersyukur karena karunia persaudaraan? mengapa dirubah.?
Dear Pak Hendra,
Semua yang dari Vatikan tentu harus dijabarkan dan dikontekstualisasikan dengan problematik dikeuskupan setempat, namun tetap merujuk pada esensinya. Demikian Pak Hendra…
Pax Christi
Terima kasih Red (pastor?) atas keterangannya, namun saya pribadi mempunyai pemikiran lain, menterjemahkan pembukaan seperti pada alinea pertama, apakah tidak menghilangkan esensi tahun iman yang berkaitan juga dengan evangelisasi baru seperti yang dicanangkan Vatican sesudah KV II sehingga banyak ensiklik2 yang lahir sesudahnya seperti Dei Verbum, Lumen Gentium, dst yang menyemangati pemahaman2 Kitab Suci, sabda itu sendiri. Apriori saya jadi mengaitkan dengan kehidupan paroki saya, selama puluhan tahun tidak ada pastor paroki yang secara khusus menyediakan waktunya untuk mengajar Sabda / Kitab Suci secara khusus kepada umat paroki. Terima kasih sekali bila komentar ini diresponse.
Setiap doa yang diciptakan Vatikan dalam siatuasi apapun, saya kira sudah digodhog dan dipertimbangkan secara matang oleh Tim Liturgi di Roma sana, sehingga diksi untuk “Doa Tahun Iman” terasa menyentuh dan doa tersebut dapat digunakan sebagai permenungan setiap kali mendoakannya. Jadi kata “pada” baris bait terakhir sudah tepat. Coba baris itu diucapkan pelan/lambat ……. pasti akan terasa ngeeeeesssssss.
Salam bahagia dan slamat berkarya. Amin