Pada hari Minggu (12/8) Sri Paus Benediktus XVI meminta umat Kristen di seluruh dunia untuk berdoa dan menunjukkan solidaritas kepada orang-orang dari tiga negara Asia yang baru-baru ini mengalami bencana alam.
“Saudara-saudara terkasih, pikiran dan hati saya saat ini pergi mengunjungi orang-orang di Asia, terutama di Filipina, Republik Rakyat Cina, yang paling terpukul oleh hujan badai dan banjir, serta mereka di Iran yang dilanda kekerasan gempa. Peristiwa ini telah menyebabkan banyak kematian dan cedera, ribuan pengungsi dan kerusakan yang luas. Saya mengundang Anda untuk bergabung dengan saya dalam doa dan bantuan nyata bagi mereka yang kehilangan kehidupan mereka dan untuk semua orang berusaha membantu dalam bencana yang menghancurkan tersebut.”
Korban tewas akibat hujan lebat dan banjir yang merendam sebagian besar Filipina Manila telah meningkat menjadi 85 jiwa. Hampir dua minggu musim hujan di seluruh pulau utama Filipina, Luzon, memuncak dengan datangnya banjir.
Sementara itu sebuah topan kuat juga mengancam Cina pekan ini, dengan angin 120 km per jam yang menerpa Shanghai. Puluhan orang dipastikan tewas dan hampir dua juta orang diungsikan.
Namun, jumlah korban tewas terbesar datang dari Iran di mana gempa bumi berurutan meratakan seluruh desa di bagian utara negara itu. Korban tewas resmi dari gempa Sabtu malam adalah 250 orang tewas dan lebih dari 2.000, terluka. Namun menurut stasiun tv resmi Iran, jumlah korban akan bertambah.
Lebih dari seribu penyelamat bekerja sepanjang malam untuk menyelamatkan orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan untuk membantu para korban serta pengungsi di beberapa desa yang terkena dampak.
Menjelang sore pada hari Minggu, televisi Iran melaporkan bahwa operasi pencarian telah berhenti sementara. Ratusan tenda telah didirikan untuk menampung para tunawisma.
US Geological Survey melaporkan bahwa gempa pertama Sabtu di 4:53 am (1223 GMT) memiliki berkekuatan 6,4 dan terjadi 60 kilometer timur laut kota Tabriz pada kedalaman 9,9 kilometer. Gempa kedua dengan kekuatan 6,3 melanda 11 menit kemudian. Pusat gempa adalah 48 kilometer timur laut Tabriz pada kedalaman 9,8 kilometer.
Gempa melanda kota Ahar, Haris dan Varzaqan Timur Azerbaijan provinsi. Setidaknya enam desa benar-benar diratakan, dan 133 lainnya mengalami kerusakan mulai dari 50 hingga 80 persen.
Beberapa gempa susulan mengguncang 36 daerah yang sama dan dirasakan hingga dekat Laut Kaspia, menyebabkan kepanikan di antara penduduk.
Iran terletak di jalur patahan seismik dan rawan terhadap gempa bumi. Iran mengalami setidaknya rata-rata satu gempa setiap hari. Sebelumnya, pada tahun 2003, sekitar 26.000 orang tewas akibat gempa 6,6 SR yang meratakan kota bersejarah Bam sebelah tenggara.