“Keutamaan pastoral mahasiswa adalah menjadi sahabat bagi mereka. Kesannya memang buang-buang waktu untuk ngobrol, tetapi di situlah peluang pastoralnya. Karena kebutuhan untuk itu sangat besar,” ungkap Pastor Markus Yumartana SJ. Romo Yu, demikian Markus Yumartana SJ akrab disapa, mengaku senang berada di tengah orang-orang muda. Sudah enam tahun ia bertugas mendampingi mahasiswa di unit selatan.
Serikat Jesus, sejak tahun 1979-an mulai mengakomodasi para mahasiswa Katolik Universitas Indonesia (UI) di Salemba. Jarak antara kampus UI Salemba dengan pastoran Yesuit di Kramat VII No 25 cukup dekat, sekitar satu kilometer. Mahasiswa membutuhkan kesegaran rohani, dan Serikat Jesus menganggapi kebutuhan tersebut. Bagi Serikat Jesus, peduli pada mahasiswa adalah basis strategis bagi masa depan bangsa. Rasa saling membutuhkan inilah yang semakin menciptakan lahirnya sebuah komunitas.
Sejarah paroki mahasiswa
Menurut Peter Kasenda, penulis buku “Sejarah Paroki Mahasiswa”, Paroki Mahasiswa Keuskupan Agung Jakarta (PMKAJ) dimulai ketika mahasiswa tidak mau berafiliasi ke dunia politik, adanya depolitisasi kampus, Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK), dan tidak eksisnya Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) saat itu. Para mahasiswa yang tidak interest ke bidang politik, secara khusus hanya mau melakukan kegiatan yang bernuansa rohani, seperti Misa, rekoleksi, dan retret.
Ludi Sumardi, mahasiswa Fakultas Ekonomi UI angkatan 1979, memelopori Misa kampus di Aula Theresia, yang dihadiri sekitar 50 mahasiswa. Rumah Yesuit di Kramat VII menjadi basecamp.
Uskup Agung Jakarta Mgr Leo Soekoto SJ sempat mempertanyakan kehadiran kelompok ini, sehubungan dengan pemberian nama atas kelompok yang berembrio dari para mahasiswa. Apalagi, ketika mereka ingin menggunakan nama “Paroki Mahasiswa”. Namun, dalam perjalanan waktu hingga saat ini, justru nama itulah yang menjadikan kelompok ini tetap eksis. Mereka mau beraktivitas dalam wilayah kerohanian saja. Nama “Paroki Mahasiswa Keuskupan Agung Jakarta” dipakai hingga sekarang ini.
Perjalanan panjang membuat mereka pindah dan terpisah, antara mahasiswa yang berasal dari UI dan non-UI. Mahasiswa UI didampingi oleh pastor mahasiswa Ignatius Ismartono SJ, dan mahasiswa non-UI bersama pastor pendamping Herman Roborgh SJ. Mahasiswa non-UI pernah pindah ‘markas’ ke Pejambon dan Tebet, sebelum pada akhirnya PMKAJ dibagi per wilayah utara, selatan, timur, dan barat.
Napak tilas
Siang itu, di depan perpustakaan Wisma SJ, beberapa mahasiswa Universitas Gunadarma tampak sibuk menyusun rencana kegiatan. Mereka akan melakukan retret. “Kami akan mengadakan retret di puncak.” ucap Alexander Ragil Caesar yang menjadi Wakil Ketua Koordinator PMKAJ. “Saya merasa senang bisa aktif di PMKAJ. Di sini saya dapat berkumpul bersama saudara seiman. Kalau di kampus tidak semuanya seiman,” ungkap Belle, mahasiswi Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Gunadarma, angkatan 2009.
Selain itu, menurut Belle, PMKAJ mempunyai beberapa program tetap, seperti Misa Natal, Misa Paskah, dan Tahun Baru. Ditambah sekarang ada program menarik, yaitu napak tilas, untuk diikuti oleh seluruh unit. Acaranya adalah berjalan kaki dari wisma masing-masing menuju Keuskupan Agung Jakarta (KAJ).
Tujuan napak tilas ini adalah untuk menghayati kesengsaraan Yesus. Acara ini dilaksanakan pada malam Jumat Agung. Mereka berjalanan kaki dari unit masing-masing pada pukul 20.30 dan tiba di KAJ sekitar pukul 05.00 WIB. Tahun ini pesertanya mencapai 250 mahasiswa. Kedatangan mereka disambut oleh Uskup Agung Jakarta. Dalam pelaksanaannya, mereka biasanya dibantu oleh para frater dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (STF) Jakarta.
PMKAJ Unit Selatan memiliki wilayah jangkauan mulai dari Cikarang sampai Tangerang. Ada 13 universitas, antara lain Universitas Indonesia, Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Gunadarma, Universitas Pancasila, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Institut Sains dan Teknik Nasional, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Universitas Nasional, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Bina Sarana Informatika Depok, Presiden University Cikarang, Interstudi, dan Institut Teknologi Indonesia.
Keanggotaan PMKAJ sangat dinamis. Setiap tahun terjadi perubahan keanggotaan, karena ada yang lulus dan ada yang masuk. Jumlah mereka pun selalu berubah. Jumlah mahasiswa yang berasal dari UI sekitar 300-an. Sedangkan dari kampus lain, masing-masing berkisar 50-an mahasiswa.
Rumah kedua
Sebagian besar problem mahasiswa berakar dari keluarga. Maka, motto Spiritualitas Hospitality PMKAJ tepat sasaran. Seringkali mahasiswa menjadi tidak kerasan di rumah, setelah letih belajar di kampus. Ada baiknya jika mereka menganggap PMKAJ sebagai ‘rumah keduaku’.
“Alangkah baiknya, kalau wisma ini dianggap sebagai rumah kedua mereka setelah penat seharian kuliah,” demikian Romo Yu, Moderator PMKAJ Unit Selatan.
Dengan motto tersebut, mahasiswa lebih mudah diajak berbicara. Mereka akan mau datang serta betah dengan suasana pertemanan. “Suguhan yang baik ini sengaja diciptakan, demi terciptanya kader Katolik masa depan,” ungkap Romo Yu. Sepanjang hari di kampus, mereka sudah dibekali intelektualitas. Maka, ketika datang ke PMKAJ, hal lain yang akan mereka dapatkan adalah ‘inspirasi iman’.
PMKAJ Unit Selatan ini memang berbeda dari unit lainnya. Fasilitas yang dimiliki cukup lengkap. Ada perpustakaan dengan koleksi 8.000 buku, pendopo untuk tempat pembinaan (friendship formation), serta halaman luas dengan pepohonan yang rimbun.
Ranah pembinaan spiritual kental di PMKAJ. Harapannya, para mahasiswa ini memiliki iman Katolik dan tidak picik, hingga kelak menjadi kader Gereja serta dapat berperan di tengah masyarakat.
Meski sampai saat ini mahasiswa Katolik yang datang ke PMKAJ tidak mencapai setengahnya, segala kegiatan berjalan baik. Romo Yu tetap berharap agar yang belum pernah datang menyempatkan datang, mencicipi dan menikmati sebagai orang Katolik, serta memiliki kekuatan menatap masa depan, bukan sebuah masa depan yang suram (madesu).
Wisma SJ, yang menjadi basecamp PMKAJ Unit Selatan, terletak di sudut pertigaan Jalan Raya Margonda, Kelapa Dua, dan Universitas Indonesia. Area PMKAJ berpagar tinggi berwarna hijau, dengan pepohonan yang rindang.
Wisma SJ
Jl Margonda Raya No 531
Depok 16424, Jawa Barat
Telp 021-78887959
Angela Rianti
http://www.hidupkatolik.com/2011/09/22/pmkaj-unit-selatan-rumah-kedua-bagi-mahasiswa