Home Blog Page 99

Ayoo Ikuti Lomba CATHOGRAPH (Catholic Youth Photography) & CATHOPRENEUR (Catholic Youth Preneurship)

LOMBA

CATHOGRAPH (Catholic Youth Photography)

& CATHOPRENEUR (Catholic Youth Preneurship)

 
PERSYARATAN PESERTA

  1. GRATIS
  2. Orang Muda Katolik KAJ (usia 17-35 tahun, sudah dibaptis, belum menikah dan berdomisili di KAJ) disertakan fotocopy KTP dan surat baptis
  3. Registrasi Online melalui : http://goo.gl/forms/fDrRzaynhp
  4. Peserta lomba wajib hadir pada Seminar “Proud To Be Catholic” atau Workshop “Catholic Youth Preneurship” sesuai keikutsertaan lomba pada tanggal 25 Oktober 2015 Pkl 09.00 s/d selesai di Aula Universitas Atma Jaya Jakarta.
  5. Syarat dan ketentuan serta formulir pendaftaran lihat dan download di Facebook Keuskupan Agung Jakarta Youth Day dan pada saat registrasi online.

 
KRITERIA LOMBA CATHOGRAPH (Catholic Youth Photography)

  1. Karya asli, belum pernah dipublikasikan dan diikutsertakan dalam lomba lain
  2. Obyek foto bernuansa kekayaan iman dan gereja katolik Jakarta / KAJ di paroki masing-masing
  3. Bertema KAJ Youth Day 2015 “New Generation Plus / NG+”; merefleksikan spiritualitas dan semangat “Gembala Baik yang Murah Hati dan ungkapan syukur serta kepedulian kepada sesama”
  4. Hasil foto pemenang lomba menjadi hak panitia, dan dapat di edit sesuai kebutuhan Materi dikirimkan dalam bentuk: Cetak (di kertas A4) beserta deskripsi / makna / konsep di bagian belakangnya Soft Copy ( CD ) : foto asli high resolution dengan format JPG
  5. Waktu pengambilan foto harus sesuai pada saat waktu perlombaan

 
KRITERIA LOMBA CATHOPRENEUR (Catholic Youth Preneurship)

  1. Karya asli, belum pernah dipublikasikan dan diikutsertakan dalam lomba lain
  2. 1 team berjumlah 3 orang
  3. Proposal Business Plan yang dibuat tidak boleh melebihi 25 halaman dari jumlah halaman keseluruhan.
  4. Proposal Business Plan yang diusulkan tidak melanggar peraturan perundangan yang berlaku, ketertiban umum dan norma kesusilaan.
  5. Proposal Business Plan yang diusulkan berlaku untuk perencanaan business yang belum beroperasi atau pengembangan usaha.
  6. Proposal Business Plan yang diusulkan harus bisa diimplementasikan sebagai bisnis nyata. Dewan juri berhak membatalkan kemenangan peserta apabila terbukti ada indikasi plagiatisme.
  7. Panitia akan menjaga kerahasian Proposal Business Plan
  8. Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
  9. Materi dikirim dalam bentuk : hardcopy cetak di kertas A4 dan email.Bottom of Form

 
PELAKSANAAN DAN PENGUMUMAN LOMBA 

  1. Lomba CathoGraph mulai tanggal 25 Oktober 2015 – 10 November 2015
  2. Khusus Lomba CathoPreneur mulai tanggal 21 Oktober 2015 – 10 November 2015 dan pada saat workshop tanggal 25 Oktober 2015 peserta lomba harap membawa draff proposal bussines plan yang dibuat dalam bentuk hardcopy.
  3. Seminar “Proud to be Catholic” dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal: Minggu, 25 Oktober 2015

Waktu: Pk. 09.00 – selesai

Tempat: Aula D, Universitas Atma Jaya – Jakarta

  1. Workshop “Catholic Youth-Preneurship” dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal: Minggu, 25 Oktober 2015

Waktu: Pk. 09.00 – selesai

Tempat: Aula BKS, Universitas Atma Jaya – Jakarta

  1. Materi sudah harus diterima panitia pada tanggal 10 November 2015 dalam bentuk CETAK & CD & email dikirimkan ke : Sekretariat Dewan Karya Pastoral (DKP) Keuskupan Agung Jakarta Up. Panitia KAJ Youth Day 2015 Gedung Karya Pastoral (GKP) lantai 1 Jl. Katedral No. 7 Jakarta Pusat Materi dalam bentuk email dikirimkan ke : sekretariatkajyd2015@gmail.com dengan format :
  • Lomba_CathoGraph_Nama_Paroki/unit Mahasiswa
  • Lomba_CathoPreneur_Nama atau Team
  1. Penjurian tanggal 14 November 2015 Pkl 09.00 s/d selesai di GKP KAJ
  2. Hadiah dan Pemenang
  • Pemenang I Lomba CathoGrah  : Sertifikat dan Uang Pembinaan Rp 3.000.000,-
  • Pemenang I Lomba CathoPreneur : Sertifikat dan Uang Pembinaan Rp. 10.000.000,-
  1. Pengumuman Pemenang Lomba pada saat puncak perayaan KAJ Youth Day 2015

Yaitu hari/tanggal : Sabtu – Minggu, 21 – 22 November 2015 di BUPERTA CIBUBUR

  1. Informasi lomba, silakan menghubungi : Hotline KAJYD 2015 : 081212623500, 087858744487, 082112333986.

 
 
FORMULIR PENDAFTARAN
LOMBA CATHOGRAPH / LOMBA CATHOPRENEUR 2015
 

  1. Nama Peserta/Grup : …………………………………………………….
  2. Nama Baptis : ……………………………………………………………….
  3. Tempat, tanggal lahir : …………………………………………………..
  4. Alamat : ………………………………………………………………………..                                                 …………………………………………………………………………………….                                                 ……………………………………………………………………………………..
  1. Nomor Telepon : ……………………………………………………………
  2. Nomor Handphone : ………………………………………………………
  3. Paroki : …………………………………………………………………………

 
…………………………….., …………………………………. 2015
Peserta,
 
(…………………………………………………………….)
 
Mengetahui,
Pastor Paroki / Pastor Kepemudaan / Pastor Mahasiswa Unit  ……………………………………………………..,
 
(…………………………………………………………….)
Note : harap lampirkan fotocopy KTP & Surat Baptis
 

DOWNLOAD KETERANGAN DAN FORMULIR LOMBA

KAJ download
 
 
 

DOWNLOAD POSTER LOMBA

KAJ download
 
 
 

Raker Komisi Komsos KWI dan Komsos Keuskupan Indonesia: Bijak Gunakan Teknologi Informasi

Mari menggunakan semua sarana teknologi komunikasi modern zaman ini secara arif dan bijak. Demikian arahan Ketua Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI Mgr. Petrus “Piet” Turang saat membuka rapat kerja Komisi Komsos KWI bersama para Ketua Komsos Keuskupan-keuskupan se Indonesia di Kantor KWI, Jakarta Pusat, Rabu 23 September 2015. Menurut Uskup Agung Keuskupan Kupang di NTT ini, perlu memiliki semangat rendah hati agar jangan sampai terperangkap pada kesombongan mampu menggunakan peralatan komunikasi canggih dan modern sesuka hati.

Pada bagian ini, Mgr. Turang menyinggung apa yang dia sebut sebagai culture of waste. Yakni, kecenderungan orang untuk gampang gonta-ganti gadget komunikasi. Begitu muncul HP terbaru dan tercanggih, maka segeralah orang buru-buru ‘membuang’ HP lamanya dan kemudian berganti dengan yang lebih baru, lebih canggih dan modern.

Secara ekonomis, culture of waste itu memang menguntungkan dunia usaha. Utamanya, produsen HP dan jaringan seluler yang menjadi operator jaringan komunikasi. Namun, katanya lebih lanjut, budaya ‘gampang buang dan ganti baru’ ini juga bisa ‘melukai’ alam, karena menjadikan barang-barang itu sebagai usang, tak terpakai dan lantas dibuang begitu saja.

Raker Komisi Komsos KWI bersama para mitranya yakni para pelaksana Komsos Keuskupan-keuskupan di Indonesia ini didesain sebagai ajang sharing bersama. Bukan laporan, melainkan forum pembelajaran bersama. “Ini adalah forum kita bisa saling menimba pengalaman dan peluang untuk bisa belajar bersama-sama,” kata Mgr. Piet Turang.

DSC08344_2-Mgr-Petrus-Turang-by-Dio-640x960

Ingatlah tiga hal penting

Pada kesempatan sama, pakar dunia iptek Prof. Eko Indrajit menggugah kesadaran para peserta Raker Komsos KWI bersama mitranya dari semua Keuskupan di Indonesia akan tiga hal penting. Yakni, people, process dan technology.

Komunikasi itu sangat berpengaruh, demikian papar Eko Indrajit. Oleh karena itu, IT akhirnya berkembang menjadi ITC (Information Technology and Communication). Kementrian pun berubah; dari Kementrian Teknologi dan Informasi menjadi Kementrian Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Pada zaman sekarang, para guru mengalami ketakutan, karena para muridnya selalu memegang gadget dan untuk semua kegiatannya selalu memakai gadget. Oleh karena itu, orangtua harus bersikap open minded, open heart. “Kita tidak bisa melepaskan diri dari itu semua. Tuhan ada dan hadir dimana-mana, maka di gadget pun Tuhan ada. Di situlah kegembiraan dan sukacita berada,” kata suami penyanyi Lisa A. Riyanto ini.

Permainan pada zaman dulu sudah tidak dikenal dan dilakukan oleh anak zaman sekarang. Namun, begitu mereka bisa mengenal permainan masa lalu, mereka bisa menikmati permainan masa lalu. Oleh karena itu, sekarang sudah banyak permainan masa lalu yang dihadirkan.

Saat ini, kata dia, jumlah HP yang beredar rupanya sudah melebihi jumlah penduduk di Indonesia. Rata-rata anak-anak menggunakan waktunya lebih dari 3 jam perhari untuk berkutat dengan HP-nya.

Data tahun 2012 yang paling banyak dipakai adalah FB, Twiter, Google. Namun, anak-anak tidak suka bila prangtuanya ikut nimbrung dalam jaringan pertemanan mereka di FB dan kemudian ikut berkomentar mengenai statusnya di jaringan FB tersebut.

profeko

Tiga kelompok penentu masa depan

Kurun waktu 10 tahun kedepan, akan ada tiga kelompok yang akan menguasai dunia maya yaitu kaum muda, perempuan dan netizen. Kini semua transaksi sudah memakai internet dan yang paling banyak melakukan kegiatan ini adalah kaum perempuan.

Dulu, orang menyampaikan pesan melalui pengeras suara. Sekarang pun, kita ingin menggiring orang lain agar melakukan apa yang kita inginkan. Oleh karena itu, pemahamannya akan semakin sulit dibandingkan dengan yang dulu.

Bila kita lihat chanel tv, padazaman sekarang sudah sangat banyak channel yang ada dan dalam satu rumah bisa lebih dari 1 tv. Namun, dalam perkembangan zaman, ternyata channel tv bisa dilakukan melalui HP, iPad dan tab dengan channel yang sangat banyak.

Jadi, kecenderungan sekarang adalah sebagai berikut:

One to one: sms sampai sekarang masih dipakai. Yang dirugikan, tidak ada lagi kartu lebaran, kartu natal, kantor pos jadi sepi pelanggan.
One to many.
Many to one.
Many to many.
Bagi anak-anak sekarang, konsep teknologi sudah ada sebelum mereka lahir, sedangkan untuk orang-orang dulu, terbalik.

Bila seorang guru meminta anak-anak untuk melihat definisi tentang biologi, maka anak akan dengan mudah mendapatkannya melalui internet. Namun, bila diminta penjelasan tentang definisi, akan membuat anak berpikir.

Demikian juga bila seorang guru meminta anak mencari data tentang tanggal lahir dan tempat lahirnya, maka dengan sepintas dia akan bertanya pada ibunya untuk memberi tahu dan setelah itu dia akan langsung bermain. Tidak ada komunikasi. Lain halnya bila dia diminta untuk mengetahui bagaimana perasaan ibunya ketika melahirkan, maka di situ akan terjadi komunikasi yang baik antara anak dengan ibunya.

Kehadiran FB telah membawa banyak hal positif dan negatif. Dari hasil penelitian, maka muncullah gejala sebagai berikut:

Mass customization
Mass personalization
Massif = yes. Personal = yes. Dampaknya orang bermain Tweeter. Yang duluan akan mampu mempengaruhi yang lain: follower. Jadi, orang bisa mentwit for everything.

Saat ini, yang mempunyai follower terbanyak adalah Raditya, seorang komikus. Alasannya adalah keresahan anak-anak sekarang. Mereka tidak menemukan soluso problemnya dari orangtuanya, dari temannya, tapi mereka menemukan yang mereka cari ada di komik dan novelnya Raditya, meski tidak ada yang spesial.

Jumlah pemakai

Banyak orang masih aktif menggunakan FB untuk berselancar di panggung virtual.

Tahun 2007: orang memakai FB untuk menemukan teman lama.
Tahun 2008: orang menggunakannya untuk main game
Tahun 2009: orang mengintip temannya lagi berbuat apa/
Tahun 2010: orang memanfaatkan FB untuk mencari teman baru.
Tahun 2011: orang memanfaatkan FB sebagai ajang reuni.

Orang memakai google

Istilah katolik ternyata di situs internasional muncul 3,4 juta. Namun di situs Indonesia hanya 52.000 dan dari 52 ribu ini yang terbanyak dari situs kampus.

Di Facebook, ada akun Yesus yang lebih banyak memberi nasihat. Herannya, ketika ada yang mengeluh ke akun tersebut, dalam waktu singkat sudah ada jawabannya.

Mereka mendapat sumber infornasi tentang katolik di rumah, sekolah rumah publik, dunia maya.

Di YouTube: yang dimuat adalah cara, yang terlihat yang ditiru. Bila kita mengetik “debat” yang paling banyak keluar adalah debat Kristen – Islam

Di Detikcom: yang terkenal, yang dipercaya. Yang dilarang, maka itulah yang dicari: ada di Torrentz.

Oleh karena itu, siapa yang bisa dipercaya: rumah, sekolah, rumah publik, dunia maya?

Social networking, chating, blogging, browsing, mailing list yang sering dipakai anak sekarang daripada email.

Kenali lawan bicara dan sesuaikan model komunikasi

Karena lawan bicara heterogen, maka model komunikasi pun harus multi kanal, lintas generasi, nir batas ruang dan waktu, dinamika konvergensi tanpa henti.

Anak-anak dikatakan tidak pernah membaca ‘koran’, karena kita tidak pernah menghadirkan koran secara fisik. Intinya harus ada keseimbangan dan pendampingan. Penggunaan teknologi bisa dilakukan untuk kebaikan dan kejahatan, dan oleh karena itu harus ada keseimbangan.

Bagi anak-anak perlu ada pendampingan

What would Jesus tweet? Untuk apa teknologi bagi kita ketika Jesus men-tweet kita?

(Sesawi.net)

BAHAN Presentasi Aksi Nyata HPS 2015

PANDUAN AKSI NYATA
BERSYUKUR: MERAWAT BUMI RAHIM PANGAN KITA
Hari Pangan Sedunia KAJ

DOWNLOAD BAHAN Presentasi Aksi Nyata HPS 2015

 
KAJ download
 

BENTUK KEDUA SAKRAMENTALI: BENEDICTIONES CONSTITUTIVE

IMG_7483
 
Praktek Pemberkatan rosario, patung, salib, medali, Kitab Suci dan benda-benda devosi yang lain disebut pemberkatan sakramentali jenis kedua yang disebut benedictiones constitutive. Termasuk di dalamnya adalah segala upacara atau ibadat pemberkatan yang mengubah status atau tujuan penggunaan dari yang diberkati. (Topik: Bentuk Pertama Sakramentali: Benedictiones Constitutive dapat Anda lihat di Info Gembala Baik Edisi 07, Thn.2, 2015 atau dapat dilihat di Bentuk Pertama Sakramentali: Benedictiones Invocative)
Pemberkatan atau upacara ini dapat ditujukan untuk manusia, seperti pentahbisan abas atau abdis (=pemimpin pertapaan), pengikraran kaul biarawan-biarawati, pengudusan perawan untuk menjalani hidup bakti. Upacara dapat juga ditujukan untuk benda atau barang, seperti rosario, patung,salib, alat-alat liturgi seperti piala, sibori, ampul, pakaian liturgi, pemberkatan gedung gereja, altar dan lonceng gereja.
Kekhususan bentuk sakramentali kedua ini adalah pada sifatnya yang mengubah status atau tujuan. Misalnya, rosario, salib atau pakaian liturgi seperti kasula, stola, velum, apalagi misalnya altar yang sudah diberkati tidak boleh lagi dipakai untuk main-main. Status benda atau barang yang sudah diberkati itu sudah disucikan dan hanya digunakan untuk keperluan doa atau sebagai persembahan bagi Tuhan.
Berikut ini adalah contoh doa pemberkatan air : Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki agar jiwa kami dibersihkan dai dianugerahi hidup ilahi berkat curahan air, sumber kehidupan dan sarana penyucian. Kami mohon, berkatilah air ini, yang kami gunakan untuk meneguhkan penghayatan iman kami. Segarkanlah sumber kurnia-Mu dalam diri kami, supaya kami dapat menghadap Engkau dengan hati yang suci murni, dan layak memperoleh keselamatan-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.
Dibahasakan kembali berdasarkan buku Renungan Bulan Katekese Liturgi, 2015, hlm 16-17 atas ijin penulisnya. + I. Suharyo, Uskup Keuskupan Agung Jakarta. (*)

SURAT KELUARGA SEPTEMBER 2015: “KITAB SUCI adalah HIDUP SEHARI-HARI”

family-bible-time

Selamat hari hari Kitab Suci untuk keluarga-keluarga semua. Bulan September selalu dinantikan, karena membawa sukacita bertemu Sabda Tuhan yang mengajar dan membimbing kita bersama seluruh lingkungan di Keuskupan Agung Jakarta ini. Kita diajak untuk semakin mengenal panggilan kita sebagai anak-anak Allah yang secara pribadi mengimani Kristus secara unik.

Seluruh keluarga Anda juga diundang untuk datang dan merasakan sapaan Tuhan bersama permenungan yang mengingatkan, menyegarkan, memperdalam, memperkaya, dan menyadarkan iman Anda, bahwa Allah tetap menyertai melalui sabda-sabda-Nya. Ia begitu dekat, sedekat kita yang mau membaca dan mendengarkan firman-Nya.

Setelah membaca Kitab Suci, kita diharapkan dapat menemukan hidup baru di dalam bimbingan Tuhan. Seringkali kita mengatakan dalam doa-doa kita, “Terjadilah kehendak-Mu”. Apa yang akan dan harus terjadi? Seluruh keluarga beriman belajar untuk memahami dan menerapkan ajaran sesuai yang dikehendaki Tuhan dalam Kitab Suci. Inilah kehendak Tuhan dalam arti sebenar-benarnya. Tuhan berbicara dan menyampaikan kehendak-Nya melalui kata-kata dan sentuhan-sentuhan yang khas yang membimbing kita sebagai pribadi.

Keluarga Katolik di Keuskupan Agung Jakarta, tidak banyak anggota keluarga yang berminat mengikuti Pendalaman Kitab Suci (bukan hanya pendalaman iman). Biasanya jauh lebih banyak orang berminat untuk berdoa Rosario. Hal ini kurang tepat, karena firman Tuhan lebih berkuasa dan bahkan firman ini dapat mengubah hidup kita, jika kita percaya penuh dan berdoa dengan sungguh-sungguh untuk menjalaninya.

Doa Rosario dan doa devosional lain tentu saja sangat baik, tetapi di balik peristiwa berdoa itu, biasanya tersembunyi juga kebutuhan untuk menyampaikan permohonan-permohonan. Salam kepada Maria dan memohon doanya menjadi lebih disukai daripada mempelajari Kitab Suci atau pendalaman Alkitab, karena kita lebih senang menyampaikan kebutuhan daripada belajar firman Tuhan. Kita sering merasa berdoa sebagai tempat meminta, padahal ada banyak kekayaan dalam doa, juga kalau kita hanya sekedar “curhat” pun, itu diperhitungkan sebagai komunikasi yang dirindukan Tuhan.

Maria disebut memilih yang terbaik karena ia duduk diam di kaki Tuhan Yesus dan mendengarkan firman-Nya. Yesus bahkan mengatakan kepada Marta, bahwa mendengarkan firman itu baik daripada sibuk bekerja, terutama ketika Tuhan bersabda (bdk. Lukas 10.41-42). Penghargaan ini harus menjadi habit untuk kita juga sebagai pengikut Kristus di masa sekarang.

Dalam pendalaman Kitab Suci, kita menyampaikan kerinduan untuk belajar bersama Tuhan dan sesama selingkungan. Tetapi dalam pendalaman Alkitab, tujuan memohon jelas bukan yang utama, karena tujuan kita memang belajar kebijaksanaan hidup dari Firman Tuhan. Kita ingin dekat dengan Sang Firman, maka kita mempelajari isinya. Mempelajari firman Tuhan dalam Kitab Suci membawa kita merasa lebih dekat dengan Tuhan.

Pendalaman Kitab Suci membawa gambaran yang semakin lengkap tentang Tuhan, bukan hanya menjadikannya tempat meminta, tetapi juga menyampaikan rasa gembira. Sekedar berbagi rasa, dan tempat menumpahkan rasa syukur karena belas kasih Tuhan. Ketika firman itu disampaikan dan direnungkan, sering kita merasa tersapa secara pribadi; menemukan hal penting yang dapat mengarahkan hidup lebih baik dan mendalam.

Roma 10:8 mengatakan, “Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” Betapa dekatnya Tuhan sedekat firman yang dapat kita baca setiap waktu dalam Kitab Suci. Jika kita ingin mendekatkan anak-anak dan seluruh keluarga pada tuhan, maka Kitab Suci perlu mendapat perhatian istimewa. Ada banyak cara mendekatkan anak pada Kitab Suci, melalui membaca komik alkitab, aplikasi alkitab, dan terutama mendengarkan firman Tuhan dari perayaan Ekaristi.

Ketika anak-anak belajar untuk dekat dengan Tuhan, maka Ia akan lebih mudah dimpimpin ke dalam kebenaran. Kalau kita hanya mengandalkan “Datang ke perayaan Ekaristi”, hanya “datang” dan “setor muka”, yang terjadi iman menjadi kering, karena kita kurang merasa “masuk” dalam hadirat Tuhan. Tuhan hadir dalam pembacaan firman dan terutama dalam komuni kudus, tetapi kemauan kita mengerti dan menghayatinya selama proses Ekaristi itulah yang menentukan seberapa banyak kita akan merasakan kehadiran Tuhan. Dan salah satunya adalah mendengar firman Tuhan itu.

Ambillah waktu untuk membaca bacaan harian. Jadikanlah ini sebagai kebiasaan rutin, seperti saudara-saudara kita yang beragama lain yang mempunyai rutinitas harian untuk beribadah. Jika kita mau menyisihkan waktu untuk membaca Kitab Suci atau membacakan Kitab Suci kepada anak-anak dengan cara apa saja, saya percaya, ada suasana rohani yang akan orangtua ajarkan kepada anak-anak. Memperkenalkan Tuhan paling baik melalui kisah. Cerita membuat orang tidak harus terpaksa belajar, tetapi mengikuti kisah.

Iman adalah sesuatu yang selalu bisa kita andalkan dan bahkan menjadi bekal untuk anak-anak kita. Rejeki bisa dicari dengan usaha manusiawi, tetapi iman adalah bekal yang diturunkan dari kesungguhan orangtua mencari Tuhan. Jangan hanya memberi harta atau pendidikan duniawi, berilah bekal rohani, agar anak-anak dan seluruh keluarga menjadi semakin sehat jasmani dan rohani. Usia belajar anak-anak adalah saat terbaik mereka mencari sendiri Tuhan dalam Kitab Suci.

Tuhan memberkati

Alexander Erwin MSF

PROFIL SERIKAT MISIONARIS XAVERIAN (SX)

Santo-Guido-Maria-Monforti-233x300
Santo Guido Maria Monforti

Serikat atau kongregasi SX didirikan oleh Santo Guido Maria Conforti pada 1895. SX telah tersebar di seluruh dunia dan di Indonesia, SX menginjakkan kaki pertama kali pada 4 Juli 1951 saat delapan imam Xaverian tiba di Padang, Sumatera Barat, Indonesia. Dengan demikian, dimulailah Misi Xaverian di Indonesia. Adapun SX mempunyai tugas khusus dan khas, yakni memperkenalkan Kristus kepada bangsa-bangsa yang belum mengenal-Nya.

Santo Fransiskus Xaverius, Sang Misionaris ulung, dijadikan pelindung dan teladan kongregasi ini. Motto SX, “Caritas Chisti Urget Nos“, yang berarti Kasih Kristuslah yang mendesak kami (2 Kor 5:14). Motto ini dilengkapi dengan “Fiet Unum Ovile Et Unus Pastor“, yang berarti: “Agar mereka menjadi satu kawanan dan satu gembala” (Yoh 10:16).

Santo Guido melandaskan hidup dan spiritualitas SX pada dua pokok, yakni Pertama: Kesatuan yang mesra dengan Pribadi Kristus. Dimana Kristus Sang Misionaris Bapa menjadi pusat hidup, sumber dan inspirasi, cara berpikir, mengasihi dan bertindak bagi setiap anggota Xaverian. Kedua: Hidup Merasul yang dihayati menurut nasihat-nasihat Injil (taat-miskin-murni) untuk mewartakan dan menghadirkan Kerajaan Allah bagi orang-orang yang belum mengenal Yesus, khususnya bagi mereka yang miskin, lemah, dan tertindas (Luk 4:18-19).

SX merupakan Serikat Imam dan Bruder yang menangani dua bidang besar pelayanan, yakni Karya Pastoral dan Pembinaan Para Calon Misionaris. Saat ini Gereja Indonesia dipandang sudah cukup dewasa untuk ikut melayani pewartaan Injil di kawasan dunia lain, dan karena itu Xaverian Indonesia dikirim menjadi Misionaris di bangsa-bangsa lain.

Anda terpanggil menjadi Misionaris yang menyebarkan Kabar Keselamatan Kristus di bangsa-bangsa yang belum mengenal Kristus?

Segera hubungi kami di Wisma Xaverian (Rumah Studi Filsafat), Jl. Cempaka Putih Raya 42, rt/rw: 012/004, Jakarta Pusat. Telp. 021-4240356, www.fraterxaverian.org. (*)

UNDANGAN TEMU PENGURUS SEKSI KOMSOS SE-KAJ, 12 SEPTEMBER 2015

Logo komsos
Dalam proses perumusan cita-cita Ardas KAJ 2016-2020, Tim perumus menulis:  “….mewujudkan Kerajaan Allah yang Maha Rahim dengan mengamalkan Pancasila dan Ajaran Sosial Gereja…”. Namun Bapak Uskup Agung kitamencoret kata “…dan Ajaran Sosial Gereja…”. Mengapa?

Ytk. Pengurus Seksi Komsos se-KAJ,
Mari kita gali lebih jauh dan menghayati bersama ARAH DASAR KAJ 2016-2020 yang telah final dirumuskan. Terlebih bagi kita yang bergerak dalam pelayanan komunikasi sosial, pemahaman kita akan Ardas baru akan bermanfaat bagi banyak umat di KAJ ini. Mari kita bertemu bersama pada:
Hari/tanggal : SABTU, 12 SEPTEMBER 2015
Waktu             : Pk.09.00 – 14.00
Tempat           : AULA ATAS PAROKI KATEDRAL
Agenda Pertemuan:

  • Memahami Seluk-beluk Arah Dasar KAJ 2016-2020
  • Implementasi Ardas Baru dalam Pelayanan Komisi/Seksi Komsos di Tahun Kerahiman Ilahi (2016)
  • Persiapan Komsos Dekenat dalam Perayaan Puncak Syukur Ardas, 7 NOVEMBER 2015

Kami berharap, Bapak/Ibu/Sdr dapat hadir menyediakan waktu untuk pertemuan ini. Maksimal utusan 4 orang per Paroki. Mohon konfirmasi kehadiran via mailist ini sesegera mungkin. Undangan tertulis dikirim via post ke Sekretariat Paroki masing-masing.
Terimakasih untuk perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu/Sdr. Tuhan memberkati pelayanan Anda sekeluarga. Amin.
NB. Konfirmasi peserta mohon mengirimkan nama-nama peserta ke email: raka.kaj@gmail.com / telp: 021-3519193, eks. 241
Salam
Tetap semangat KARENA TUHAN
harry pr

Musik Liturgi sangat mendukung Perayaan Ekaristi yang Khidmat dan Agung

images
UNDANGAN UNTUK PARA DIRIGEN se-KAJ:
Musik Liturgi sangat mendukung Perayaan Ekaristi yang Khidmat dan Agung. Untuk itu peranan dari dirigen yang berkompeten untuk memimpin koor dan umat agar terlibat aktif bernyanyi adalah sangat penting. Untuk itu Komisi Liturgi KAJ akan mengundang semua perwakilan dirigen paroki hadir dalam Lokakarya Dirigen pada 16-18 Oktober 2015 di Wisma Samadi Klender, Jakarta Timur.
Info Lengkap: Juliana Ari (0878.8266.3700) dan Wena (0816.1975.102). (*)

MENDALAMI ARAH DASAR PASTORAL KAJ 2016-2020

Hari Studi Komisi-komisi KAJ (15/8/2015) (Foto : RD Harry Sulistio)

Hari Studi Komisi-komisi KAJ (15/8/2015) (Foto : RD Harry Sulistio)
Hari Studi Komisi-komisi KAJ (15/8/2015) (Foto : RD Harry Sulistio)

 
Memasuki 2016, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) akan memiliki rumusan Arah Dasar (Ardas) Pastoral baru. Ardas baru ini akan berlaku 2016-2020. “Ardas yang baru ini merupakan pendalaman dan pengembangan dari bentuk Ardas 2011-2015 yang terdiri dari empat bagian (Alinea) yaitu alinea pertama cita-cita, alinea kedua perutusan, aline ketiga sasaran prioritas pelayanan dan alinea keempat ungkapan harapan,” jelas RD. Raditya Wicaksono yang akrab disapa Rm. Inung, pengurus harian Dewan Karya Pastoral KAJ dalam Hari Studi Tim Karya Komisi-Komisi KAJ pada 15 Agustus 2015 lalu.
Hari Study yang dilaksanakan di Gereja Katedral Jakarta itu dihadiri Vikjen KAJ, RD. Samuel Pangestu, Ketua Tim Karya Komisi & KKI Didiek Dwinarmiyadi, para ketua komisi-komisi KAJ dan anggota komisi serta utusan Lembaga Dana Dharma KAJ. Uskup Agung Jakarta Mgr. Ign. Suharyo sendiri hadir lewat kertas kerja yang telah dia susun dan dibagikan kepada para peserta Hari Studi Tim Karya Komisi-Komisi KAJ.
“Selain untuk memperdalam pemahaman bersama atas Ardas KAJ 2016-2020, pada kesempatan itu juga komisi-komisi KAJ mulai menyusun rencana karya pastoral 2016 serta Rencana Anggaran Belanjanya (RAB). Nanti seluruh rencana ini akan dibahas bersama di Wisma Klender Jakarta pad 24-26 Sept. 2015. Seluruh rencana akan dipilah-pilah dan disatukan mana rencana karya yang bisa dikerjakan bersama antar komisi,” jelas Didiek Dwinarmiyadi.
Pengelompokan karya pastoral ini bertujuan menyatukan langkah gerak bersama seluruh komisi guna meujudkan cita-cita bersama melalui pelaksanaan karya-karya prioritas pelayanan yang telah dirumuskan dalam Ardas. Dalam Ardas 2016-2020 ada lima komitmen karya pastoral prioritas yang akan diujudkan yaitu :

  1. Mengembangkan pastoral keluarga yang utuh dan terpadu
  2. Meningkatkan kualitas pelayanan pastoral dan kader awam
  3. Meningkatkan katekese dan liturgy yang hidup dan memerdekakan
  4. Meningkatkan belarasa melalui dialog dan kerjasama dengan semua orang yang berkehendak baik untuk mewujudkan masyarakat yang adil, toleran dan manusiawi khususnya untuk mereka yang miskin, menderita dan tersisih
  5. Meningkatkan keterlibatan umat dalam menjaga lingkungan hidup di wilayah Keuskupan Agung Jakarta.
    Kelima karya prioritas ini akan diupayakan dengan strategi tatapelayanan pastoral evangelisasi yang sineregis, dialogis, pastisipatif dan transformatif oleh seluruh umat KAJ dengan penuh komitmen.

Secara struktur, Ardas 2016-2020 dibagi dalam empat (4) alinea dengan masing-masing topik yaitu:
Aline pertama, merupakan cita-cita ideal seluruh gereja di KAJ. Gereja katolik di KAJ adalah sebuah persekutuan (communio) umat beriman kepada Allah Tritunggal yang sudah lebih dahulu dan terus menerus memperkenalkan diriNya, mewartakan serta meujudkan karya keselamatan bagi manusia serta seluruh ciptaanNya. Jadi cita-cita umat katolik Jakarta adalah membangun persaudaraan kristiani sejati (commnuio). Sebab tanpa persekutuan tidak akan ada persaudaraan. Sebaliknya tanpa persaudaraan tidak aka nada persekutuan.
“Sebagai Communio, Gereja KAJ merupakan persekutuan dari pelbagai bentuk persekutuan umat beriman yang meliputi komunitas-komunitas teritorial Lingkungan maupun Komunitas Kategorial. Karena itu tidak perlu dikeluhkan kehadiran berbagai kelompok umat di paroki. Sebaliknya yang harus dilakukan adalah merangkul dan memberdayakan mereka agar ikut serta meujudkan cita-cita Ardas ini. Antarkelompok harus bisa saling menerima sebagai saudara dengan mengakui kekhasan masing-masing kelompok termasuk kehadiran kelompok umat dan kelompok religius,” jelas RD. Y. Radityo Wisnu yang umum disapa Rm. Inung.
Ciri khas dan istimewa kaum awam yakni sifat keduniaannya. Berdasarkan panggilan mereka yang khas, kaum awam wajib mencari kerajaan Allah, dengan mengurusi hal-hal yang fana dan mengaturnya seturut kehendak Allah.” LG 31.
Di pihak lain para religus memberi kesaksian tentang kasih Allah Tritunggal melalui hidup mereka yang dibaktikan pada-Nya.
Dengan aneka cara semua kelompok memberi kesaksian tentang kesatuan yang mengagumkan dalam Tubuh Kristus: sebab keanekaan rahmat, pelayanan dan kegiatan menghimpun para anak Allah menjadi satu, sebab ‘semua itu dikerjakan oleh Roh yang satu dan sama’ (1Kor 12:11). LG 32.
Selain sebagai sebuah communion, gereja KAJ juga merupakan sebuah gerakan umat Allah. Gerakan ini mencerminkan Alllah yang terus menerus mewahyukan diri dan bahkan rela menjadi manusia demi keselamatan seluruh ciptaanNya. Jadi communion yang dibangun adalah communion yang tidak statis tetapi komunitas yang bergerak dan hidup serta terbuka membangun kerajaan Alah . “Kita diutus dengan mengatakanmarilah kita pergi. Pergi untuk berbagi dan menghadirkan kabar sukacita sehingga kehadiran gereja katolik benar-benar sebagai sakramen keselamatan yang membawa sukacita Injili,” lanjut Rm. Inung.
Sebagai sebuah gerakan kehadiran kita bukan sebuah keniscayaan (sudah begitu adanya) dan bukan karena jasa kita atau karena kekurangan /kebutuhan Allah. “Kehadiran gerakan kita sepenuhnya karena kerahiman Allah.
Nilai-nilai Pancasila dan perwujudan Kerajaan Allah tidak bertentangan. Melainkan dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila keindonesiaan kita makin ditingkatkan dan tidak hilang. Dengan demikian kita akan menjadi mampu meujudkan gereja katolik Indonesia.
Alinea kedua, merupakan perutusan seluruh umat katolik di KAJ untuk menyelenggarakan tatapelayanan pastoral evangelisasi agar semakin tangguh dalam iman, terlibat dalam persaudaraan inklusif dan berbelarasa terhadap sesame dan lingkungan hidup. Ini merupakan ujud dari semangat Gembala baik dan murah hati yang menjadi lambing gereja katolik di KAJ.
“Jadi kita tidak lagi sekedar makin beriman tetapi semakin tangguh dalam iman. Dengan ketangguhan itu kita akan dimampukan menghadapi berbagai persoalan dan tidak mundur melainkan berani menghadapi masalah dan mencari jalan keluar,” jelas RD. Rudi Hartono.
Alinea ketiga, merupakan sasaran prioritas. Seperti diungkapkan di atas ada lima sasaran prioritas dalam pelaksanaan Ardas 2016-2020. “Buah dari pelaksanaan ke-5 program prioritas ini adalah lahirnya belarasa persaudaraan inklusif (terhadap sesama dan lingkungan). Berbelarasa kepada sesama tidak lagi hanya kepada yang seiman tetapi dengan semua orang yang berkehendak baik dan terhadap lingkungan. Cita-cita itu didekati melalui pelaksanaan ke-5 program prioritas. Memang tidak mungkin dapat terujud 100% tetapi paling tidak ujud cita-cita itu semakin menyerupai,” tandas Rm. Rudy.
Alinea keempat, mengenai harapan. Harapan umat katolik KAJ bahwa seluruh pekerjaan dan upaya kita akan disempurnakan oleh Allah yang Maha Rahim yang juga telah lebih dahulu memulainya. “Selain itu kita berharap Bunda Maria menyertai, menuntut dan meneguhkan upaya kita,” ungkap Rm. Inung.
Dalam meneguhkan Ardas 2016-2020 ini Vikjen RD. Samuel Pangestu mengatakan menyampaikan enam butir pedoman yaitu:

  1. 1.Dibutuhkan persatuan seluruh umat Allah dan komisi-komisi agar Ardas 2016-2020 bisa berjalan.
  2. Gereja adalah sebuah bonum communion (komunitas yang baik). Relasi antara uawam-religius (clerus) dibangun berdasarkan cinta kasih agar terbangun persaudaraan insani sejati.
  3. Strategi evangelisasi menuntut adanya restrukturisasi advokasi. Untuk itu perlu dihadirkan komisi justice & peace. Dalam struktur yang dibangun terlihat adanya kesetaraan.
  4. Kehadiran DKP & Komisi adalah untuk mengabdi umat dan masyarakat. Dalam semangat pengabdian itu harus selalu yakin bahwa dalam segala karya kita Tuhan selalu hadir.
  5. Program –program kerja komisi yang direncanakan bersifat inspiratif, animasi, koordinasi, fasilitasi. Kita melayani kebutuhan dasar umat bukan apa yang disukai umat. Spiritualitas apa yang ingin kita bangun di umat, tentunya kehangatan. Keberhasilan sebuah komisi dilihat dari seberapa besar ketidaktergantungan paroki lagi pada komisi itu.
  6. Rapat Karya Komisi harus berdasarkan data.

 
Sonar Sihombing
Komisi Komsos KAJ

KWI Dan PEMERINTAH INDONESIA UNDANG PAUS FRANSISKUS

KWI Dan PEMERINTAH UNDANG PAUS
 
Kunjungan Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin ke Indonesia berbuah manis. Selain mendapat sambutan hangat dari pemerintah sebagai utusan negara sahabat, Indonesia juga menyampaiakan undangan khusus kepada Paus Fransiskus. Selama di Indonesia Kardinal Parolin diterima oleh Menteri Luar Negeri, Menteri Agama hingga oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Presiden. “Ini menunjukkan betapa baiknya hubungan antar kedua negara,” ungkap Mgr. Ign. Suharyo, ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang juga Uskup Agung Jakarta.
Selain kunjungan ke pemerintah, Kardinal Parolin juga mengunjungi Mesjid Istiqal Jakarta yang berhadap-hadapan dengan Gereja Katedral Jakarta. “Awalnya kami ingin sekedar melihat-lihat saja keadaan masjid itu. Ternyata oleh Imam Besar Istiqal kami disuruh keluar lagi dan diminta untuk masuk dari pintu kehormatan untuk disambut secara khusus. Kembali Kardinal Parolin merasakan betapa harmonisnya hubungan antar kedua negara dan agama terbesar di Indonesia ini,” lanjut Mgr. Suharyo.
Dalam kunjungan ini secara resmi Menteri Agama Indonesia Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia untuk membahas berbagai isu terutama terkait perdamaian dan pencegahan konflik antarumat beragama.
“Dengan segala kerendahhatian, kami mengundang Paus Fransiskus untuk berkenan berkunjung ke Indonesia,” kata Menteri Lukman dalam rangka kunjungan Kardinal Pietro Parolin dari Secretary of State Vatikan di ruang kerjanya di Jakarta, Rabu (12/8/2015) seperti dikutip Kompas.com.
Kunjungan Paus ini menjadi salah satu ujud nyata meningkatkan dialog antaragama. Paus juga akan bisa melihat bagaimana harmonisasi kehidupan antarumat beragama di Indonesia yang begitu beragam sekaligus untuk menemui umat katolik di Indonesia. Menurut Lukman jumlah umat katolik Indonesia tidak kurang dari tujuh juta jiwa saat ini.
Menurut Lukman, hubungan baik Indonesia dan Vatikan sudah terjalin sejak lama atau lebih dari 65 tahun. Kunjungan Kardinal Parolin ini juga membuktikan betapa baiknya hubungan antarkedua negara.
Ketua KWI Mgr. Ign Suharyo, Melayani Pertanyaan Para Wartawan
Lukman juga mengatakan kepada Kardinal sangat terbantu dengan keberadaan pemuka agama Katolik dan jajaran keuskupan yang ada di semua provinsi di Indonesia. Mereka dinilai turut menjalankan misi Kementerian Agama dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan masyarakat Indonesia.
Menag juga mengatakan, dirinya mengikuti perkembangan upaya-upaya Paus Fransiskus dalam membangun dialog lintas agama melalui media massa.
Kardinal Parolin menyambut baik dan akan menyampaikan undangan tersebut kepada Paus Fransiskus. Kardinal Pietro berharap, Paus nantinya berkesempatan untuk berkunjung dan bisa menyaksikan kehidupan beragama di Indonesia.
Menurut Mgr. Suharyo, Kardinal Parolin juga akan mengundang Presiden Jokowi maupun Menag Lukman ke Vatikan apabila sedang melawat ke Eropa.
Undangan kepada Paus sudah diwacanakan sejak November 2014 lalu. Undangan itu untuk menghadiri Perayaan Indonesian Youth Day (IYD) 2016 di Manado, Sulawesi Utara. Atau juga untuk menghadiri perayaan 7th Asian Youth Day 2017 di Indonesia. “Tetapi undangan itu tidak bisa hanya atas nama gereja. Karena Paus selain pimpinan agama Katolik juga pimpinan negara Vatikan. Jadi harus ada kerjasama KWI dan pemerintah dalam menghadirkan Paus ke Indonesia,” jelas Mgr. Suharyo.
Sebelumnya telah ada dua kali kunjungan Paus ke Indonesia yaitu oleh Paus Paulus VI dan Paus Johanes Paulus II. “Hubungan baik Vatikan dengan Indonesia sudah terjalin erat sejak awal kemerdekaan Indonesia. Vatikan adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan RI. Juga ketika Menteri Pertahanan RI Hamengku Bowono IX membuka atase militer di Vatikan, juga disambut baik dengan membentuk vikariat militer Vatikan di Indonesia,” jelas Mgr. Suharyo.
 
Sonar Sihombing
Anggota KOMSOS KAJ

Terbaru

Populer

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?