Batas Lomba: 31 Juli 2019, Pk. 17.00 WIB
Kontak: Ibu Herli: 0811-8070-839
Lomba Cipta Lagu Liturgis 2019: Lagu Ordinarium dan Lagu Bapa Kami
KITA BERHIKMAT, BANGSA BERMARTABAT, dalam Bentuk Karya Nyata di SD Ricci I
Jati diri kita sebagai orang Kristen adalah Kasih. Kasih merupakan hukum yang paling utama. Tuhan Yesus menyerukan agar kita mengasihi sesama seperti mengasihi diri kita sendiri. Contohnya, seperti kita membutuhkan penghiburan saat sedang kesusahan, maka berikanlah pula penghiburan kepada sesama yang sedang berkesusahan.
Tuhan Yesus menyatakan bahwa segala perbuatan yang kita lakukan untuk sesama, sekecil apapun itu, maka kita melakukannya juga untuk Allah.
Pada 17 Maret 2019, kebakaran terjadi di kawasan Krukut, Jakarta Barat dan menyebabkan 2.060 korban terdampak. Ratusan di antaranya merupakan murid Sekolah Dasar.
Dan hari ini (Rabu, 27 Maret 2019), guru bersama perwakilan siswa SD Ricci I Jakarta Barat, berkesempatan mewujudkan kasih di masa Prapaskah ini dengan mengirim bantuan kepada teman-teman korban kebakaran. Bantuan berupa seragam sekolah dasar dan tas diserahkan langsung kepada siswa SDN Krukut 01 dan 03 yang terdampak. Kegiatan ini juga didukung oleh peran serta orangtua murid yang tergabung dalam komite sekolah.
Diharapkan konsep utama “AMALKAN PANCASILA: Kita Berhikmat, Bangsa Bermartabat” yang dicanangkan oleh KAJ dapat dirasakan oleh anak-anak usia dini yang yang berbeda suku, agama dan golongan.
Allah Bapa yang baik, bantulah kami anak-anakMu agar kami dapat senantiasa membantu dengan senang hati. Semoga dengan berbagi kasih kepada teman yang membutuhkan, kami dapat semakin dekat denganMu.
.nuningsuprapti.vv.
Ingin Merawat Orang Tua Dan Membantu Sesama
Ucapan ini terlontar dari Leonardo Siterus yang masih berusia 13 tahun dari Lingkungan Cicilia Paroki Ibu Teresa Cikarang. Leonardo salah satu dari 105 anak yang mendapatkan program “Ayo Sekolah Ayo Kuliah” atau ASAK dari Paroki Ibu Teresa Cikarang.
Minggu, 31 Maret 2019, Paroki Ibu Teresa Cikarang meengadakan rekoleksi keluarga ASAK yang dihadiri sekitar 200 keluarga, bertempat di Sekolah Pangudi Luhur Kota DeltaMas Cikarang, Bekasi.
Acara rekoleksi dihadiri Ketua Dewan Paroki Gereja Ibu Teresa Cikarang Romo Antonius Suhardi Antara Pr, Pengembangan Sosial Ekonomi KAJ Tri Wahyudi, Pembicara GITC Robertus Sony Wijaya serta Suluh dan Ketua ASAK Paroki Ibu Teresa Cikarang Dimas.
“Semoga semakin banyak keluarga yang mau berbagi kasih, dengan memberikan bantuan pendidikan dan perhatian yang lebih kepada anak, sehingga bisa memperbaiki taraf hidup keluarganya,” ucap Dimas.
ASAK, merupakan gerakan sosial kreatif yang memberikan bantuan berupa dana pendidikan atau beasiswa kepada siswa dari keluarga yang kurang mampu di lingkungan Paroki di Keuskupan Agung Jakarta. Karena pendidikan merupakan salah satu jalan untuk mengentaskan kemiskinan menuju hidup yang lebih baik dikemudian hari. Gerakan ASAK dimulai pada Juli 2007 di Paroki Santo Thomas Rasul Bojong Indah, digagas oleh Justinus Yanto Jayadi Wibisono.
Untuk menjadi para anak ASAK harus melalui beberapa tahap seleksi yang dilakukan oleh Tim ASAK Paroki, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh TIM ASAK Komisi PSE Keuskupan Agung Jakarta. Selain mendapatkan bantuan dan beasiswa pendidikan, anak ASAK akan menerima berbagai bentuk pelatihan dan bimbingan seperti aneka kursus, seminar, bimbingan belajar dan konseling. Jumlah total di Keuskupan Agung Jakarta program ini sudah mencapai 10.000 anak.
Banyak dari anak program ASAK sudah lulus dari perguruan tinggi, bahkan tamat dari perguruan tinggi luar negeri misalnya S-2 di China. Sehingga mereka sudah bisa mandiri dalam mencari pekerjaan ataupun berwirausaha.
Dengan rekoleksi ASAK, diharpakan orang tua tahu tanggung jawab kepada anak-anaknya, untuk mengantar kepada terwujudnya cita-cita mereka. Juga anak-anak mau bertanggung jawab atas hidupnya sendiri dengan belajar mempersiapkan masa depannya. “Keterbatasan dana bukan kendala untuk mewujudkan cita-cita mereka, karena Tim ASAK Paroki Ibu Teresa Cikarang akan membantu mereka dalam mengejar mimipi,” kata Antara.
(Roberts, Umat Paroki Ibu Teresa Cikarang)
Turut Ambil Bagian Di Dalam Karya Pelayanan Tuhan
Penggiat Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan atau HAAK se-Dekenat Bekasi, mengadakan pertemuan rutin di Aula Sekolah Pangudi Luhur Kota Deltamas, Bekasi, Jawa Barat, Minggu 24 Maret 2019. Pertemuan membicarakan struktur organisasi HAAK Dekenat, serta merancang acara dialog untuk menjalin komunikasi dengan umat agama lain, sehingga diharapkan bisa terjalin hubungan yang baik didalam masyarakat, dengan karya nyata yang mengangkat etika moral kemanusiaan.
Acara dihadiri oleh perwakilan Paroki atau Stasi yang berada di Bekasi, diantaranya Paroki Arnoldus, Paroki Kampung Sawah, Paroki Albertus , Paroki Bartolomeus , Paroki Jatiwaringin , Stasi YP 2 dan Paroki Ibu Teresa Cikarang.
Pengurus Dekenat Bekasi yang baru diketuai oleh Hubertus D Manek sebagai Ketua Umum dari Paroki Arnoldus, Ketua I Christoforus Manalu dari Paroki Bartolomeus dan Yohanes Sukarmo dari Paroki Harapan Indah sebagai Ketua II.
Menurut Christoforus perlu diadakan rekoleksi spiritual HAAK dengan harapan umat tidak sungkan untuk bergabung dengan tim HAAK di dalam melayani Tuhan, melalui kasih untuk berhubungan dengan umat agama lain. HAAK diharapkan mampu membaur dan dapat menyikapi budaya setempat seperti betawi, jawa, batak dan lain sebagainya. Dengan demikian diharapkan dapat terjalin hubungan yang harmonis dan bersinergi antar berbagai budaya yang ada, sehingga membuat gereja dapat diterima di masyarakat luas.
Di dalam nuansa Pesta Demokrasi penggerak dan penggiat HAAK diharapkan dapat menjadi inisiator dan mendorong umat Katolik untuk ambil bagian, menggunakan hak pilihnya dan menghimbau agar tidak golput, dan membantu menjaga pasca pemilu supaya keadaan tetap kondusif dan tidak terprovokasi oleh kabar burung atau hoax.
“Penggiat HAAK Dekenat Bekasi bisa saling meneguhkan satu sama lain, sehingga di dalam pelayanan kita bisa sungguh membawa keberadaan gereja dengan masyarakat sekitar melalui persaudaraan paguyuban, dan komunitas kita dengan siapa saja yang berkehendak baik”, ucap Ketua Dewan Paroki Ibu Teresa Romo Antonius Antara Pr.
Beliau juga menyampaikan dukungannya untuk penggerak HAAK di Paroki Dekenat Bekasi, agar bisa menularkan ke dalam masyarakat, karena tugas kita semua sebagai umat katolik untuk ikut ambil bagian didalam karya pelayanan Tuhan di dunia ini lewat relasi kita , persaudaraan kita satu satu sama lain.
(Komsos PITC- Cecilia Indarti)
A5 Corner di Gereja St.Kristoforus
Menurut Mgr Suharyo, menggunakan hak pilih merupakan bagian dari perwujudan dan pertanggungjawaban iman dan keberadaan sebagai warga negara yang baik.
“Kami minta seluruh umat katolik di Keuskupan Agung Jakarta menggunakan hak pilihnya. Menggunakan hak pilih adalah tanggung jawab iman dan tanggung jawab warga negara yang baik,” ujar Mgr Suharyo dalam Surat Gembala Prapaska 2019 dengan tema “Kita Berhikmat, Bangsa Bermartabat” yang disampaikan di Perayaan Misa Sabtu (2/3/2019) dan Minggu (3/3/2019) di seluruh gereja katolik Keuskupan Agung Jakarta.
Oleh karena itu, KKMK Gereja Kristoforus Grogol pun pada tanggal 2-3 Maret, turut ambil bagian bersama para relawan di Posko A5.
Posko A5 turut bertanggung jawab moral dalam membantu terbitnya A5 dari KPUD Kota sebagai DPTb. Tujuannya agar para pemegang KTP dari luar DKI dapat turut menggunakan hak pilihnya di TPS Jakarta Barat. Sehingga tanggung jawab iman sebagai warga negara yang baik pun dapat terwujud.
Komsos – Benny HS
Mempertahankan Pancasila Sebagai Sikap Dalam Menghadapi Tantangan Jaman
Dinas Pembinaan Mental Tentara Nasional Indonesia (DISBINTAL TNI) menyelenggarakan kegiatan Komunikasi Sosial TNI TA 2019 di Puri Caping Gunung Taman Mini Indonesia Indah , Jakarta Timur. Acara yang berlangsung pada hari Selasa, 5 Maret 2019 ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat dan tokoh-tokoh agama. Adapun tema yang menjadi pembahasan adalah “Revitalisasi Pancasila: Mempertahankan Dasar Negara dalam Menghadapi Tantangan Jaman” dengan pembicara dari kalangan akademisi, DR. G, Ambar Wulan, M. Hum.
Ambar banyak membahas tentang bagaimana peranan Pancasila melandasi kehidupan masyarakat Indonesia dalam menghadapi perubahan maupun tantangan jaman. Menurutnya, Pancasila sendiri lahir dari sifat-sifat asli masyarakat Indonesia yang beraneka ragam dan memiliki khasanah budaya maupun tradisi bermakna yang melekat dalam kesehariannya.
Namun, seiring waktu berjalan, Bangsa Indonesia juga dihadapkan pada berbagai kenyataan perubahan jaman yang begitu dinamis dan tidak terhindarkan. Sejumlah tantangan baru pun bermunculan dan mewujud dalam masalah-masalah kontemporer bangsa seperti Implikasi Globalisasi, Liberalisasi, maupun ideologi-ideologi kontroversial yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kini, pertanyaannya justru terletak pada bagaimana mempertahankan jati diri asli Bangsa Indonesia dalam berbagai tantangan ini?
Ambar menjelaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara seharusnya mampu menjadi penengah atas dilema yang terjadi. Nilai-nilai dalam Pancasila seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan yang memang digali dari jati diri sejati leluhur Bangsa Indonesia harusnya bersinergi dengan perubahan jaman dan mempu membentengi rakyat Indonesia dari masalah-masalah kontemporer di dalam perubahan jaman itu sendiri.
OPEN HOUSE & LOMBA FOTO
Museum Santa Maria menggelar OPEN HOUSE pada 8-10 Maret 2019 dalam rangka HUT Sewindu. Dalam Open house tersebut jam buka museum diperpanjang dari jam 08.00 – 16.00. Selain OPEN HOUSE kegiatan lainnya adalah Lomba Foto dengan tema Museum Santa Maria. Lomba ditutup 13 April 2019 jam 13.00 dengan total hadiah 15 Juta Rupiah. Informasi lengkap dapat dibaca pada https://museumsantamariajuanda.blogspot.com/
Sekolah Ricci Mengikuti Misa Rabu Abu di Paroki Toasebio
Sebagai salah satu sekolah Katolik di Indonesia yang menjunjung tinggi nilai agama, Sekolah Ricci turut merayakan hari Rabu Abu, yang merupakan hari pertama dalam masa prapaskah sebagai liturgi tahunan gereja.
Hari ini, Rabu 6 Maret 2019, Sekolah Ricci mengajak siswa siswinya untuk mengikuti misa bersama di gereja Santa Maria de Fatima (Toasebio). Pada pagi hari para siswa tetap masuk sekolah dan mengikuti proses belajar-mengajar seperti biasa. Lalu pada siang hari, mereka mengikuti misa bersama Guru dan Karyawan.
Rabu Abu merupakan awal masa pertobatan bagi umat Katolik. Hari Rabu Abu diperingati dengan pemberian abu berbentuk salib di dahi. Abu yang digunakan adalah hasil pembakaran daun palem yang sudah diberkati pada perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya lalu dicampur dengan air atau minyak suci.
Pastor Salvador dalam homilinya, mengajak seluruh umat untuk mempergunakan moment Prapaskah sebaga sarana memperbaiki diri dalam hubungan dengan sesama dan Tuhan. Melalui pantang dan berpuasa, diharapkan kita mampu mengendalikan perbuatan sehari-hari. Setelah homili, misa dilanjutkan dengan penerimaan abu yang merupakan tanda pertobatan untuk semua siswa, guru, dan karyawan.
Selamat memasuki masa Prapaskah
nuningsuprapti | vv
Misa Rabu Abu di Gereja St.Kristoforus
…hanya debulah aku,
di alas kakiMu Tuhan…
Kata-kata ini selalu bergaung di gereja dan relung hati saat hari rabu penanda masa puasa telah dimulai.
Rabu Abu. Sebuah hari yang begitu istimewa karena mengetuk umat untuk berpaling ke dalam, hening, berefleksi, berintrospeksi dan bertobat.
Misa Rabu Abu di gereja St Kristoforus berlangsung dengan khidmat. Gerimis tidak menghalangi umat untuk hadir, menandai dahinya dengan abu, mengucapkan amin saat diucapkan kalimat : ” Bertobatlah dan percayalah pada Injil”.
Yang selayaknya terus diingat selama masa puasa ini adalah Manusia akan selalu penuh dosa, tetapi Tuhan akan selalu penuh CINTA. Demikian diingatkan Pastor Piet Mogie MSC yang memimpin misa Rabu Abu 6 Maret 2019.
Semoga kita tidak hanya menghadiri misa Rabu Abu secara fisik saja, namun bersyukur masih diberi kesempatan untuk bertobat, memanfaatkan sebaik mungkin kerahiman Allah dengan berpuasa seutuhnya untuk menyambut Paskah 39 hari lagi.
“… tak layak aku tengadah
menatap wajahMu,
namun tetap kupercaya
Maha Rahim Engkau..”
Selamat Hari Rabu Abu
Selamat Berpuasa
Tuhan memberkati
Komsos | Benny HS, Ridwan, Cavin, Fanli
Pemimpin harus mampu dan mau melayani
Sebanyak 102 orang dari lima puluh lingkungan yang berada di Paroki Cikarang Gereja lbu
Teresa, mengikuti pembekalan yang bertemakan “Kepemimpinan Transformatif Untuk
Melayani” di Sekolah SMA Pangudi Luhur Kota Delta Mas, Minggu 10/3/2019.
“Pemimpin harus mampu dan mau melayani sesuai dengan visi dan misi Paroki Cikarang
dan semangat/spirit Ibu Teresa, engkau adalah Yesus bagiku dan melakukan pekerjaan-
pekerjaan kecil dengan cinta yang besar”, kata Ketua Dewan Paroki Romo Antonius Antara.
“Berhikmat. Bermartabat dan Kepemimpinan” adalah tema yang diambil oleh Keuskupan
Agung Jakarta pada 2019 ini. Adapun pemilihan tema itu tidak terlepas dari pemberian
semangat kepada umat katolik dalam berdemokrasi dalam menghadapi Tahun Politik 2019.
Bangsa Indonesia dikat oleh satu identitas yaitu Pancasila. Salah satu tantangan terbesar
dari pemimpin bangsa yaitu persatuan. Pemimpin harus komunikatif, partisipatif dan berbagi tanggung jawab.
Pemimpin yang transformatif adalah pemimpin yang mampu menghadapi dan menanggapi
berbagai perubahan yang ada disekitarnya. “Pembekalan ketua lingkungan merupakan salah satu implementasi
dari program 3P (Pembebasan, Pemberdayaan dan Pendalaman).
“Supaya ketua lingkungan mendapatkan pengetahuan yang sama mengenai dasar
spiritualitas pelayanan dan tata pengelolaan lingkungan”, ucap DPH Pendamping Bidang Pelatihan dan Pengembangan Paroki Sherafina Reni.
Kepemimpinan dan yang baik selalu mempunyai pengalaman rohani yang mendasar dan
berbuah dalam transformasi kehidupan riil, baik dalam bermasyarakat maupun kehidupan menggereja. Gereja merupakan persekutuan yang menjaga keberagaman dan tidak keinggalan jaman.