Sabtu, 09 Januari 2021 pk. 17.00 WIB di Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga – Katedral Jakarta, Misa bersama Bapak Uskup Ignatius Kardinal Suharyo.
Bersama seluruh Gereja, kita merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan, dan Gereja di Keuskupan Agung Jakarta memulai perjalanan iman sepanjang tahun 2021 sebagai tahun refleksi dengan semboyan: “SEMAKIN MENGASIHI, SEMAKIN TERLIBAT, SEMAKIN MENJADI BERKAT”
Sesuai dengan Spiritualitas “Ketulusan hati Santo Yusuf” dimana tahun 2021 ditetapkan oleh Bapa Paus Fransiscus sebagai tahun St. Yusuf.
Peresmian penggunaan energi tenaga surya di kompleks Katedral Jakarta dan pemberian penghargaan MURI sebagai Gereja Katolik Pertama yang seluruh sumber energi / listriknya menggunakan panel surya.
Katedral Jakarta, Sabtu, 09 Januari 2021
Rekor – Indonesia MURI :
– Gereja Katolik Pertama yang Seluruh Sumber Energi Listriknya Menggunakan Panel Surya
Bertepatan dengan Pesta Pembaptisan Tuhan, Gereja Katedral Jakarta menyelenggarakan seremoni sederhana penandatanganan prasasti oleh Uskup Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, sekaligus pencatatan Rekor MURI sebagai “Gereja Katolik Pertama yang Menggunakan Panel Energi Surya” di Indonesia.
Daya maksimal dari seluruh panel mencapai 238,02 kWp atau setara dengan 183 unit rumah dengan daya 1.300 watt.
Dengan adanya panel surya sebanyak itu Gereja bisa menghemat biaya listrik sampai dengan 30% dari total biaya biasanya.
Piagam Penghargaan MURI diterima oleh Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo dan disaksikan oleh Mantan Menteri ESDM Bpk Ignasius Jonan.
Foto: Jo Hanapi
Peresmian penggunaan energi tenaga surya di kompleks Katedral Jakarta - Foto by Jo Hanapi
Vaksin Covid 19 Saudari-saudara semuanya terima kasih, saya telah menerima vaksin covid 19 bersama Bapak Presiden Jokowi, hari ini. Saya merasa lebih sehat dan segar. Jangan takut dan jangan ragu, marilah kita semua mempersiapkan diri untuk menerima vaksin covid 19.
Rakyat sehat, negara kuat. Negara kuat, maka mampu menyejahterakan rakyat, untuk kebahagiaan yang sebesar-besarnya. Kita mengucap syukur atas pertolongan Tuhan, dengan ditemukannya vaksin ini.
Marilah jaga: jaga diri, jaga keluarga, jaga sesama, merawat bumi rumah kita bersama. Untuk Indonesia sehat, untuk dunia yang lebih baik, sehat, aman, nyaman, kita tinggali bersama.
Hari kelahiran Sang Juru Selamat yang biasanya dirayakan dengan gegap gempita, gemerlap dan gereja – gereja di penuhi umat yang larut dalam kegembiraan, tahun ini tidak dapat terjadi. Pandemi Covid 19 membuat suasana menjadi berbeda.
Dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat, Perayaan Ekaristi malam Natal dan Hari Raya Natal di Paroki Grogol – gereja St. Kristoforus diselenggarakan secara sederhana.
Kesederhanaan ini tampak dari dekorasi gereja yang minimalis, jumlah umat yang dibatasi serta tidak adanya suara merdu dan syahdu dari Paduan Suara mengiringi jalannya Ekaristi.
Rasa kecewa dan pilu pasti ada di tengah – tengah umat yang merayakan Natal dalam sunyi dan sepi.
Tapi apakah kita perlu larut dalam kekecewaan? Apakah suasana ini mengurangi kekhidmatan perayaan Natal? Sebaliknya……… Suasana ini yang sesungguhnya terjadi di Kandang Betlehem 2000 tahun yang lalu. Sang Juru Selamat lahir di Malam Kudus yang sunyi senyap. Tidak banyak tamu yang hadir. Hanya para gembala sederhana dan tiga Orang Majus yang melawat-Nya.
Natal memang seharusnya dirayakan jauh dari pesta pora. Kita diajak untuk merenungkan kembali bahwa dalam kesederhanaan, kita tetap bisa menampilkan kasih Tuhan kepada siapa saja terlebih yang lemah, kecil, miskin, tersingkir dan disable.
.
.
.
Komsos : Alberto, Bryan, Freddy, Wandy
Keuskupan Agung Jakarta mengimbau umat Katolik tidak mudik atau berlibur pada perayaan Natal 2020 dalam rangka mendukung usaha pemerintah mengendalikan penyebaran Covid-19.
“Umat Katolik di KAJ diimbau untuk tidak melakukan mudik ataupun berlibur ke tempat yang ramai, demi keamanan dan kenyamanan bersama,” kata Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Rm. V. Adi Prasojo, Pr, melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu (13/12/2020).
KAJ telah mengeluarkan Surat Keputusan tentang Penyelenggaraan Kegiatan Ibadah dan Perayaan Natal 2020 di masa Pandemi Covid-19.
Surat Keputusan bernomor 7663.3.5.1.2/2020 Keuskupan Agung Jakarta yang diterbitkan pada 12 Desember 2020.
Dalam surat keputusan tersebut, KAJ mengajak umat Katolik menyambut Natal di masa pandemi Covidi-19 ini dengan semangat sukacita secara sederhana.
“Marilah kita sebagai putra-putri Allah membangun keluarga Kerajaan Allah dengan mencintai sesama seperti diri sendiri,” kata Romo Adi seperti dilansir Antara.
Umat Katolik juga diingatkan untuk belajar memahami, menerima dan mencintai situasi pandemi Covid-19 dengan melihat, merasakan, mengalami kasih dan kemuliaan Tuhan.
“Jaga kebersihan dan kesehatan lahir batin, tetap di rumah dan saling mendoakan dalam perlindungan Bunda Maria,” kata Romo Adi.
Surat Keputusan KAJ berisi tentang aturan pelaksanaan Ibadah Misa Natal di masa pandemi Covid-19 bagi setiap paroki yang ada di wilayah Jakarta.
Misa dapat dilakukan secara “offline” bagi paroki yang sudah memenuhi syarat, dengan jumlah jamaah yang hadir diatur sesuai dengan SK dan Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor: SE.23 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Ibadah dan Perayaan natal di Masa Pandemi Covid-19. (bali.tribunnews.com)
PEMIKIRAN DAN TELADAN POLITIKUS MERVIN SADIPUN KOMBER
Oleh : Monique Angelina Santoso, Mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
Hal yang lumrah jika jarang ditemukan politikus yang beragama Katolik di Indonesia. Dari 575 DPR dan 136 DPD, hanya ada 29 dan 5 orang yang beragama Katolik disana. Mervin Sadipun Komber adalah salah satu dari politikus yang beragama Katolik dan ia berasal dari Papua. Senator Mervin sudah berkecimpung dalam dunia politik sejak tahun 2009 hingga sekarang sebagai perwakilan dari Papua. Setelah menjadi anggota DPD RI pada tahun 2014-2019, beliau berusaha menjalankan amanat yang diberikan oleh Uskup Manokwari Sorong Mgr Hilarion Datus Lega saat beliau meminta restu dari Uskup. Sebagai politikus, ia tetap berkarya dan memberikan contoh teladan bagi rakyatnya. Senator Mervin ingin anggota DPD RI dan seluruh masyarakat bangsa Indonesia terus memupuk toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
Senator Mervin mengajukan tata cara pengaduan agar proses pengaduan bisa berjalan dengan baik mulai dari proses administrasi hingga pembahasan di BK. Cara pendekatannya juga berbeda-beda tergantung kasus apa yang ditangani. Senator Mervin menegaskan bahwa kode etik itu sudah diatur dan tidak seharusnya dibantah maupun ditolak. Contoh sikap dari senator ini sangat patut ditiru karena sebagai manusia, kita seharusnya memiliki sikap tegas dan sesuai terhadap peraturan yang ada. Sebagai politikus, seharusnya mengikuti prosedur yang ada juga mendengarkan apa kata rakyat dan bekerja dengan baik dan benar tanpa membuat peraturan yang menyulitkan rakyat dari negaranya serta menjadi pegawai pemerintah yang bersih, yang bekerja dengan transparan sesuai kode etik yang berlaku agar pemerintahan bisa berjalan dengan baik. Disini terbukti bahwa karya dari senator Mervin membawa Indonesia menjadi lebih baik melalui karya-karyanya. Ada pula sikapnya yang dapat diteladani oleh masyarakat, seperti kepeduliannya terhadap pendidikan karakter remaja Papua dengan cara mengampanyekan ‘Kantin Kejujuran’ serta menulis kajian yang bertemakan ‘Membangun Tanah Papua dengan Adat’ juga membangung Yayasan Kangguru dimana yayasan ini bergerak sebagai ujung tombak dari gerakan yang beliau lakukan. Beliau mengajak grup musik dan menggalang dana untuk kampanyenya.
Berbagai tokoh politik memiliki pemikiran dan keteladanan yang berbeda. Apa yang dilakukan oleh seorang tokoh politik patutlah kita teladani perilakunya yang membawa pengaruh positif bagi semua orang. Tidak ada tokoh politik yang salah maupun benar karena setiap orang memiliki pandangan masing-masing dan bagi seorang pembaca atau penonton, kita tidak bisa menilai sendiri suatu tindakan seseorang dengan benar salah tersebut kecuali anda adalah orang yang mengalami hal tersebut.
Pastor Yohanes Subagyo lahir di Muntilan,Magelang,Jawa timur pada tanggal 12 Juli 1960. Pastor Yohanes Subagyo ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 14 Agustus 1987 ,lalu ia berkarya sebagai Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta ,setelah itu Pastor Yohanes Subagyo mendapatkan tugas Seminari Tinggi calon imam Praja di Wisma Cempaka selama bertahun tahun.Di Tahun 2000 Yohanes Subagyo diangkat Uskup untuk menjadi wakilnya.Selain itu, Yohanes Subagyo juga pernah menempuh pendidikan hingga S3 di Roma dan membagikan ilmunya ke mahasiswa mahasiswi di universitas ternama yaitu Universitas Gajah Mada dan Universitas Atma Jaya.
Selain menjadi Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta dan Pastor,Pastor Yohanes Subagyo juga berperan sebagai dosen di beberapa universitas.Pendidikan yang ia tempuh hingga S3 tidak dilupakan begitu saja,ia lebih memilih untuk membagikan pengetahuannya kepada mahasiswa dan mahasiswi.Terlihat dari Yohanes Subagyo sudah mengajar dari tahun 2002 hingga 2012 di beberapa Universitas seperti Universitas Gajah Mada, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dan Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara dengan mengajar beberapa mata kuliah seperti Seismologi dan tsunami,Kitab para Nabi,Hukum gereja,liturgi,liturgi dasar, kitab mazmur dan kebijaksanaan,Pengantar kitab suci perjanjian lama dan baru , Kitab-Kitab Taurat & Kitab-Kitab Sejarah.Yohanes Subagyo juga memiliki keahlian dalam Teologi dan Kitab suci.
Hal-hal yang dapat kita contoh untuk kehidupan dari Pastor Yohanes Subagyo adalah kita harus tetap melayani Tuhan walaupun mempunyai kegiatan lain,karena Tuhan tidak boleh dilupakan dengan hal apapun.Selain itu,hal yang dapat kita contoh selanjutnya adalah membagikan ilmu yang kita punya kepada orang lain dengan cara apapun. Menurut pemikiran Pastor Yohanes Subagyo tentang gereja yaitu jati diri Gereja dapat dilihat dari cita-cita atau visi dan misi Gereja. lalu struktur Gereja, leadership atau kepemimpinan,dan terakhir culture atau budaya lembaga.Yang bisa kita contoh adalah kita harus menemukan atau mengetahui cita cita kita agar hidup kita lebih berfokus pada satu tujuan,yang bisa kita contoh lagi adalah leadership,yaitu kita harus mempunyai jiwa pemimpin agar dapat memimpin diri sendiri menjadi lebih baik.
Penulis: Jason Chandra Wijaya, semester 1,Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen, Universitas Airlangga.
“…Yesus selamat datang, hari lahirMu, lama ditunggu umat dengan rindu…”
Menggema lagu indah itu di relung hati saat bulan Desember menyapa. 10 hari lagi hari besar itu akan tiba, apakah persiapan yang sudah kita lakukan? Pohon natal? Kue natal? Baju natal? Kado natal? Hanya itu? Bagaimana dengan bebenah hati? Sudahkah ‘rumput-rumput’ di hati dicabuti? Sudahkah ‘palungan’ hati ‘berselimut kain bersih’ tersedia untuk Bayi Mungil itu? Pengakuan dosa, berdoa dan berbuat baik adalah ‘dekorasi’ terindah untuk menyambut kelahiranNya.
Mari kita buka hati memantaskan diri dengan berdevosi Novena Kanak-Kanak Yesus secara virtual, dari Gereja Katolik Stasi St. Polikarpus Jakarta melalui youtube channel Gereja Katolik St.Kristoforus yang akan dimulai pada hari Selasa, 15 Desember 2020, pukul 05.00 WIB – selesai selama 9 hari berturut-turut.
Umat dapat menyampaikan ujud doa melalui Google form di link http://bit.do/ujudnkkykristoforus
Bagi Umat yang tergerak membantu pembiayaan operasional gereja, dapat transfer ke Rek BCA KCP Jelambar Baru Raya ac. 528 – 033 – 1661 an. PGDP PAROKI SANTO KRISTOFORUS
Henri de Laulanie de Sainte-Croix lahir di Poitou, Prancis pada 22 Februari 1920. Henri juga aktif di kegiatan religius salah satunya menghabiskan sebagian besar hidupnya di Serikat Yesus[1]. Beliau belajar mengenai ilmu agronomi di Paris di Institut National Agronomique, Paris. Selain itu memiliki lisensi filsafat dan teologi gerejawi. Salah satu kontribusi terbesar beliau adalah membantu petani kecil yang ada di Madagaskar agar meningkatkan hasil pertanian mereka. Penemuannya disebut SRI (System of Rice Intensification) yang dipublikasikan dalam bukunya berjudul Rice in Madagaskar. Henri de Laulanie meninggal pada tahun pada usianya yang ke-75 tahun[2] di Madagaskar kemudian dimakamkan pada pemakaman para frater. Meskipun, beliau terkenal tetapi tetap menjadi seorang yang sederhana.
Semasaa hidupnya beliau mengabdikan diri untuk masyarakat khususnya golongan petani. Di samping sebagai seorang frater Henri de Laulanie tidak menghalangi niatnya untuk terus belajar dan membantu masyarakat yang terpinggirkan.
Di masa pandemic saat ini kita perlu mengimplementasikan nilai-nilai beliau yaitu hidup religius, membantu sesama. pada pandemi ini, menyebabkan menurunnya pendapatan sebagian besar masyarakat bahkan ada yang sampai kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu kita harus saling peduli, seperti Henri de Laulanie yang peduli dengan sesama tanpa membeda-bedakan. Kita membantu mereka yang terdampak pandemi misalnya dengan saling berbagi makanan, kebutuhan sehari-hari, ilmu dan lain-lain.
Di samping itu juga kita harus percaya pada Tuhan, selalu ada hikmah yang diambil dalam setiap kejadian. Tuhan sudah merencanakan yang terbaik, yang tidak bisa dipikirkan oleh manusia. semoga teladan iman dari Henri de Laulanie bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk saling membantu dan mewartakan Sabda Tuhan.