Home Blog Page 4

RENUNGAN MINGGU PESTA KELUARGA KUDUS: Yesus, Maria dan Yusuf – 29 Desember 2024

 

Bacaan Pertama, 1Sam 1:20-22.24-28

Setahun sesudah mempersembahkan kurban di Silo mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: ”Aku telah memintanya dari pada Tuhan.” Lalu Elkana, suami Hana, pergi dengan seisi rumahnya mempersembahkan korban sembelihan tahunan dan korban nazarnya kepada Tuhan. Tetapi Hana tidak ikut pergi.

Katanya kepada suaminya: ”Nanti apabila anak itu cerai susu, aku akan mengantarkan dia, maka ia akan menghadap ke hadirat Tuhan dan tinggal di sana seumur hidupnya.”

Setelah Samuel disapih oleh ibunya, ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo, dan bersama dia dibawalah: seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah Tuhan di Silo. Waktu itu Samuel masih kecil betul. Setelah mereka menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli.

Lalu Hana berkata kepada Eli: ”Mohon bicara tuanku, demi tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat tuanku untuk berdoa kepada Tuhan. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada Tuhan.” Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada Tuhan.”

Bacaan Kedua, 1Yoh 3:1-2.21-24

Saudara-saudaraku terkasih, Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.

Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.”

Bacaan Injil, Luk 2:41-52

Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.

Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: ”Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.”

Jawab-Nya kepada mereka: ”Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.”

Renungan Singkat.

Saudara-saudari, kita merayakan Pesta Keluarga Kudus Nazaret, Yesus, Maria dan Yusuf. Sabda Tuhan hari ini mengisahkan dua kisah keluarga, Kisah Keluarga Hana, Elkana dan Samuel. Serta kisah keluarga Maria, Yusuf dan Kanak Yesus. 

Dalam bacaan pertama dikisahkan tentang kegembiraan yang dialami pasangan suami istri Hana dan Elkana. Setelah berdoa, dan mempersembahkan kurban setahun lamanya, doa pasangan ini untuk mendapatkan keturunan akhirnya dijawab oleh Allah. Mereka dikaruniai anak yang akan dinamakan Samuel. Kita tau Samuel, nabi yang akan diutus oleh Tuhan untuk mendampingi Israel. Dalam ungkapan syukur tersebut, Hana mempersembahkan kembali Samuel kepada Allah, agar membaktikan diri kepada Tuhan saja. Kita cermati kata-kata Hana kepada Eli saat itu,

Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada Tuhan.”

Anak adalah anugerah dari Tuhan bagi pasangan suami istri, yang menjadikan mereka ayah dan ibu, sebagai orangtua. Orangtua dipercayakan oleh Tuhan untuk berpartisipasi dalam proses kembang tumbuh sang anak. Maka orangtua pun dipanggil untuk membawa sang anak juga untuk mengenali Allah dan kebaikan-kebaikan-Nya. 

Maria dan Yusuf sebagai orang tua juga belajar bertumbuh memahami Yesus. Yesus kecil memutuskan tinggal di Yerusalem dan berada di rumah Bapa-Nya. Hal ini membuat Maria dan Yusuf kelimpungan dan tidak mengerti maksud dari kejadian itu. Namun Yesus taat kepada keluarga ini sampai pada saat-Nya tiba. Sementara itu ia terus tumbuh dalam keluarga ini, bertambah besar kuat hikmat-Nya dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. 

Keluarga, pada akhirnya adalah sarana – seperti sekolah –  bagi setiap anggota di dalamnya bertumbuh mencapai kesempurnaan kekudusan. Interaksi hubungan di dalamnya perlu diusahakan sedemikian rupa sehingga masing-masing anggotanya dapat belajar berperan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing dalam keluarga dengan baik. Setiap anggota dengan rendah hati mau terus belajar dan memperbaiki diri dalam dinamika berkeluarga. 

RA. 

Siaran Pers Hari Natal 25 Desember 2024 Keuskupan Agung Jakarta

Siaran Pers Hari Natal 2024
Dalam Press Conference Keuskupan Agung Jakarta , 25 desember 2024

DOWNLOAD PDF

Siaran Pers Hari Natal 25 Desember 2024

Keuskupan Agung Jakarta

Jadwal Misa Natal 2024 dan Misa Tahun Baru 2025 di Semua Paroki KAJ Desember 2024

JADWAL LENGKAP MISA NATAL 2024 DAN TAHUN BARU 2025 PAROKI-PAROKI KAJ KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

RENUNGAN MINGGU ADVEN IV, 22 Desember 2024

Bacaan Pertama, Mikha 5:1-4a

Beginilah firman Tuhan Allah, “Hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara suku-suku Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang mengandung itu telah melahirkan; lalu  saudara-saudaranya yang masih ada akan kembali kepada orang Israel.

Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan , dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya. Mereka akan tinggal tenang, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera. 

Bacaan Kedua, Ibrani 10:5-10

Saudara-saudara, ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata: ”Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki! Sebagai penggantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.

Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku, sebagaimana tertulis dalam gulungan kitab tentang Aku.”

Jadi mula-mula Yesus berkata, ”Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya” – meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat –. Dan kemudian kata-Nya: ”Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.”

Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

Bacaan Injil, Lukas 1:39-45

‘Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria  ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.

Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: ”Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.” 

Renungan Singkat.

Saudara-saudari, sampailah kita pada Minggu Adven IV. Sabda Tuhan pada Minggu ini semakin mengajak kita untuk merasakan kegembiraan dan sukacita akan kelahiran sang Kristus. Kita gembira bukan hanya karena Allah berkenan hadir di antara kita dalam diri Yesus. Tapi lebih dari itu. Kita bergembira juga karena cara yang dipakai oleh Allah untuk menyatakan kelahiran-Nya mungkin lain dari biasanya. 

Seperti lazimnya kebanyakan orang, peristiwa kelahiran dalam sebuah keluarga adalah sebuah kabar gembira. Oleh karena itu, semua anggota keluarga besar perlu diberitahu. Biasanya, keluarga-keluarga kerabat dan sahabat akan datang membawa hadiah ke rumah sakit bagi si kecil yang baru lahir, dan bagi sang ibu. Bahkan, di era media sosial sekarang ini, semua orang perlu tahu. Kisah kebahagiaan ini divideokan lalu diunggah di media sosial.

Tapi, dalam peristiwa natal, Allah memilih cara yang berbeda.  

Pertama, ia memilih Betlehem, sebuah desa kecil tak terpantau peta. Ini menjadi menarik, sebab kalau Allah yang besar itu sepantasnya lahir di kota besar yang ternama, pada hari di mana banyak orang berkumpul sehingga mereka dapat menyaksikan kedatangan-Nya dengan gegap gempita. Namun, Betlehem yang dipilih. Di sebuah kandang domba, di palungan, pada malam hari yang gelap dan sunyi.  Ini menjadi tanda kemuliaan Allah bahwa Ia datang ke tempat yang luput dari perhatian banyak orang, untuk datang ke setiap hati dan diri kita. Mereka yang kecil yakni, para gembala, penduduk desa, adalah saudara dan kerabatnya yang diundang untuk mengalami sukacita kelahiran Kristus. 

Kedua, Ia lahir ke dunia, bukannya tanpa tujuan. Surat kepada Orang Ibrani menegaskan, Ia datang untuk melakukan kehendak-Nya. Untuk itulah Allah menyediakan Tubuh bagi-Nya. Supaya kita semua dikuduskan oleh Tubuh-Nya yang mulia. Lewat kelahiran Yesus di dunia, terlaksanalah inkarnasi Allah. Dia kini hadir di tengah-tengah kita menyertai kita manusia dengan mengambil rupa seperti kita juga. 

Ketiga, Tubuh-Nya yang mulia itu diberikan oleh seorang gadis mulia penuh rahmat dan berkat Allah. Bunda Maria adalah tabernakel suci Allah. Maria hari ini datang mengunjungi elizabet saudarinya, yang juga sedang mengandung di hari tuanya. Tuhan dalam diri Maria, bersama-sama datang mengunjungi kita, yang sedang kesulitan dan kesusahan. Mereka membawa berkat dan rahmat, sehingga dalam setiap kesulitan dan kesusahan itu hadir sukacita dan kegembiraan. 

RA

RENUNGAN MINGGU ADVEN III, 15 Desember 2024

Bacaan Pertama, Zef 3:14-18a

‘Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan , ada di antaramu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: ”Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu. Tuhan Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan.

Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai, seperti pada hari pertemuan raya.” ”Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela. ‘

Bacaan Kedua, Flp 4:4-7

Saudara-saudara, Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan!

Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.

Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. ‘

Bacaan Injil, Luk 3:10-18

Ketika Yohanes Pembaptis mewartakan pertobatan, orang banyak bertanya kepadanya: ”Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?” Jawabnya: ”Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian.”

Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: ”Guru, apakah yang harus kami perbuat?” Jawabnya: ”Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu.”

Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: ”Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka: ”Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.”

Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: ”Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”

Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak. 

Renungan Singkat

Kritik utama Nubuat Nabi Zefanya adalah praktek ibadah palsu dan ketidakadilan yang terjadi di masyarakat Yehuda, di bagian selatan. Sebagian besar dari kitab ini isinya melulu kecaman terhadap praktik kehidupan Yehuda yang penuh dengan kelaliman. Seluruh perangkat masyarakatnya melakukan yang jahat di hadapan Tuhan. Zefanya hadir membawa seruan pertobatan. Tapi menariknya, di akhir dari segala kecaman itu, Zefanya mengajak umat bersukacita. Ajakan ini bukan untuk seluruh Yehuda, tapi bagi sebagian kecil sisa Israel yang memilih tetap setia, rendah hati, lemah dan mencari perlindungan dalam nama Tuhan. Mereka diminta bergembira karena kesetiaan akan diganjar berlimpah oleh Tuhan. Di tengah masyarakat yang lalim, masih ada segelintir umat yang patut dibanggakan atas kesetiaannya, hidupnya yang benar di hadapan Allah. 

Sukacita yang sama juga dirasakan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Filipi. Jemaat itu pun diajaknya untuk hidup dalam kegembiraan dan sukacita. 

Seruan pertobatan yang dilayangkan oleh Yohanes Pembaptis di padang gurun ditanggapi dengan baik oleh sebagian orang di sana. Mereka yang mendengar seruan itu berasal dari beragam kalangan. Ada dari kalangan pemungut cukai juga prajurit yang ikut dibaptis dan hendak mewujudkan pertobatan mereka secara nyata. Yohanes membimbing mereka untuk memperbaiki hidup juga setiap pilihan-pilihan mereka. Kepada pemungut cukai ia berkata, “Jangan menagih lebih banyak dari yang ditentukan”. Kepada para prajurit Yohanes berkata, “Jangan merampas dan memeras, cukupkan dirimu dengan gajimu”.

Mungkin kepada kita yang hidup jaman sekarang, seruan pertobatannya lain lagi, yang lebih relevan dari apa yang kita buat. Yang jelas jauh dari kata kecurangan, ketidakadilan dan kecemaran. 

Jadi, kamu gimana?

RA

 

JADWAL LENGKAP PENGAKUAN DOSA DAN SAKRAMEN TOBAT DESEMBER 2024 DI SELURUH PAROKI KAJ

Jadwal Terlengkap Pengakuan Dosa dan Tobat Desember 2024 Paroki Keuskupan Agung Jakarta

[Live] TAHBISAN IMAM ROMO GREGORIUS WILSON PR DAN ROMO YOSEPH MIKAEL YUDDHA ADRIAN OLEH KARDINAL SUHARYO

TAHBISAN IMAM ROMO GREGORIUS WILSON PR DAN ROMO YOSEPH MIKAEL YUDDHA ADRIAN OLEH KARDINAL SUHARYO

SENIN, 9 DESEMBER 2024 DI GEREJA ST. PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA, KATEDRAL JAKARTA #KardinalSuharyo #TahbisanImam #KomsosKAJ #KatedralJakarta

RENUNGAN MINGGU ADVEN II, 8 Desember 2024

Bacaan Pertama, Bar 5:1-9

Hai Yerusalem, hendaklah engkau menanggalkan pakaian kesedihan dan kesengsaraanmu, dan mengenakan perhiasan kemuliaan Allah untuk selama-lamanya. Hendaklah engkau berselubungkan kampuh kebenaran Allah, dan memasang di atas kepalamu tajuk kemuliaan dari Yang Kekal. Sebab di bawah kolong langit seluruhnya serimu akan dipertunjukkan oleh Allah. Dari pihak Allah engkau akan diberi nama ini untuk selamanya: “Damai sejahtera hasil kebenaran” dan “Kemuliaan hasil  takwa”.

Bangkitlah, hai Yerusalem, hendaklah berdiri tegak di ketinggian! Tengoklah ke timur! Lihatlah anak-anakmu sudah berkumpul atas firman dari Yang Kudus, dari tempat matahari terbenam hingga ke tempat terbitnya, seraya bersukaria karena Allah telah teringat kepada mereka. Memang dahulu mereka pergi dari padamu dengan berjalan kaki, digiring oleh musuh. Tetapi kini mereka dikembalikan kepadamu oleh Allah diusung dengan hormat seolah-olah di atas tandu kerajaan.

Sebab Allah memerintahkan, supaya diratakanlah segala gunung yang tinggi dan segenap bukit abadi, dan supaya ditimbuslah sekalian jurang menjadi tanah yang rata, sehingga Israel dapat berjalan dengan aman di bawah naungan kemuliaan Allah. Hutan rimba dan segala pohon yang harum semerbakpun menaungi Israel atas perintah Allah. Sebab Israel akan dituntun dengan sukacita oleh Allah, oleh cahaya kemuliaan-Nya dan dengan belas kasihan dan kebenaran-Nya.

Bacaan Kedua, Flp 1:4-6.8-11

Saudara-saudara, setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita.  Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.


Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian.

Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, [penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.

Bacaan Injil, Luk 3:1-6

Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.

Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: ”Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.”

Renungan Singkat

BERSIAPLAH, RATAKANLAH. 

Kita memasuki Minggu Adven yang Kedua. Minggu ini, tokoh-tokoh mulai ditampilkan untuk mempersiapkan kedatangan sang Mesias. 

Yesaya hadir memberi harapan baru bagi Yerusalem. Kondisinya sedang hancur lebur, ditinggalkan dalam kesepian. Penduduknya diangkut semua ke Babel. Tapi kini Yerusalem diminta bersiap, karena umat Allah akan kembali datang. Dulu mereka pergi dengan berjalan kaki, sebentar mereka akan kembali dengan ditandu kerajaan. Bersiaplah, ratakanlah jalan agar mereka datang dengan lancar. 

Berabad-abad berikutnya, Yerusalem masih ada. Penduduknya masih ada, kotanya ada, tapi kini bukan umatnya yang dibuang tapi penjajahnya yang masuk ke dalam Yerusalem. Mereka menjajah, memimpin, membuat aturan, menghakimi, menentukan mana yang baik dan benar. Lukas menggambarkan itu pada awal bacaan Injil hari ini. 

Dalam pemerintahan Kaisar Tiberius. Ia adalah Kaisar romawi tahun 14-37 M pada saat Yesus hidup. Pontius Pilatus diangkat sebagai walinegri Yudea. Herodes adalah raja wilayah Galilea bagian utara. 

“Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.”

Jadi situasi yang mirip dialami oleh umat Allah. Mereka hidup tak ubahnya di bawah pengasingan pada zaman Yesaya dulu. Yohanes, Anak Zakharia, si Pembaptis tampil di padang gurun menyerukan Pertobatan, pembaptisan untuk pengampunan dosa. Kita bisa bertanya, mengapa Yohanes menyerukan demikian, bukannya seruan pemberontakan untuk perubahan situasi sosial kekuasaan bangsa misalnya?

Yohanes datang bukan untuk itu, tapi ia datang untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Dan ia fokus komit untuk tugas itu. Mempersiapkan datangnya Tuhan dengan seruan pertobatan dan pengampunan dosa. Hanya dengan dua hal itu kita juga bisa ambil bagian dalam mempersiapkan diri akan perayaan kelahiran Yesus. 

Jadi kamu gimana?
RA

DOWNLOAD Logo ARDAS/APP 2025 beserta Maknanya

Makna LOGO

  • Salib suci Merah Putih sebagai penyemangat dan aksi nyata umat Katolik untuk berjuang peduli kepada mereka yang lemah dan miskin tanpa pandang bulu.
  • Spiritualitas Memberi Pakaian kepada mereka yang telanjang.
  • Spiritualitas Memberi Minuman kepada mereka yang kehausan.
  • Spiritualitas Memberi Tumpangan kepada mereka yang telantar.Logo resmi KAJ simbol pelopor peduli kepada yang lemah dan miskin sesuai tema ARDAS 2025.
  • Layar Perahu terkembang simbol KAJ berkomitmen merealisasikan Arah Dasar 2025 dengan baik.
  • Melaksanakan 5 Perintah Gereja dan ke 5 butir sila Pancasila.
  • Spiritualitas Memberi Makanan kepada mereka yang lapar.
  • Perahu Gereja bagai Bahtera terus maju optimis setia memberikan aneka bantuan kepada mereka yang lemah dan miskin.

LINK DOWNLOAD LOGO ARDAS/APP 2025

RENUNGAN MINGGU ADVEN I, 1 Desember 2024

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v80), quality = 82

Bacaan Pertama, Yer 33:14-16

Beginilah Firman Tuhan, “Sungguh, waktunya akan datang, demikianlah firman Tuhan , bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: Tuhan keadilan kita! 

Bacaan Kedua, 1Tes 3:12-4:2

Saudara-saudara, semoga Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu. Semoga Ia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.’

Akhirnya, saudara-saudara, kami meminta dan menasihati kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kamu turuti. Tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus. 

Bacaan Injil, Luk 21:25-28.34-36

Sekali Peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan tampak tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang dan pada bumi. Bangsa-bangsa di bumi akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.

Oleh karena itu, jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.

Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” 

Renungan Singkat

JAGALAH DIRIMU

Kita sampai pada Tahun Liturgi baru, Tahun C/I. C menunjuk pada bacaan Injil mingguan yang akan dipakai dari Injil Lukas. Sedang I adalah Bacaan Pertama dalam bacaan harian. Kita awali tahun liturgi yang baru dengan merayakan Minggu Adven I. 

Kita diajak menanti dengan penuh harapan. Menanti janji Allah – datangnya penggenapan janji Allah untuk membebaskan manusia dari perbudakan dosa. Damai dan tentram bagi kehidupan. 

Sambil menanti saat janji itu datang kita diminta berjaga-jaga. Pesan Injil jelas. Jagalah dirimu. Ya, jagalah dirimu. Tidak ada orang lain yang paling bertanggung jawab untuk menjaga dirimu selain dirimu sendiri. Kamu tau apa paling baik dan juga yang buruk untuk dirimu. Hindari yang buruk, lakukan yang baik. 

Seringkali kita bisa menjaga orang lain, tapi lalai untuk menjaga diri sendiri. Injil Lukas secara eksplisit mengajak kita untuk menjaga diri sendiri dari kepentingan duniawi. Sebaliknya, berjaga-jagalah sambil berdoa. Hidup jasmani dan rohani kita jaga dan perhatikan. 


Jadi, kamu gimana?

RA

 

Terbaru

Populer

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?