Home Blog Page 42

RENUNGAN HARIAN, Senin, 20 Februari 2023 – Senin Pekan Biasa VII

THANK GOD IT’S MONDAY!
Senin, 20 Februari 2023

Pernahkah kita ragu-ragu dalam hidup? Pernahkah kita bimbang mengambil keputusan? Pernahkah kita tidak percaya diri di hadapan pilihan-pilihan yang ada? Lalu, apa yang kita ambil? Apa yang kita putuskan? Puaskah? Atau, menyesalkah? Untuk hal-hal kecil tentunya tidak terlalu sulit, tetapi untuk hal-hal besar itu yang terkadang tak mudah. Lalu, kita mesti bagaimana?

Kita diingatkan dari Sir 1:1-10 bahwa ada rahmat kebijaksanaan yang kita miliki sebagai manusia. Dari mana asalnya? Atau, siapakah kebijaksanaan itu sendiri? Allah memberikannya kepada kita. Ia adalah Allah sendiri yang ada di dalam hati kita. Suaranya begitu halus di batin kita. Kadang, suaranya kalah kuat dengan ambisi dan egoisme kita. Bahkan, terkesan jauh lebih lemah dari kesombongan kita.

Lalu, bagaimana mengenaliNya di setiap keputusan kita? Terlalu banyak hal yang melintas dan mesti kita kerjakan tiap harinya. Tak ada waktu untuk diam dan mendengarkan suara kebijaksanaan itu sendiri. Pertanyaannya: tidak ada waktu atau kita tidak menyiapkan waktu sejenak untuk kenali suara kebijaksanaan itu sendiri?

Orang bijak berkata, “kebijaksanaan lahir dari pengalaman, bahkan dari kegagalan. Kebijaksanaan lahir dari perjumpaan karena ia mendewasakan. Kebijaksanaan muncul dalam keheningan, karena ia butuh waktu untuk bicara.”

Artinya, kita perlu siapkan waktu barang sejenak tiap harinya, entah di pagi atau malam hari untuk mendengarNya yang selalu membantu kita mengambil keputusan besar dan kecil dalam hidup ini. Waktu sejenak itu adalah waktu doa. Dalam doa, kita diam. Dalam diam, kita persilakan Dia bicara karena tidak semua hal bisa kita selesaikan dengan kekuatan kita. Kita butuh kuasaNya. Percayalah dan berdoalah. Persilakan Dia bersabda.

Semoga hari ini kita awali dengan doa mohon kebijaksanaan.
Mari bersaksi. Mari berbahagia sebagai orang beriman. Thank God It’s Monday!

RAB

RENUNGAN SINGKAT, MINGGU 19 FEBRUARI 2023 – MINGGU BIASA VII

Im 19:1-2.17-18

Kor 3:16-23

Matius 5:38-48

“HARUSLAH KAMU SEMPURNA”

 

Pernah punya pengalaman seperti ini?

Seringkali manusia itu dalam pengalaman sehari-sehari mendambakan kesempurnaan.

Ingin hidupnya sempurna, keluarganya, punya pekerjaan, pasangan yang sempurna.

Ingin hasil pekerjaannya sempurna.

Apa yang dimaksud dengan “sempurna” dalam hal-hal semacam itu?

Tapi ironis, kadang yang terjadi justru sebaliknya – ketidaksempurnaan.

Darimana datangnya dambaan kita akan kesempurnaan?

Bisa jadi, seperti itulah gambaran keadaan kita pada awal mulanya. Kita sempurna, hidup bersama Allah – tanpa cacat.

Namun dosa menjadikan manusia tidak sempurna. Ada aja salahnya, ada aja kurangnya.

Tuhan mengajarkan, “haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.” – Menjadi sempurna adalah keharusan. Ini perintah Tuhan. Supaya kita tidak lagi hidup di bawah perbudakan dosa yang serba salah dan kurang. Namun perlahan kembali ke awal mulanya.

Kristus datang membantu kita. Dia hadir memberi teladan, seperti apa manusia sempurna itu.

Bagaimana caranya menjadi sempurna? Atau paling tidak bilamana kita berjalan menuju ke arah kesempurnaan?

Bertumbuh. Lebih baik dari hari kemarin. Lebih baik dari versi diriku sebelumnya.

Kalau sebelumnya…

aku hanya tidak bisa mengampuni. Hari ini aku ingin bisa mengampuni.

aku hanya mengasihi teman, hari ini aku juga mau bisa mengasihi musuh dan mereka yang menganiaya aku, bahkan mendoakannya.

aku sulit meminjamkan sesuatu, hari ini aku mau memberikan bahkan apa yang tidak mereka minta.

aku malas-malasan dalam bekerja, hari ini aku mau mencurahkan energiku sepenuhnya untuk pekerjaanku.

Jadi, kamu gimana?

RA

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2023 – Uskup Ignatius Kardinal Suharyo

LINK DOWNLOAD BAHAN-BAHAN LENGKAP APP KAJ 2023

SILAHKAN KLIK UNTUK MENDOWNLOAD,

BAHAN-BAHAN LENGKAP APP KAJ 2023

Jadwal Misa Rabu Abu 22 Februari 2023

Jadwal Misa Rabu Abu 2023 (22 Feb 2023)

Dekenat Pusat

Paroki Theresia:

Pk. 07.00

Pk. 09.00

Pk. 12.00

Pk. 16.00

Pk. 18.00

Pk. 20.00

Semua umum

 

Paroki Pejompongan :

Pk. 06.00

Pk. 12.00

Pk. 19.00

 

BACA JUGA:

Arti dan Sejarah Rabu Abu Bagi Umat Katolik

Cara Puasa Dan Pantang Umat Katolik Dalam Masa Prapaskah

 

Dekenat Barat 1

Paroki Mangga Besar

Pk. 06.00

Pk. 08.00 (sekolah Budi Mulia)

Pk. 12.00

Pk. 18.00

 

Paroki Toasebio

Pk. 06:00

Pk. 18:30

 

Paroki Cideng

Pk. 06.00

Pk. 12.00

Pk. 18.30

 

Paroki Slipi

Pk. 06.00

Pk. 11.30 (PK3S)

Pk. 17.00

Pk. 20.00

 

 

Dekenat Barat 2

Paroki Kosambi

Pk. 06.00

Pk. 08.00 (Bareng anak sekolah)

Pk. 17.00

Pk. 19.30

 

Paroki Grogol

Pk. 05:30

Pk. 12:00

Pk. 16:30

Pk. 19:00

 

Stasi St. Polikarpus:

Pk. 06:00

Pk. 16:30

Pk. 19:00

 

Paroki Kalideres

Pk. 05.45

Pk. 17.00

Pk. 20.30

 

Paroki Kapuk

Pk. 19.00

 

Paroki Cengkareng

Selasa, 21 Februari 2023 Pk.19.00

Rabu, 22 Februari 2023

Pk. 05:30

Pk. 10.00

Pk. 19.00

 

Paroki Tomang

Pk. 06.00

Pk. 09.00 (Sekolah + Umum)

Pk. 12.00 (Sekolah + Umum)

Pk. 16.30

  1. 19.00 (Lokasi Gereja & Auditorium)

 

 

Dekenat Timur

Paroki Bidaracina

Pk. 06.00

Pk. 08.00 (Misa Anak Sekolah)

Pk. 16.30

Pk. 19.00

 

Paroki Cililitan

Pk. 05.30

Pk. 08.00 (Misa Anak Sekolah)

Pk. 17.00

Pk. 20.00

 

Paroki Cilangkap

Pk. 17.00

Pk. 20.00

 

Paroki Pulomas

Pk. 06.00

Pk. 12.00

Pk. 19.00

*Ada Live Streaming

 

Paroki Rawamangun

Pk. 05.45

Pk. 08.00

Pk. 12.00

Pk. 18.00

Kapel Materdei : Pk. 18.00

 

 

Dekenat Utara

Paroki Danau Sunter

Pk. 06.00

Pk. 12.00

Pk. 18.00 

 

Paroki Pantai Indah Kapuk

Pk. 06.30

Pk. 12.00

Pk. 17.00

Pk. 19.30

 

 

Dekenat Selatan

Paroki Pasar Minggu

Pk. 06.30;

Pk. 17.00

Pk. 19.00

 

Paroki Cilandak

PAGI

Pk.06.00 WIB

Pk.10.00 WIB (Bahasa Inggris)

 

SORE

– Gereja St. Stefanus : Pk. 18.00

– Kapel Nazareth-Kp. Pulo : Pk. 18.00

 

Paroki Blok Q:

Pk. 06.00

Pk. 12.00

Pk. 18.00

Pk. 20.00 (English Mass)

 

Paroki Blok B :

Pk. 05.30

Pk. 08.00 (untuk anak Sekolah)

Pk. 12.00

Pk. 17.00

Pk. 19.00

 

 

DEKENAT BEKASI

Gereja St Clara – Bekasi Utara
Misa ke-1 : Pkl. 08.00 wib
Misa ke-2 : Pkl. 16.00 wib
Misa ke-3 : Pkl. 20.00 wib

Gereja St Servatius – Kp Sawah
– Pkl. 06.00 wib ( Umum )
– pkl. 10.00 wib SD. SMP Strada
– pkl. 12.00 wib SMA PL.
– pkl.18.00 wib ( umum )

Gereja St Arnoldus Jansen – Bekasi
1. Pukul 06.00 wib (umum)
2. Pukul 12.00 wib (sekolah strada)
3. Pukul 19.00 wib (umum)

Gereja Ibu Teresa – Cikarang
– Pkl. 07.30 wib Sekolh Don Bosco
– pkl. 09.00 wib Kampus ATMI
– pkl. 11.30 wib Kampus Presiden
– pkl.17.00 wib Gereja
– pkl 20.30 wib Gereja

Gereja St Leo Agung – Jatiwaringin
1. Sekolah Belarminus : Pkl 08.00 wib (siswa dan umum)
2. Misa Pkl. 18.00 wib
3. Misa Pkl. 20.30 wib

Gereja St Bartolomeus – Taman Galaxy
Kapel OSF Marsudirini : Pkl. 05.45 wib
Misa ke-1 : Pkl. 06.00 wib
Misa ke-2 : Pkl. 19.00 wib

Paroki Kranji-Gereja St. Mikael
Misa ke 1 : Pkl 06.00 wib
Misa ke 2 : Pkl 09.00 wib (sekolah+umat)
Misa ke 3 : Pkl 19.00 wib

Paroki Kranggan – St. Stanislaus Kostka
Misa ke-1 : pk. 05.30 wib
Misa ke-2 : pk. 19.00 wib

Paroki Lubang Buaya -Kalvari
Misa 1 : 16.00 wib
Misa 2 : 20.00 wib

Paroki Harapan Indah- Gereja St. Albertus Agung
Misa 1: 06.00 wib
Misa 2: 19.00 wib

 

Dekenat Tangerang 2

Paroki Pamulang

Pk. 05.30

Pk. 09.00 (Bareng dengan anak-anak sekolah)

Pk. 19.00

 

Paroki Bintaro Jaya

Pk. 06.00

Pk. 12.00

Pk. 19.30

 

Paroki Alam Sutera

Pk. 06.00

Pk. 12.00

Pk. 17.00

Pk. 19.30

 

Paroki Bintaro

Pk. 06.00

Pk. 11.00 (sekolah +Umum)

Pk. 18.00

 

Video Sosialisasi dan Pembahasan 4 Pertemuan APP KAJ 2023

PERTEMUAN PERTAMA:

 

PERTEMUAN KEDUA:

 

PERTEMUAN KETIGA:

 

PERTEMUAN KEEMPAT:

Renungan Harian Singkat, Rabu, 15 Februari 2023 (Pekan Biasa VI)

 

Bacaan I: Kej 8: 6-13. 20-22
Injil: Mrk 8: 22-26



“Kesempatan: Optimalisasi Kegiatan Harian”



Hari ini kita dapat melihat bagaimana Allah memberikan kesempatan baru bagi manusia. Dalam bacaan pertama, setelah Nuh mempersembahkan kurban, Allah berjanji untuk tidak mengutuk dan tidak membinasakan manusia.

Dia akan memberikan rahmat-Nya terus menerus dalam rutinitas harian yang tetap berjalan seperti biasa.

Demikian juga dalam bacaan Injil, Yesus menyembuhkan orang yang buta. Dua kali Yesus mengusap mata si buta dan orang itu dapat melihat dengan jelas.

Kita mungkin akrab dengan istilah kesempatan dan seringkali kita menggunakannya untuk suatu bentuk pengharapan. Misalnya, „kesempatan kedua“, „ini kesempatan kita!“, „mungkin akan datang kesempatan berikutnya“, dst.

Kegembiraan muncul ketika kita memanfaatkan kesempatan dengan baik. Tetapi, tidak jarang pula bahwa kesempatan diungkapkan dengan nada kecewa, seperti „yah kesempatannya sudah lewat“, „mungkin bukan kesempatannya“, dll.

Kekecewaan muncul ketika kita merasa bahwa kita tidak menggunakan kesempatan dengan maksimal. Lalu kita bertanya, kapan dan seperti apa kesempatan itu dapat kita rasakan?

Hari ini kita merenungkan bahwa sepanjang waktu kita adalah waktu yang sudah diberkati. Kesempatan bukan hanya momen tertentu.

Kesempatan adalah kesadaran bahwa kegiatan kita sepanjang hari adalah jejak langkah perjalanan hidup kita.

Dan, cara kita memanfaatkan kesempatan tersebut adalah dengan mengoptimalkan setiap kegiatan harian.

Dengan demikian, tidak akan ada kesempatan yang terbuang dan sepanjang hari kita adalah selalu terberkati.

AL

Renungan Harian Singkat, Kamis, 16 Februari 2023 (Pekan Biasa VI)

Kej 9:1-13

8:27-33

“ENYAHLAH IBLIS”

“Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan. Ia akan ditolak oleh para tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh, dan bangkit sesudah tiga hari”

hmm.. Apakah seseorang yang sedang menanggung penderitaan, sudah pasti menderita? 

Bisakah seseorang justru mengalami sukacita dan gembira saat mengalami penderitaan?

Apa itu menderita, apa itu penderitaan? 

Penderitaan, dirasakan secara inderawi. 

Menderita, hanya ada di pikiran. 

Kalau kita pikir orang yang menanggung penderitaan sudah pasti menderita, boleh kita tegas seperti Yesus, “ENYAHLAH IBLIS”

Iblis memikirkan apa yang dipikirkan manusia, menjauhi penderitaan dan tidak boleh menderita. 

Menolong orang itu bisa membuat menderita lho. Harus memberikan waktu, tenaga, lelah, belum lagi kalau ditolak dan tidak dianggap. Ngapain capek dan makan hati? Jadi mending ga usah menolong, diem aja, cari saja kenyamanan untuk diri sendiri, karena nanti kamu yang menderita. Jadi daripada menderita, tidak usah bantu lah. Begitu kan seringnya muncul di pikiran?

Menolong orang bisa menjadi sukacita dan kebahagiaan, jika merupakan tindakan iman. Padahal saat itu ya capenya sama, makan hatinya sama, lelahnya ya sama, tapi kok hepi ya? Aku menanggung penderitaan karena banyak yang harus aku berikan, tapi aku ga menderita, aku hepi… 

Ya karna kita telah melakukan perbuatan yang sama, seperti apa yang Tuhan telah buat untuk kita. Dia menanggung penderitaan, ditolak, dibunuh untuk menolong kita, agar selamat dari dosa. 

Tuhan memang menanggung banyak penderitaan, tapi Dia tidak menderita. 

Jadi kamu, gimana?

RA

Renungan Harian Singkat, Jumat, 17 Februari 2023 (Pekan Biasa VI)

 “Jalan Hidup”

Kisah dari Papua

 

Selama berjalan menuju ke stasi di atas gunung (Stasi Amaikebo), saya ditemani dengan seerang mama yang suka sekali berjalan kaki. Saya bertanya, “Mama, tidak lelahkah jalan kaki jauh sekali, naik turn gunung pula?” “Ah, tidak pater, ini jalan-jalan to. Sa su (baca: saya sudah) biasa jalan sendiri dan tidak pernah takut karena ada Tuhan yang menemani to, Pater.”

Dua murid yang juga berjalan ke Emaus ditemui oleh Yesus yang bangkit, mereka sempat terkejut dan takut. “Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hatimu?”


Ketakutan kita untuk menapaki “jalan hidup” seringkali muncul karena kita tidak tahu apa yang akan dihadapi di masa yang akan datang. Pengalaman kebangkitan Yesus bukanlah pengalaman yang terjadi 2000 tahun yang lalu saja. Pengalaman kebangkitan Yesus juga terjadi saat ini sampai dengan masa yang akan datang. Kebangkitan Yesus telah membuka hati kita para murid Yesus untuk tidak ragu dalam menjalani hidup ini.


Seperti kedua murid yang tengah berjalan ke Emaus dan mama tadi berkobar-kobar hatinya karena berjumpa dan merasakan Yesus yang bangkit, kita pun diajak untuk mengobarkan semangat yang tak pernah padam ketika sedang mengalami ketakutan dan kecemasan.

Kristus sungguh ada bersama dengan kita, la sungguh hadir memberi kita semangat lagi. Kita yang sekarang ini sedang loyo dan tidak bergairah untuk berdoa, bekeria, dan belajar, berjumpalah dengan Kristus yang telah bangkit. Kita pun diutus untuk membagikan sukacita Kebangkitan Kristus.

JBM

Renungan Harian Singkat, Sabtu, 18 Februari 2023 (Pekan Biasa VI)

Ibr 11:1-7

Mrk 9:2-13

“Karena Iman..”

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”, kata Paulus. 

Alam semesta dijadikan oleh Firman Allah, kita memahaminya dengan Iman. Kisah penciptaan dalam Alkitab tidak hanya bicara tentang kelahiran alam semesta.

Siapa yang tau bagaimana alam semesta diciptakan? Belum ada yang hidup saat itu.

Kisah itu menegaskan bahwa Allah dengan Firman-Nya menciptakan secara baru, menjadikan semuanya baik, yang chaos jadi tertib dan teratur, semua pada tempatnya berjalan pada fungsinya. Harmoni. 

Iman adalah meyakini sesuatu yang tidak kita lihat itu benar. 

Siapa dari kita sekarang pernah melihat Yesus secara fisik? Kita mengenal Dia, dari kisah-kisah dalam Kitab Suci. Itu pun ditulis oleh pengarang Injil, manusia biasa yang diilhami oleh Roh Allah.

Injil hari ini. Yesus naik ke atas gunung, berubah rupa dalam kemuliaan. Terdengar suara dari surga, “Inilah Anak-Ku terkasih, dengarkanlah Dia!”. Allah Bapa di surga yang memberi kesaksian siapa Yesus itu. Ini kisah yang dituliskan. Iya, yang ditulis, kan dulu belum ada kamera video untuk merekam. 

Kalau setelah mendengar-Nya, saya memutuskan untuk percaya atas kesaksian tertulis itu, ya itu terserah saya.

Begitu juga sebaliknya, saya tidak percaya karena kisahnya ga masuk akal, itu juga terserah saya. Masalah iman – tidak bisa diperdebatkan. 

Karena pembuktiannya adalah nanti. Saat semua sampai pada kepenuhannya. 

Menantikan kepenuhan saat Tuhan menampakkan diri-Nya kembali dalam rupa sebenarnya. Atau saat kita yang berjumpa dengan-Nya saat berpindah dunia. 

Jadi kamu gimana? 

RA

 

Terbaru

Populer

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?