Home Blog Page 35

RENUNGAN HARIAN 22 APRIL 2023, Sabtu Paskah III

Kis 6:1-7

Yoh 6:16-21

Tidak Selamanya Menjadi Murid

Jumlah jemaat perdana semakin bertambah, namun pelayannya tidak.

Para Rasul memutuskan memanggil semua murid dan memilih di antara mereka tugas khusus sebagai Diakon. Diakon artinya Pelayan.

Mereka dikenal baik, penuh dengan roh kudus dan hikmat – diberi tugas khusus. Mereka bukan hanya murid – yang dilayani – tetapi menjadi diakon yang melayani.

Dua di antara 7 diakon pertama kita kenal kisahnya. Stefanus – yang menjadi martir pertama dan Filipus yang membaptis seorang sida-sida dari Etiopia.

Tidak selamanya kita terus menjadi murid. Setelah belajar dan mendengar banyak, ada saatnya kita pun harus siap dipilih dan diutus untuk melayani dan mengajar.

Jaman sekarang wujud pelayanan itu nampak dalam perutusan di paroki. Menjadi ketua lingkungan, ketua atau pengurus wilayah, seksi-seksi bahkan bergabung dalam dewan paroki harian.

Pada saat Tuhan membutuhkanmu untuk menjadi pelayan jemaat, beranikah menjawabnya dan siap diutus?

Jadi kamu gimana?

RA

 

RENUNGAN HARIAN 21 APRIL 2023, Jumat Paskah II

Bacaan:
Bacaan I: Kis 5:34-42;
Mzm 27:1.4.13-14;
Bacaan Injil: Yoh 6:1-15.


Accepit ergo Jesus panes: et cum gratias egisset, distribuit discumbentibus: similiter et ex piscibus quantum volebant ; “Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ; demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki”.

Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial. Kata “sosial” berasal dari bahasa Latin socius, artinya teman/sesama. Setiap manusia membutuhkan teman atau orang lain agar dapat hidup dan berkembang. Teman adalah mereka yang sederajat. Itulah sebabnya, sebelum mengadakan mukjizat pergandaan roti, Yesus meminta mereka semua duduk, tidak ada yang berdiri atau rebahan. Artinya Yesus mengajak semua orang untuk menyadari bahwa mereka diciptakan setara satu sama lain; tidak ada yang lebih tinggi atau rendah.

Saat kita tidak lagi memandang rendah atau tinggi sesama kita, melainkan menyadari kesepadanan diantara kita; pada waktu itulah kita akan merasakan mukjizat Ekaristi. Kita diubah menjadi pribadi yang Ekaristis: menjadi orang yang siap untuk diambil, diberkati, dipecah dan dibagikan bagi sesama sekitar kita. Diambil untuk menanggapi panggilan Kristus; Diberkati dan diperlengkapi sehingga dapat menjalankan tugas perutusan; Dipecah untuk senantiasa berkembang dalam pelbagai keutamaan Kristiani; dan Dibagikan agar menjadi berkat bagi sesama.

Kita baru bisa berbagi secara tulus bila kita tidak lagi memandang rendah atau meninggikan seseorang, melainkan berani melihat mereka sebagai teman, sesama yang sederajat. Sebagaimana Gamaliel yang memandang para Rasul sebagai sesama yang perlu didengar dan dihargai. Semoga kitapun boleh meneladan pola hidup Kristus, menjadi pribadi yang Ekaristis, yang mau diambil, diberkati, dipecah dan dibagikan bagi terwujudnya Kerajaan Kasih Allah di dunia ini.

AY

NOVENA PANGGILAN: 21 – 29 April pk 18.30

NOVENA PANGGILAN

Tak ada Imam, tak ada Ekaristi, Tak ada Suster Bruder Selebater dan pelayan umat, Gereja kekurangan “tangan”

Apa yang harus kita lakukan???… apa sumbangsih kita???
Salah satunya BERDOA. DOAMU AMAT DIBUTUHKAN
Kita berdoa bersama para Romo, Suster dan Bruder dari 9 Dekenat di Keuskupan Agung Jakarta

Mari kita sama-sama ikut NOVENA PANGGILAN: 21 – 29 April pk 18.30
Ikuti live streaming Hidup TV, Komisi Panggilan KKI KAJ atau klik: https://bit.ly/NovenaPanggilanKKI2023

Kenali dan syukuri, KAJ punya banyak Tarekat Imam, Bruder dan suster

JADWAL LENGKAPNYA:

RENUNGAN HARIAN 20 APRIL 2023, Kamis Paskah II

Kis 5:27-33
Yoh 3:31-36

Bicara itu Mudah



Bicara itu mudah, sebuah buku tentang “public Speaking” mengungkapkan hal itu. Yang saya maksud, berbicara di depan umum. Memang, Ada juga sih, Pribadi yang hobinya berbicara. apapun bisa ia komentari. Tapi, tidak selalu mudah bagi setiap orang. Ada saatnya, bicara menjadi hal yang sangat sulit. Seseorang harus dipaksa untuk berani berbicara dan mengungkapkan pemikiran dan perasaannya.

Tekanan dan ketegangan yang dialami petrus dan rasul-rasul lain, memaksa mereka akhirnya, untuk berbicara. Bukan Hanya sekedar asal berbicara ( Kis 5:29-32). Mereka berbicara dengan landasan yang tepat dan keyakinan yang jelas. Bagi para rasul, berbicara berarti mengungkapkan keyakinan iman dan memberi kesaksian bahwa Kristus telah bangkit.

Lalu?
Di zaman romawi kuno, terdapat Forum atau plaza (sekarang:alun-alun), di pusat kota, sebagai sebuah bangunan terbuka, tempat masyarakat berkumpul untuk beradu argumentasi atas suatu hal. Saat ini, banyak juga fasilitas, media mendukung kita uhtuk “berbicara”. Hanya sayangnya, tidak di “depan” umum. Walau begitu, baiklah kita memperhatikan “bicara” kita. Adakah dasar atau landasan apa yang kita bicarakan dan untuk maksud apa kita bicara. Para Rasul, mengundang kita “berbicara” sebagai wujud kesaksian iman.

Salam,
PHW

RENUNGAN HARIAN 19 APRIL 2023, Rabu Paskah II

Bacaan I : Kis 5: 17-26
Mazmur Tgp : Mzm 34: 2-3.4-5.6-7.8-9
Injil : Yoh 3: 16-21


“Allah Membuka Jalan”



Dalam bacaan pertama, para Rasul ditangkap dan dimasukkan penjara karena banyak imam kepala yang iri hati terhadap mereka. Banyak orang mendengarkan dan mengikuti ajaran para Rasul daripada mendengarkan imam-imam kepala. Ketika mereka dipenjara, Allah membantu mereka dan melepaskan mereka. Mereka dengan bebas dan sukacita memberitakan Kerajaan Allah kepada banyak orang dan imam-imam kepala tidak berani menangkap mereka lagi. Ketika para Rasul dalam kesulitan, Allah memberikan jalan bagi mereka.

Demikian dalam bacaan Injil, Allah ingin menyelamatkan manusia. Yohanes menuliskan bahwa kasih sayang Allah terhadap dunia ditunjukkan dengan mengaruniakan Anak-Nya yang terkasih. Untuk memulihkan hubungan manusia dengan-Nya, Allah memberikan yang terbaik. Jalan terbaik yang Allah berikan adalah anak-Nya. Melalui Yesus Kristus, Allah memulihkan perjanjian dan sekaligus memberikan seorang teladan bagi manusia agar manusia juga mampu membangun relasi yang baik.

Dalam hidup keseharian, kadang kita berhadapan dengan masalah yang sulit. Mungkin pula dalam situasi tertentu, kita menjadi merasa lelah dan tidak memiliki solusi. Namun, kita bisa belajar dari bacaan-bacaan hari ini, di mana Allah memberikan jalan bagi umat-Nya. Kepada para Rasul, Allah membuka pintu penjara dan kepada manusia, Allah memberikan jalan agar manusia dapat memiliki hubungan yang baik dengan Allah. Kita belajar bahwa Allah memberikan jalan yang terbaik bagi kita dalam setiap masalah. Allah memiliki cara untuk menolong dan memberikan solusi dalam hidup kita.

Tuhan memberkati.

AL

RENUNGAN HARIAN 18 APRIL 2023, Selasa Paskah II

Kis 4:32-37
Yoh 3:7-15

Kesejahteraan Bersama

Sejak Gereja Perdana, Kesejahteraan Bersama diusahakan terus dengan setia.

“Kumpulan orang yang telah percaya kepada Yesus sehati sejiwa”

Apa itu sehati dan sejiwa? Kisah Para Rasul merunutkan contoh-contohnya.

Segala sesuatu adalah kepunyaan bersama. Tidak ada yang berkekurangan. Yang memiliki harta menjual hartanya dan dipersembahkan di depan kaki para rasul untuk kepentingan bersama. Tidak ada yang memikirkan dirinya sendiri. Sesama adalah dirinya, dirinya adalah sesama. 

Salah satu yang melakukannya adalah Barnabas. 

Sudah pasti ini adalah karya Roh Kudus, ketika seseorang berani menjual milik-Nya dan memberikannya untuk kebaikan bersama. 

Barnabas menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul.

“Angin bertiup ke mana ia mau, ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh”. Demikian penjelasan Yesus kepada Nikodemus. 

Tidak ada seorang pun yang tau bagaimana seseorang hidup secara baru. Tuhan memilih siapa yang Ia mau.

Bukalah dirimu, biarkan Roh Tuhan memimpinmu, membebaskanmu dari segala  yang lekat tak perlu. 

Jadi kamu gimana?

RA

 

RENUNGAN HARIAN 17 APRIL 2023, Senin Paskah II

Kis 4:23-31

Yoh 3:1-8

REFRESH

Refresh adalah salah satu tombol di komputer untuk mempercepat kerja komputer kita. Refresh juga istilah untuk menyegarkan diri setelah lelah dan jenuh bekerja serta beraktivitas. Pastinya, refresh juga istilah iman untuk memperbarui diri kita.

Peristiwa Paskah menyadarkan kita bahwa Allah me-refresh diri kita untuk jadi baru. Kita diberikan kesempatan untuk melangkah lagi dengan mantap. Kita memulai lembaran baru dan bangkit dari kegagalan kita. Kegagalan telah berlalu dan harapan ada di depan mata.

Maukah kita bertahan di masa lalu atau melangkah ke depan? Maukah kita berjalan bersama Yesus yang dijumpai oleh Nicodemus hari ini? Ya, Yesus yang memperbarui hidup Nicodemus untuk melihat dunia dengan penuh iman dan harapan. Ingat, Dia itu setia dan tidak pernah meninggalkan kita.

Semoga kita makin membarui diri dan melangkah ke depan bersama Yesus. Mari bersaksi dan berbahagia sebagai orang beriman. Thank God It’s Monday! Thank God It’s Monday!

RAB

RENUNGAN HARIAN 16 APRIL 2023, Minggu Paskah II

Kis 2:42-47
1Ptr 1:3-9
Yoh 20:19-31



Kek Mana Yesus Itu?

 

“Tuhan Yesus itu wajah aslinya yang mana ya? Karna di patung, di gambar-gambar wajahnya bisa beda-beda”.

“Lalu kalau wajahnya beda-beda, dari mana kita bisa mengenali Yesus yang sebenarnya?”

Kalau kamu yg mendapat pertanyaan ini, bagaimana jawabanmu?

Iman Katolik itu Apostolik. Dasar iman para rasul – para saksi mata.

Setelah kebangkitan Kristus, para rasul dan murid-murid sendiri pun tidak bisa langsung mengenali-Nya. Aneh ya, padahal merekalah circle terdekat Yesus. Tiap hari bersama-Nya. Mereka sudah lupa apa bagaimana? Apakah Yesus sudah berubah rupa sehingga wajah-Nya tidak dikenali lagi? 

Para Rasul dan Gereja mengenali Yesus dengan cara lain. 

Pertama

Para Rasul mengenali Yesus lewat luka-luka-Nya, di tangan dan di lambung-Nya. 

Sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.

Wajah Yesus, warna kulit-Nya, rambut-Nya, bisa berbeda-beda. Tapi luka-luka di tangan dan secara khusus luka di lambung-Nya pasti selalu ada. Karena biasanya, dalam tradisi penyaliban kekaisaran Roma mereka yang disalib kakinya akan dipatahkan. Hanya Yesus yang memiliki luka di lambung karena tusukan tombak dan di kepala-Nya karna mahkota duri. Karena luka di tangan dan lambung Yesus juga Thomas mendapatkan iman-Nya kembali. 

Di mana kita bisa melihat gambar Yesus dengan luka-luka di tangan dan lambung-Nya?

Coba cek patung atau gambar salib di Gereja Katolik di seluruh dunia ini, selalu ada luka di tangan dan lambung-Nya meski wajah-Nya berbeda-beda. 

Kedua, dalam murid-murid yang berkumpul, berdoa, mendengarkan Kitab Suci dan memecahkan roti. 

Ekaristi. 

Setelah kebangkitan, berulangkali para murid mengenali Yesus yang bangkit dengan cara ini. 

“Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.” ‭‭Lukas‬ ‭24‬:‭30‬-‭31.

Ditambah lagi, murid yang bersatu, saling berbagi harta miliknya kepada semua orang sesuai keperluannya masing-masing.

“Semua orang yang percaya tetap bersatu, dan semua milik mereka adalah milik bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.” ‭‭Kisah Para Rasul‬ ‭2‬:‭44‬-‭45‬ ‭

Di mana kita menemukan Yesus menjelaskan Kitab Suci, memecahkan roti dan memberikannya. Di mana kita menemukan murid-murid-Nya yang saling berbagi harta miliknya untuk semua orang?

Hanya di Gereja Katolik Roma kita berjumpa dengan Yesus yang sebenarnya. Yesus yang sama seperti murid-murid mengenali-Nya setelah kebangkitan. Dalam Ekaristi dan persatuan umat yang saling berbagi. 

Tapi Ekaristi di Katolik itu membosankan, bikin ngantuk, dan saya menderita. Mending di tempat lain meriah, lagunya hingar bingar segar.

Tapi, apakah di sana kamu menjumpai gambar Yesus dengan luka-luka-Nya? Dia yang menjelaskan isi kitab suci dan pemecahan roti? Murid-murid-Nya saling berbagi harta untuk semua orang bukan untuk pemimpin-Nya?

Renungkan tulisan Rasul Petrus dalam bacaan kedua hari ini, 

“Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya kelak.” 1 Petrus‬ ‭1‬:‭6‬-‭7‬ 

“Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira dengan rasa sukacita yang mulia dan tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.” ‭‭1 Petrus‬ ‭1‬:‭8‬-‭9‬ ‭

Jadi, kamu gimana?

RA

 

 

 

RENUNGAN HARIAN 15 APRIL 2023, Sabtu Oktaf Paskah

Kis 4:13-21

Mrk 16:9-15

TIDAK MUNGKIN BAGI KAMI UNTUK TIDAK BERKATA-KATA

Sebagaimana Yesus, Petrus dan Yohanes pun dihadapkan ke Mahkamah Agama. Itu terjadi karna mereka menyembuhkan, membuat mukjizat dan mengajar di mana-mana bahwa Yesus yang disalibkan dan wafat itu telah bangkit.

Saat perundingan, para mahkamah agama kebingungan. Mukjizat terjadi nyata disaksikan oleh mereka sendiri dan banyak orang. Supaya berita ini tidak makin luas, mereka melarang para rasul untuk bersaksi.

“Tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang kami lihat dan kami dengar” kata dua rasul ini. Mereka lebih memilih taat kepada Allah daripada kepada manusia.

Banyak waktu dan kesempatan tiba-tiba disediakan Tuhan, menjadi kesempatan bagi kita untuk bersaksi tentang kebaikan Tuhan di hadapan banyak orang.

Tapi sebelum itu, yakinkah kamu akan apa yang telah kamu lihat dan dengar tentang Kristus? Bagaimana kita bisa bersaksi, kalau kita sendiri masih ragu?

Jadi, kamu gimana?

RA

RENUNGAN HARIAN 14 APRIL 2023, Jumat Oktaf Paskah

Kis 4:1-12
Yoh 21:1-14

Hoc jam tertio manifestatus est Jesus discipulis suis cum resurrexisset a mortuis ; “Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati”.

Tuhan yang bangkit adalah Dia yang setia dan berkomitmen dalam menyertai kita. Hal ini dibuktikan Kristus hingga penampakan-Nya yang ketiga kali kepada para murid. Allah tidak pernah meninggalkan kita melainkan selalu mengingatkan kita agar senantiasa memperbarui diri.

Namun kitalah yang kerap tergoda untuk kembali ke manusia lama kita, cara hidup kita yang dipenuhi dosa. Bila selama masa Prapaskah kita sudah berjuang meninggalkan sifat dan kebiasaan buruk, maka hendaklah hal itu dilanjutkan hingga kini. Jangan sampai setelah selesai masa pantang, kita kembali pada rutinitas manusia lama kita.

Kita diajak untuk bangkit bersama Kristus menjadi pribadi baru, manusia yang memiliki keutamaan kristiani. Sehingga dengan bangkit bersama dengan Kristus, kita boleh berbuah dan menjadi terang serta garam bagi sesama. Mewartakan Tuhan yang bangkit dengan cara hidup kita yang mengikuti teladan Kristus.

AY

Terbaru

Populer

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?