Home Blog Page 33

Renungan Injil Yohanes (14:21-26), Kasih, percaya menerima Roh Kudus

Hai kawan2 apa kabarmu di hari Senin V Paskah ini? Doa dan harapan ku semoga Anda bahagia dan beruntung

Kasih, percaya menerima Roh Kudus

Yohanes (14:21-26)

a) Mengasihi Yesus hanya bisa dilakukan kalo kita setia perintah- Nya ( ay 15, 21,23,24).

Sebenarnya perintah dari Yesus hanya satu yaitu “saling mengasihi”. Tetapi dari komunitas Yohanes juga ditambahkan “percaya” kepada Yesus sebagai urusan Allah.

Kasih itu sendiri sebagai kuasa yang diberikan oleh Allah kepada Yesus. Dan Yesus pun melanjutkan kuasa itu kepada para murid / kita. Kasih sendiri telah dilaksanakan dlm hubungan Yesus dg Bapa dan sebaliknya. Dan kasih seperti itu akan diberikan kepada orang yang percaya kepada Yesus. Bagaimana pelaksanaannya?

b) Tuhan Yesus sudah menjanjikan seorang perantara / penolong yang disebut “paraklete”, Yunani.

c) Siapa dia? Ia sebagai pemenuhan janji Allah kepada kita. Ia adalah alter ergo bagi Yesus.

Tanda kehadirannya tetap dan terus menerus ( 14:15-17, 25-26, 15:26-27, 16:7-11, 12-15).

d) Tugas Sang Penolong:

@) advokasi, penasehat,
@) mendidik, mengajar ( 14:17,15:4),
@)bernubuat ( 14:2-3, 16:13-15),
@)bersaksi/ memberi kesaksian ( 8:17-18, 15:26).

e) Asalnya? Paraklete berasal dari Allah (15:26, 16: 28).

Sayang, dunia tidak bisa menerima- Nya (14:17). Orang yang menerimanya mengalami hidup baru dalam Roh ( 3:1-8, 20:22). Namun komunitas Yohanes adalah contoh jemaat yang dipenuhi oleh Roh Kudus dalam pengajaran dan pewahyuan terus menerus.

Bagaimana kawan?

Shalom Rahayu

P. Antonius Widada, CP

RENUNGAN HARIAN 8 MEI 2023, Senin Paskah V

Kis 14:5-18
Yoh 14:21-26

Selalu Percaya Kepada-Nya




Banyak hal yang ingin kita tahu dan mengerti di dunia ini, termasuk ragam masalah, derita, dan kegagalan yang kita alami. Banyak orang berkata, ini semua takdir Tuhan. Tetapi, apakah memang memang Tuhan memberikan kepada kita takdir dalam arti, Ia telah menentukan akhir hidup kita dari sekarang? Nah, muncul pertanyaan: seandainya Tuhan telah menentukan hidup kita, apakah artinya Tuhan tidak memberi kita kepercayaan untuk menjalani hidup ini? Seandainya Tuhan menentukan hidup kita, apakah memang ada yang nanti akhirnya masuk neraka?

Rasanya tidak seperti itu ya. Tuhan kita bukanlah Tuhan yang egois dan semena-mena. Ia adalah Tuhan yang penuh kasih dan setia seperti dalam Mazmur hari ini (Mzm 115). Kepastian iman ini mengantar kita untuk percaya, terbuka pada rencana-Nya, dan berjuang yang terbaik dalam hidup kita. Tidak semua hal bisa kita mengerti sekarang. Tidak semua peristiwa bisa pahami sekarang. Yang dibutuhkan adalah percaya pada-Nya sembari memadahkan mazmur “kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu” (Mzm 115:1).

Semoga kita selalu percaya pada-Nya dan mengingat kasih dan setia-Nya dalam hidup kita. Mari bersaksi dan berbahagia sebagai orang beriman. Thank God It’s Monday!


RAB

RENUNGAN HARIAN 7 MEI 2023, Minggu Paskah V

Kis 6:1-7

1Ptr 2:4-9

Yoh 14:1-12

 

Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.

 

Janganlah cemas, janganlah takut, di dalam Tuhan berlimpah rahmat.

Kalimat di atas adalah sepenggal lirik dari satu nyanyian Taize. Menyiratkan harapan, percaya kepada Tuhan, Dia akan menyertai.

Apa kegelisahanmu dalam hidup?

Sebagai manusia kita pasti pernah gelisah, khawatir bahkan takut. Itu wajar. Sadar atau tidak sadar perasaan semacam itulah yang menjadi daya dorong kita untuk berusaha, mengerjakan yang terbaik dalam hidup hingga rasa-rasa itu hilang. Ada satu kata bijak yang bisa kita renungkan, “Kalahkan ketakutan dengan persiapan”.

Dalam perjamuan terakhir, sebelum berpisah dengan murid-murid-Nya Yesus memberi peneguhan, “Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaku”. Yesus sepertinya tau kegelisahan hati murid-murid-Nya. Mungkin dia melihat raut wajah mereka atau situasi malam itu. Kita pernah ya merasakan itu dalam pertemuan sehari-hari.

Apa yang mereka gelisahkan? Apakah mereka takut bahwa nasib mereka juga akan berakhir dengan kematian seperti gurunya? Apakah mereka gelisah ditinggalkan Yesus yg pergi dari tengah-tengah mereka? Kepada siapa mereka akan pergi? Kepada siapa mereka berharap?

Yesus memberikan janji, Ia akan pergi menyiapkan tempat bagi mereka. Dan saat Ia kembali, mereka akan dibawa ke tempat di mana Ia berada. Rumah Bapa.

Maka dengan demikian jelas. HANYA ADA SATU tempat yang Bapa sediakan bagi kita, yakni Rumah-Nya dalam kerajaan-Nya. Dan HANYA ADA SATU jalan yang disiapkan untuk sampai ke sana, YESUS KRISTUS. 

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. (Yoh 14:6)

Jadi, tidak perlu khawatir akan hari esok. Tidak perlu takut akan kematian. Bersiap-siaplah, berjaga-jagalah, sehingga ketika Yesus datang menjemput kita, kita mengenali Dia dan boleh berbahagia karena dihantar ke rumah Bapa yang telah Ia sediakan bagi kita.

Jadi, kamu gimana?

RA

Yohanes 14:8-14: Mengenal Yesus berarti mengenal Bapa

Hallo kawan2, gimana kabarmu di hari ini sabtu keempat paskah? Doa dan harapan ku Kamu semua baik- baik saja ya…. 👍😘❤🙏

Kita merenungi Sabda Tuhan hari ini yuk…

Yohanes 14:8-14: Mengenal Yesus berarti mengenal Bapa

1. Yesus sebagai Sang Pengantara kita kepada Bapa.

Kemarin kita mendengarkan Injil Yohanes 14:1-7 : Yang intinya mengenai Yesus sebagai ” Jalan, Kebenaran dan Hidup”. Dalam Alkitab Septuaginta berbahasa Latin, sabda Yesus berbunyi : Ergo sum Via, Veritas et Vita. I am Way, Truth and Live. Yesus mau menegaskan kepada para murid bahwa Ia satu- satunya Pengantara Kita kepada Bapa. Maka hanya melalui Dia, kita akan selamat. Kita diajar agar percaya 100 ℅ kepada – Nya.

2. Mengenal Yesus = mengenal Bapa

Mengenal Yesus berarti mengenal Bapa, karena kehadiran Bapa nampak secara sempurna dalam hidup Yesus seutuhnya ( ay 8). Tetapi penjelasan dari Tuhan itu belum difahami oleh Filipus, walaupun telah lama tinggal bersama nya (ay 10-12). Memang Filipus adalah termasuk murid Yesus pertama, selalu disebut pada urutan ke 5. Ia berasal dari Betsaida, Galilea, ex murid Yohanes Pembaptis). Seorang pejinak kuda 🐎 liar. Yesus menegaskan bahwa Ia tinggal dalam Bapa dan Bapa dalam Dia. Buktinya adalah karya 2 Yesus berasal dari Bapa. Karya ilahi dan mujizat2 akan diberikan kepada orang yang percaya kepada- Nya, bahkan orang yang percaya akan melakukan pekerjaan yang lebih besar lagi.

Yesus yang sudah kembali kepada Bapa tetap menjanjikan bahwa karya ilahi ( tanda2, mujizat2) akan dilanjutkan oleh para murid. Di bab 15-17 hal itu ditekankan oleh Yesus. Dia dalam nama Yesus juga amat berkuasa, karena meskipun tidak bersifat magis ( seperti rafal2 perdukunan). Doa dalam nama Yesus berati dalam berdoa kepada Tuhan sehati sepikir, ora et labora , hidup menyatu dalam Dia melalui Roh Kudus ( bdk.Yohanes bab15).

Karya Yesus ternyata diteruskan antara lain oleh Rasul Filipus. Dia melakukan banyak mujizat atas nama Yesus, menobatkan Sida2 Etiopia, menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, menghidupkan orang mati. Menurut Tradisi, setelah kenaikan Tuhan Yesus ke surga, Filipus mewartakan Injil di Friga, kota tua di Asia Kecil. Klemen dari Alexandria menyatakan bahwa Filipus mengalami banyak penderitaan , penganiayaan dan mati disalibkan dengan kepala di bawah pada jaman Kaisar Domitianus. Menurut Eusebius, seorang sejarahwan Kristen purba, bahwa Filipus wafat di Hierapolis dan dimakamkan di sana. Jenazahnya dipindahkan ke Roma tahun 561 M di Basilika para rasul. Menurut Papias, uskup Hierapolis, Filipus pernah menghidupkan seorang lelaki yang sudah mati.

3. Pesan

a) 4 inti syahadat Gereja : Kristus wafat, dimakamkan, bangkit pada hari ketiga, menampakan diri menjadi Iman Gereja Katolik sampai sekarang ini.

b) Percaya kepada Yesus Kristus mutlak bagi seorang Kristiani. Percaya berarti bersatu padu seluruh hidup kita dengan seluruh hidup Tuhan Yesus.

c) Iman Kristiani bukan sekedar ajaran2 / dogma, perintah2, larangan2, hukum2 haram halal, lembaga2 Gereja, tetapi yang terpenting adalah karya kasih untuk melakukan kehendak Bapa dengan setia.

Bagaimana pengalaman iman Anda?

Dari banyak sumber

Shalom rahayu

P. Antonius Widada, CP

RENUNGAN HARIAN 6 MEI 2023, Sabtu Paskah IV

Kis 13:44-52
Yoh 14:7-14


TUJUAN KAUM BERIMAN


Pertama-tama tentu ikut Sang Kristus kembali kepada Bapa. Bilamana itu terjadi? Langsung setelah kematian putusan pengadilan illahi terlaksana: masuk surga atau masuk neraka. Tidak pakai tunda 40hari seperti mungkin dipahami selama ini. Semua orang beriman masuk surga kembali kepada Bapa. Ada yang langsung masuk kemuliaan Allah ada yang harus melalui api penyucian.

Tujuan kedua adalah jalan mencapai tujuan pertama yaitu mewujudkan iman akan Kristus. Menegaskan bahwa kita orang beriman. Bagaimana itu dilakukan? Dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Tuhan Yesus lakukan, bahkan mungkin lebih besar. Segala pekerjaan Yesus isinya adalah memuliakan Allah dalam diri Sang Putra. Suatu persembahan mulia seluruh hidup kemanusiaanNya.

Untuk menuntaskan tujuan-tujuan ini Tuhan menjanjikan segala bantuan. Segala yang ada di dunia dapat kita pilih untuk menyelesaikan pekerjaan kita semakin memuji dan memuliakan Allah. Jika harus miskin, maka kemiskinan itu kita gunakan untuk memuliakan Allah, jika terpaksa kaya raya kita juga akan gunakan kekayaan itu untuk semakin memuji dan memuliakan Allah. Sakit, sehat, susah, duka dan sukacita semuanya kita gunakan untuk memuliakan Allah.

Semoga anda punya pilihan sukacita untuk memuji Allah dan tidak menolak kesengsaraan untuk tetap memuliakan Bapa di surga.

Tuhan memberkati

FE

Jalan, kebenaran dan hidup (Yohanes 14:1-14)

Kawan2 apa kabarmu di hari jumat paskah IV ini? Doa dan harapan ku kamu semua bahagia dan sehat ya…. Yuk, merenungi Sabda Tuhan sebagai santapan hidup rohani kita.

1. Yesus pergi seorang diri ( ay 1-4)

Yesus menghibur para murid yang masih gelisah, cemas akan ditinggalkan oleh Gurunya. Mereka cemas karena masih bodoh dan tidak tahu maksud ajaran sang Rabbi. Kali ini Yesus memang akan pergi sendirian: karena ia berasal dari Bapa dan akan kembali kepada- Nya. Yesus pergi ke rumah Bapa untuk menyiapkan tempat bagi para murid. Setelah itu akan kembali mengajak para murid ke tempat yang paling mulia ( 2-4).

2. Jalan menuju kebenaran dan hidup ( ay 5-7)

Yesus menjelaskan bahwa para murid mengerti jalan yang dimaksud Yesus, kecuali Thomas. Yesus menjelaskan bahwa diri- Nya adalah Jalan, way, hodos ( Yunani).

a) Jalan menuju Allah ( Mzm 25:10, 67:3, Yes 40:3, Mat 3:3, Rom 11:33, dsb). Jalan itu juga sebagai kehendak Allah ( Mzm 18:22, Mat 21:32, dsb). Jalan dan kehendak Allah yang membawa manusia kepada kehidupan ( Kisah 2:8, 13:10). Atau pun jalan yang menuntun pada kekebenaran. Yesus sebagai hodos yang menuntun orang kepada hidup dan benar yaitu Bapa sendiri ( Yoh 14:4-6).

b) Tingkah laku manusia juga disebut ” Jalan ” Yang menunjukkan cara hidupnya ( Kisah 14:16, Rm 3:16, dll). Dalam sastra kuno sering dijumpai mengenai tema “dua jalan”, dalam PB dan PL ( Ul 30:9, Ama 8:13, Yer 25:6, Mat 7:13-14). Oleh karena itu, manusia mencari cara / jalan untuk memasuki Kerajaan Allah ( Mat 5:20, 18:8-9, 25:21-23). Hanya Yesus yang telah memasukinya, karena Ia telah masuk ke dalam sanggar Maha Kudus ( Ibr 9:8, 10:19-20, 2Ptr 1:11).

c) Kisah para, rasul mengartikan bahwa Jalan sinonim dengan hidup baru dlm iman Kristen ( Kisah 9:2, 18:25-26, 19:9, dst).

3. Per Yesum ad Deum

Hanya melalui Yesus orang sampai kepada Allah. Dalam doa syahadat para rasul, aku percaya dikatakan bahwa ” Aku percaya akan satu Tuhan, Yesus Kristus. Apa artinya):

a) Yesus adalah sebutan dari bahasa ibrani, Yeshua, Jehoshua, yang berati Yahwe adalah keselamatan.

b) Kristus ( Kristos) dari Yunani, atau Masyiah, Mesias ( Arab) , berati yang diurapi ( dikuduskan) oleh Roh Kudus. Jadi Yesus Kristus adalah utusan sekaligus pemenuhan janji Allah untuk mengirim Sang Juru Selamat.

c) Dalam kisah rasul dikatakan : ” keselamatan tidak dalam siapa pun selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan ( Kisah 4:12). Percaya kepada Yesus Kristus sebagai inti iman Kristiani. Percaya berarti persatuan mutlak hidup seorang Kristen dengan Yesus Kristus yang telah setia sampai mati melakukan kehendak Bapa. Ia telah memberi contoh sebagai pemimpin yang merendahkan diri, melayani dan berkorban untuk orang lain. Maka agama Kristen tidak sekedar berupa ajaran-ajaran, perintah – perintah, lembaga, organisasi Gereja, tetapi pelaksanaan karya kasih di dalam Yesus Kristus.

Bagaimana kawan- kawan?

Shalom. Rahayu

P. Antonius Wisata, CP

RENUNGAN HARIAN 5 MEI 2023, Jumat Paskah IV

Bacaan I: Kis 13:26-33;
Mzm 2:6-7.8-9.10-11;
Bacaan Injil: Yoh 14:1-6.


Ego sum via, et veritas, et vita. Nemo venit ad Patrem, nisi per Me ;

“Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”


Bila ditanya apakah kita mengenal Uskup kita masing-masing, umumnya akan menjawab mengenal. Tetapi pada saat ditanya lebih dalam terkait dengan hobi, warna kesukaan sampai pada makanan kesukaan, kita kesulitan menjawab. Maka haruslah dibedakan antara mengetahui dan mengenal. Kita tahu seseorang belum tentu mengenalnya. Namun yang terpenting bukan hanya sekedar mengenal tetapi juga memaknai relasi kita dengan orang tersebut. Bukan sekedar tahu dan mengenal siapa itu Yesus tetapi dapat menjawab siapa Yesus bagiku.

Pertanyaan itu menuntut pengetahuan dari sisi kognitif, pengenalan dari sisi afeksi sekaligus pemaknaan dari sisi pengalaman konkret. Pengalaman akan Kristus yang dimaknai akan jauh lebih bertahan dan berdampak dibandingkan hanya pengetahuan/pengenalan saja. Itulah yang dialami Paulus, ia bukan saja tahu dan kenal tetapi mampu memaknai hidupnya dalam terang Kristus. Pemahaman itulah yang mampu menguatkan kita saat berada dalam kesulitan dan permasalahan. Semoga kita mampu menjadikan pengalaman akan Kristus sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup.

Kita masing-masing telah diangkat Allah menjadi anak-Nya. Allah telah bersabda: “Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan”. Kita menjadi anak-Nya dengan Kristus sebagai saudara sulung kita. Sebagai saudara dalam Kristus, kita dipanggil untuk mengikuti jejak Kristus. Ambil bagian dalam tugas perutusan-Nya, menjadi jalan, kebenaran dan kehidupan. Sebagai jalan, sudahkah kita rela dilalui, direndahkan, bahkan diinjak oleh sesama kita? Sudahkah kita menjadi pribadi yang rendah hati? Sebagai kebenaran, sudah kita memperjuangkan kebenaran melalui pikiran, perkataan dan perbuatan kita? Berani menjadi teladan yang benar bagi sesama. Sebagai kehidupan, sudahkah kita memberi semangat, kegembiraan dan keberanian untuk hidup benar pada sesama kita?


AY

RENUNGAN HARIAN 4 MEI 2023, Kamis Paskah IV

Kis.13:13-25

 Yoh.13:16-20.

 

Mengucapkan Dan Mendengarkan

 

Sebuah video singkat di Media sosial memperlihatkan seorang anak sedang belajar. Sepertinya anak itu belajar dengan cara menghafalkan, karena ia sesekali membaca lalu mengulang kembali tanpa membaca sambil menatap ke atas. Tiba-tiba, ada orang di sekitarnya mengganggu dan buyarlah hafalannya. Anak itu pun merengek marah kepada orang tuanya karena ada yang mengganggu. Anak itu mempelajari bahan pelajaran dengan cara menghafal sambil mengucapkan kembali dengan mulutnya. Bertutur menjadi salah satu cara untuk terus mengingat. Dengan bertutur ia mengucapkan sekaligus mendengar apa yang ia ucapkan.

Kotbah Paulus di rumah ibadat merupakan sekilas seperti orang yang menuturkan kembali sebuah kisah (kis 13:15). Kisah keselamatan Allah ditututkan kembali. Kisah keselamatan Allah dalam Yesus yang sudah berlangsung sejak bangsa Israel keluar dari tanah Mesir hingga tinggal di tanh terjanji serta janji keselamatan yang dinyatakan oleh Daud. Dengan terbuka dan jelas kisah ini mudah dituturkan. Cara ini menjadi khas dalam hidup bangsa-bangsa saat itu. Karya Allah diceritakan dan terus dituturkan kepada tiap keturunan. Karya Allah dituturkan dan didengarkan dalam setiap kesempatan ibadat dan doa. Tidak mengherankan bahwa harapan akan janji keselamatan itu sungguh melekat di dalam umat beriman.

Lalu?

Iman muncul dari pendengaran dan pengaran oleh Firman Kristus (Rm 10:17-19). Mari kita lihat dalam hidup dan keluarga kita, apakah kisah kasih Allah juga dituturkan di dalam keluarga kita sehingga menjadi iman dan pengharapan yang sungguh dihidupi? Bagilah pengalaman yang kita alami dalam Kristus.

PHW

RENUNGAN HARIAN 3 MEI 2023, Pesta St Filipus dan Yakobus, Rasul

Bacaan I : 1Kor 15: 1-8
Mazmur Tgp : Mzm 19: 2-3.4-5
Injil : Yoh 14: 6-14




“Kenal Yesus, Kenal Allah Bapa”


Ada satu kisah sederhana dari seorang anak. Ketika masih kecil, anak ini ditanya oleh ayahnya, “kelak apa cita-citamu?” ia menjawab, „aku ingin menjadi pilot.“ Kata ayahnya, „belajarlah.“ Ketika kelas 3 SD, dia ditanya kembali dan kali ini dia menjawab, bahwa ia ingin menjadi dokter. Lagi, jawab ayahnya, „belajarlah.“ Demikian seterusnya sampai dia besar dan lulus kuliah. Apa pun cita-cita yang disebutkannya, selalu ayahnya berkata, „belajarlah.“ Tidak ada satu pun cita-citanya yang terwujud. Namun, kini dia menjadi seorang yang sangat sukses dalam bisnisnya. Lalu, kata ayahnya, „mulailah dengan apa yang kamu ketahui dan lakukan!“

Percakapan Yesus dengan Filipus adalah percakapan yang menarik. Apa yang diungkapkan oleh Filipus merupakan isi hati setiap manusia, bahwa kita senantiasa ingin memiliki hubungan dengan Allah. Dengan latar belakang tradisi Yahudinya, Filipus ingin mengenal pribadi Allah yang selama ini menjadi pusat beriman Yahudi. Kerinduan itu dijawab oleh Yesus dengan pasti, “percayalah kepadaKu bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku, atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.”

Untuk memperkenalkan diri-Nya, Allah hadir dari pribadi Yesus Kristus. Filipus telah tinggal dan hidup dekat dengan Yesus setiap harinya. Demikian pula bagi kita, untuk mengenal pribadi Allah, kita dapat melihat dan merenungkan pribadi Yesus Kristus. Mari kita mulai dengan sesuatu yang sudah tampak bagi kita. Kita mulai dengan Langkah sederhana namun pasti, yaitu mengenal Yesus Kristus sebagai wajah Allah Bapa.

Tuhan memberkati.

AL

RENUNGAN HARIAN 2 MEI 2023, St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

Kis 11:19-26
Yoh 10:22-30

Setia dalam Pekerjaan Tuhan


Setelah kemartiran Stefanus, murid-murid tersebar ke daerah lain. Mereka kabur. Tapi karena itu pula mereka jadi bisa mewartakan Kristus di banyak daerah lain. Sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia. Antiokhia – yang nanti menjadi cikal bakal pusat kekristenan baru.

Untuk merawat iman para jemaat di Antiokhia itu, Barnabas diutus oleh Jemaat di Yerusalem. Di sana Barnabas melihat keadaan jemaat yang bertumbuh dalam iman dan karya-karya yang semakin besar. Ia butuh pendamping sekaligus suksesor. Nah ini yang menarik. Di antara sekian banyak orang di antara jemaat, benar-benar di antara banyak orang, Barnabas menjemput Saulus – yang baru saja bertobat dan sedang “diasingkan” di kampungnya Tarsus. Saulus “diasingkan” karena sempat membuat keributan di Yerusalem – saat dia masuk ke sinagog mewartakan Injil dengan militan. Hal itu menjadi ancaman bagi jemaat pada saat itu. 

Kita dapat menerka apa pertimbangan Barnabas saat itu. 

Kemartiran Stefanus tidak mematikan karya Allah, malah menjadikannya lebih besar lagi. Semakin tersebar ke seluruh daerah, membuka pintu iman akan Kristus bagi bangsa-bangsa lain. 

Mereka yang percaya telah dipilih oleh Kristus sendiri – dilindungi, disertai oleh Roh Kristus dalam setiap pekerjaan-pekerjaan-Nya. Sebagaimana St. Atanasius melakukan pekerjaannya menjaga Iman Kristiani yang kudus dari serangan bidaah Arianisme. Mereka tidak hanya menyerang ajaran iman Kristiani tetapi juga menganiaya Atanasius dan mengasingkannya. 

Kesetiaan pada iman menuntut kemartiran pada siapapun yang setia menjaganya, termasuk kamu. 

Jadi kamu gimana?

RA

 

Terbaru

Populer

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?