Home Blog Page 28

RENUNGAN HARIAN 14 JUNI 2023, Rabu Biasa X

Bacaan I          : 2 Kor 3: 4-11

Mazmur Tgp   : Mzm.99: 5.6.7.8.9

Injil                 : Mat 5: 17-19

 

“Menggenapi: melakukannya sepenuh hati”


Kita mengenal istilah suam-suam kuku. Istilah ini berarti mengerjakan sesuatu tidak dengan sepenuh hati, tidak serius dan sedapatnya saja. Pekerjaan yang dilakukan menjadi tidak maksimal. Memang ada banyak faktor, entah itu karena jenuh, lelah, kesal, dll. Namun, bukan hanya soal faktor dari luar yang mempengaruhi mood kita dalam melakukan sesuatu, melainkan juga keengganan dan kesadaran kita untuk melakukannya hanya sekadarnya saja.

Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus mengajak segenap umat untuk berupaya dengan segala kesanggupannya untuk menjadi seorang pelayan. Paulus menyadari bahwa ada banyak keterbatasan untuk terlibat dalam pelayanan bagi komunitas, tetapi dia mendorong segenap umat untuk sepenuh hati menurut kesanggupannya masing-masing. Demikian juga dalam Injil, Yesus menegaskan bahwa tidak ada hukum yang akan diganti, dihilangkan atau ditambahkan. Yesus datang untuk menggenapi. Satu hal yang belum dilakukan oleh mereka adalah menjalankan Hukum Taurat dengan sepenuh hati.

Menggenapi bukanlah sebuah nominal atau jumlah. Kadang kala kita melupakan bahwa hati dan pikiran kita tidak „genap“ untuk melakukan sesuatu. Genap di sini dapat kita refleksikan sebagai kepenuhan hati dalam melakukan sesuatu. Hari ini kita diingatkan kembali untuk melakukan pekerjaan harian kita dengan sepenuh hati. Genap bukan berarti bahwa pekerjaan kita selesai melainkan hati dan pikiran kita fokus dan sepenuh hati mengerjakannya. Walaupun pekerjaan dapat terselesaikan, sekalipun hati dan pikiran tidak fokus, hasilnya akan dirasakan masih ada yang kurang. Sebaliknya, sekecil apapun pekerjaan yang dilakukan dengan sepenuh hati, hasilnya akan selalu maksimal dan memberikan perkembangan seterusnya.

Tuhan memberkati.
AL

RENUNGAN HARIAN 13 JUNI 2023, Peringatan St. Antonius Padua

2Kor. 1: 18-22
Mat. 5: 13-16
Pw. Santo Antonius Padua, Imam dan Pujangga Gereja

MAMPUKAH MENJADI CAHAYA?

Dalam situasi gelap, apa yang dirasakan? Ketakutan. Itu pasti akan dialami banyak orang. Jalan untuk ditelusuri menjadi gelap. Tujuan menuju impian menjadi hampa. Memang pengalaman kegelapan tak pernah memberi harapan dan hilang kenyamanan.

Pesan Yesus dalam injil hari ini jelas dan padat makna. Apakah itu? “Kalian ini cahaya dunia” dan penegasan di kalimat terakhir berbunyi. “Demikianlah hendaknya cahayamu bersinar di depan orang agar mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu di surga”.

Bercahaya artinya menjadi penunjuk arah bagi sesama. Kata-katamu cukuplah menghadirkan rasa kagum karena keluar dari ketulusan hatimu. Belajar merendah bila disakiti dan enggan meronta bila dilukai.

Bercahaya yang sejati bukan semata letupan ungkapan manis yang kadang bermakna ganda. Itu tak ada bernasnya. Pohon yang berbuah manis sering dilempari batu. Anda lebih manis dari buah itu karena hatimu pancarkan damai yang jarang dijumpai karena dirimu istimewa.

Kadang dilukai tapi cobalah bertahan dan jangan redupkan cahaya di wajahmu. Mungkin saja kelak lukamu itu menjadi obat yang mampu memeluk bahagia di hatimu.

Belajarlah dari teladan hidup Santo Antonius Padua. Pasti saja cahaya di jiwamu takkan pernah padam dalam hitungan waktu yang panjang.

INB

Inspirasi dan Motivasi: Berbahagia

Hai. Kawan2 gimana kabarmu di hari ini? Doa dan harapan ku semoga Anda semua dan yang berulangtahun bahagia sejahtera ya.. 👍😘❤🙏🍜🍐🥑🍞🧁🍎

Inspirasi dan motivasi: Berbahagia

Bahagia atau berbahagia, happy (ing), makarios ( Yun). Kata berbahagialah, suatu uluk salam, harapan dan doa juga. Perjanjian Lama misal dalam sastra hikmat dan juga sastra profan (Mzm 1:1 , 32 : 1-2, Sir 25: 7-11) diawali dengan salam ini.

Kita mengucapkan kepada seseorang ” Bahagia” , berarti dalam hidup sekarang ini menerima anugerah, berkat, pemberian yang sedang dinikmati ( Mat 5:3-11, Luk 6:20, 1Ptr 4:14, why 14;13).

Kita mengucapkan salam Bahagia untuk masa yang akan datang, berarti kebahagiaan yang akan dialaminya ( Mat 11:6, Luk 11:28, Yoh 20:29, dll.

Dalam khotbah hari ini Guru Yesus mengajarkan makna ” Makarios “. Kita bisa membaca dlm Matius 5:1-12. Ada 8 seruan bahagia :

1) ay 3 untuk orang miskin, melarat, bahkan pengemis ” Ptochos” ( Yun). Orang yang hidup menggantungkan Tuhan satu-satunya. Yesus mengenang sabda dlm PL bahwa Allah memperhatikan orang miskin misal (Kej 22:25-27, Ul 15:7-11, Yes 61:1).

Di hadapan Allah tambahan Mat, bhw para murid Yesus yang berjuang untuk masuk Kerajaan Surga, yang terkendala oleh harta benda. Kerajaan Allah menjadi bingkai 8 Sabda Bahagia Matius ( ay 3 dan 10).

2) ay 4, berbicara ttg penghiburan bagi yg berduka. Ini mengingatkan janji Nabi Yesaya kepada Sion yang berdukacita karena kehancuran Bait Allah ( Yes 61:1-3). Tetapi juga untuk para perempuan yang menangisi Yesus menjelang kematian di salib ( Mat 26:6-12, 27:55-56, 28:1-10).

3) ay 5 : orang yang lemah lembut ” Praeis “(Yun), orang yg tidak sombong, rendah hati dan baik budi, yg oleh tradisi Yahudi disebut kaum ” Anawim” ( Ibr) Mzm 37:11. Mereka disamakan dengan kaum miskin di hadapan Allah.

Di buku yang tidak termasuk Alkitab 1 Henokh 5:7, mereka disebut akan memiliki bumi. Ya normalnya orang rendah hati baik budi akan mudah diterima oleh siapa saja. Kunci untuk usaha…😁

4) ay 6: berbicara tentang ” Kebenaran”, dikaiosune (Yun) . Rupanya sabda bahagia ke 4 mengacu pada ( Mzm 107:5, 8-9). Yang haus dan lapar akan kebenaran, berarti orang yang berjuang untuk setia pada janji Allah ( Mat 5:7-20). Orang yang terus membangun relasi dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, dan ciptaan.

Hanya ada ancaman bhw orang benar akan mengalami banyak penganiayaan ( ay 10). Pengalaman Gereja perdana banyak menderita oleh karena setia pada iman dan mencari kebenaran Kristus.

5) Bahagia ke 5, berhubungan dengan jaminan kepada yang murah hati (ay 7). Belas kasih berhubungan dengan pengampunan. Yesus mengajar doa kepada para murid untuk mudah memaafkan bagi yang bersalah kepada kita ( Mat 6:12). Selain itu hal terpenting dari Hukum adalah belas kasih, keadilan dan kesetiaan bdk. Mat 23:23).

6) Bahagia yang ke 6, di ay 8 mengenai orang yang bersih tangannya dan murni hatinya mengingatkan kembali kepada (Mzm 24:4) , berarti orang tidak terlibat dalam penipuan dan sumpah palsu.

Mereka ini termasuk orang yang mampu berdiri di tempat suci dan menerima berkat dan keadilan Allah. Mereka diberi jaminan akan melihat wajah Allah, seperti dulu Nabi Musa berada di hadapan Allah muka dengan muka ( Kel 3:6, dll)

7) Yang ke 7, ay 9 jaminan bagi si pembawa damai akan menjadi anak2 Allah sebagaimana Yesus adalah Anak Allah ( Mat 1:1, 2:15, 3:17). Yesus mengajar para murid agar memilih jalan ” Damai” pengampunan dan rekonsiliasi untuk berhubungan dengan Allah dan sesama. Jalan ini akan membuahkan ” Syalom” , hidup sejahtera dalam kehidupan bersama orang lain.

Jalan damai yang ditempuh oleh Gereja dengan Orang Yahudi membuahkan kesejahteraan dlm hidup sehari- hari. Dan terus berlanjut dalam sejarah perkembangan Gereja untuk hadir menebar kedamaian.

8) Bahagia ke 8, ay 10 merujuk kembali kepada kebenaran (ay 6). Kita bisa melihat bahwa komunitas Matius ( Gereja mula2) berjuang hidup benar dengan setia akan imanya kepada Yesus Kristus .

Tapi mereka menderita secara ekonomi dan juga budaya Helenis ( Yunani) yang sedang berkembang pesat saat itu. Yesus mengutus para murid pergi untuk mendatangkan kebahagiaan, meskipun mengalami banyak penganiayaan ( Mat 10:16-42).

9) ay 11, Yesus mengingatkan kembali bahwa para murid akan menerima fitnah dan celaan oleh karena imanya kepada – Nya. Namun demikian para murid akan merasa gembira, meskipun mengalami banyak penolakan seperti Sang Guru, karena iman dan harapan upah surgawi .

Selain itu para murid diutus sebagai nabi, yang mengandung risiko penolakan dari orang lain tadi ( bdk. Ayat2 selanjutnya 12,23, 29-34) .

Apakah Anda bahagia beriman kepada Kristus?

Syalom Rahayu

P. Antonius Widada, CP

RENUNGAN HARIAN 12 JUNI 2023, Senin Biasa X

THANK GOD IT’S MONDAY!

2Kor 1:1-17

Matius 5:1-12


Kalimat atau kata apa yang kita pakai untuk mengawali atau menutup obrolan di chat atau obrolan kita? Mari kita ingat dan lihat kembali.

Rasul Paulus sering mengawali chat-nya dengan sebuah doa seperti pesannya kepada orang-orang Korintus. “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu” (2 Kor 1:2).

Paulus sering mengawali obrolannya dengan sebuah doa dan harapan baik bagi orang yang diajak bicara. Energinya sangat positif dan penuh harapan serta mendukung sesama.

Semoga kita pun bisa memberikan energi berkat bagi sesama kita dalam tiap perjumpaan. Mari bersaksi. Mari berbahagia sebagai orang beriman. Thank God It’s Monday!


RAB

RENUNGAN HARIAN 11 JUNI 2023, HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS

Ul 8:2-3.14b-16a

1Kor 10:16-17

Yoh 6:51-58

TUBUH YANG MULIA

Hari ini adalah Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Di banyak gereja paroki diselenggarakan penerimaan Komuni Pertama. Melalui penerimaan ini, anak-anak semakin disatukan dengan Kristus setiap kali mereka mengikuti Perayaan Ekaristi. Saat itu, mereka bukan hanya bersatu Tuhan – saat mendengar Firman-Nya, tetapi juga bersatu tubuh dengan-Nya saat menerima Tubuh dan Darah-Nya dalam rupa Sakramen. Kesatuan kita dengan Tuhan dalam Ekaristi menjadi penuh. Sebagaimana persatuan suami istri menjadi penuh dan utuh dengan persetubuhan.

Namun, baik jika pada Hari Raya ini kita merenungkan makna “TUBUH” dan “DARAH”. Kita semua dianugerahi tubuh sebagai manusia. Manusia bukan hanya roh yang melayang-layang tak tentu, tapi hidup padat dalam daging. Dengan tubuh, kita berjalan, bernafas, bekerja, belajar, makan dan segala hal lainnya.

Pertanyaannya adalah apa tujuannya tubuh kita ini diberikan? Untuk dipuaskan atau untuk digunakan sebagaimana mestinya?

Dalam bacaan pertama, Musa mengingatkan bangsa Israel supaya harus semakin merendahkan diri dan ingat akan Tuhan. Manusia hidup – diberikan tubuh – bukan hanya untuk mencari roti demi memuaskan lapar jasmaninya, tetapi juga dapat menggunakan tubuhnya untuk memuaskan lapar rohaninya. Lapar rohani yang hanya bisa dipuaskan oleh Allah.

Dalam bacaan kedua, Paulus mengajar bahwa melalui roti – Tubuh Kristus – kita yang banyak ini disatukan menjadi satu tubuh. Tubuh manusia yang banyak anggota dan fungsinya tapi bersatu. Demikian juga jemaat yang menerima Tubuh Kristus, menjadi satu dengan banyak fungsi dan peranannya yang membangun.

Dalam Injil, Kristus memberikan Daging dan Darah-Nya untuk kita makan. Tentu ini bukan dalam arti harafiah, melainkan metafora yang menunjuk pada Perayaan Ekaristi. Tubuh dan Darah Kristus kini hadir dalam roti Ekaristi. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-selamanya. Sebab ia bersatu dengan Tuhan sendiri. Kita harus percaya akan hal itu.

Demikian juga dengan darah. Kondisi darah menjadi indikator penting kesehatan seseorang. Hampir segala penyakit diketahui setelah melakukan cek darah. Melalui darah, semua makanan dan minuman yang kita konsumsi mengalir ke seluruh organ-organ tubuh kita.  Kita adalah apa yang kita makan dan minum.

Ada satu saja organ tubuh yang tidak dialiri darah, pasti akan mati dan tidak berfungsi.

Maka, kita harus sungguh percaya bahwa Roti Ekaristi sungguh Tubuh dan Darah Kristus. Saat menerima-Nya dan Roti itu masuk ke dalam diri kita, seluruh Yesus Kristus masuk ke dalam darah kita. Mengalir ke seluruh organ tubuh kita. Sehingga kita bukan lagi kita sendiri, tapi Kristus yang mengalir di dalam kita.

Kita harus percaya! Dengan demikian kita membiarkan Kristus yang mengambil alih tubuh kita. Kita membiarkan Dia menggunakan tubuh kita seperti Dia menggunakan Tubuh-Nya untuk berbuat segala hal yang baik.

Dengan demikian, tidak ada salahnya menerima Tubuh dan Darah Tuhan sesering mungkin.

Jadi kamu gimana?

RA

 

BANGGA KARENA PENCAPAIAN TERKECIL DIPUJI TUHAN

BANGGA KARENA PENCAPAIAN TERKECIL DIPUJI TUHAN

Hari ini Yesus memuji persembahan dua peser atau satu duit si Janda miskin sebagai persembahan terbesar dalam kotak dana bait Allah. Jumlah ini hanya 3% penghasilan rata-rata butuh saat itu. Banyak orang kaya memasukan lebih banyak uang tapi Tuhan terpesona dan memuji si Janda miskin padahal belum mencapai minimal derma perpuluhan? Kenapa…

Tuhan tidak melihat keagungan seseorang dari kebesaran pencapaiannya namun dari totalitas usaha dan kerelaannya. Kalau dalam hitungan sekarang digunakan untuk mengukur derma, maka bukan perpuluhan tapi pajak progresif. Itu sebabnya Gereja Katolik tidak menuntut perpuluhan karena Tuhan pantas mendapat keseluruhan hidup kita.

Maka saya akan bangga dengan pencapaian kecil dalam hidup saya, karena itu adalah syukur pada Allah. Sebagai kanak-kanak saya bangga menang lomba gambar 17an, sebagai remaja saya bangga menang kejuaraan DKI untuk Taekwondo, sebagai mahasiswa saya bangga saat tulisan saya diterbitkan dalam jurnal internasional, sebagai pastor saya bangga membangun gereja di pedalaman Papua dan memenangkan banyak jiwa. Karena itu semua ungkapan syukur atas totalitas persembahan.

Apa yang anda banggakan?

FE

Run4U 2023: Charity Run untuk Membantu Pengungsi di Jakarta

Dari kiri ke kanan: Direktur Lembaga Daya Dharma (LDD) KAJ - Romo A Suyadi, SJ, Ketua Panitia Run4U 2023 Ken Prita Sitasari, Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo, Direktur Jesuit Refugee Service (JRS) Indonesia Romo Martinus Dam Febrianto, SJ, moderator Hermien Kleden, dan Ketua 1 PUKAT KAJ Reymund Levy setelah memberikan keterangan pers terkait pelaksaan Run4U 2023 di ruang Maria-Josep Gereja Katedral Jakarta, Jumat, 9 Juni 2023.
Dari kiri ke kanan: Direktur Lembaga Daya Dharma (LDD) KAJ - Romo A Suyadi, SJ, Ketua Panitia Run4U 2023 Ken Prita Sitasari, Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo, Direktur Jesuit Refugee Service (JRS) Indonesia Romo Martinus Dam Febrianto, SJ, moderator Hermien Kleden, dan Ketua 1 PUKAT KAJ Reymund Levy setelah memberikan keterangan pers terkait pelaksaan Run4U 2023 di ruang Maria-Josep Gereja Katedral Jakarta, Jumat, 9 Juni 2023.

Run4U, kegiatan charity run tahunan yang diadakan oleh Profesional dan Usahawan Katolik – Keuskupan Agung Jakarta (PUKAT KAJ), kembali diselenggarakan.

Acara ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan jasmani dan rohani melalui olahraga, tetapi juga untuk memberikan welas asih, belarasa, dan berkat bagi sesama yang membutuhkan, khususnya para pengungsi.

Wilayah Keuskupan Agung Jakarta saat ini menampung sekitar 6.000 pengungsi dari berbagai negara seperti Afghanistan, Somalia, Sudan, Irak, Iran, dan Eritrea. Mereka telah meninggalkan tanah kelahiran mereka karena persekusi yang mereka alami.

Para pengungsi ini tersebar di beberapa daerah di Jakarta seperti Tebet, Pasar Minggu, Kebayoran, Grogol, Ciputat, Serpong, dan Kalideres. Selain hidup tanpa kepastian mengenai masa depan, sebagian dari mereka juga menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar setelah tinggal di Indonesia dalam jangka waktu yang lama.

Hal itu dikatakan Direktur JRS Indonesia Romo Martinus Dam Febrianto dalam konferensi pers di ruang Maria-Josep, Gereja Katedral Jakarta, Jumat (9/6/2023). Hadir juga dalam acara itu Direktur Lembaga Daya Dharma (LDD) KAJ Romo A Suyadi, SJ, Ketua Panitia Run4U 2023 Ken Prita Sitasari, Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo, Ketua 1 PUKAT KAJ Reymund Levy, dan moderator Hermien Kleden.

Disebutkan, Lembaga Daya Dharma (LDD) Keuskupan Agung Jakarta dan Jesuit Refugee Service (JRS) Jakarta telah memberikan berbagai pelayanan kepada para pengungsi, termasuk peningkatan kapasitas dan keterampilan serta pembagian sembako. Pada tahun 2022, sebanyak 206 pengungsi dari komunitas Afrika menerima 12 kali distribusi sembako untuk kebutuhan sehari-hari mereka.

Dari kiri ke kanan: Direktur Lembaga Daya Dharma (LDD) KAJ – Romo A Suyadi, SJ, Ketua Panitia Run4U 2023 Ken Prita Sitasari, Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo, Direktur Jesuit Refugee Service (JRS) Indonesia Romo Martinus Dam Febrianto, SJ, moderator Hermien Kleden, dan Ketua 1 PUKAT KAJ Reymund Levy setelah memberikan keterangan pers terkait pelaksaan Run4U 2023 di ruang Maria-Josep Gereja Katedral Jakarta, Jumat, 9 Juni 2023.

JRS Jakarta juga telah mendampingi dan melayani 118 individu atau keluarga pengungsi dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka, sambil berupaya memberikan peluang pemberdayaan.

“Dalam dua tahun mendatang, JRS berkomitmen untuk terus melayani para pengungsi luar negeri di Jakarta. Namun, pelayanan ini membutuhkan anggaran yang tidak sedikit,” ujar Romo Martinus Dam Febrianto.

Selama tahun 2023, ujarnya, JRS membutuhkan dana sebesar Rp 773.360.054,00 untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar pengungsi seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, layanan kesehatan darurat, advokasi, koordinasi, dan peningkatan kapasitas staf JRS. Jika dihitung dengan kebutuhan tahun 2024, jumlahnya menjadi Rp 1.634.888.111,00.

Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, memberikan apresiasi atas inisiatif Profesional dan Usahawan Katolik – Keuskupan Agung Jakarta (PUKAT KAJ) dalam penyelenggaraan Run4U 2023. Acara tahunan ini bukan hanya sekadar kegiatan olahraga, tetapi juga merupakan kegiatan amal untuk membantu para pengungsi di wilayah Keuskupan Agung Jakarta.

Dana yang terkumpul dari acara ini akan disalurkan melalui LDD Keuskupan Agung Jakarta dan Jesuit Refugee Service (JRS), yang merupakan lembaga gerejawi yang sangat terpercaya dalam memberikan pelayanan kepada pengungsi yang dijalankan oleh Serikat Jesus.

Kardinal Suharyo mengajak semua pihak yang memiliki kemampuan dan kesempatan untuk terlibat dalam usaha mulia ini. Ia menekankan pentingnya partisipasi aktif dalam mewujudkan kesejahteraan bersama, terutama bagi para pengungsi. Keikutsertaan dalam bentuk apa pun akan sangat dihargai dan diabdikan untuk kemuliaan Tuhan serta kebaikan bersama.

Run4U 2023, yang memiliki target peserta sebanyak 3.500 orang, akan diselenggarakan dengan konsep Hybrid yang menarik. Konsep ini menggabungkan elemen dari Run4U 2018 dan 2019 yang hanya diadakan dalam satu hari dan satu lokasi dengan Virtual Run4U 2021 dan 2022 yang berlangsung selama dua bulan dan dapat diikuti oleh peserta dari mana pun, termasuk dari luar negeri.

Ken Prita Sitasari WS, Ketua Panitia Run4U 2023, menjelaskan bahwa pemilihan konsep Hybrid ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak orang dari berbagai usia, latar belakang, dan lokasi. Dengan kampanye yang berlangsung selama hampir tiga bulan, diharapkan dapat menggalang donasi yang dibutuhkan oleh LDD dan JRS untuk para pengungsi. Melalui kebersamaan yang luas, acara ini mengedepankan nilai welas asih, kekompakan, dan sukacita.

Pendaftaran untuk peserta Run4U 2023 telah dibuka sejak 1 Juni 2023. Kegiatan ini secara garis besar terbagi menjadi dua kategori, yaitu Pejuang Donasi dan Pejuang Kilometer.
Dengan adanya Run4U 2023, diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan olahraga ini sambil memberikan dukungan bagi para pengungsi dan meluaskan karya sosial PUKAT KAJ dalam mewujudkan kebersamaan yang berlandaskan welas asih, kekompakan, dan sukacita.

RENUNGAN HARIAN 10 JUNI 2023, Sabtu Biasa IX

Tobit 12:1-5-15.20

Markus 12:38-44

HAPPY ENDING

Hari ini kita mengakhiri rangkaian kisah dari Kitab Tobit. Kisahnya happy ending. Tapi kita perlu ingat bagaimana kisah ini diawali dengan banyak hal sulit. Tobit yang buta, marah-marah sampai depresi. Lalu ada Sara yang sempat berniat menggantung diri karena semua pria yang dinikahinya mati. Semua itu berbalik ketika hadirnya Malaikat Rafael yang memberi kesembuhan bagi Tobit dan akhirnya menyelamatkan Sara lewat pernikahannya dengan Tobia, anak Tobit. 

Kisah awal yang buruk tidak selalu akan berakhir buruk juga. Kalau kita melibatkan Tuhan dalam doa dan pengharapan, pasti happy ending. 

Di tengah sukacita perkawinan Sara dan Tobia, Tobit tak lupa meminta Tobia anaknya untuk memberikan upah kepada Rafael – sang malaikat yang telah banyak jasa baiknya. Namun, saat itu Rafael belum memperkenalkan dirinya sebagai malaikat. Tahu akan niat mulia Tobia dan Tobit, Malaikat Rafael mengajak mereka untuk mengembalikan syukur mereka kepada Allah. Sebab hanya Allah-lah yang patut dipuji dan dimuliakan. 

Upah yang hendak diberikan diarahkan menjadi sedekah. “Sungguh, sedekah melepaskan dari maut dan menghapus setiap dosa.” kata Rafael kepada mereka. Rafael memperkenalkan dirinya sebagai satu dari tujuh malaikat yang melayani Tuhan. Lalu ia kembali naik ke surga setelah tugasnya selesai. 

Kristus memuji janda miskin yang memberikan seluruh kekayaan dan nafkahnya di bait Allah. Itu lebih daripada orang-orang kaya yang juga menyumbang saat itu. 

Kadang kita perlu bertanya juga. Apa yang kita buat saat mau mengungkapkan syukur kepada Allah atas segala pertolongan-Nya? Buat pesta besar-besaran, makan bersama keluarga dan sahabat dekat? Membeli atau menghadiahi diri sendiri barang-barang mewah?

Atau mungkin,

Kita bisa menyumbangkan harta syukur kita kepada mereka yang membutuhkan dan menjadikannya sedekah? Para lansia di panti werda, para yatim piatu di panti asuhan, para orang miskin di dinas sosial, memberi beasiswa pendidikan bagi anak putus sekolah atau karya pelayanan sosial Gereja lainnya?

Jadi kamu gimana?
RA

RENUNGAN HARIAN 9 JUNI 2023, Jumat Biasa IX

Bacaan I: Tob 11:5-17;
Mzm 146:2abc,7,8-9a,9bc-10;
Bacaan Injil: Mrk 12:35-37.

 

Dixit Dominus Domino meo : Sede a dextris meis, donec ponam inimicos tuos scabellum pedum tuorum ; “Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu”.

 

Hal yang umum jika orangtua, apalagi ibu, menanti-nantikan anaknya yang akan pulang. Bila ada anak yang sudah lama pergi meninggalkan rumah, orangtuanya akan menanti bahkan menghitung hari saat mereka akan berjumpa kembali. Inilah yang terjadi pada Hana dan Tobit, mereka menunggu Tobia, anak mereka.

Dengan kepekaan seorang ibu, Hana “mendapat firasat” kalau anaknya akan pulang. Untuk itulah Tobit memuji dan memuliakan Allah. Karena Allahlah yang menganugerahkan keselamatan, kesehatan, keselamatan dan keberhasilan bagi anak yang dicintainya.

Perjumpaan dengan orang yang dikasihi semestinya menjadi ungkapan raya syukur pada Allah. Ketika Allah dipuji, maka segala derita dan beratnya hidup akan terasa ringan, sebab kita menyadari bahwa Allah ikut serta dalam perjuangan hidup ini.

AY

Kamis, 8 Juni 2023 pkl 20.00: “ANAKKU KORBAN MEDSOS”

◇ Sifat Anak berubah total dan senang mengurung diri di kamar

◇ Diam2 BUCIN pada “Pacar” yang dikenal lewat medsos. Gimana menasehatinya?

Yuk simak pembahasannya di acara MOZAIK KELUARGA KATOLIK, dengan topik :

“ANAKKU KORBAN MEDSOS”

bersama dengan Stella Anjani & Narasumber ANI FEGDA M.SI., PSI.

Kamis, 8 Juni 2023 pkl 20.00 melalui

Streaming GoPlay :
https://goplay.co.id/e/mozaik-keluarga-katolik-anakku-korban-medsos-8-juni-2023?utm_source=GPSWeb&utm_medium=share&utm_campaign=GPSWeb_PYmZ1O0q4Dx0lwD2dwoeMxk
atau

Youtube KAJRL :
https://youtube.com/live/Th5Yx9Cw9sg?feature=share

Terimakasih untuk kesediaan Anda menyaksikan dan berbagi kebaikan dengan menshare acara ini. 🙏🌹🪴

Terbaru

Populer

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?