Home Blog Page 142

Website Resmi Liputan Paus Benediktus XVI ke Lebanon Segera Diluncurkan

www.lbpapalvisit.com

www.lbpapalvisit.comSitus resmi untuk meliput kunjungan Paus Benediktus XVI ke Lebanon segera diluncurkan. Perjalanan Bapa Suci sendiri akan dimulai pada  14-16 September 2012. Rencananya Beliau akan mengunjungi Beirut / Harissa, Baabda, Bzommar, Bkerké, dan Charfet.
Website ini tersedia dalam empat bahasa, yaitu – Arab, Inggris, Perancis, dan Italia. Website ini akan memberikan informasi aktual tentang  program perjalanan Bapa Suci dan juga informasi mengenai kehidupan dan pontifikatasi Paus Benediktus XVI. Selain itu juga ada selingan cerita dari Gereja-gereja di Timur Tengah.
Website ini terletak di www.lbpapalvisit.com
Panitia visitasi juga telah meluncurkan saluran di Facebook, Twitter, dan Youtube. Semuanya demi men-sosialisasikan setiap detik perjalanan dan keadaan beliau di Libanon, yang merupakan salah satu tempat bersejarah dunia. (News.va)

Selamat Ulang Tahun ke-62 Mgr. Ignatius Suharyo

BERBAGAI ucapan selamat disertai harapan besar senantiasa dianugerahi kesehatan, umur panjang, dan kebikjaksanaan muncul di berbagai milis katolik menyambut HUT ke-62 Uskup Agung Jakarta sekaligus administrator Keuskupan Bandung Mgr. Ignatius Suharyo Pr.

“Selamat Ulang Tahun ke 62  Mgr. Haryo. Tuhan selalu melimpahkan rahmat kebijaksanaan, kemurahan hati dan kesehatan kepada Mgr untuk melayani seluruh umat KAJ,” tulis Didiek,alumnus Seminari Mertoyudan angkatan masuk tahun 1974.
“Mgr. Haryo, Saking Surabaya, kula kekalih ngaturaken sugeng mahargya mengeti dinten ambal warsa panjenengan ingkang kaping 62,” tulis Joko Riyanto bersama Etty, istrinya.
Peringatan akan pesta hari ulang tahun ke-62 Mgr. Ignatius Suharyo juga digelorakan Ketua Komisi HAK Keuskupan Agung Semarang Romo Aloysius Budipurnomo Pr yang baru saja memeringati pesta 16 tahun tahbisan imamatnya.
Tak ketinggalan, Redaksi Sesawi.Net juga mengucapkan ad multos annos kepada Bapa Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo Pr semoga senantiasa diberkati dengan kesehatan dan kebijaksanaan dalam mengemban tugas pastoral di Diosis Jakarta dan Bandung. (http://www.sesawi.net/)
 
.

Benediktus XVI Mengangkat Ketua Baru Kongregasi Ajaran Iman

Vatikan melalui hambanya, Paus Benediktus XVI, secara resmi mengangkat Uskup Regensburg-Jerman, Gerhard Ludwig Mueller sebagai Ketua Baru Kongregasi Ajaran Iman, Vatikan, Senin (2/7).

Kongregasi Ajaran Iman merupakan suatu lembaga yang bertugas menjaga dan menegakkan doktrin iman Gereja Katolik. Uskup berusia 64 tahun tersebut menggantikan Kardinal dari Amerika Serikat, William Joseph Levada yang pensiun setelah 7 tahun memimpin Kongregasi Ajaran Iman yang sebelumnya juga dijabat Kardinal Joseph Ratzinger, yang kini menjadi Paus  Benediktus XVI sekarang.

Salah satu yang menarik perhatian adalah persahabatan Uskup Mueller dengan Pastor Gustavo Gutierrez dari Peru yang dianggap sebagai pendiri teologi pembebasan, yang memberikan advokasi bagi masyarakat miskin. Adapun Vatikan sendiri cukup berhati-hati dalam menanggapi Teologi Pembebasan itu sendiri. Secara khusus Kardinal Joseph Ratzinger, yang kini menjadi Paus  Benediktus XVI, ketika menjabat sebagai Ketua Kongregasi Ajaran Iman sedikit banyak antipati terhadap Teologi Pembebasan yang dianggap salah mengartikan kehadiran Yesus bagi orang miskin hanya sebagai sebagai panggilan untuk pemberontakan.

Uskup Mueller merupakan mahasiswa dari Gutierrez. Bersama dosennya, Ia menulis tentang teologi pembebasan tahun 2004. Empat tahun kemudian dia menerima gelar kehormatan di Pontifical University of Lima dan menyampaikan pidato berjudul “My Experiences with Liberation Theology” (Pengalamanku dengan Teologi Pembebasan). Ia kemudian menerima gelar Profesor Honoris Causa Bidang Dogmatik Katolik di Universitas Ludwig-Maximilian, Munich, Jerman. (news.va)

149 Anak Menerima Komunio Pertama

Setelah kurang lebih selama 5 bulan di bina akhirnya 149 anak di paroki St. Ignasius Waibalun, Keuskupan Larantuka, menerima Komunio Pertama, pada Minggu 24 Juni 2012 yang tersebar di tiga tempat, yakni Gereja Pusat sebanyak 118 peserta, Gereja Stasi Pantai Besar sebanyak 17 peserta dan Gereja Stasi Lamawalang sebanyak 14 peserta.

Tim pastor paroki st.Ignasius Waibalun, Rm.Arnold Vastralen Pr, dalam homili singkatnya di Gereja Pusat mengatakan bahwa hari ini kita umat paroki St.Ignasius Waibalun perlu bergembira dan berbangga, karena Tuhan mengundang kita semua, teristimewa anak-anak kita calon komunio pertama untuk mengambil bagian dalam perjamuan cinta kasih, menerima dan menyantap Tubuh dan Darah-Nya yang dilambangkan melalui Roti dan Anggur. Demikian Arnold.

Lebih lanjut Arnold mengatakan bahwa Yesus sendiri pernah berkata “barangsiapa Makan Daging-Ku dan Minum Dara-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia”. (Yoh.6:58). Kiranya hari ini anak-anak kita selalu dibimbing untuk menjadi orang kristen yang benar dan setia. Karena itu kita semua diajak untuk mendoakan putera-puteri kita agar bertumbuh secara matang dalam iman dan mampu menjadikan Kristus Yesus sebagai dasar dan pusat hidep mereka, demikian Arnold.

Sedangkan di Gereja stasi Pantai Besar dan Gereja Stasi Lamawalang upacara misa dipimpin oleh Pater Sebas Dora, SVD dan Romo Blas Kleden, Pr. (Eres Kleden, SMAK Frateran Podor)

Antonius Kleden

SURAT KELUARGA JULI 2012

Kenangan Manis itu namanya kebersamaan
Waktu pelukan sayang dinikmati dalam haru dan rasa nyaman
Saat itu menjadi perpanjangan pengharapan
Bahwa keberadaanku diperhitungkan dan diterima baik
Terima kasih masa lalu
Engkau membawaku terbang tinggi ke tengah lautan manusia
Membuatku merasa lebih berarti di dunia ini
Melalui penggalan saat masa lalu bersama orang tuaku

Selamat berjumpa lagi keluarga-keluarga di Keuskupan Agung Jakarta!
Semoga Anda semua mengalami saat-saat liburan bersama keluarga, khususnya anak-anak, yang menggembirakan. Semoga Anda telah berani memperjuangkan saat bersama yang membawa sukacita yang akan dikenang oleh orang-orang yang Anda kasihi. Sekali lagi saya ucapkan selamat berlibur dan menikmati saat bersama!

Waktu saya kanak-kanak, ayah-ibu saya selalu memberi waktu untuk kami, anak-anaknya, berlibur mengunjungi nenek dan paman-bibi serta sepupu-sepupu di Semarang. Pulang kampung merupakan saat yang menyenangkan, meskipun hanya 1-2 minggu bersama kerabat yang jauh. Ayah ibu saya memberi waktu juga untuk kami bermain di rumah Oom dan tante saya di belahan lain kota Jakarta ini. Semua itu kami lakukan bersama, tanpa biaya banyak, karena ayah saya memang belum mapan ekonominya.

Ketika saya SMA, saya ingat ibu saya selalu minta maaf, karena tidak dapat memberi kesempatan banyak untuk tamasya dan jalan-jalan; tidak mampu mengajak kami waktu kecil ke tempat-tempat wisata yang mahal. Saya dan kakak serta adik merasa heran dengan pernyataan yang diulang-ulang itu. Kami tidak pernah merasakan kekurangan saat menyenangkan, tetapi mengapa ibu selalu “minta maaf” karena hal itu? Kakak adik saya juga merasakan yang sama: tak merasa kehilangan masa kecil hanya karena tidak wisata ke tempat-tempat mahal dan menakjubkan.

Kami justru menikmati saat bersama secara berkelimpahan! Saya hanya ingat Ayah saya menemani kami beberapa hari dengan ambil cuti kerja. Ibu saya, seorang ibu rumah tangga, juga selalu menemani kami berlibur dan malah memasak buat kami dan keluarga besar di tempat liburan. Permainan murah dan bersama sampai hari ini masih menjadi kenangan manis saya, kakak-adik, dan bahkan sepupu-sepupu saya.

Barangkali kita berpikir bahwa sekarang saat bersama itu saat mahal. Akan tetapi, jika Bapak-Ibu sekalian mengerti apa yang dibutuhkan batin setiap anak-anak, Anda akan tahu bahwa saat itu akan menjadi sekaligus kenangan manis dan berharga tanpa harus membayar mahal. Kenangan itu membawa keyakinan pada anak-anak bahwa mereka diterima, diperhatikan, dididik, dan diberi hadiah atas kesibukan dan kerja keras selama ini.

Kenangan itu dihias dengan pelukan ayah ibu, kerepotan mereka, kecerewetan mereka, komentar-komentar, dan perintah-perintah mereka yang menyentuh ingatan anak-anak. Sebaliknya, saat-saat bersama menjadi mahal karena kita membiarkan kebutuhan melambung dan menakutkan kita akan masa depan yang entah bagaimana akan terjadi. Kebersamaan itu mahal, karena kita harus “menjual” rasa takut, rasa cemas, rasa sibuk, dan ketidakpercayaan kita akan hal-hal sederhana.

Kita mengkhawatirkan masa depan, padahal masa depan itu diciptakan sekarang ini. Kita telah membayar sangat mahal untuk setiap ketakutan kita. Waktu-waktu habis untuk pekerjaan; kesehatan kurang diperhatikan; dan orang-orang yang dicintai ditinggalkan. Ketika saat bersama diciptakan, inilah re-kreasi sebenarnya. Anda dan keluarga diciptakan kembali, di-charge dan dibawa kembali ke Nazareth Anda masing masing.

Para orang tua terkasih, jangan membawa terlalu banyak peraturan dan disiplin yang membuat Anda menjadi menakutkan dan meresahkan keluarga. Bawalah hati Anda sepenuhnya. Ciptakan suasana nyaman dan penuh cinta melalui kehadiran Anda. Jangan menipu dan bersandiwara. Anak-anak akan tahu apakah Anda menerima dan mengasihi mereka, melalui bahasa tubuh, kata-kata, mendengarkan, pemberian, doa-doa, dan apapun yang Anda lakukan bersama mereka dan pasangan.

Hargailah anak-anak bila mereka berprestasi, melakukan hal-hal baik, memberi Anda sesuatu yang baik, atau sekedar mengambilkan minum untuk Anda. Pujian, hadiah kecil, adalah hal-hal yang membesarkan hati bila disampaikan dengan tulus dan asli. Ciptakan kenangan indah bukan hanya dengan “kehadiran tubuh” atau “setor muka”, tetapi seluruh keberadaan lahir batin yang akan membuat Anda sekeluarga merasa nyaman bersama.

Ada pesan kecil yang ingin saya sampaikan, semoga di sela-sela masa bersama ini, Anda mengingat saat berdoa sebagai yang menyempurnakan “quality time” (saat berharga) keluarga Anda. Jangan membiarkan hari minggu tanpa mengikuti ekaristi/misa kudus. Berilah kesempatan membangun kebiasaan berdoa untuk memulai makan bersama, tidur bersama, atau sebelum berangkat dan pulang tamasya.

Keluarga-keluarga Keuskupan Agung Jakarta yang terkasih, tentu sebagian dari Anda ada yang sibuk mempersiapkan sekolah anak-anak. Berilah waktu bersama juga untuk melatih mereka memikirkan pendidikan mereka sendiri. Jangan paksakan sesuatu yang memang tidak mereka sukai sendiri. Kebebasan memilih dan melatih anak-anak memilih harus dimulai dari hal-hal sederhana, seperti memilih tempat liburan, tempat makan bersama, sampai hal-hal penting seperti jurusan sekolah, dll.

Anda bisa menghadirkan diri sebagai penasihat yang bijaksana, inspiratif, informatif, tetapi tidak memaksakan kehendak. Berilah anak-anak informasi yang baik dan lengkap, termasuk informasi iman dalam hal pendidikan formal mereka. Melalui cara ini, anak-anak akan mengenali kebutuhan, kemampuan, dan minat mereka sendiri. Jika ini telah dilakukan, lengkaplah “quality time” Anda bersama keluarga. Saat bersama menjadi saat menggembirakan, penuh berkat dan futuristik (mengarah ke masa depan) juga, bukan?

Salam dalam Keluarga Kudus Nazareth
Rm.Alexander Erwin Santoso MSF

Riwayat Satu Abad Katedral Jakarta

Gereja Katedral Jakarta yang berdiri kokoh di sebelah utara Lapangan Banteng ternyata menyimpan banyak cerita menarik. Bangunan dengan arsitektur neo-Gotik — yang terletak berseberangan dengan Masjid Istiqlal ini merupakan salah satu gedung cagar budaya paling menawan di Jakarta.

Gereja Katedral Jakarta memiliki sebuah museum yang bisa dikunjungi semua kalangan. Setelah membaca sebuah berita yang menyatakan Museum Katedral Jakarta dinobatkan sebagai museum terbaik di Jakarta untuk kategori pelestarian cagar budaya, saya langsung berkunjung ke museum itu.

Museum Katedral Jakarta berada di balkon ruang utama gereja yang biasa digunakan untuk misa. Lantai balkon itu dahulu digunakan untuk koor gereja, namun kini dimanfaatkan untuk memajang koleksi museum. Dari lantai balkon ini bisa disaksikan ruang utama Katedral Jakarta yang digunakan untuk beribadah.

Gereja Katedral Jakarta sendiri mulai didirikan pada 1891 untuk mengganti gereja lama yang runtuh pada 9 April 1890 (hanya beberapa hari menjelang perayaan Paskah). Pembangunannya menemui banyak sekali kendala, bahkan sempat terhenti karena kekurangan dana. Pembangunan Katedral Jakarta baru selesai 10 tahun kemudian, yakni pada 1901.

Riwayat Katedral Jakarta yang panjang itu terangkum rapi dalam koleksi museum. Saat ini ada sekitar 400 koleksi yang dipamerkan, semuanya barang-barang milik pastoran Katedral Jakarta dan ada juga koleksi hasil sumbangan dari pihak tertentu.

Ibu Lusi, salah seorang pengurus Museum Katedral Jakarta, berbaik hati mengantar saya berkeliling museum. Di antara ratusan koleksi museum, perhatian saya langsung tertuju pada pakaian rohaniwan Katolik yang tersimpan dalam beberapa kotak kaca. Dalam kotak kaca itu tersimpan jubah, topi dan kasula berbagai warna.

Kasula adalah lapisan terluar busana yang dikenakan rohaniwan Katolik. Warna kasula yang dikenakan seorang pastor memiliki makna tertentu. Kasula berwarna putih biasanya dipakai untuk ibadah sehari-hari, sedangkan ungu dan merah digunakan untuk acara duka cita seperti misa tutup peti dan paskah, lanjutnya lagi.

Koleksi lainnya yang cukup menarik adalah tongkat Paus Paulus VI dan piala Paus Yohanes Paulus II yang sengaja ditinggal untuk kenang-kenangan saat mereka berkunjung ke Indonesia. Ada juga lukisan bergambar gereja karya Kusni Kasdut yang terbuat dari pelepah pisang (Kusni Kasdut adalah seorang penjahat kelas kakap yang dihukum mati pada 1980.).

Saya juga sangat tertarik dengan koleksi relikui yang dipajang dalam kotak kecil dari kaca. Relikui adalah benda-benda peninggalan atau sisa-sisa tubuh orang kudus yang sudah meninggal, misalnya potongan pakaian, rambut dan serpihan tulang. Benda-benda ini ditaruh dalam wadah kecil berbentuk bundar dan biasanya ditempatkan dalam altar.

Barang-barang lain yang turut dipamerkan antara lain mebel antik, alat musik, patung, jam bandul, buku doa, foto-foto tua, serta perlengkapan yang biasa digunakan umat Katolik untuk beribadah. Pendek kata, koleksi museum ini sangat lengkap dalam menjelaskan tradisi Katolik.

Dari balkon, saya beranjak ke lantai pertama yang merupakan ruangan tempat beribadah. Ruang utama Gereja Katedral Jakarta ini agak gelap, kecuali bagian altarnya. Ini merupakan simbolisasi bahwa bagian terpenting dari sebuah gereja adalah altarnya. Dinding ruang utama gereja ini dihiasi lukisan dari potongan keramik yang menggambarkan kehidupan Yesus.

Langit-langit Gereja Katedral Jakarta terbuat dari kayu jati supaya tidak mudah roboh saat terjadi gempa bumi. Menaranya juga hanya terbuat dari rangka besi, bukan beton seperti umumnya gereja di Eropa.

Gereja Katedral Jakarta memiliki dua menara utama yang disebut Menara Daud dan Menara Gading. Sekilas bentuk kedua menara itu terlihat sama, namun kalau diperhatikan lebih seksama ternyata berbeda. Menara Gading diapit oleh empat menara kecil berbentuk lancip, sedangkan Menara Daud berbentuk seperti benteng yang melambangkan Benteng Daud. Menara lainnya yang lebih kecil disebut Angelus Dei, letaknya di belakang dua menara utama.

Kalau Anda tertarik dengan sejarah Katedral Jakarta serta ingin mengenal lebih dekat tradisi Katolik, silahkan berkunjung ke Museum Katedral Jakarta. Sayangnya, museum ini tidak buka pada akhir pekan.

Museum Katedral Jakarta
Jl. Katedral 7B, Jakarta Pusat
Telp.: (021) 3519 186, Faks.: (021) 3509 952
Jam buka: Senin, Rabu, Jumat, pukul 10.00-12.00 WIB
Tiket masuk: gratis
Pengunjung harus berbusana rapi dan sopan

Source: http://id.berita.yahoo.com/riwayat-satu-abad-katedral-jakarta.html

Info Gembala Baik KAJ Edisi Keenam 2012

INFO GEMBALA baik kaj eds 6

 
 

 
 
 

Pelatihan Jurnalistik Angkatan 5 – Agenda 18

Pelatihan Jurnalistik Angkatan 5-Agenda 18
7 Juli – 4 Agustus 2012 (kelas setiap hari sabtu)
Lokasi: Wisma Adisucipto Rawamangun Jakarta Timur

Pembicara:
Ignatius Haryanto (penulis, Direktur LSPP), Ayu Utami ( penulis novel), Yophiandi (wartawan TEMPO), Maria D. Andriana (Manager Pengembangan Pendidikan Jurnalisme ANTARA), Heribertus Suharyanto (penulis dan editor independen), Agnes Rita (wartawan KOMPAS)

Biaya kontribusi : Rp. 250.000

Pendaftaran & Info lebih lanjut : www.agenda18.web.id
Email : agendadelapanbelas@gmail.com

Kontak : Hanni (085210439993) & Vic (0856 1963829)

Mari mulai pengalaman Jurnalistik-mu bersama kami.

Salam,

Agenda 18
‘Escribir Para Siempre’ ~ ‘Menulis Selamanya’

.

Film SOEGIJA Baik Bagi Generasi Muda: Dua Jempol Wapres untuk SOEGIJA

film soegija

film soegija WAKIL Presiden Boediono, rupanya sangat terkesan dan menikmati betul sekuens cerita dan nuansa jaman perjuangan yang terekam dalam Film SOEGIJA. “Saya acungkan dua jempol,” tandas Boediono, usai menonton Film SOEGIJA di Studio XXI, Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Selasa (19/06/2012) malam.
Menurut Boediono, film garapan sutradara Garin Nugroho ini, dirancang sedemikian rupa, sehingga mampu merekam dan menghadirkan nuansa pada masa perjuangan tahun 1940-an. “Nampak jelas peran Soegija pada jaman yang bergejolak saat itu,” kata Wapres.
Boediono pun mengakui, film yang sarat dimensi humanisme, pluralisme dan nilai kejuangan ini sangat baik untuk generasi muda. Apalagi bagi mereka yang tidak sempat merasakan perjuangan di masa penjajahan Belanda, maupun Jepang.
Film SOEGIJA yang mengangkat kisah Monsinyur (Mgr) Albertus Soegijapranata, sebagai uskup pribumi pertama di Nusantara, sarat dengan kepedulian akan nasib bangsanya. Sedangkan kisah kepahlawanan Soegija, selalu menekankan cara-cara diplomasi dan negosiasi dengan mengedepankan dimensi kemanusiaan.
Sehingga Uskup yang dikenal dengan prinsipnya, 100 % Katolik, 100 % Indonesia, berhasil memperjuangkan adanya pengakuan kemerdekaan Indonesia di dunia Internasional, hingga Vatikan menjadi negara pertama yang mengakui.
Selain ditemani Ibu Wapres Herawati, beberapa anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II juga ikut menonton bersama Wakil Presiden (Wapres) Boediono, diantaranya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, serta Kepala BNN Gories Mere.
 
Source: http://matanews.com/2012/06/19/jempol-wapres-untuk-soegija/

Pastor Paroki Asisi Tebet Menerima Hadiah Kalpataru

Pada 5/6, Hari Lingkungan Hidup se-Dunia 2012. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan penghargaan Kalpataru kepada para pegiat lingkungan hidup. Salah seorang diantara penerima penghargaan tertinggi di bidang pelestarian lingkungan hidup di Indonesia itu adalah   Pastor Samuel Oton Sidin OFMCap. Pastor Samuel berasal dari Dusun Gunung Benuah, Desa Teluk Bakung, Kec. Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Pastor dari Ordo Kapusin ini terpilih untuk Kategori Pembina Lingkungan.
Pater Samuel OFMCap kini bertugas sebagai pastor kepala Paroki Santo Fransiskus Asisi, Tebet, Menteng Dalam, Jakarta Selatan KAJ. Pastor yang sederhana  ini  telah dipercaya oleh para anggota orodonya sebagai pimpinan (Provinsial) mereka untuk wilayah Kalimantan selama tiga periode. Setelah menyelesaikan jabatan provinsial ke tiga kalinya ini dia pindah tugas ke Jakarta.

Pater Samuel dinilai berhak menerima pengharagaan itu karena telah melakukan berbagai hal di areal seluas 90 ha di wilayahnya.
Antara lain Pater Samuel telah menanami kembali lahan kritis yang pernah terbakar sehingga mengakibatkan lahan gundul. Di lahan itu dia juga  melestarikan jenis-jenis buah, khususnya yang asli Kalimantan dan jenis-jenis kayu khas Kalimantan. Dengan usaha keras Pater Samuel  mencari bibit dari berbagai tempat dan menanamnya pada lahan yang tersedia. Di areal yang sama dia membuat pembibitan jenis tanaman langka (kayu-kayuan, bambu, buah-buahan dan rotan).

Disitu pula dia  mendirikan “Komunitas Centre” untuk pemberdayaan masyarakat. Kegiatan itu antara lain memberi penyuluhan dan sosialisasi tentang pelestarian alam, membuat konservasi keanekaragaman hayati areal hutan yang produktif, baik yang berupa rawa-rawa pada tanah datar maupun tanah perbukitan, menyiapkan bibit entrys karet untuk masyarakat sekitar, menciptakan sebuah arboretum/museum lingkungan hidup yang berfungsi sebagai tempat praktek lapangan, penelitian dan lapangan kerja baru bagi para pecinta dan pemerhati lingkungan, dan melakukan penangkaran fauna langka jenis landak.

Sonar Sihombing

Terbaru

Populer

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?