Home Blog Page 141

Temu Unio Regio Jawa: PROGRAM BINA-LANJUT IMAM-IMAM 3-7 September 2012 Hotel Santika PREMIERE – KS Tubun Jakarta

PERSAUDARAAN UNIO REGIO JAWA

PROGRAM BINA-LANJUT IMAM-IMAM

3-7 September 2012

Hotel Santika PREMIERE – KS Tubun Jakarta

 

UNIO adalah Paguyuban para imam diosesan yang sifatnya terbagi menjadi internasional, nasional dan regional, namun semuanya saling berhubungan dan menyatu. Unio merupakan bagian dari upaya para imam diosesan untuk terus-menerus menjawab panggilan sebagaimana dirumuskan Gereja mengenai kehidupan dan pelayanan para imam. UNIO merupakan persekutuan, communio atau menjadi satu dalam tahbisan imamat, menjadi satu dengan uskup diosesan sebagai pimpinannya, dan menjadi satu umat Gereja lokal di mana  dia membaktikan seluruh hidupnya kepada uskup tersebut. Dengan demikian prioritas UNIO adalah pada persaudaraan yang didasarkan pada satu panggilan,satu tahbisan dan satu perutusan.

Di Indonesia UNIO adalah Paguyuban imam-imam diosesan yang dibentuk tahun 1983 dan berada di 37 keuskupan di Indonesia. Saat ini di Indonesia terdapat 1864 Imam Diosesan. Di Indonesia UNIO terdiri dari regio Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Maluku, Bali-Nusa Tengara Timur, Papua ini terbagi berdasarkan pembagian regio KWI.

 

Di Regio Jawa sendiri ada sekitar kurang lebih 560 Imam Diosesan. Dan secara rutin UNIO Regio Jawa bertemu. Tahun 2012 ini Temu UNIO Regio Jawa diadakan di Jakarta, 3 September – 7 September 2012 di Hotel Santika Jakarta.

Tema Besar adalah: Sebuah Program Bina Lanjut (On Going Formation) bagi Imam-Iman dan mempelajari keluhuran St Yohanes Maria Vianney (1786-1859) sebagai Pelindung para imam sedunia.

Tema khususnya (yang selalu terlontar dalam setiap surat dan gagasan temu para Imam): Imam kami Suci dan Pandai.” Diambil dari kata-kata seorang Kepala Desa yang kagum akan Imam St. Yohanes Maria Vianney dari Ars, Perancis dimana Imam St. Maria Vianney pernah berkarya di sana. “Kami tidak punya Gereja yang bagus, kami miskin dan sederhana tapi Imam kami Suci.”

Banyak orang menilai St. Yohanes Maria Vianney itu santo yang bodoh, tapi setelah ditelusuri dengan seksama beliau ini sebenarnya pandai, karena jika tidak pandai tidak mungkin dapat membimbing banyak orang. St. Yohanes Maria Vianney memang tidak bisa berbahasa Latin, tapi itu dikarenakan dia tidak memiliki fasilitas untuk mempelajari bahasa Latin.

Tujuan Pertemuan Unio Regio Jawa saat ini:

Unio Regio Jawa tidak bisa terlepas dari Unio Universal (Internasional) Uni Apostolica Cleri dan juga Unio Indonesia (Nasional). Persaudaran Imam-Imam Diosesan ini melekat erat di seluruh dunia, supaya kami bisa saling berkomunikasi satu dengan lain antar negara, antar regio, antar keuskupan, antar individu, dsb. Kami ingin saling menguatkan sebagai sesama Imam Diosesan. Ketika Persaudaraan ini terbangun tentunya kita bisa berbagi bersama dengan siapa saja.

Pertemuan ini diisi dengan usaha Bina Lanjut (On Going Formation), artinya seorang imam yang sudah mencapai status dan pekerjaan tertentu harus selalu berkembang dengan berbagai cara. Beberapa hal yang akan dilakukan selama Pertemuan  PERSAUDARAAN UNIO REGIO JAWA 3-7 September 2012, yaitu:

1. Meneladani St Yohanes Maria Vianney (1786-1859) sebagai Pelindung para imam sedunia. Saat itu akan diadakan nonton bareng Film Dokumenter tentang St Yohanes Maria Vianney.

2. Mencermati dan mengambil sikap terhadap keadaan-keadaan mendesak di lingkungan kita khususnya dampak Pemanasan Global (Global Warming) (Dibawakan oleh The Body Shop Indonesia)

3. Kemudian Para Imam diajak untuk menyadari kesehatan sebagai hal yang sangat penting dalam pelayanan. Tantangan Gereja harusnya dijawab dan dilayani oleh para pelayan Imam yang secara fisik sehat dan bugar. (dibawakan oleh Departemen Keshatn masyarakat dari Univ Atma dibaah Prof Ivone Susi Handayani).

Hal lainnya yang akan juga ditekankan yaitu menyangkut Identitas Imam dan Sebutan/Panggilan untuk para imam diosesan:

–          Menyangkut Identitas para Imam harus mengenakan identitas yang jelas untuk mencegah kebingungan diantara umat. Para Imam hendaknya mengenakan Jubah atau minimal menggunakan Colar untuk menunjukkan identitasnya sebagai Imam.

–          Para Imam Diosesan harus dipanggil dengan sebutan Imam Diosesan bukan Imam Projo.

Press Release

3 September 2012

Rm Kuswardiyanto, Pr

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-9 2012

info gembala baik, kaj, september 2012

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-9 2012
 

 
 

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-8 2012

Info Gembala Baik Edisi 8

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-8 2012

 
 

Ucapan Selamat Idul Fitri 1433 H dari Vatikan untuk Umat Muslim Se-Dunia

DEWAN KEPAUSAN UNTUK DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA
UCAPAN SELAMAT DI AKHIR BULAN RAMADAN

‘Id al-Fitr 1433 H. / 2012 A.D.
“Mendidik Kaum Muda Kristiani dan Muslim Untuk Keadilan dan Perdamaian”

Sahabat-sahabat Muslim yang terkasih,

  1. Hari Raya ‘Id al-Fitr yang mengakhiri bulan suci Ramadan, memberikan kegembiraan kepada kami di Dewan Kepausan Untuk Dialog Antar Umat Beragama, untuk menyampaikan salam hangat kami kepada Anda.Kami bersukacita bersama Anda oleh karena waktu yang istimewa ini yang memberikan kesempatan kepada Anda untuk memperdalam ketaatan kepada Allah melalui puasa dan berbagai amal bakti lainnya, yang juga adalah nilai yang kami junjung tinggi. Inilah sebabnya, tahun ini, kami merasa tepat untuk memfokuskan refleksi kita bersama pada pendidikan kaum muda Kristiani dan Muslim untuk keadilan dan perdamaian, yang sejatinya tidak bisa dipisahkan dari kebenaran dan kebebasan.
  2. Jika tugas pendidikan itu dipercayakan kepada masyarakat seluruhnya, maka pertama dan utama, serta secara khusus merupakan tugas orangtua, dan sekaligus bersama mereka, merupakan tugas keluarga-keluarga, sekolah-sekolah dan universitas-universitas, dengan tidak melupakan mereka yang bertanggungjawab untuk kehidupan keagamaan, sosial dan ekonomi, dan dunia komunikasi. Adalah merupakan sebuah upaya yang indah sekaligus sulit, yakni membantu anak-anak dan kaum muda untuk menemukan dan menumbuhkembangkan berbagai sumber daya yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka, dan untuk membangun relasi-relasi kemanusiaan yang bertanggunjawab. Dengan merujuk pada tugas-tugas para pendidik, Bapa Suci Paus Benediktus XVI, belum lama ini, menegaskan sebagai berikut: “Oleh karena itu, dewasa ini, lebih dari sebelumnya, kita membutuhkan saksi-saksi yang otentik, dan bukan sekedar orang-orang yang mengkotak-kotakkan aturan-aturan dan fakta-fakta… Seorang saksi adalah dia yang pertama-tama hidup sesuai dengan apa yang dia anjurkan kepada orang lain” (Pesan Hari Perdamaian Sedunia, 2012). Di samping itu, hendaknya kita juga ingat bahwa anak-anak muda sendiripun bertanggungjawab terhadap pendidikan dan pembentukan mereka sendiri untuk keadilan dan perdamaian.
  3. Keadilan ditentukan pertama-tama oleh identitas pribadi manusia, yakni keseluruhan dirinya; artinya tidak hanya direduksi ke dalam dimensi komutatif dan distributifnya. Kita tidak boleh lupa bahwa kebaikan bersama tidak bisa dicapai tanpa solidaritas dan kasih persaudaraan! Bagi orang-orang beriman, keadilan sejati yang dihidupkan di dalam persahabatan dengan Allah, memperdalam segala persahabatan lainnya: persahabatan dengan diri sendiri, dengan sesama, maupun dengan segenap ciptaan. Lebih dari itu, mereka mengakui bahwa keadilan memiliki asal-muasal di dalam kenyataan bahwa semua manusia diciptakan oleh Allah dan dipanggil untuk menjadi satu, satu keluarga saja. Pemahaman yang demikian, dengan tetap menaruh rasa hormat terhadap akal budi dan keterbukaan kepada yang transendens, mendesak semua manusia yang berkehendak baik, sekaligus mengundang mereka untuk menyelaraskan hak-hak dan kewajiban mereka.
  4. Di dalam dunia kita yang tengah menderita ini, tugas mendidik kaum muda demi perdamaian dan keadilan menjadi semakin mendesak. Untuk melibatkan diri kita secara layak, butuh pemahaman akan hakikat perdamaian yang benar: Perdamaian tidak hanya terbatas pada situasi tanpa perang, atau keseimbangan kekuatan dari dua kubu yang bertikai, tetapi perdamaian adalah sekaligus anugerah dari Allah dan upaya keras manusia yang harus dikejar tanpa henti. Perdamaian adalah buah dari keadilan dan pengaruh dari kasih. Adalah penting bahwa umat beriman selalu aktif di dalam komunitas-komunitas mereka, di mana melalui praktek belarasa, solidaritas, kerjasama dan persaudaraan, mereka mampu memberikan sumbangan terhadap identifikasi tantangan-tantangan besar masa kini: pertumbuhan yang harmonis, perkembangan yang integral, pencegahan dan pemecahan konflik-konflik. Inilah beberapa dari sekian banyak contoh tantangan lainnya.
  5. Pada akhirnya, kami ingin mendorong para pembaca Pesan dan Ucapan Selamat ini dari kalangan kaum muda Muslim dan Kristiani untuk terus mengembangkan kebenaran dan kebebasan, supaya menjadi pewarta-pewarta keadilan dan perdamaian yang sejati, dan pembangun-pembangun sebuah budaya yang menghormati martabat serta hak setiap warga. Kami mengajak mereka untuk memiliki kesabaran dan keuletan yang perlu untuk merealisasi cita-cita ini, tidak pernah mengambil jalan menuju kompromi-kompromi penuh kebimbangan, jalan pintas yang memperdaya atau menuju cara-cara yang menunjukkan kurang respek terhadap pribadi manusia. Hanya orang-orang yang secara tulus ikhlas diyakinkan oleh pentingnya hal-hal ini, akan mampu membangun masyarakat, di mana keadilan dan perdamaian menjadi kenyataan.

Semoga Allah memenuhi hati, keluarga-keluarga dan komunitas-komunitas mereka yang memelihara hasrat untuk menjadi ‘alat-alat perdamaian’, dengan sukacita dan harapan.

Selamat berbahagia kepada Anda semua!
Dari Vatikan, 3 Agustus 2012

Jean-Louis Kardinal Tauran
Presiden
Uskup Agung Pier Luigi Celata
Sekretaris

PONTIFICAL COUNCIL FOR INTERRELIGIOUS DIALOGUE
00120 Vatican City
Telephone: 0039-06-6988 4321 / 06-6988 3648
Facsimile: 0039-06-6988 4494
Email: dialogo@interrel.va

Solidaritas Sri Paus Benediktus XVI bagi Filipina, Cina dan Iran

Solidaritas Sri Paus untuk Iran

Solidaritas Sri Paus untuk IranPada hari Minggu (12/8) Sri Paus Benediktus XVI meminta umat Kristen di seluruh dunia untuk berdoa dan menunjukkan solidaritas kepada orang-orang dari tiga negara Asia yang baru-baru ini mengalami bencana alam.

“Saudara-saudara terkasih, pikiran dan hati saya saat ini pergi mengunjungi orang-orang di Asia, terutama di Filipina, Republik Rakyat Cina, yang paling terpukul oleh hujan badai dan banjir, serta mereka di Iran yang dilanda kekerasan gempa. Peristiwa ini telah menyebabkan banyak kematian dan cedera, ribuan pengungsi dan kerusakan yang luas. Saya mengundang Anda untuk bergabung dengan saya dalam doa dan bantuan nyata bagi mereka yang kehilangan kehidupan mereka dan untuk semua orang berusaha membantu dalam bencana yang menghancurkan tersebut.”

Korban tewas akibat hujan lebat dan banjir yang merendam sebagian besar Filipina Manila telah meningkat menjadi 85 jiwa. Hampir dua minggu musim hujan di seluruh pulau utama Filipina, Luzon, memuncak dengan datangnya banjir.

Sementara itu sebuah topan kuat juga mengancam Cina pekan ini, dengan angin 120 km per jam yang menerpa Shanghai. Puluhan orang dipastikan tewas dan hampir dua juta orang diungsikan.
Namun, jumlah korban tewas terbesar datang dari Iran di mana gempa bumi berurutan meratakan seluruh desa di bagian utara negara itu. Korban tewas resmi dari gempa Sabtu malam adalah 250 orang tewas dan lebih dari 2.000, terluka. Namun menurut stasiun tv resmi Iran, jumlah korban akan bertambah.

Lebih dari seribu penyelamat bekerja sepanjang malam untuk menyelamatkan orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan untuk membantu para korban serta pengungsi di beberapa desa yang terkena dampak.

Menjelang sore pada hari Minggu, televisi Iran melaporkan bahwa operasi pencarian telah berhenti sementara. Ratusan tenda telah didirikan untuk menampung para tunawisma.

US Geological Survey melaporkan bahwa gempa pertama Sabtu di 4:53 am (1223 GMT) memiliki berkekuatan 6,4 dan terjadi 60 kilometer timur laut kota Tabriz pada kedalaman 9,9 kilometer. Gempa kedua dengan kekuatan 6,3 melanda 11 menit kemudian. Pusat gempa adalah 48 kilometer timur laut Tabriz pada kedalaman 9,8 kilometer.

Gempa melanda kota Ahar, Haris dan Varzaqan Timur Azerbaijan provinsi. Setidaknya enam desa benar-benar diratakan, dan 133 lainnya mengalami kerusakan mulai dari 50 hingga 80 persen.
Beberapa gempa susulan mengguncang 36 daerah yang sama dan dirasakan hingga dekat Laut Kaspia, menyebabkan kepanikan di antara penduduk.

Iran terletak di jalur patahan seismik dan rawan terhadap gempa bumi. Iran mengalami setidaknya rata-rata satu gempa setiap hari. Sebelumnya, pada tahun 2003, sekitar 26.000 orang tewas akibat gempa 6,6 SR yang meratakan kota bersejarah Bam sebelah tenggara.

SURAT KELUARGA AGUSTUS 2012: “Back To Rutinitas”

Surat Keluarga agustus 2012, Back to rutinitas

SURAT KELUARGA AGUSTUS 2012

Sentuhan ibu bisa menyembuhkan
Pelukan ayah sangat menentramkan
Pernyataan kasih anak-anak bisa melegakan
Dan seluruh keluarga disatukan dalam peneguhan

Keluarga-keluarga KAJ terkasih,
Akhirnya keluarga kita memasuki masa-masa sibuk bersama lagi. Anak-anak memasuki rutinitas sekolahnya; orang tua kembali menata pekerjaan atau usahanya sambil menantikan liburan panjang menjelang hari raya lebaran yang akan datang. Kalau boleh saya bertanya, “Apa yang Anda peroleh dari liburan kemarin?” Apakah Anda menikmatinya? Apakah anak-anak gembira untuk kebersamaan itu?

Saya berharap, seluruh keluarga menikmati rekreasi yang membangkitkan semangat baru untuk bekerja, belajar, dan melakukan aktivitas lainnya. Semakin kuat kebersamaan diciptakan, semakin kuat pula relasi di antara kita sebagai satu keluarga. Kali ini saya ingin membagikan pesan indah untuk memberikan kata kata peneguhan yang sangat dibutuhkan oleh setiap anggota keluarga.

Seorang anak SMP membagikan pengalaman hidup kepada teman-temannya dalam sebuah rekoleksi. Ia membagikan bahwa selama ini studi adalah sebuah tekanan. Ia jarang mengalami kegagalan dan selalu naik kelas, tetapi baginya pengalaman sekolah sama dengan pengalaman kekerasan belajar bersama ibunya. Ibunya selalu menuntutnya untuk rajin, mengerjakan PR, mendapat nilai di atas rata-rata, dan mencapai 10 besar di kelas. Itu semua selalu diperjuangkannya.

Akan tetapi, anak laki-laki ini tidak memperoleh kegembiraan penuh meskipun ia sejaun ini bisa meraihnya. Ibunya selalu menuntut, bahkan menyebutnya “bodoh”, “telmi”, “tidak seperti kakak perempuan yang pandai”, atau “malas”. Ia pernah mencapai 6 besar, tetapi itupun tidak membuat si ibu puas. Kalimat ibunya adalah, “Kamu harusnya bisa lebih dari itu kalau rajin”.

Si anak merasakan bingung. Di satu pihak, ia merasa bahwa kata-kata ibunya itu benar dan penting, tetapi ia merasa semakin hari ibunya jauh dan tidak mencintainya. Keinginannya adalah menjadi besar dan berpisah dengan ibu yang selalu membuatnya tertekan. Baginya bersama ibu itu hanya dituntut dan dimarahi, dicela dan dikecilkan. Rupanya anak itu membutuhkan kata-kata afirmasi atau peneguhan positif dari ibunya.Surat Keluarga agustus 2012, Back to rutinitas

Keluarga-keluarga di KAJ yang terkasih, setiap kita membutuhkan peneguhan dan kata-kata peneguhan yang keluar dari mulut yang jujur dan hati yang penuh kasih. Kita dapat memberikan peneguhan itu melalui kata kata yang baik, positif, membesarkan hati, dan disampaikan secara spontan dan langsung. Kebutuhan akan kata kata yang meneguhkan dan positif ini sering kita abaikan.

Cara mendidik kita pasti mempunyai tujuan baik. Setiap orang tua pasti menginginkan kesuksesan anak-anaknya. Di sela-sela itu, terseliplah ambisi, ketakutan gagal, gengsi, emosi, dll yang bisa sangat bertentangan dengan tujuan baik tadi. Anak-anak belajar karena takut, terpaksa, dan bahkan merasa “dikekang” kebebasannya. Meskipun sukses, tetapi dihantui rasa minder karena tuntutan dan kata-kata kasar orangtuanya.

Kalau kita berteriak, maksudnya adalah agar didengarkan. Tetapi kita mengabaikan perasaan anak, yang barangkali akan merasa ditindas, tidak dihargai dan direndahkan. Ketika kita memukul, barangkali kita merasa putus asa dengan cara-cara halus, tetapi bagi anak hal ini adalah penganiayaan dan pemaksaan sebagai bukti tidak dicintai oleh orangtua. Ketika kita memaki, anak-anak tidak menangkap disiplin, melainkan belajar memaki juga.

Keluarga-keluarga terkasih, sebenarnya, anak-anak itu belum tentu pemalas atau kurang bertanggungjawab, sikap mereka itu memberi pesan adanya kerinduan untuk mendapat pengakuan dan penghargaan atas dirinya sendiri serta hal baik yang sudah dilakukannya. Mereka ingin belajar sambil menikmati waktu dengan lega. Mereka ingin menjadi dewasa dan bertanggungjawab tanpa teriakan, pukulan, atau kata-kata kasar.

Mungkin bagi beberapa bapak ibu, mengajar tanpa kekerasan itu tidak mungkin, tetapi bukankah kita yang dulu memulai cara “andalan” itu? Bagaimanapun, kelembutan haruslah menjadi kekuatan yang diprioritaskan. Salah satu bentuk yang bisa menyembuhkan dan memperbaiki hubungan antar keluarga adalah kalimat-kalimat yang baik dan positif tadi. Kalimat-kalimat itu selain mendukung juga memberikan penghargaan dan rasa percaya diri pada orang-orang yang kita kasihi.

Cara ini tidak hanya perlu diperhatikan oleh para orang tua. Anak-anak, misalnya, yang tinggal dengan orangtua yang sudah lanjut pun dapat melakukannya sebagai tanda dukungan dan peneguhan pada mereka. Semua anggota keluarga seharusnya membuktikan kasihnya melalui kesungguhan saling memberi peneguhan positif dan baik.

Kita juga dapat mengungkapkan peneguhan dan ungkapkan positif dengan surat, kartu, sms, email, dll. akan tetapi, cara terbaik menyampaikan peneguhan adalah mengungkapkannya secara verbal (berbicara). Ketika kita mengungkapkannya yang perlu diingat adalah bahwa tujuan ekspresi ini adalah menyenangkan pasangan atau anggota keluarga lain, bukan memenuhi kebutuhan pribadi kita saja.

Semoga kita semua mampu menjadi pelaku-pelaku kasih bagi pasangan, anak-anak serta orang tua kita di rumah. Mari menjadikan keluarga sebagai ladang menabur kasih melalui ekspresi penuh kasih untuk kemudian hari menuai kesejahteraan lahir batin, kerukunan dan kebahagiaan berkeluarga. Tuhan memberkati.

Salam Keluarga Kudus Nazareth
Rm. Alexander Erwin MSF

Ungkapan Keprihatinan dan Dukungan dari Paus Benediktus

Sri Paus Benediktus XVI, Berdoa dalam Bahasa Arab

Ungkapan keprihatinan dan dukungan Paus BenediktusPada hari Minggu kemarin (22/7), Paus Benediktus mengungkapkan betapa ia sangat terkejut dan sedih mendengar tragedi kekerasan di Aurora, USA, dimana 12 orang terbunuh dan puluhan lain luka-luka. Termasuk salah satunya yang menjadi korban luka-luka adalah WNI Anggiat M Situmeang beserta keluarganya. Bapa Suci menyebut tragedi tersebut sebagai “Kekerasan yang tak masuk diakal.”Dalam tragedi itu dikisahkan seorang pria melepaskan tembakan secara membabi-buta selama film screening bioskop berlangsung.

Selain itu Beliau juga menyatakan empati yang sangat mendalam pada korban tragedi bencana tenggelamnya kapal Feri di Zanzibar, kepulauan semiotnomi yang masuk wilayah Tanzania. Peristiwa itu memakan korban jiwa 68 orang. “Saya turut berbagi penderitaan keluarga dan teman dari para korban dan, terutama anak-anak yang terluka dan dia meyakinkan bahwa semua orang yang menderita dalam tragedi itu akan dibawanya dalam doa.”

Paus Benediktus mengucapkan hal ini setelah pembacaan doa Angelus di halaman kediaman musim panas Paus di Castelgandolfo di perbukitan Roma. Dalam kesempatan itu tidak lupa beliau memberikan dorongan semangat kekeluargaan bagi mereka yang mengambil bagian dalam Olimpiade 2012 di London.

“Saya mengirim salam hangat kepada para atlet, panitia penyelenggara dan penonton semuanya. Saya berdoa bahwa dalam semangat sportif Olimpiade, muncullah niat baik yang dihasilkan melalui setiap peristiwa olahraga internasional ini yang tentunya membuahkan, terutama dalam hal, mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi di seluruh dunia. Bagi semua yang hadir dan terlibat langsung maupun tak langsung dalam Olimpiade 2012 London, saya memohonkan berkat khusus dan berlimpah dari Allah Yang Mahakuasa.”

Sebelum Angelus, Paus Benediktus mengambil waktu sejenak untuk merenungkan Injil hari Minggu ini, di mana Yesus digambarkan di “Gembala yang baik”.
Bapa Suci menjelaskan kepada umat beriman yang berkumpul, bahwa Tuhan adalah Gembala umat manusia yang ingin membimbing kita ke padang rumput yang baik, yang disebutkan sebagai “Kepenuhan Hidup.”
Yesus, kata Paus Benediktus, menyajikan dirinya sebagai Gembala yang selalu mencari domba yang hilang.

Lebih lanjut, Bapa Suci menjelaskan bahwa penyembuhan tersembunyi dalam diri Allah bekerja melalui Yesus, yang membawa kedamaian sejati dan rekonsiliasi.
Menutup renungannya, Paus mengatakan, bahwa di tengah-tengah benih “kejahatan perang, Allah tetap hadir menciptakan perdamaian.” (http://www.news.va/).

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ketujuh 2012

INFO GEMBALA BAIK KAJ eds 7 web

 
 

 
 
 

1.200 Orang Hadir Dalam Eucharist Camp

Camping Ekaristi yang diadakan selama tiga hari Jumat (6/7) sampai Minggu (8/7) sukses di gelar di Bumi Perkemahan Cibubur. Acara yang diprakarsai oleh Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Jakarta ini berhasil mendatangkan 1.200 peserta dari 47 Paroki Keuskupan Agung Jakarta, 30 Sekolah Katolik baik SMP maupun SMA, 3 Unit Komunitas Mahasiswa, dan satu organisasi yaitu Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Selain itu ada dua suster dan guru-guru dari sekolah masing-masing sebagai pendamping mereka.

Demikian diungkapkan Agustinus Janor, Koordinator Pelaksana. Ia menambahkan, “ukuran sukses menurut saya tidak karena terselenggaranya sebuah kegiatan,tapi jau lebih mendasar adalah proses menuju terselenggaranya sebuah kegiatan.” Menurutnya setiap yang dilalui harus mewarnai iman dan tidak menyimpang dari nilai-nilai Kristiani. Kalaupun ada penyimpangan tidak sampai terjadi adanya konflik. Suksesnya penyelenggaraan kemping Ekaristi tidak dapat dipisahkan dari kerja keras seluruh panitia.

“OMK kedepan harus menjadi generasi penerus Gereja yang hidup, dinamis, karena kedepannya situasi gereja semakin berubah seiring dengan perubahan zaman,” ujar Agustinus Janor. Ia menambahkan, Gereja yang sesungguhnya adalah pribadi setiap Orang Muda Katolik (OMK). “Kemanapun OMK itu pergi, dimanapun ia berada selayaknya ia harus bertindak ia harus mengimani. Artinya kegiatan apapun itu harus berorientasi pada kehidupan iman,” Tegas pria yang akrab disapa bang Janor. (http://www.orangmudakatolik.net/2012/07/1-200-orang-hadir-dalam-eucharist-camp).

Website Resmi Liputan Paus Benediktus XVI ke Lebanon Segera Diluncurkan

www.lbpapalvisit.com

www.lbpapalvisit.comSitus resmi untuk meliput kunjungan Paus Benediktus XVI ke Lebanon segera diluncurkan. Perjalanan Bapa Suci sendiri akan dimulai pada  14-16 September 2012. Rencananya Beliau akan mengunjungi Beirut / Harissa, Baabda, Bzommar, Bkerké, dan Charfet.
Website ini tersedia dalam empat bahasa, yaitu – Arab, Inggris, Perancis, dan Italia. Website ini akan memberikan informasi aktual tentang  program perjalanan Bapa Suci dan juga informasi mengenai kehidupan dan pontifikatasi Paus Benediktus XVI. Selain itu juga ada selingan cerita dari Gereja-gereja di Timur Tengah.
Website ini terletak di www.lbpapalvisit.com
Panitia visitasi juga telah meluncurkan saluran di Facebook, Twitter, dan Youtube. Semuanya demi men-sosialisasikan setiap detik perjalanan dan keadaan beliau di Libanon, yang merupakan salah satu tempat bersejarah dunia. (News.va)

Terbaru

Populer

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?