Home Blog Page 111

Bahan Pendalaman Iman Adven di Lingkungan atau Wilayah: Bulan Keluarga KAJ 2014

 

BK2014

 

Setiap tahunnya dalam masa Adven, Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta (KomKK-KAJ) menjadikannya sebagai Bulan Keluarga. Kini dalam Bulan Keluarga 2014, KomKK-KAJ menyediakan Bahan Pendalaman Iman Adven di Lingkungan atau Wilayah. Tema yang diangkat adalah “Keluargaku Melayani”.

Kita sebagai anak-anak Allah, dibaptis untuk membawa berkat bagi orang lain juga. Baptisan perlu diwujudkan melalui banyak sikap, buah pikiran, dan terutama perbuatan baik. Pelayanan adalah salah satu bukti yang paling nyata bahwa kita memenuhi panggilan Tuhan. Paulus mengatakan bahwa kita perlu memperhatikan kepentingan orang lain, dan bukan hanya kepentingan diri sendiri saja (Flp.2:4). Dasar Sakramen perkawinan sendiri mempunyai buah yang sama, yaitu pelayanan satu sama lain. Sangatlah penting setiap orang dan anggota keluarga sadar akan perannya untuk melayani orang lain. Orang hanya akan melayani dengan baik jika ia mengenal dirinya dan mengenal apa yang terbaik yang dapat diberikan untuk sesamanya.

 
 

 KAJ download

 
 

Seminar oleh FKIP Teologi Unika Atmajaya: “TANTANGAN-TANTANGAN KELUARGA KATOLIK DI ZAMAN GLOBALISASI”

PRODI ILMU PENDIDIKAN TEOLOGI, FKIP Unika Atmajaya bekerja sama dengan Penerbit OBOR, menyelenggarakan seminar nasional dengan tema:

“TANTANGAN-TANTANGAN KELUARGA KATOLIK

DI ZAMAN GLOBALISASI”

Diselenggarakan pada:

Sabtu, 15 November 2014

08.00-13.30 WIB

di Aula D, Gedung Djajaseputra, Unika Atmajaya,

Jl. Jendral Sudirman No. 51, jakarta selatan  12930

 
PEMBICARA :

  1. Matheus Beny Mite, M.Hum., Lic., Th. (Kaprodi IP Teologi FKIP, Unika Atma Jaya, Jakarta)
  1. Marcel R. Payong (Wakil Ketua III STKIP St. Paulus, Ruteng, NTT)
  1. F.X. Heryatno W.W., SJ., M.Ed. (Kaprodi IPPAK FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta)
  1. Antonius Virdei Eresto Gaudiawan, S.S., M. Hum. (Dosen STKIP Widya Yuwana, Madiun)

 
MODERATOR :
Dra. Liria Tjahaja, M. Si.  (Katekis, Antropolog, Dosen Prodi IP Teologi-FKIP Unika Atma Jaya
 
Kontribusi peserta     : Rp. 50.000,- / orang
(Materi seminar, sertifikat, snack, makan, minum)
Biaya dapat ditransfer melalui rekening:
Bank BCA Centra Plaza: a.n. Liria Tjahaja/Matheus Beny Mite , No. Rekening : 4411238827
 

PENDAFTARAN :

Senin s.d. Jumat, Pukul 09.00 – 17.00 WIB

di Sekretariat FKIP, Gedung Van Lith, Lantai 2, Unika Atma Jaya

CP: Bapak F.X. Sukiman, Bapak Yohanes Lali Rema, Ibu Agnes Putri

No. Tlpn: (021) 5708821, 5703306 ext. 321, 416

Buletin JEDA KAJ: Jejaring Muda Katolik Keuskupan Agung Jakarta

Buletin JEDA KAJ: Jejaring Muda Katolik Keuskupan Agung Jakarta

Edisi April-Mei 2014

1Cover Jeda April-Mei 2014
 
 

Temu Seksi Komsos Paroki Se-KAJ 30 Nov 2014

 
Ytk. Pengurus Seksi Komsos Paroki se-KAJ
 
Hal. UNDANGAN RESMI
 
Salam Damai Kristus,
 
Gerak iman, persaudaraan, dan bela rasa bergulir  kental dalam aktivitas gerejawi sepanjang empat tahun belakangan ini. Tahun depan kita akan mengevaluasi dan merefleksikan semua itu dalam rangkaian TAHUN SYUKUR. Peran Komunikasi Sosial (Komsos) di paroki-paroki begitu strategis dalam mengupayakan  gerak bersama ini. Pasti ada banyak usaha telah dilakukan dan rencana-rencana siap digulirkan. Maka mari berbagi pengalaman. Melalui berbagi, kita menimba kekayaan untuk bekal pelayanan yang lebih baik. Untuk itu saya mengundang Pengurus seksi Komsos Paroki se-KAJ dalam pertemuan pada:
 
 

MINGGU, 30 NOVEMBER 2014, PK.09.00 – 13.00

di AULA ATAS KATEDRAL, JL. KATEDRAL NO.7, JAKARTA PUSAT

ACARA: 

*Apa itu PASTORAL EVANGELISASI dan DEWAN KARYA PASTORAL KAJ?
*Peran KOMSOS dalam Evaluasi dan Refleksi Rangkaian TAHUN SYUKUR
*Pastoral Evangelisasi Komsos via Film Layar Lebar (masih berharap salah satu bintang: ACHA SEPTIARSA, MARSHA TIMOTHY, DARIUS, BUTET KERTARAJASA, WULAN GURITNO, atau MATHIAS MUCHUS bisa hadir untuk sedikit sharing)
*Sharing antar-paroki  per-Dekenat dan Rencana 2015

 
 
Mohon konfirmasi kehadiran (max. 4 orang pengurus) via mailist ini atau kehary.sulistyo@yahoo.com paling lambat tgl 20 November 2014. Terimakasih atas kehadiran Bapak/Ibu/Sdr/i. Tuhan memberkati hidup dan pelayanan kita. Amin
 
 
Jakarta, 6 November 2014
Salam positif!
tetap semangat KARENA TUHAN
harry pr – Ketua Komsos KAJ
 
 

Tema Natal 2014 KWI – PGI – KAJ

 

Tema-Natal-2014

 
Berikut ini adalah Tema Natal 2014 yang secara ekumenis diumumkan bersama oleh:
Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), dan
Keuskupan Agung Jakarta (KAJ)

“Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga” (Imamat 26:12)

 

Menghayati dan mewujudkan pesan Keselamatan akan kehadiran Sang Penyelamat Dunia, Yesus Kristus, melalui kasih sayang bersama anggota keluarga kita.

 
 
 

Lomba Dekorasi Natal Peduli Lingkungan Antar Paroki/Stasi Keuskupan Agung Jakarta 2014

 
Sudah menjadi tradisi sejak 2012, tahun ini pun Gerakan Hidup Bersih dan Sehat Keuskupan Agung Jakarta (GHBS-KAJ) mengadakan lagi lomba Dekorasi Natal dari bahan bekas. Untuk tahun ini, lomba difokuskan untuk para ibu sebagai motornya. Karena itu, kami berharap Panitia Natal Paroki/Stasi bisa memberi kepercayaan kepada para ibu, misalnya WKRI atau ibu-ibu paroki/stasi yang ada, sebagai penggerak utama Dekorasi Natal Paroki 2014 sedangkan anggotanya bisa siapa saja.
Persyaratan dan ketentuan lomba dapat dilihat di www.KAJ.or.id. Info lengkap hubungi email: pemukat@gmail.com atau via SMS/WA ke 0818754842.
Latar Belakang

  1. Kepedulian pada lingkungan hidup telah ditetapkan dalam Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta menjadi salah satu perhatian penting dalam keterlibatan kita di tengah masyarakat. Hal ini perlu terus ditumbuhkan pada umat Katolik supaya kepedulian itu mewujud dalam tindakan dan perilaku sehari-hari (habitus). Dalam konteks ini, mengingat situasi Jakarta dan sekitarnya, memanfaatkan barang-barang bekas adalah salah satu wujud mengurangi sampah, karena sampah telah menjadi masalah eko-sosial di Jakarta dan sekitarnya.
  2. Natal adalah peristiwa penebusan Tuhan untuk manusia. Manusia yang terpuruk dalam dosa dan nyaris tidak punya harapan, diangkatNya lagi sebagai pribadi bermartabat dan diberi kesempatan lagi untuk bertumbuh dan berbuah. Spirit ini pulalah yang akan dilakukan dalam wujud sederhana dengan mengangkat sampah yang sering tidak lagi berguna, menjadi barang yang berguna.
  3. Perayaan Natal adalah ‘pesta umat’ bisa menjadi kesempatan untuk mengampanyekan kepedulian lingkungan  hidup  dan  spirit  “Taruh  Sampah,  Jadikan  Berkah!”  dalam  dekorasi  gereja  sekitar perayaan itu.
  4. Penyadaran itu memerlukan pelaku yang bisa menginspirasi pihak lain dalam kerjasamanya dengan berbagai pihak.

Bentuk Kegiatan
Mengingat hal itu, seperti juga tahun-tahun lalu, Keuskupan Agung Jakarta mendorong paroki-paroki ‘memanfaatkan’ momen perayaan Natal 2014 juga untuk penyadaran kepedulian lingkungan hidup umatnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah membuat dekorasi perayaan Natal di altar dan dalam gerejadengan memakai barang-barang bekas.  Pohon natal di luar gereja tidak diwajibkan, tetapi jika ada akan menjadi nilai plus. Supaya bisa lebih memberi semangat, kegiatan ini dilombakan.
Peserta Lomba
Mengingat  bahwa  penyadaran  itu  perlu  pelaku,  untuk  tahun  2014  ini  peserta  lombanya  adalah kelompok ibu-ibu, bisa ibu-ibu warga Lingkungan atau gabungan Lingkungan se-Wilayah, anggota WKRI, atau kelompok ibu-ibu yang lain. Teknisnya, kelompok ibu-ibu ini dipercaya oleh Panitia Perayaan Natal paroki untuk mengerjakan dekorasi ini.
Mengingat bahwa penyadaran itu perlu penjelasan dan sosialisasi, keterlibatan aktif pastor paroki bersama Seksi Komsos/Panitia Perayaan Natal untuk menjelaskan pada umat menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan.  Selain  itu,  mengingat  bahwa  ibu-ibu  tidak  mungkin  bisa  bekerja  sendiri,  keterlibatan elemen umat yang lain seperti Pengurus Lingkungan dan/atau Koordinator Wilayah perlu dilakukan.
Ketentuan Lomba

  1. Dekorasi sekitar altar dan lingkungan gereja dengan bahan daur ulang.
  2. Dikerjakan secara aktif oleh kelompok ibu-ibu.
  3. Melibatkan/bekerjasama dengan elemen umat yang lain.
  4. Didukung secara aktif oleh pastor, seksi komsos, seksi lingkungan hidup dan panitia Natal paroki.

Kriteria Lomba

  1. Kreativitas pemakaian barang bekas dan sosialisasinya.
  2. Keterlibatan aktif ibu-ibu.
  3. Kerjasama peserta lomba dengan elemen umat yang lain.
  4. Peran aktif pastor.
  5. Isi penyadaran/pewartaannya.
  6. Keindahan.

Teknis Lomba
1. Panitia menerima dokumentasi seluruh proses dari awal pembuatan dekorasi natal:
a. desain dekorasinya.
b. pengumuman sosialisasi ke umat.
c. dokumentasi pengerjaan dan keterlibatan ibu-ibu serta umat yang lain (satu foto untuk masing- masing tahap, sehingga tidak perlu lebih dari 5 foto dan tidak perlu foto dengan resolusi besar).
d. dokumentasi penjelasan pastor paroki.
e. foto/video hasil akhir dekorasi, yang diunggah ke Youtube dengan tag “Dekorasi Natal Daur Ulang 2014 Paroki ….”
f. Persyaratan  nomor  1a-d  dikirim  melalui  email  ke  pemukat@gmail.com,  beserta  tautan/link Youtubefoto/video hasil akhir dekorasi (nomor 1e).
2. Persyaratan lomba dikirim paling lambat 31 Desember 2014.
3. Pemenang akan diumumkan di akhir bulan Januari 2015 (tanggal akan ditentukan kemudian)
4. Pemenang akan mendapatkan hadiah piagam dan uang:
5. Pemenang 1 hadiah uang sebesar Rp 7.000.000,- b. Pemenang 2 hadiah uang sebesar Rp 5.000.000,- c.  Pemenang 3 hadiah uang sebesar Rp 3.000.000,-
 
Sekretariat Panitia
 
Panitia Lomba Dekorasi Natal KAJ 2014
d.a. kantor Pemikat, Gedung Karya Pastoral KAJ
Jl. Katedral 7 Jakarta
Telp. 0213519193 ext. 205
HP 0818754842
Email pemukat@gmail.com
 

DOWNLOAD INFO LENGKAPNYA

Surat Pengantar dan Penjelasan:

KAJ download

Info Detail Teknis Persyaratan:

 
KAJ download
 
 

Pesan Sinode Luar Biasa Para Uskup 2014 (dari Mgr. Suharyo)

 
Kami, para Bapa Sinode, yang berhimpun di Roma bersama dengan Paus Fransiskus dalam Sidang Umum Luar Biasa Sinode Para Uskup, mengarahkan diri kami dan menyampaikan salam kepada semua keluarga yang tinggal di berbagai benua dan secara khusus kepada semua keluarga yang mengikuti Kristus Sang Jalan, Kebenaran dan Hidup. Kami kagum dan bersyukur atas kesaksian sehari-hari yang Anda berikan kepada kami dan kepada seluruh dunia dengan kesetiaan, iman, harapan dan kasih Anda.
Kami semua, para gembala Gereja, juga lahir dan bertumbuh dalam suatu keluarga, dengan berbagai kisah dan peristiwa-peristiwanya. Sebagai imam dan uskup kami berjumpa dan hidup bersama-sama dengan keluarga-keluarga yang dengan kata-kata maupun kesaksian telah menyampaikan kepada kami kegembiraan maupun kesulitan-kesulitan hidup.
Persiapan untuk sidang sinode ini, yang dimulai dengan kuestioner yang dikirim kepada Gereja di seluruh dunia, telah memberikan kepada kami kesempatan untuk mendengarkan pengalaman berbagai keluarga. Dialog yang kami adakan selama sinode, saling memperkaya  dan membantu kami untuk melihat kenyataan dan keadaan rumit yang dihadapi oleh keluarga-keluarga pada saat ini.
websmall
Kami menawarkan kepada Anda sabda Kristus, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku” (Why 3:20). Dalam perjalanan-perjalanan-Nya di Tanah Suci, Yesus masuk ke dalam rumah-rumah di desa dan kota. Sekarang ini Ia juga menyusuri jalan-jalan di desa-desa dan kota-kota kita. Dalam rumah Anda, ada terang dan bayang-bayang gelap. Seringkali muncul tantangan-tantangan dan kadang-kadang juga cobaan-cobaan yang besar. Kegelapan dapat menjadi semakin pekat ketika kejahatan dan dosa merasuk ke dalam keluarga.
Lebih-lebih ada tantangan besar dalam hal kesetiaan dalam kasih antara suami-istri. Iman yang semakin lemah, sikap acuh tak acuh terhadap nilai-nilai sejati, individualisme, relasi yang semakin miskin dan tekanan hidup yang tidak menyisakan waktu untuk merenung, mempengaruhi juga hidup keluarga. Tidak jarang terjadi krisis perkawinan yang seringkali dihadapi dengan tergesa-gesa, tidak sabar memberi waktu untuk merenung, berkurban dan saling memaafkan. Kegagalan ini membuka pintu untuk relasi-relasi baru, pasangan baru, ikatan sipil baru, perkawinan baru dan dengan demikian memasukkan keluarga-keluarga ke dalam keadaan yang kompleks dan penuh masalah untuk mengambil keputusan secara Kristiani.
Di antara tantangan-tantangan ini, kami juga berpikir mengenai beban yang ditimpakan oleh penderitaan hidup itu sendiri. Kami memikirkan penderitaan yang dapat muncul karena adanya anak yang berkebutuhan khusus, sakit berat, melemahnya kesadaran karena usia lanjut, kematian orang yang dikasihi. Kami kagum akan kesetiaan sekian banyak keluarga yang menghadapi cobaan-cobaan ini dengan keberanian, iman dan kasih. Mereka tidak memandangnya sebagai beban yang ditimpakan ke atas mereka, tetapi sebagai sesuatu yang diberikan kepada mereka, sambil memandang Kristus yang menderita dalam kelemahan jasmani.

front_synodbishops

Kami juga berpikir mengenai kesulitan-kesulitan yang diakibatkan oleh sistem ekonomi, oleh “pemujaan uang dan kediktatoran ekonomi impersonal yang tidak memiliki tujuan manusiawi sejati” (Evangelii Gaudium 55), yang merendahkan martabat pribadi. Kami ingat akan bapak atau ibu yang tidak mempunyai pekerjaan, yang bahkan tidak mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar untuk keluarga-keluarga mereka ; kami juga ingat akan orang-orang muda yang memandang ke masa depan dengan harapan kosong dan menjadi korban obat bius dan kejahatan.
Kami juga memikirkan sekian banyak keluarga-keluarga miskin, mereka-mereka yang berangkat dengan perahu untuk mencapai pantai agar dapat bertahan hidup, para pengungsi yang mengembara di padang gurun tanpa harapan, keluarga-keluarga yang dianiaya karena iman, nilai-nilai kemanusiaan dan harta rohani yang mereka yakini , dan mereka yang ditimpa kejahatan perang dan penindasan. Kami juga ingat akan perempuan-perempuan yang mengalami kekerasan serta eksploitasi, kurban perdagangan manusia, akan anak-anak yang dilecehkan oleh orang-orang yang seharusnya melindungi dan menjamin perkembangan mereka; dan akan anggota-anggota sekian banyak keluarga yang mengalami perendahan dan terbebani oleh berbagai kesulitan. “Budaya kesejahteraan telah mematikan perasaan kita; kita bergairah ketika pasar menawarkan sesuatu yang baru untuk dibeli; dan pada saat yang sama mereka yang hidupnya terhambat karena kurangnya kesempatan tampak hanya sekedar sebuah tontonan belaka; mereka tak mampu menggerakkan hati kita” (Evangelii Gaudium 54). Kami menghimbau pemerintah-pemerintah  dan organisasi-organisasi internasional untuk mempromosikan hak-hak keluarga demi kebaikan bersama.
Kristus menginginkan agar Gereja-Nya menjadi sebuah rumah dengan pintu selalu terbuka untuk menyambut semua orang, tanpa mengecualikan seorang pun. Olah karena itu kami sangat berterima kasih kepada para gembala kami, kaum awam, dan komunitas-komunitas yang siap untuk mendampingi pasangan-pasangan dan keluarga-keluarga serta merawat luka-luka mereka.

***

 

20141009cnsbr6573-1074x483

Ada juga cahaya malam yang bersinar di belakang jendela rumah di  kota-kota, di kediaman-kediaman sederhana pinggiran-pinggiran kota dan desa-desa, dan bahkan dalam gubuk-gubuk belaka : cahaya itu bersinar terang menghangatkan tubuh dan jiwa. Cahaya ini – dalam peristiwa pernikahan mempelai – menyala dengan perjumpaan di antara mempelai : ini adalah karunia, rahmat yang terungkap – sebagaimana dikatakan Kitab Kejadian (2:18) –  ketika keduanya “bertatap muka” sebagai pribadi yang setara dan sebagai penolong satu bagi yang lain. Kasih pria dan wanita mengajarkan kepada kita bahwa masing-masing membutuhkan pasangannya agar dapat menjadi diri sendiri. Masing-masing tetap berbeda dari yang lain dalam jati dirinya, yang membuka diri dan mengungkapkan diri sebagai anugerah timbal balik. Inilah yang dikidungkan oleh sang pengantin dalam Kidung Agung : “Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia… Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku” (Kid 2:16; 6:3).
Perjalanan ini – agar perjumpaan itu dapat menjadi otenteik – dimulai dengan pacaran, sebagai saat penantian dan persiapan. Perjumpaan ini terjadi secara penuh dalam sakramen di mana Allah menetapkan meterai-Nya, dan menyatakan kehadiran serta rahmat-Nya. Perjalanan ini juga mencakup seksualitas, kelembutan, keintiman, dan keindahan yang mampu berlangsung lebih lama daripada daya dan kesegaran kaum muda. Kasih, dari kodratnya, terarah untuk menjadi selamanya hingga titik memberikan hidupnya bagi orang yang dikasihi (bdk. Yoh 15:13). Dalam terang ini kasih suami-istri, yang adalah satu dan tak terpisahkan, bertahan meskipun banyak kesulitan karena keterbatasan manusia. Kasih seperti ini adalah satu dari antara mukjizat yang paling indah meskipun juga yang paling umum.
Kasih ini menyebar melalui kesuburan dan kesediaan untuk melahirkan, yang tidak hanya berarti kelahiran anak-anak tetapi juga karunia hidup ilahi dalam baptisan, katekese, dan pendidikan mereka. Ini mencakup kemampuan untuk memberikan hidup, kasih sayang, dan nilai-nilai – pengalaman yang mungkin bahkan bagi mereka yang belum mampu melahirkan anak-anak. Keluarga-keluarga yang menjalani petualangan penuh cahaya ini menjadi sebuah tanda bagi semua orang, terutama bagi kaum muda.

Sinodo

Dalam perjalanan yang kadang-kadang seperti mendaki jalur pegunungan,  dengan kesulitan-kesulitan dan kegagalan-kegagalannya,  Allah selalu hadir dan menemani. Keluarga mengalaminya dalam kasih sayang dan dialog antara suami dan istri, antara orang tua dan anak-anak, antara saudara laki-laki dan saudara perempuan. Keluarga mengalaminya dalam mendengarkan bersama Sabda Allah dan dalam doa bersama – sebuah oase rohani yang harus diciptakan beberapa saat setiap hari. Oleh karena itu ada tugas sehari-hari untuk pembinaan iman, hidup baik dan indah sesuai dengan Injil dan pembinaan menuju kesucian. Para kakek-nenek seringkali juga ikut menjalankan tugas ini dengan penuh kasih sayang dan dedikasi. Keluarga dengan demikian merupakan “Gereja rumah” sejati yang meluas hingga menjadi keluarga yang terdiri dari keluarga-keluarga dan merupakan komunitas gerejani. Dengan semikian suami-istri Kristiani dipanggil untuk menjadi guru-guru iman dan guru-guru kasih bagi para suami-istri muda.
Selanjutnya ada ungkapan persekutuan persaudaraan lainnya, yaitu kasih, amal, kedekatan dengan mereka yang paling kecil, yang terpinggirkan, miskin, kesepian, sakit, orang-orang asing, dan keluarga-keluarga dalam krisis, yang didasarkan atas sabda Tuhan, “Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima” (Kis 20:35). Yang dimaksudkan adalah pemberian yang berwujud barang, persahabatan, kasih dan kamurahan hati, dan juga kesaksian terhadap kebenaran, terhadap terang, dan terhadap makna hidup.
Puncak yang mencakup dan menyatukan semua unsur persekutuan dengan Allah dan sesama adalah Ekaristi hari Minggu,  ketika keluarga bersama seluruh Gereja duduk di sekitar meja bersama dengan Tuhan. Ia memberikan diri-Nya bagi kita semua, yang berziarah dalam sejarah menuju tujuan yaitu perjumpaan akhir ketika “Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu” (Kol 3:11). Oleh karena itu dalam tahap pertama perjalanan Sinode kami, kami telah merenungkan mengenai cara mmberikan pendampingan pastoral bagi mereka yang telah bercerai dan menikah lagi dan tentang kemungkinan bagi mereka untuk menerima sakramen-sakramen.

Opening_Session_of_the_Extraordinary_Assembly_of_the_Synod_of_Bishops_at_the_Vatican_on_Oct_6_2014_Credit_Mazur_catholicnewsorguk_CC_BY_NC_SA_20_3_CNA_10_7_14

Kami para Bapa Sinode meminta Anda berjalan bersama kami menuju Sinode berikutnya. Semoga Anda semua mengalami kehadiran keluarga Yesus, Maria, dan Yusuf yang tinggal di rumah mereka yang sederhana. Sambil menyatukan diri dengan Keluarga Nasaret, marilah kita memanjatkan kepada Bapa semua orang, permohonan kita bagi keluarga-keluarga di seluruh dunia:
Bapa, anugerahkanlah kepada semua keluarga, mempelai-mempelai yang kuat dan bijaksana, agar mereka menjadi dasar keluarga yang merdeka dan bersatu.
Bapa, anugerahkanlah kepada semua orangtua, agar mereka mempunyai rumah tempat mereka boleh hidup dalam damai dengan keluarga mereka.
Bapa, buatlah anak-anak agar mereka menjadi tanda kepercayaan dan harapan dan agar orang-orang muda boleh memiliki keberanian untuk menempa komitmen setia seumur hidup.
Bapa, berikanlah anugerah kepada semua orang agar mereka dapat memperoleh rejeki dengan tangan mereka, agar mereka boleh menikmati ketenangan jiwa dan agar obor iman mereka tetap menyala, juga dalam masa-masa gelap.
Bapa, anugerahilah kami agar kami dapat melihat Gereja yang berkembang, selalu semakin setia dan dapat dipercaya, kota yang adil dan manusiawi, dunia yang mencintai kebenaran, keadilan dan belas kasih.
Catatan : Sinode Luar Biasa yang diadakan di Roma pada tanggal 5 – 20 Oktober 2014 mengambil tema “Tantangan-tantangan Keluarga Dalam Konteks Evangelisasi”. Sinode ini mengeluarkan dua dokumen : yang pertama disebut “Nuntius” dan yang kedua adalah “Relatio Synodi”. Yang ada di tangan Anda ini adalah terjemahan agak bebas dari Nuntius yang diharapkan disebarkan kepada seluruh umat sebagai “peneguhan dan ajakan”. Sedang Relatio Synodi diserahkan kepada Bapa Suci untuk dijadikan bahan awal proses Sinode Biasa yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 dengan tema “Panggilan dan Perutusan Keluarga Dalam Gereja dan Dunia Zaman ini”.
 
+ I. Suharyo
(Uskup Agung Jakarta – Ketua KWI)
 
 

RIP Romo Ferdinandus Kuswardianto “Anto” Pr, Imam Praja KAJ

KABAR DUKA CITA
Setelah beberapa hari diberitakan sakit karena serangan jantung, Pastor Ferdinandus Kuswardianto atau akrab disebut Romo Anto Pr meninggal dunia.
Kabar yang beredar di lingkaran milis KAJ menyebutkan sebagai berikut:

  • Romo Anto Pr meninggal dunia pada tanggal 30 Oktober 2014, hari Kamis dinihari tadi pukul 03.15 di RS Medistra Jakarta.
  • Sepanjang hari Kamis ini, jenazah akan disemayamkan di Gereja Yohanes Maria Vianney, Jl. Bambu Wulung No. 60, Cilangkap, Bampu Apus, Jakarta Timur.
  • Misa requiem untuk alm. Romo Anto Pr akan diselenggarakan pada hari Jumat 31 Oktober 2014 pukul 19.00 bersama Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo.
  • Acara tutup peti akan dilangsungkan pada hari Sabtu 1 November 2014 bersama Vikjen KAJ Romo Samuel Pangestu pukul 19.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan misa pelepasan jenazah oleh Unio KAJ.
  • Pemakaman akan berlangsung hari Minggu 2 November 2014 pukul 10.00 dan jenazah akan dimakamkan di Pemakaman Unio KAJ di Selapajang, Tangerang.

Romo-Anto-Pr

ROMO KUSWARDIANTO, alias ANTO… sering dipanggil ROMAN… telah meninggalkan kita, ia adalah Imam diosesan KAJ yang enerjik, kreatif, pekerja keras, penuh kasih persaudaraan dan pejuang yang unggul mewujudkan apa yang menjadi tugasnya…
Ia dilahirkan 02 Juni 1964, ditahbiskan menjadi Imam 18 Agustus 1992. Pernah melayani di: Paroki Cijantung (1992-1993), seminari Wacana Bhakti (1993-2003), Paroki Cilangkap (2003-2014), dan saat ini Forum Kerukunan Umat Beragama DKI.
Ia sangat dicintai oleh sahabat2nya para Kyai pendeta dan bikhu. Ia sangat dicintai oleh para imam, seminari, umat dan anggota keluarganya. Selamat jalan ROMAN. Tolong selipkan 3 untaian Salam Maria untuk ROMAN. Untuk para imam Mari kita ikut berjuang setia sampai akhir seperti ANTO.. dan Mari kita jaga kesehatan kita. Terima kasih untuk semua doa dan cinta anda.

alm-romo-ferdinandus-anto-kuswardianto-1-300x320

 
 

Paus Fransiskus: Evolusi Itu Riil dan Tuhan Bukanlah Penyihir

 
 

1354064Paus-Baptis-Bayi780x390

Paus Fransiskus kembali melemparkan pernyataan-pernyataan progresif saat mengemukakan pidato pada Pontifical Academy of Sciences, Selasa (28/10/2014). Paus menyinggung teori Big Bang serta menyampaikan dalam pertemuan di Vatikan itu, bahwa tak ada kontradiksi pada keyakinan akan Tuhan dengan teori-teori ilmiah umum perihal ekspansi evolusi alam semesta kita.
“Waktu kita membaca kisah Penciptaan dalam kitab Kejadian, kita menghadapi resiko memikirkan Tuhan juga sebagai seseorang penyihir, yang dengan suatu tongkat sihir dapat melakukan semuanya. Tetapi, itu tidak selalu demikian, ” kata Fransiskus. ” Dia (Tuhan) membuat manusia serta membiarkan mereka berkembang sesuai hukum internal yang Dia berikan pada masing-masing orang hingga mereka mencapai kepenuhan panggilanNya.”
Paus tak menyinggung permasalahan pelik (sekurang-kurangnya untuk beberapa orang Kristen) berkenaan apakah manusia berasal dari kera.
Golongan ateis memiliki pendapat bahwa pemahaman perihal Big Bang serta apa yang nampak dari peristiwa kosmik itu telah menyingkirkan keyakinan pada suatu hal yang Ilahi. Berkenaan hal semacam itu, Fransiskus terang tak sepakat. Dia mengulangi ide perihal Tuhan bukanlah “pesulap”, satu entitas yang menyihir seluruhnya jadi ada, semuanya selalu ada proses terlebih dahulu.
“Tuhan bukanlah seseorang dewa atau penyihir, namun Pencipta yang bikin semua hal jadi hidup,” kata Bapa Suci. “Evolusi di alam tak bertentangan dengan ide penciptaan lantaran evolusi membutuhkan penciptaan makhluk yang berevolusi.”
Dengan kata lain, meminjam ide dari zaman Pencerahan, Tuhan lebih kepada seorang pembuat jam daripada tukang sihir. Pemikiran sejenis itu bukanlah hal baru untuk Gereja Katolik, yang sepanjang enam dekade, mulai sejak reformasi Paus Pius XII, sudah mensupport kepercayaan bakal evolusi yang teistik.
Suatu artikel th. 2006 di harian paling utama Vatikan juga menghindari Gereja Katolik dari ide perihal “teori design yang cerdas”, yang disebutkan tak bisa di ajarkan di sekolah-sekolah sebagai ilmu pengetahuan. Catholic News Service, yang merangkum artikel itu, menuturkan apa yang membedakan pemikiran Vatikan dari pemahaman yang lebih sekuler perihal evolusi.

Apa yang Gereja tegaskan yaitu bahwa hadirnya manusia mengandaikan satu aksi yang berniat dari Tuhan, serta bahwa manusia tak dapat cuma dipandang juga sebagai product dari suatu sistem evolusi, kata artikel itu. Unsur spiritual manusia tidaklah suatu hal yang dapat di kembangkan dari seleksi alam, namun membutuhkan satu ” lompatan ontologis “.

Pendahulu Fransiskus yang lebih konservatif, yakni Paus Benediktus XVI, berpedoman pandangan ini serta memiliki pendapat bahwa perbincangan di kelompok orang Amerika pada golongan kreasionis serta mereka yang mensupport evolusi “tak masuk akal”. Pada th. 2007, dia ajukan pertanyaan, kenapa “Beberapa orang yang yakin pada Sang Pencipta tak dapat mengerti evolusi, serta mereka yang mensupport evolusi mesti menyingkirkan Tuhan?”
Pada hari Selasa itu, Paus Fransiskus juga mengemukakan suatu ensiklik kecil perihal hak-hak orang miskin, ketidakadilan berkenaan pengangguran, serta pentingnya perlindungan lingkungan. Ia menyatakan bahwa dia tak tengah berkhotbah perihal komunisme, namun perihal Injil. Dia menyampaikan, orang miskin perlu tanah, atap diatas kepala mereka, serta pekerjaan. Dia tahu benar bahwa “bila saya mengulas hal semacam ini, sebagian orang bakal memikirkan bahwa Paus itu komunis. Dan mereka salah”.
“Mereka tak tahu bahwa kasih pada orang miskin adalah pusat dari Injil,” tuturnya. “Menuntut hal semacam ini tak mengagumkan, karena ini adalah Ajaran Sosial Gereja.”
Pernyataan Fransiskus pada World Meeting of Popular Movements itu di sampaikan dalam bahasa ibunya, yakni Spanyol, setebal enam halaman, dengan spasi tunggal. Fransiskus sudah dicap marxis oleh beberapa komentator konservatif AS berkenaan kritik kerasnya perihal ekses kapitalis, permintaannya bahwa pemerintah harus mendistribusikan faedah sosial pada mereka yang memerlukan, serta seruannya pada gereja untuk jadi “gereja miskin, dan untuk orang miskin”. (internasional.kompas.com)

UNDANGAN: Temu Kasih Guru Katolik Se Dekenat Barat II

IMG-20141020-WA002

Sudah sepantasnya Guru-Guru Katolik mendapatkan perhatian dari Hirarki Gereja

Maka kami Mengundang Seluruh Guru TK, SD, SMP, SMA yang berdomisili di Paroki:

1. St Thomas Rasul Bojong Indah
2. Trinitas-Cengkareng
3. St Kristoforus-Grogol
4. St Filipus Rasul – Kapuk/Teluk Gong
5. St Andreas-Kedoya
6. St Matias Rasul-Kosambi Baru
7. Maria Kusuma Karmel-Meruya
8. Maria Bunda Karmel-Tomang

Untuk hadir dalam acara
Temu Kasih Guru Katolik Se Dekenat Barat II.
Hari/tgl: Sabtu, 22 November 2014
Waktu: pk 08.00-13.00
Tempat: di Aula Siti Mariam, gereja St Andreas, Kedoya
Jl Green Garden Blok J5/1.
Acara: Misa konselebrasi dipimpin Bapa Uskup Agung Jakarta dan launching Sentra Belajar Guru Dekenat Barat II.

Ajaklah rekan-rekan Guru yang belum baca undangan ini, pasti semua senang, apalagi semua Gratis dan bahkan ada Door Prize nya.

Info lebih lanjut:
adarmanto@yahoo.com
Arnold Darmanto
Koordinator Seksi Pendidikan Dekenat Barat II

Terbaru

Populer

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?