Home Blog Page 104

Surat Uskup Untuk Para Imam Di KAJ: KITA MENOLAK KERAS HUKUMAN MATI!

Para Rama dan Umat Allah ytk,

1. Pada hari-hari ini, televisi, koran dan mass media lain, penuh dengan berita mengenai hukuman mati. Saya pribadi amat sedih setiap kali melihat atau membaca berita itu dan diberitakan dengan cara yang bagi saya mencederai kemanusiaan yang adil dan beradab. Dalam suasana seperti ini saya mengajak para Rama untuk menjelaskan kepada umat pandangan Gereja mengenai hal ini dan mengajak mereka berdoa untuk para terpidana.

2. Katekismus Gereja Katolik menyatakan : “Pembelaan kesejahteraan umum masyarakat menuntut agar penyerang dihalangi untuk menyebabkan kerugian. Karena alasan ini, maka ajaran Gereja sepanjang sejarah mengakui keabsahan hak dan kewajiban dari kekuasan politik yang sah, menjatuhkan hukuman yang setimpal dengan beratnya kejahatan, tanpa mengecualikan hukuman mati dalam kejadian-kejadian yang serius …” (KGK 2266). Menurut Katekismus ini, hukuman mati diperbolehkan dalam kasus-kasus yang sangat parah kejahatannya. Namun, apabila terdapat cara lain untuk melindungi masyarakat dari “penyerang yang tidak berperi-kemanusiaan”, cara-cara lain ini lebih dipilih daripada hukuman mati karena cara-cara ini dianggap lebih menghormati harga diri seorang manusia dan selaras dengan tujuan kebaikan bersama (bdk KGK 2267). Di sini terjadi peralihan tentang konsep hukuman mati bagi Gereja. KGK 2267 ini diambil dari ensiklik Paus Yohanes Paulus II Evangelium Vitae.

3. Dalam ensiklik Evangelium Vitae yang diterbitkan tahun 1995, Paus Yohanes Paulus II menghapuskan status persyaratan untuk keamanan publik dari hukuman mati ini dan menyatakan bahwa, dalam masyarakat modern saat ini, hukuman mati tidak dapat didukung keberadaannya. Berikut kutipannya : “Adalah jelas bahwa untuk tercapainya maksud-maksud ini, jenis  dan tingkat hukuman harus dengan hati-hati dievaluasi dan diputuskan, dan tidak boleh dilaksanakan sampai ekstrim dengan pembunuhan narapidana, kecuali dalam kasus-kasus keharusan yang absolut: dengan kata lain, ketika sudah tidak mungkin lagi untuk melaksanakan hal lain untuk membela masyarakat luas.” Selanjutnya ditegaskan, “Namun demikian, dewasa ini, sebagai hasil dari perkembangan yang terus menerus dalam hal pengaturan sistem penghukuman, kasus-kasus sedemikian (kasus-kasus yang mengharuskan hukuman mati) adalah sangat langka, jika tidak secara praktis disebut sebagai tidak pernah ada.” (EV 56). Dengan demikian Gereja Katolik tidak mendukung hukuman mati.

4. Salah satu yang orang yang sudah dijatuhi hukuman mati adalah Mary Jane Fiesta Veloso orang Katolik dari Filipina, berumur 30 tahun, ibu dari dua anak Sekolah Dasar. Sejak berumur 14 tahun, Mary Jane bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dan untuk mencari nafkah bagi anak-anaknya, ia menjadi tenaga kerja wanita Filipina di Malaysia. Di situ, ibu agen tenaga kerja menghadiahi Mary Jane sebuah koper; dan kemudian agen tenaga kerja menugasi Mary Jane, menemui seorang teman di Yogya. Di situ, polisi menemukan bahan narkoba amat banyak, tersembunyi dalam dinding koper lapis dua. Mary Jane bersikeras: tidak tahu menahu mengenai isi koper itu. Tidak ada bukti untuk menuduh Mary Jane bahwa bohong. Namun semua pengadilan di Indonesia mempidana Ibu Mary Jane dengan hukuman mati. Kini permintaan untuk peninjauan kembali, telah ditolak; maka bersama sembilan orang terpinda Mary Jane menghadapi eksekusi.

5. Komisi Keadilan dan Perdamaian Konferensi Waligereja Indonesia sekarang ini juga sedang meng-advokasi seorang yang sudah dijatuhi hukuman mati dalam kasus yang serupa. Menurut kesaksian keluarga dan saksi-saksi lain, aparat salah menangkap orang.

6. Saya minta para Rama semua untuk mengajak seluruh umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta berdoa bagi Ibu Mary Jane dan kesembilan orang lain, juga untuk negara kita dan Gereja di Indonesia.

Doa ini mohon dipanjatkan di seluruh Gereja Katolik Keuskupan Agung Jakarta dalam DOA UMAT PADA HARI MINGGU kalau dan setelah eksekusi mati jadi dilaksanakan. Kita tetap berdoa, agar eksekusi mati tidak dilaksanakan dan selanjutnya hukuman mati dihapuskan dari sistem hukum di Indonesia.

7. Berikut usul doa umat itu :

I. PadaMu, ya Allah kehidupan, kami mengarahkan hati untuk mendapatkan kekuatan dan andalan dalam kebimbangan kami, untuk memperoleh terang kalau kami buta, kecewa dan marah, untuk dapat menghirup perikemanusiaan dalam perseteruan kami:

L. Ya Allah, dari kelimpahan hidup-Mu Engkau menciptakan segala yang hidup.

U. Bangkitkanlah tanggungjawab kami untuk memelihara kehidupan dan mengalahkan kekerasan.

L. Ya Allah, dengan tekun dan setia Engkau berbagi kehidupan dengan umat manusia; dan Yesus, utusan-Mu, Engkau bangkitkan, setelah Dia dihukum oleh bangsa-Nya dan dieksekusi oleh yang berkuasa.

U. Gerakkanlah kebersamaan kami dengan solidaritas dan jiwailah pemimpin-pemimpin kami, supaya mereka mempersatukan kami, tanpa mengorbankan hidup siapa pun.

L. Ya Allah, Engkau menggairahkan umat-Mu menjadi pembawa kabar gembira dan penjaring dalam lingkungan persaudaraan.

U. Semoga dengan kekuatan-Mu, jemaat beriman menjadi tempat terbuka dan mampu memberi maaf kepada saudara-saudara yang bersalah dan para pemimpin umat menjadi pembela dan pendamping mereka yang terhukum.

L. Ya Allah, dengan mengenakan hukuman mati, negara kami mau melawan semua ulah yang memusnahkan hidup dan merusak perikemanusiaan. Namun tindakan ini tidak menyelesaikan masalah-masalah kami dan hanya menambahkan kekerasan.

U. Bimbinglah kami, para warga dan para pemimpin, untuk menemukan dan menempuh jalan persaudaraan untuk semua. 

L. Ya Allah yang kekal, demi hukum positif, Ibu Mary Jane dan sembilan orang senasib dia, harus meninggalkan kami dan meninggal dunia karena dihukum mati.

U. Ya Allah yang adil, sambutlah mereka semua dalam keadilan-Mu dan penuhilah hidup mereka dengan kemuliaan-Mu.

L. Demikianlah permohonan kami, ya Allah, demi Yesus Kristus yang taat sampai mati di salib dan yang Engkau tinggikan di sisi-Mu, menjadi pengantara kami dan semua orang.

U. Amin.

8. Sementara itu kampanye untuk menghapus hukuman mati di Indonesia akan terus dilancarkan, meskipun kita tahu perjuangan ini akan memakan waktu, tenaga, pengorbanan yang tidak sedikit. Kita dukung berbagai komunitas yang dengan gigih, memperjuangkan penghapusan hukuman mati, tanpa kecewa kalau gagal.

9. Terima kasih atas kerjasama para Rama sekalian. Semoga hidup manusia semakin dihormati dan martabatnya semakin dijunjung tinggi.

Selamat Paskah,

+ I. Suharyo

DOWNLOAD SURAT USKUP TOLAK HUKUMAN MATI

KAJ download

KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA: MENGAPA MASIH ADA?

Kurangnya pemahaman akan ajaran agama dan maraknya ketidakadilan  pemicu utama kekerasan atas nama agama. Kesimpulan itu terungkap dalam serasehan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jaya bersama umat katolik Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Serasehan yang berlasung di Paroki St. Yakobus Kelapa Gading Jakarta 18 April 2015 mengambil tema  “Kekerasan Atas Nama Agama.” Tampil sebagai narasumber Vikjen KAJ Rm.Samuel Pangestu mewakili uskup  dan Ketua FKUB Provinsi DKI Prof. Dr. Kiyai Ahmad Syafi’i Mufid yang dimoderatori Rm. Antonius Sayadi, perwakilan KAJ di FKUB Provinsi DKI. Sedangkan peserta serasehan adalah para pimpinan FKUB wilayah (Jakarta Timur, Barat, Utara, Selatan dan Kepulauan Seribu) dan para perwakilan agama-agama serta Komisi HAAK (Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan) KAJ dan para pegiat di  seksi HAAK paroki-paroki se-KAJ.

Kiyai Ahmad Syafi’i mengatakan memang masih sering terjadi kekerasan atas nama agama meskipun pertemuan dan dialog seperti  ini rutin kita lakukan.  “Namun bukan berarti bahwa pertemuan rutin FKUB seperti ini tidak ada artinya. Dengan pertemuan seperti ini kita terus merawat dan memelihara berkembangnya dialog-dialog sehingga   bisa menumbuhkan saling pemahaman antar umat beragama dan memudahkan komunikasi. Kita akan terus upayakan agar dialog seperti ini tidak hanya di tataran elit saja tetapi harus sampai ke akar rumput,” ungkapnya. Untuk itu Kiyai Syafi’i meminta agar setiap wilayah FKUB melaksanakan hal serupa di wilayahnya masing-masing hingga ke tataran RW dan RT. Menanggapi hal ini, Rm. Antonius Suyadi mengatakan agar setiap umat di lingkungan tempat tinggal  masing-masing membina hubungan baik dengan minimal 10 keluarga di samping kiri-kanan dan depan-belakang rumahnya.

Kiyai Ahmad Syafi’I mengemukakan ada dua pandangan mengenai kekerasan atas nama agama. Pandangan pertama mengatakan bahwa kekerasan atas nama agama itu merupakan rekayasa pihak tertentu dengan tujuan tertentu pula. “Ini yang biasa disebut teori konspirasi,” ungkap Syafi’i. Pandangan lain mengatakan bahwa adanya salah tafsir atas ajaran agama sehingga seolah-olah agama membenarkan kekerasan seperti tafsir atas jihad. “Hal ini terjadi karena terjadinya ketidakadilan sehingga orang mulai mencari dalil-dalil agama yang dijadikan idiologi untuk membenarkan mereka melakukan perlawanan dengan berbagai kekerasan,” lanjut Syafi’i.

Lebih tegasnya Rm. Samuel mengatakan kekerasan atas nama agama ini terjadi karena tidak meratanya kesempatan orang mengenyam pendidikan. “Sehingga terjadi keterbelakangan dan salah tafsir ajaran agama,” jelasnya. Faktor pemicu lainnya adalah tidak adilnya pembangunan ekonomi. Hal ini membawa konsekuensi maraknya pengangguran, kemiskinan baik di kota maupun di desa. “Saya sangat setuju dengan hadirnya program BPJS dari negara. Tetapi hal ini tidak menyelesaikan masalah karena sifatnya kuratif. Akan jauh lebih bermakna kalau sifatnya preventif,” tandas Rm. Samuel.

Karena itu Rm. Samuel mendorong semua pihak agar menumbuhkan “budaya kita” dan “budaya kasih persaudaraan”. “Saya melihat dengan bertumbuhannya Jakarta menjadi kota megapolitan membuat orang jadi anonym, kehilangan jati diri, menjadi orang yang sangat egois dan individualis,” jelasnya. Sehingga relasi masyarakat yang dulunya penuh kekerabatan berubah menjadi “elu-elu gue-gue dan tidak peduli satu sama lain. Karena itu Rm. Samuel mengajak semua pihak mengembangkan “budaya kita” dalam arti sehati sepenanggungan, persoalanku adalah persoalanmu, bahagiaku bahagiamu.  Semua pihak perlu bahu membahu dengan pemerintah melakukan pembangunan ekonomi dan pendidikan. “Perlu mendirikan sekolah berkualitas untuk mendapatkan pendidikan intelektual yang bagus, budi pekerti (karakter), pendidikan hidup dan lingkungan sehat dan mendapat asupan gizi sehat. Juga saya usulkan agar didirikan Balai Latihan Kerja (BLK) berkualitas untuk mendukung berkembangnya ekonomi kreatif di masyarakat luas,” ungkap Rm. Samuel.

Di sisi lain Rm. Samuel melihat perlu dikembangkan budaya kasih persaudaraan melalui keluarga. “Karena kekerasan terjadi karena seseorang kurang mendapatkan perhatian, cinta kasih  serta kepedulian. Inilah kemiskinan paling merasuk di jaman modern,” ungkapnya mengutip pernyataan Mother Theresa dari Calcutta. Pendidikan budaya kasih dan persaudaraan harus dimulai dari keluarga.

Sonar Sihombing

KOMSOS KAJ

Paus Fransiskus Kecam Aksi ISIS Bunuh 30 Umat Kristen Etiopia

ISIS tak henti-hentinya membunuh! Terbaru kemarin ISIS memenggal kepala 30 umat Kristen Etiopia. Paus Fransiskus, Selasa (21/4/2015), mengecam pembunuhan 30 orang umat Kristen Etiopia di Libya yang disebarkan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dalam sebuah video beberapa hari lalu.
“Dengan kesedihan yang mendalam, saya mendengar kembali terjadinya kekerasan terhadap umat Kristen yang tak bersalah di Libya,” kata Paus Fransiskus dalam sebuah pesannya kepada Patriarch Abuna Matthias dari Gereja Ortodoks Tawahedo Etiopia.
Dalam video yang dirilis ISIS itu memperlihatkan 15 orang pria Etiopia dipenggal di sebuah pantai di Libya, sedangkan 15 orang lainnya dieksekusi dengan cara ditembak.
“Saya ingin menyampaikan sebuah solidaritas spiritual untuk memastikan kepada Anda bahwa saya terus mendoakan umat Kristen di Afrika, Timur Tengah, dan sebagian Asia yang menderita akibat kekerasan,” kata Paus dalam pesannya yang dirilis Vatikan.
Pada Februari lalu, ISIS juga memenggal 21 umat Kristen Koptik Mesir di Libya. Sementara pada awal bulan ini kelompok militan Al-Shabab Somalia membantai 150 orang di sebuah universitas di Kenya. (internasional.kompas.com)
Allah Telah Menganugerahi Mereka Mahkota Martir (Matius 24:13)
Sediiihh…tentu perasaan ini berkecamuk dalam hati kita, bercampur dengan rasa emosional lainnya, ketika mengetahui sesama kita dianiaya dan dibunuh tanpa salah, hanya karena perbedaan keyakinan. Itulah yang mungkin dirasakan oleh Paus Fransiskus, sehingga mengecam pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan oleh ISIS. Dunia Arab khususnya dan Internasional umumnya seolah mengijinkan pembantaian itu terjadi. Mereka bilang ini soal kewajiban agama, padahal agama mengajarkan relasi yang baik kepada sesama walau berbeda. Damai sejahtera itu salah satu tujuan adanya agama. Tapi jika diplintir oleh politik dan ekonomi, maka wajah buas agama-lah yang muncul.
Yahh…kita percaya bahwa Kristus telah menjanjikannya pada kita, Matius 24:13: “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat”. Terpujilah Allah, karena mereka yang dibunuh karena iman akan Kristus, sudah mendapat anugerah mahkota kemartiran dan berbahagia di Surga bersama Kristus Sumber Keselamatan dan Kehidupan Abadi. Dan kita pun tentu mendambakan kehormatan itu juga. Aminn.
 

Komunitas Kristen Pengguna Bahasa dari Zaman Yesus Terancam Lenyap oleh ISIS

1427107Komunitas-Assyria780x390
Suhail Gabriel sedang berada di tempat tidur ketika milisi Negara Islam atau ISIS menyerbu desanya di Suriah timur. ISIS menembakkan senapan mesin dan pelontar granat. Gabriel pun buru-buru melarikan istri dan anak perempuannya dengan sepeda motornya. Mereka melaju dalam kegelapan malam jelang pagi.
“Kami hanya memakai piyama,” kata Gabriel sebagaimana dilaporkan Washington Post, Rabu (15/4/2015). “Kami bahkan tidak punya waktu untuk berganti pakaian.”
Ia kini berada di antara ribuan orang dari komunitas Kristen kuno, yang dikenal sebagai orang Assyria, yang melarikan diri dari 35 desa pertanian di Sungai Khabur di wilayah Suriah pada Februari lalu karena serangan kelompok ekstremis Sunni itu. Kaum militan tersebut merusak gereja-gereja dan simbol-simbol agama dalam serangan itu serta menculik sekitar 250 orang Assyria, termasuk perempuan dan anak-anak.
Selama dekade terakhir, orang Assyria telah menjadi bagian dari gelombang orang Kristen yang melarikan diri dari Suriah dan Irak karena perang dan penganiayaan oleh kaum ekstremis. Namun, serangan terbaru itu telah menambah kekhawatiran bahwa orang Mesopotamia yang unik itu berada dalam bahaya lenyap dari wilayah tersebut.
Orang-orang Assyria di Irak dan Suriah merupakan komuitas masyarakat terakhir dengan jumlah signifikan. Mereka berbicara dalam bahasa yang dulu dipakai pada masa Yesus, yaitu bahasa Aramik. Eden Naby, sejarawan Timur Tengah dan ahli budaya Assyria, mengatakan, banyak orang Assyria terpaksa pergi dari Timur Tengah sehingga bahasa mereka menjadi sulit untuk dipertahankan.
Dia mengatakan, bahasa Aramik merupakan bahasa tertua yang terus digunakan dalan tulisan dan percakapan di Timur Tengah. Bahasa itu juga pernah digunakan oleh komunitas agama lain, termasuk Yahudi. “Orang-orang Assyria merupakan orang-orang berbahasa Aramik terakhir di dunia. Jadi, perpindahan dan hilangnya orang-orang ini akan menjadi bab penutupan dari penggunaan bahasa Aramik di dunia,” kata Naby.
Orang Assyria, juga disebut sebagai orang Kaldean atau Syriak, menganggap diri mereka berbeda secara etnis dari orang-orang Arab dan Kurdi. Jejak nenek moyang mereka sudah berada di kawasan itu sekitar 6.500 tahun yang lalu. Mereka berbicara dengan dialek modern yang merupakan lingua franca Kekaisaran Assyria.
Orang Assyria termasuk komunitas paling awal yang masuk ke dalam ke-Kristen-an, dan mereka kebanyakan penganut gereja-gereja Ritus Timur, yang para pendirinya dikatakan termasuk para rasul abad pertama, yaitu Thomas, Tadeus, dan Bartolomeus.
Meskipun kelompok-kelompok komunitas Assyria tersebar di seluruh Lebanon dan Turki, inti komunitas mereka berada di Irak dan Suriah. Jumlah orang Assyria di Irak telah merosot dari sekitar 1,4 juta jiwa pada akhir 1980-an menjadi hanya sekitar 400.000 jiwa. Kebanyakan dari mereka telah bermigrasi ke luar negeri sebagai akibat dari pergolakan yang dihasilkan oleh invasi AS yang menggulingkan Saddam Hussein tahun 2003.
Di Suriah, jumlah orang Assyria diperkirakan tidak lebih dari 40.000 jiwa. Banyak dari mereka telah dipaksa ISIS untuk melarikan diri ke daerah-daerah yang dikuasai Kurdi di bagian timur negara itu.
“Apa yang kami hadapi adalah kekejaman yang bersusulan,” kata Habib Afram, kepala Liga Syriak di Lebanon.
Dia menyebut sejumlah serangan yang dilakukan terhadap orang Assyria dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pembunuhan seorang uskup agung di kota Mosul di Irak utara tahun 2008, pengeboman sebuah gereja Assyria di Baghdad tahun 2010 yang menewaskan hampir 60 orang, dan penculikan dua uskup di Aleppo, kota terbesar di Suriah. “Mereka tidak hanya ingin mengambil tanah atau menendang Anda keluar dari desa Anda. Mereka ingin menghapus masa lalu Anda, warisan Anda,” katanya.
Ketika ISIS menyapu Irak utara pada Juni, ribuan warga Assyria didesak keluar dari Mosul dan daerah lainnya.
Jauh sebelum perang saudara di Suriah dan munculnya ISIS, orang-orang Assyria telah menghadapi penganiayaan. Setidaknya setengah juta orang Assyria tewas selama pembantaian oleh Turki Ottoman di Armenia selama Perang Dunia I, sebuah pembantaian yang oleh banyak sejarawan dianggap sebagai sebuah genosida.
Saat ini, lebih dari dua pertiga orang Assyria diyakini tinggal di negara-negara termasuk Amerika Serikat, Swedia, dan Australia. Menurut Naby, sedikitnya sekolah yang mengajarkan bahasa Aramik di tempat-tempat tersebut telah berkontribusi terhadap hilangnya bahasa itu.
Dia mencatat bahwa sebuah kerugian yang sama terkait bahasa Aramik terjadi ketika ribuan orang Yahudi meninggalkan Irak utara pada masa pendirian negara Israel tahun 1948. Banyak dari mereka pindah ke Israel, ketika bahsa Ibrani menjadi bahasa mereka.
Banyak orang Assyria, yang baru-baru ini meninggalkan rumah mereka di Suriah, berharap untuk membangun kembali kehidupan mereka di luar negeri.
“Tak satu pun dari kami akan pernah bisa kembali ke Suriah. Kami tahu itu, jadi kami tahu bahwa hidup kami harus dibangun di negara-negara lain,” kata Gabriel, 47 tahun, seorang guru bahasa Inggris yang datang ke Lebanon bersama keluarga dan puluhan orang Assyria lainnya, tak lama setelah serangan ISIS itu.
Dia melarikan diri dari desanya di Tal Jomaa saat milisi ISIS sedang memerangi pasukan Kurdi di daerah itu.
Gabriel dan banyak pendatang baru lainnya dari desa Sungai Khabur menghadiri misa di Katedral St George, Gereja Assyria di Beirut. Mereka berbagi kabar tentang orang-orang tercinta yang beremigrasi atau mendiskusikan mereka yang tidak begitu beruntung, seperti orang-orang yang ditawan oleh ISIS.
Pada suatu hari Minggu belum lama ini di gereja itu, Samir Khizan, 49 tahun, yang datang ke Beirut dari Suriah lebih dari setahun lalu, mengatakan bahwa kaum militan setuju untuk tidak menculik kakaknya yang berusia 70 tahun ketika mereka menyerang desa keluarga itu di Abu Tireh pada Februari lalu. Namun, mereka memaksa dia untuk menghancurkan salib dan patung Bunda Perawan Maria di rumahnya. “Mereka menyuruh dia untuk menghancurkan semua itu dengan kakinya, maka dia pun memejamkan matanya dan diam-diam memohon pengampunan kepada Tuhan sebelum dia melakukannya,” kata Khizan.
Andre Hermes, 60 tahun, mengatakan bahwa ia belum mendengar kabar dari saudaranya, Awiyeh, sejak serangan pada Februari. Awiyeh, kata dia, menolak untuk meninggalkan rumahnya, tempat dia bertani kapas, gandum, dan tomat. “Dia mencintai rumah itu,” kata Hermes, yang berpikir bahwa saudaranya itu berada di antara 250 orang yang dibawa ISIS dari daerah Sungai Khabur. Dia menduga bahwa kaum militan ingin menukar para tawanan itu dengan para anggota ISIS yang dijadikan tahanan oleh milisi Kurdi di daerah itu. Ada juga rumor bahwa kaum militan ingin menukar para tawanan itu dengan uang tebusan.
Mereka tetap takut bahwa orang-orang yang mereka cintai itu bisa dibunuh sebagaimana banyak tawanan ISIS lainnya.
“Mereka memperlakukan kami seperti binatang,” kata Hermes, yang meninggalkan desanya lebih dari setahun yang lalu guna mencoba untuk pindah ke Swedia. Dia telah tinggal di Beirut sejak saat itu. Hermes mendapat dukungan dari masyarakat Assyria setempat sampai ia bisa pindah.
Nuri Kino, pendiri A Demand For Action, sebuah kelompok yang meningkatkan kesadaran kaum minoritas yang dianiaya di Irak dan Suriah, mengatakan bahwa meskipun ada perpindahan massal terhadap mereka, orang Assyria masih mempertahankan kekompakan budaya di beberapa negara, termasuk Swedia, yang telah membawa masuk 150.000 orang dari mereka. Namun, dia menyatakan keraguan bahwa mereka akan terus menggunakan bahasa Aramik seperti yang mereka lakukan di Timur Tengah.
Kembali ke Beirut, Gabriel mengatakan bahwa kekhawatiran utamanya adalah menemukan rumah baru bagi keluarganya, serta pekerjaan. “Orang-orang kami telah dipaksa keluar dari tanah air kami,” katanya. “Tentu saja kami ingin melestarikan budaya kami, tetapi kami perlu mencari kehidupan baru bagi diri kami sendiri. Hidup kami di Suriah sudah tamat.” (internasional.kompas.com)

Profil Tarekat Hidup Bakti Suster FSGM

“Mereka akan memandang Dia yang telah mereka tikam” (Yoh 19:39).

Kutipan Injil ini merupakan pusaka spiritualitas Kongregasi Suster Fransiskanes dari Santo Georgius Martir (FSGM). Pada 25 November 1869, Sr. M. Anselma Bopp, Sr. M. Mauritia Eck, Sr. Yohanna Scmhidt dan Sr. M. Susanna Fericks mengucapkan Kaul Pertama menurut Anggaran Dasar Ordo Ketiga St. Fransiskus Assisi. Saat itu Sr. M. Anselma Bopp ditunjuk sebagai Minister Jenderal Pertama. Tahta Sucilah yang telah memberikan nama Kongregasi Suster Fransiskanes dari Santo Georgius Martir karena St. Georgius adalah Pelindung Gereja Paroki Thuine Jerman, dimana Biara Induk dan Pusat Kongregasi FSGM berada.

Kini karya-karya suster-suster FSGM sudah meluas ke berbagai negara, termasuk hadir di Indonesia sejak 1932. Karya mereka antara lain pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, karya retret, pastoral, katekis, dsb. Dengan semboyan “Semua untuk kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa kita” para suster FSGM bersemangat mewartakan cinta kasih Allah yang penuh Kerahiman kepada setiap orang.

Anda terpanggil untuk ambil bagian bersama suster-suster FSGM, silahkan menghubungi: Biara Suster St. Fransiskus Kampung Ambon. Jln. Bangunan Barat No. 5, Kampung Ambon Jakarta Timur 13210, Telp. 021-475 1007. (*)

Homili Paus Fransiskus Dalam Misa Vigili Paskah 4 April 2015 : Para Perempuan Mengajarkan Kita Untuk Masuk Ke Dalam Misteri Paskah

Bacaan Ekaristi : Kej 1:1-2:2; Kej 22:1-18; Kel 14:15-15:1; Yes 54:5-14; Yes 55:1-11; Bar 3:9-15,32-4:4; Yeh 36:16-17a,18-28; Rm 6:3-11; Mrk 16:1-8

Malam ini adalah sebuah malam berjaga.

Tuhan tidak tidur; Sang Penjaga sedang mengawasi umat-Nya (Mzm 121:4), untuk membawa mereka keluar dari perbudakan dan untuk membuka di hadapan mereka jalan bagi kebebasan. Tuhan sedang mengawasi dan, dengan kekuatan kasih-Nya, Ia sedang membawa umat-Nya melalui Laut Merah. Ia juga sedang membawa Yesus melalui jurang kematian dan akhirat. Ini adalah sebuah malam berjaga-jaga bagi murid-murid Yesus, sebuah malam kesedihan dan ketakutan.

10150678_10152160272064773_6761898765540782255_n

Para laki-laki tetap terkunci di Ruang Atas. Namun, para perempuan pergi ke kubur saat fajar pada hari Minggu untuk mengurapi tubuh Yesus. Hati mereka kebingungan dan mereka bertanya pada diri mereka sendiri : “Bagaimana kita akan masuk? Siapa yang akan menggulingkan batu kubur? …”. Tetapi di sini adalah tanda pertama dari peristiwa besar : batu besar sudah terguling dan kubur terbuka! “Mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan….” (Mrk 16:5).
Para perempuan adalah yang pertama melihat tanda besar ini, kubur kosong; dan mereka adalah yang pertama masuk … “Memasuki kubur”. Alangkah baiknya bagi kita, pada malam berjaga-jaga ini, merefleksikan pengalaman para perempuan tersebut, yang juga berbicara kepada kita. Untuk itulah karenanya kita di sini : masuk, masuk ke dalam Misteri yang telah dikerjakan Allah dengan berjaga-jaga kasih-Nya. Kita tidak bisa menghayati Paskah tanpa masuk ke misteri tersebut. Hal ini bukan sesuatu yang bersifat pengetahuan, sesuatu yang tentangnya hanya kita ketahui atau baca… Lebih dari itu, jauh lebih dari itu! “Masuk ke dalam misteri” berarti kemampuan untuk bertanya-tanya, untuk merenungkan; kemampuan untuk mendengarkan keheningan dan mendengarkan bisikan kecil di tengah keheningan besar yang olehnya Allah berbicara kepada kita (bdk. 1 Raj 19:12).

4A3A0E5F-BF84-473E-BCD7-E94C2EECA354_mw1024_s_n

Masuk ke dalam tuntutan-tuntutan misteri maka kita tidak takut akan kenyataan : maka kita tidak terkunci ke dalam diri kita sendiri, maka kita tidak lari dari apa yang gagal kita paham, maka kita tidak menutup mata terhadap masalah-masalah atau menolak mereka, maka kita tidak mengabaikan pertanyaan-pertanyaan kita… Masuk ke dalam misteri berarti melampaui wilayah kenyamanan kita sendiri, melampaui kemalasan dan ketidakpedulian yang menahan kita, dan pergi keluar dalam pencarian kebenaran, keindahan dan kasih. Sedang mencari sebuah makna yang lebih dalam, sebuah jawaban, dan bukan sebuah jawaban yang mudah, terhadap pertanyaan-pertanyaan yang menantang iman kita, kesetiaan kita dan keberadaan kita yang sesungguhnya.

Masuk ke dalam misteri tersebut, kita membutuhkan kerendahan hati, kerendahan untuk merendahkan diri kita, untuk turun dari tumpuan “aku” kita yang sangat membanggakan, dari kepongahan kita; kerendahan hati bukan untuk menganggap diri kita begitu serius, mengakui siapa kita sebenarnya: ciptaan-ciptaan dengan kekuatan dan kelemahan, orang-orang berdosa yang membutuhkan pengampunan. Masuk ke dalam misteri tersebut kita membutuhkan kerendahan yang adalah ketidakberdayaan, penolakan terhadap berhala-berhala kita … dengan kata lain, kita perlu menyembah.

FgonVrE8gY

Tanpa penyembahan, kita tidak bisa masuk ke dalam misteri. Para perempuan yang adalah murid-murid Yesus mengajarkan kita semua ini. Mereka terus berjaga malam itu, bersama-sama dengan Maria. Dan ia, Bunda Perawan, membantu mereka untuk tidak kehilangan iman dan harapan. Akibatnya, mereka tidak tinggal menjadi para tawanan ketakutan dan kesedihan, tetapi pada pagi-pagi buta mereka pergi keluar membawa minyak urapan mereka, hati mereka diurapi dengan kasih. Mereka berangkat dan menemukan kubur terbuka. Dan mereka memasukinya.

Mereka terus berjaga-jaga, mereka berangkat dan mereka masuk ke dalam Misteri. Semoga kita belajar dari mereka untuk berjaga-jaga bersama Allah dan bersama Maria Bunda kita, sehingga kita juga bisa masuk ke dalam Misteri yang menuntun dari kematian menuju kehidupan. (pope-at-mass.blogspot.com)

Film Renungan Tri Hari Suci 2015: Kamis Putih, Jumat Agung dan Malam Paskah

Film Renungan Tri Hari Suci 2015

 

Kamis Putih:

Jumat Agung:

Sabtu Suci/Malam Paskah:

Jadwal Pekan Suci Paroki Se-KAJ 2015





7342169_orig

Berikut ini adalah Jadwal Pekan Suci Paroki Se-KAJ 2015. Mohon Sdri/a terkasih membantu melengkapinya melalui kotak komentar dibawahnya:

 
 
Paroki ST. Petrus dan Paullus Mangga Besar
Kamis putih
18.00
20.30
Tuguran
22.30
23.00
23.30
God Friday
08.00 jalan salib
15.00
18.00
Sabtu suci Vigili paskah
18.00
21.00
Minggu Paskah
07.00
09.00 misa anak anak
18.00
 
Gereja St, Philipus Rasul (PhiRas) Teluk Gong
Minggu Palma : 06.30, 09.30, 17.00
Kamis Putih : 19.00
Jumat Agung : 15.00
Sabtu Suci : 18.30 & 22.00
Minggu Paskah : 08.00 & 17.00
 
Gereja St Alloysius Gonzaga, cijantung:
Kamis Putih
– Misa 1: 17.00
– Misa 2: 21.00
Jumat Agung
– Misa 1: 15.00
– Misa 2: 19.00
Sabtu Suci
– Misa 1: 17.00
– Misa 2: 20.30
Minggu Paskah
– Misa 1: 06.00
– Misa 2: 08.00
– Misa 3: 18.00
 
Paroki St. Yohanes Bosco Danau Sunter
Kamis Putih: 17.00, 20.30 (tuguran mulai pkl 22.00)
Jumat Agung: 08.00(tablo), 15.00,19.00
Vigili Paskah: 17.00, 21.00
Minggu Paskah: 06.00, 08.00, 10.30(Bhs. Inggris), 18.00
 
Paroki Salib Suci Cilincing
Kamis Putih: 18.00, 21.00
Jumat Agung: 08.00(tablo), 15.00, 18.00
Vigili Paskah: 18.00, 21.30
Minggu Paskah: 08.00
 
Gereja st. Bonaventura, Pulomas:
Kamis Putih :
– Misa I 18:30
– Misa II 21:30
– Tuguran 23:30
Jumat Agung :
– 14:00
– 18:00
Sabtu Suci :
– Misa I 18:00
– Misa II 21:30
Minggu Paskah
– Misa I 6:30
– Misa II 9:00
– Misa III 16:30
– Misa IV 18:30
 
Gereja St. Antonius Padua Bidaracina
(021-8192305)
Jl. Otto Iskandardinata 76A Jakarta 13330.
Kamis Putih: Kamis, 2 April 2015 pukul: 17.00,
20.30 WIB.
Jumat Agung: Jumat, 3 April 2015 pukul: 14.00,
17.30 WIB.
Malam Paskah: Sabtu, 4 April 2015 pukul: 17.30,
21.30 WIB.
Hari Raya Paskah: Minggu, 5 April 2015 pukul:
06.00, 08.00, 10.00 (Anak-anak), 16.00 (Lansia &
Orang Sakit) WIB.
 
GEREJA SANTO FRANSISKUS ASISI – TEBET
KAMIS, 2 APRIL 2015
KAMIS PUTIH
17.30
21.00
TUGURAN
23.00
JUMAT, 3 APRIL 2015
JALAN SALIB
08.00
JUMAT AGUNG
15.00
19.30
SABTU, 4 APRIL 2015
SABTU SUCI
17.00
21.00
MINGGU, 5 APRIL 2015
MINGGU PASKAH
08.00
17.30
 
Kapel Gembala Baik Jatinegara, Paroki St Yoseph Matraman 
2 Apr Kamis Putih 17.00 ; 20.00 19.00
3 Apr Jumat Agung 08.00 ; 15.00 ; 18.00 14.00
4 Apr Malam Paskah 17.30 ; 20.00 19.00
5 Apr Paskah 07.00 ; 09.00 ; 16.30 07.00
 
Paroki St. Kristoforus :
Kamis Putih : Jam 17.00, 21.00
Jumat Agung : Jam 11.00, 15.00, 19.00
Malam Paskah : Jam 17.00, 21.00
Mingu : Jam : 05.45, 07.30, 10.00, 16.30, 18.30
Gereja St. Polikarpus :
Kamis : Jam 19.00
Jumat : Jam 15.00
Sabtu : 19.00
Minggu : 09.00, 17.00
 
Gereja Santa Perawan Maria Ratu – Paroki Blok Q (revisi)
JADWAL TRI HARI SUCI PASKAH 2015
KAMIS PUTIH:
Kamis, 2 April 2015 – Pkl. 18.00 & 21.00
JUMAT AGUNG:
Jumat, 3 April 2015 – Pkl. 08.00 ( Jalan Salib), 09.00 (Jalan Salib), 15.00 & 18.00
SABTU VIGILI:
Sabtu, 4 April 2015 – Pkl. 18.00 & 21.00
MINGGU PASKAH:
Minggu, 5 April 2015 – Pkl. 07.00 (umum) & 09.00 (anak-anak)
 
Paroki Kristus Salvator – Jl. KS Tubun, Jakarta Barat
Minggu Palma :
Sabtu 28 Mar’15 : 17.30
Minggu 29 Mar’15 : 06.30 ; 09.00 ; 17.30
Kamis Putih 2 Apr’15 : 17.00 ; 20.00
Jumat Agung 3 Apr’15 : 15.00 ; 18.00
Sabtu Vigili Paskah 4 Apr’15 : 17.00 ; 21.30
Minggu Paskah 5 Apr’15 : 06.30 ; 09.00 ; 17.30
 
PAROKI MERUYA – MARIA KUSUMA KARMEL
Sabtu (28 Maret) : 16:30
Minggu (29 Maret) : 6:00 | 8:30 | 11:00 | 16:30 | 19:00
Kamis (2 April): 16:30 | 21:00 | 23:00 (Tuguran)
Jumat (3 April): 8:00 (Ibadat 7 Sabda) | 14:00 | 19:00
(Taman Alfa Indah – GKJ): 15:00
Sabtu (4 April): 06:00 (Sabtu Hening) | 16:30 | 21:30
Minggu (5 April): 07:00 | 10:00 | 16:30
Sabtu (11 April): Misa Paskah OMK – 16:30
Minggu (12 April): 06:00 (umum) | 08:00 (PDKK) | 10:30 (Anak2) | 16:30 (Lansia) | 19:00 (umum)
Jika ada perubahan akan dikoreksi
(Liturgi MKK)
 
Taman Galaxi – St. Bartolomeus
Minggu Palma: 06.00, 09.00, 16.30, 18.30
Kamis Putih: 17.00, 21.00
Jumat Agung: 12.00, 15.30, 19.00
Sabtu Vigili: 17.00, 21.00
Minggu Paskah: 06.30, 09.00, 17.00
 
PAROKI SANTA ANNA – DUREN SAWIT
MINGGU PALMA
Sabtu – 28.03.2015 : 17.30 wib
Minggu – 29.03.2015 : 06.00 ; 08.00 ; 16.30 dan 18.30 wib
KAMIS PUTIH – 02 April 2015
17.00 & 20.30 wib
JUM’AT AGUNG – 03.04.2015
09.00 [Tablo] – 14.30 & 18.30 wib
SABTU SUCI – 04.04.2015
17.00 & 21.00 wib
MINGGU PASKAH – 05.04.2015
06.30 ; 08.30 & 17.00 WIB
 
Keluarga Kudus – Rawamangun
Minggu Palma: Sabtu 17:00, Kapel Mater Dei 17:30, Minggu 06:30, 0830, 17:00, 19:00
Kamis Putih: 17:00, 20:00
Jumat Agung: 08:00 (Visualisasi), 14:00, 17:30
Vigili Paskah: 17:00, 20:30
H.R. Paskah: 06:30, 08:30, 11:00 (Lansia & Peminyakan), 17:00, 19:00
 
Cililitan – St. Robertus Bellarminus
Minggu Palma: 18.00; 06.30, 08.30 & 18.00
Kamis Putih: 17.00 & 21.00
Jumat Agung: 15.00 & 18.30
Malam Paskah: 18.00 & 22.00
Minggu Paskah: 08.00 & 18.00
 
Harapan Indah – St. Albertus
Minggu Palma, 28/29 Maret 2015
Sabtu 17.30
Minggu 06.00 & 08.30
Kamis Putih, 02 April 2015
17.00 & 21.00 (dilanjutkan tuguran)
Jumat Agung, 03 April 2015
08.00 Jalan Salib
15.00 & 19.00 Ibadat
Malam Paskah, 04 April 2015
17.00 & 21.00
Minggu Paskah, 05 April 2015
06.30 & 09.00 (Misa bersama anak-anak)
 
Bojong Indah- St. Thomas Rasul
Minggu Palma: Sabtu 16.30, 18.30, Minggu: 06.00, 08.30, 16.00, 18.30
Kamis Putih: 16.00, 19.00, 21.30
Jumat Agung: 13.30, 17.00, 20.00
Vigili Paskah: 18.00, 20.00
H. R. Paskah: 08.30, 16.00, 18.00
 
Notre Dame
Minggu Palma: Sabtu: 17.00, Minggu: 08.30, 11.00
H. R. Paskah: 08.30, 11.00
 
Alam Sutera- St. Laurensius
Minggu Palma: Sabtu: 17.00, Minggu: 06.00, 08.130, 17.00, 19.30
Kamis Putih: 17.00, 20.30
Jumat Agung: 15.00, 20.00
Vigili Paskah: 17.00, 21.00
H. R. Paskah: 06.00, 08.30, 17.00
 
Cengkareng- Trinitas
Minggu Palma: Sabtu: 17.00, Minggu: 06.00, 09.00, 17.00
Kamis Putih: 17.00, 21.00
Jumat Agung: 11.00, 15.00, 19.00
Vigili Paskah: 17.00, 21.00
H. R. Paskah: 06.00, 09.00, 12.00, 17.00
 
Citra Garden- St. Maria Imakulata
Minggu Palma: Sabtu: 17.00, Minggu: 07.00, 10.00, 16.00
Kamis Putih: 17.00, 21.00
Jumat Agung: 11.00, 15.00, 19.00
Vigili Paskah: 17.00, 21.00
H. R. Paskah: 07.00, 09.30, 12.30, 16.00
 
Dadap- St. Vincentius Palloti
Minggu Palma: 08.30
Kamis Putih: 19.30
Jumat Agung: 15.00
Vigili Paskah: 19.30
H. R. Paskah: 08.30
 
Alam Sutera- St. Laurensius
Minggu Palma: Sabtu: 17.00, Minggu: 06.00, 08.130, 17.00, 19.30
Kamis Putih: 17.00, 20.30
Jumat Agung: 15.00, 20.00
Vigili Paskah: 17.00, 21.00
H. R. Paskah: 06.00, 08.30, 17.00
 
Bekasi- St. Arnoldus Jansenn
Minggu Palma: Sabtu 17.30, Minggu: 06.00, 09.00, 16.00, 19.00
Kamis Putih: 16.30, 19.30, 22.00
Jumat Agung: 14.00, 18.00, 21.00
Vigili Paskah: 16.30, 20.00, 23.00
Hari Raya Paskah: 06.00, 09.00, 17.30
 
Blok B- St. Yohanes Penginjil
Minggu Palma: Sabtu 17.30, Minggu: 06.00, 08.00, 10.00, 16.30, 18.30
Kamis Putih: 17.00, 19.30, 22.00
Jumat Agung: 14.00, 17.00, 19.30
Vigili Paskah: 17.30, 20.30, 23.00
Hari Raya Paskah: 06.00, 08.00, 10.00, 17.00, 18.30
 
Kodam- St. Maria Ratu Surga
Kamis Putih: 19.00
Jumat Agung: 15.00
Vigili Paskah: 19.00
H. R. Paskah: 17.00
 
Cikarang- Ibu Teresa
Minggu Palma: Sabtu 17.30, Minggu: 07.30, 16.30
Kamis Putih: 17.30, 20.30
Jumat Agung: 15.00, 20.30
Vigili Paskah: 17.00, 20.30
H. R. Paskah: 08.00, 16.00
 
Ciledug- St. Bernadeth
Bedeng Pinang
Minggu Palma: 06.00, 09.00
Kamis Putih: 16.00, 19.30
Jumat Agung: 14.00, 18.00
Vigili Paskah: 16.30, 20.30
H. R. Paskah: 06.00, 09.00
 
Balai Metro Permata
Minggu Palma: 07.00, 17.00
Kamis Putih: 17.00, 20.00
Jumat Agung: 14.00, 17.00
Vigili Paskah: 17.00, 20.00
H. R. Paskah: 07.00, 10.00, 17.00
 
Ciputat- St. Nikodemus
Minggu Palma: Sabtu: 17.00 Minggu: 06.00, 08.30, 17.00
Kamis Putih: 17.00, 20.30
Jumat Agung: 14.00, 18.00
Vigili Paskah: 18.00, 21.30
H. R. Paskah: 07.00, 09.00, 17.00
 
Curug- St. Helena
Kamis Putih: 17.00, 20.00
Jumat Agung: 15.00, 19.00
Vigili Paskah: 17.00, 21.00
H. R. Paskah: 06.30, 09.30, 17.30
 
Duri Kosambi- St. Matias Rasul
Minggu Palma: Sabtu: 17.00, Minggu: 06.30, 08.30, 17.00
Kamis Putih: 18.00, 21.00
Jumat Agung: 15.00, 18.30
Vigili Paskah: 18.00, 21.00
H. R. Paskah: 06.30, 08.30, 10.30, 17.00
 
Jagakarsa- Ratu Rosari
Kapel Desa Putera
Minggu Palma: Sabtu 17.30, Minggu: 07.00, 17.00
Kamis Putih: 17.30, 20.30
Jumat Agung: 15.00, 18.30
Vigili Paskah: 17.30, 21.00
Hari Raya Paskah: 07.00, 09.00
 
Kapel Bahtera Kasih
Minggu Palma: Sabtu 17.30, Minggu: 07.00
Kamis Putih: 20.00
Jumat Agung: 14.00
Vigili Paskah: 21.00
Hari Raya Paskah: 07.00
 
Jalan Malang- St. Ignatius
Minggu Palma: Sabtu 17.30, Minggu: 06.30, 08.30, 15.00, 17.30, 20.00
Kamis Putih: 18.00, 21.00
Jumat Agung: 15.00, 18.00
Vigili Paskah: 17.30, 21.00
H. R. Paskah: 08.30, 11.00, 17.30
 
Kampung Sawah- St. Servatius
Minggu Palma: Sabtu: 17.00, Minggu: 06.00, 08.30, 17.00
Kamis Putih: 17.00, 21.00
Jumat Agung: 11.00, 15.00
Vigili Paskah: 18.00, 21.00
H. R. Paskah: 06.00, 08.30, 17.00
 
Katedral- St. Perawan Maria Diangkat Ke Surga
Minggu Palma: Sabtu 18.00, Minggu: 06.00, 07.30, 09.00, 11.00, 17.00, 19.00
Kamis Putih: 17.00, 19.00, 21.00
Jumat Agung: 12.00, 15.00, 18.00
Vigili Paskah: 17.00, 20.00, 22.30
Hari Raya Paskah: 06.00, 07.30, 09.00, 11.00, 18.00
 
Kelapa Gading- St. Yakobus
Minggu Palma: Sabtu 17.30, Minggu: 06.00, 08.15, 11.00, 17.30
Kamis Putih: 17.30, 21.00
Jumat Agung: 14.30, 19.00
Vigili Paskah: 18.00, 22.00
Hari Raya Paskah: 06.00, 08.15, 10.30, 17.30
 
Kedoya- St. Andreas
Minggu Palma: Sabtu 16.30, Minggu: 06.00, 08.30, 16.30, 19.00
Kamis Putih: 17.00, 20.30
Jumat Agung: 12.00, 15.00, 18.30
Vigili Paskah: 17.30, 21.00
Hari Raya Paskah: 06.00, 08.30, 11.00, 16.30, 18.30
 
Pegangsaan Dua- St. Yakobus
Minggu Palma: 07.30, 10.00 
Kamis Putih: 17.30, 21.00
Jumat Agung: 15.00, 18.30
Vigili Paskah: 18.00, 21.30
Hari Raya Paskah: 07.30, 09.30
 
St. Andreas Kim Tae Gon
Minggu Palma: Sabtu 18.00, Minggu: 06.30, 09.30, 18.00
Kamis Putih: 17.30, 21.00
Jumat Agung: 14.30, 18.30
Vigili Paskah: 18.00, 22.00
Hari Raya Paskah: 06.30, 09.00, 18.00
 
Kemakmuran- Bunda Hati Kudus
Minggu Palma: Sabtu 17.00, Minggu: 06.00, 08.30, 17.00
Kamis Putih: 17.00, 20.00
Jumat Agung: 14.30, 18.00
Vigili Paskah: 17.30, 21.00
Hari Raya Paskah: 07.30, 10.00, 17.00
 
Kranji- St. Mikael
Minggu Palma: 17.30, Minggu: 06.00, 09.00, 17.30 
Kamis Putih: 17.00, 21.00
Jumat Agung: 15.00, 19.00
Vigili Paskah: 17.00, 21.00
H. R. Paskah: 06.00, 08.30, 17.30
 
Pamulang- St. Barnabas
Minggu Palma: 17.00, Minggu: 08.00, 18.00 
Kamis Putih: 16.00, 20.00
Jumat Agung: 14.00, 20.00
Vigili Paskah: 16.00, 22.00
H. R. Paskah: 07.00, 10.00, 18.00
 
Pluit- Stella Maris
Minggu Palma: Sabtu: 17.00, Minggu: 07.00, 14.30, 17.00
Kamis Putih: 17.00, 20.00
Jumat Agung: 12.00, 15.00
Vigili Paskah: 18.00, 21.30
H. R. Paskah: 07.00, 09.00, 15.15, 18.00
 
Pulogebang- St. Gabriel
Minggu Palma: Sabtu: 17.00, Minggu: 06.30, 08.30, 17.00
Kamis Putih: 18.00, 21.00
Jumat Agung: 15.00, 18.00
Vigili Paskah: 18.00, 21.30
H. R. Paskah: 06.30, 08.30, 17.00
 
Serpong- St. Monika
Minggu Palma: Sabtu 17.00, 19.30, Minggu: 06.00, 08.30, 17.00, 19.30
Kamis Putih: 17.00, 21.00
Jumat Agung: 15.00, 20.00
Vigili Paskah: 17.00, 21.30
Hari Raya Paskah: 06.00, 09.00, 17.00
 
Villa Melati Mas- St. Ambrosius
Minggu Palma: 07.30
Kamis Putih: 19.30
Jumat Agung: 15.00
Vigili Paskah: 19.30
H. R. Paskah: 07.30
 
Sunter- St. Lukas
Minggu Palma: Sabtu 18.00, Minggu: 06.00, 08.30, 11.00, 18.00
Kamis Putih: 18.00, 21.00
Jumat Agung: 11.00, 15.00, 19.00
Vigili Paskah: 17.00, 21.00
Hari Raya Paskah: 08.00, 11.00, 18.00
 
Tangerang- Hati Tak Bernoda SPM
Minggu Palma: Sabtu: 18.00, Minggu: 06.30, 09.00, 18.00
Kamis Putih: 17.00, 21.00
Jumat Agung: 14.00, 18.00
Vigili Paskah: 17.00, 21.00
H. R. Paskah: 07.00, 10.00, 18.00
 
Gereja Maria Bunda Karmel – Paroki Tomang
KAMIS PUTIH:
Kamis, 2 April 2015
Pkl. 17.00 di Gereja dan Auditorium
Pkl. 21.00 di Gereja dan Auditorium
Pkl. 23.00 dilanjutkan dengan TUGURAN di Gereja
Pkl. 20.00 di Stasi Taman Anggrek
Pkl. 20.00 di Apartemen Mediterania
JUMAT AGUNG:
Jumat, 3 April 2015
Pkl. 09.00 Tablo Jalan Salib & Penyucian Salib di Gereja
Pkl. 15.00 di Gereja dan Auditorium
Pkl. 15.00 di Stasi Taman Anggrek
Pkl. 15.00 di Apartemen Mediterania
Pkl. 20.00 di Gereja
SABTU VIGILI:
Sabtu, 4 April 2015
Pkl. 18.00 di Gereja dan Auditorium
Pkl. 18.00 di Apartemen Mediterania
Pkl. 20.00 di Stasi Taman Anggrek
Pkl. 22.00 di Gereja
MINGGU PASKAH:
Minggu, 5 April 2015
Misa seperti hari Minggu, pkl. 06.30, 16.30, 19.00
Pkl. 09.00 Misa khusus anak-anak
Pkl. 11.30 Misa khusus lansia atau orang sakit
Pkl. 10.00 di Stasi Taman Anggrek
 
Theresia- St. Theresia
Minggu Palma: Sabtu: 18.00, Minggu: 07.00, 10.00, 16.30, 19.00
Kamis Putih: 16.00, 18.00, 20.15
Jumat Agung: 15.00, 18.00
Vigili Paskah: 17.00, 20.30
H. R. Paskah: 07.00, 10.00, 18.00
 
Unika Atma Jaya
Minggu Palma: 09:00
Kamis Putih: 18:00
Jumat Agung: 15:00
Vigili Paskah: 17:30

Dapatkan DVD Renungan TRI HARI SUCI

Ytk. Para Rama dan Teman-Teman Pengurus Komsos Paroki/Penggerak Komunikasi
Biasanya 1 jam atau lebih sebelum ibadat TRI HARI SUCI, umat telah hadir.
Maka Komisi Komsos KAJ menyediakan DVD Renungan:
“TIADA SYUKUR TANPA PEDULI”
yang dapat ditayangkan untuk mengisi waktu menunggu yang cukup lama.
Melalui DVD renungan ini umat yang sedang menunggu diajak untuk mempersiapkan batin
agar semakin menghayati ibadat yang akan diikutinya.
Tersedia 3 (tiga) keping DVD masing-masing untuk renungan KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, dan MALAM PASKAH berdurasi 10-15 menit dan dapat ditayangkan berulang-ulang disesuaikan dengan waktu menunggu.
Isi Masing-masing DVD:
1) Cuplikan film Peristiwa Yesus sesuai Ibadat
2) Renungan makna ibadat hari itu oleh seorang Imam;
2) Film pendek yang relevan
3) Pertanyaan reflektif
Para Rama yang berminat memanfaatkannya dapat menghubungi dan mengambilnya di receptionis Wisma KAJ dengan Mas Paulus atau Mbak Fanny.
Para Rama di luar KAJ, yang berminat silakan mail alamat lengkap untuk pengiriman ke hary.sulistyo@yahoo.com
Terimakasih. Selamat memasuki TRI HARI SUCI
salam positif
tetap semangat KARENA TUHAN
harry pr

PEMILUKADA Serentak 2015: Maju Rame-Rame dan Kalah Rame-Rame Atau Berkonsolidasi memilih hanya Calon Terbaik dan Menang

IMG_20150319_1923011

Lewat Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) menyapa dan memberi spiritualitas kepada para politisi dan pejabat publik. “Langkah ini bertujuan untuk  mengkosolidasi kader-kader Katolik dalam merespons berbagai perkembangan sosial dan politik di negara kita,” ungkap Rm. Prapto, sekretaris eksekutif Komisi Kerawam KWI. Pada 20 Maret 2015 Komisi Kerawam melaksanakan sarasehan untuk menanggapi keputusan pemerintah untuk menyelenggarakan pemilihan kepala daerah provinsi, kabupaten dan kota secara serentak mulai Desember 2015 ini. Rm. Prapto menegaskan Gereja harus hadir dan terlibat secara relevan dan signifikan dalam setiap gerak sosial politik di Indonesia melalui para kadernya (awam). Untuk itu Komisi Kerawam telah membenahi diri dengan dukungan para ahli guna mendukung para awam yang aktif di politik dan pejabat publik.

Rm. Prapto menegaskan bahwa Pemilu Kepala Daerah yang akan berlangsung serentak mulai 2015 harus menjadi perhatian Gereja. “Sebab disini ada peluang untuk mengorbitkan kader-kader terbaik Katolik menjadi pejabat publik. Tujuannya agar segera tercipta komunitas yang baik (bonum commune) serta sarana memuliakan politik yaitu menjauhkan praktek-praktek transaksional. Ini merupakan tugas sekaligus panggilan perutusan umat. Pada saat yang sama hirarki ingin menghilangkan niat sesat para kader. Sehingga Gereja akan mempersembahkan dan menghadirkan para kader yang terbaik bagi bangsa dan negara kita untuk mengemban jabatan politik publik,” tandasnya. Rm. Prapto kemudian mengakui bahwa itu bukan hal mudah. Karena akan ada tantangan dari masing-masing individu yang ingin mencalonkan diri. “Kita tinggal pilih maju rame-rame dan kalah rame-rame. Atau kita berkonsolidasi memilih calon terbaik dan menang,” tandas Rm. Prapto.

Dalam proses konsolidasi inilah Komisi Kerawam KWI akan rutin mengadakan pertemuan dan dialog. Sehingga tujuan untuk memperbanyak kader Katolik yang baik menduduki jabatan publik dapat tercapai.

Dalam sarasehan ini tampil juga DR. Tommy Legowo sebagai pembicara. Tommy mengingatkan bahwa PEMILUKADA serentak 2015 ini akan bersifat habis-habisan. “Sebab pemilihannya berlangsung hanya satu putaran. Pasangan siapa pemegang suara terbanyak dialah pemenang meskipun perbedaan suara hanya satu suara. Artinya satu suara Anda sangat menentukan bagi nasib kandidat,” tegas Tommy. Karena itu, kita sebagai umat harus kuat, cerdas dan bertanggungjawab dalam pelaksanaan Pemilukada. Kuat berarti harus peduli dan mau terlibat. Cerdas berarti mampu mengorganisasi kepentingan kita. Bertanggungjawab artinya kader yang memiliki kemampuan harus bersedia berpatisipasi untuk mengelola negara ini.

“Ini peluang besar bagi siapapun untuk bersaing meraih jabatan publik. Meskipun disana-sini masih ada soft discrimination (diskriminasi lunak). Misalnya untuk jadi presiden harus orang Jawa dengan agama mayoritas. Tetapi fenomena semakin menunjukkan bahwa ada penerimaan public terhadap pemimpin yang humanis,” tandas Tommy.

Tren inilah yang bisa dimanfaatkan oleh kaum minoritas. “Artinya publik telah mulai mengakomodasi para kandidat pejabat yang benar-benar membela kepentingan rakyat tanpa mempedulikan SARA,” tandas Tommy. Tommy mencontohkan pemenangan 4 orang kader Katolik menjadi anggota DPRD DKI Jaya dari Jakarta Barat. “Kalau secara statistik mereka bukan lagi hanya dipercaya umat katolik tetapi publik,” tandas Tommy.

Menurut Tommy untuk tahap pertama Pemilukada 2015 akan berlangsung di 204 daerah yang terdiri dari 8 provinsi, 170 kabupaten dan 26 kota. “Penjaringan calon akan mulai 20 Mei dan Pemilukada-nya akan diselenggarakan 9 Desember 2015. Untuk inilah umat Katolik perlu melakukan konsolidasi strategis Pilkada serentak. Orang katolik harus terlibat karena ini adalah tugas perutusan umat yang memiliki makna spiritualitas pelibatan Kristus. Inilah gerakan bersama kita dan harus solid. Kita harapkan ormas katolik seperti PMKRI, WKRI dan Pemuda Katolik harus semakin mampu melahirkan kader-kader bangsa yang mumpuni dan dipercaya publik. Untuk itu kita perlu menerjemahkan ayat-ayat Kitab Suci menjadi benar-benar berisi spiritualitas iman aktual bagi kader-kader politik Katolik,” ungkap Tommy.

Sonar Sihombing

Anggota Pengurus Komisi Komsos KAJ

Terbaru

Populer

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?