Home Blog Page 102

Maria Penolong Abadi: “Sebuah Kisah”

urlAda banyak jenis gambar Bunda Maria. Gambar Maria Penolong Abadi memperlihatkan Bunda Maria sedang menggendong kanak-kanak Yesus. Sikap dan wajah Yesus memperlihatkan rasa cemas. Yesus yang masih kecil tampak mencari perlindungan pada bunda-Nya. Tangan-Nya yang mungil menggenggam erat tangan Bunda Maria. Mata Yesus menunjukkan rasa cemas. Rasa terkejut dan usaha menyelamatkan diri secara tergesa-gesa tampak dari salah satu sandal-Nya yang tergantung dan hampir terlepas.

Menurut pelukisnya, ketika itu Yesus sedang bermain. Malaekat yang tiba-tiba datang membuat Yesus terkejut. Ia segera lari ke pangkuan bunda-Nya untuk mohon perlindungan. Bunda Maria juga sempat terkejut sebelum mengetahui apa yang terjadi. Yesus kecil terkejut ketika melihat dua utusan Tuhan itu, karena mereka memperlihatkan secara jelas salib, paku-paku, lembing dan bunga karang yang penuh cuka dan empedu. Barang-barang ini, kita temukan ketika Yesus menderita sengsara dan akhirnya disalibkan di Kalvari. Sebagai anak kecil Yesus ketakutan dan merasa ngeri. Karena itu Ia memeluk Maria. Jari-jari-Nya gemetar dalam genggaman Bunda Maria yang memberikan rasa aman. Dengan penuh kasih keibuan Bunda Maria merapatkan kanak-kanak Yesus lebih dekat ke tubuhnya. Dalam pelukan Maria, Yesus merasa aman.

Doa yang ditujukan kepada Bunda Penolong Abadi antara lain berbunyi begini :”Bunda Penolong Abadi, dengan penuh kepercayaan dan harapan kami berlutut di hadapanmu. Belum pernah ada orang yang sia-sia mencari perlindunganmu. Semasa hidupmu sebagai ibu, engkau selalu memberi pertolongan kepada Yesus Puteramu. Dengan penuh kasih sayang engkau melindungi dan membimbing-Nya selama masa muda-Nya. Selama hidup-Nya di muka umum engkau menghibur-Nya dan memberi dorongan kepada-Nya.

Pada saat Ia menderita, engkau mendampingi dan menguatkan-Nya. Demikian juga jadilah bagi kami seorang ibu yang selalu menolong kami …. Kami selalu memerlukan bantuanmu, teristimewa dalam kesulitan yang sekarang ini kami alami …. Bunda Maria pandanglah kami dengan penuh kebaikan dan kasih sayang.Jadilah perantara kepada Putera Ilahimu untuk memberoleh anugerah-anugeran …. Yang kami mohon dengan saat dalam doa ini … O Bunda Penolong Abadi yang setia, terimalah doa kami. Amin”.

Semoga Bunda Maria Penolong Abadi selalu menyertai Anda dalam usaha untuk semakin setia mengikuti Yesus Kristus. Salam dan Berkat Tuhan untuk Anda, keluarga dan komunitas Anda. (+ Mgr. Suharyo)

Romo Lambertus Somar MSC: “Selama Ini Buta”

Sosok Rm SomarRomo Lambertus Somar MSC menyadari bahwa dia diberikan karunia untuk melayani orang-orang sakit di tahun sejak 35 tahun yang lalu. Sejak itu ribuan pasien dilayaninya.  Di tahun 1995, ia mulai menerima penderita narkoba. Mula-mula, hanya 1 penderita narkoba perbulan, kemudian tiap minggu, dan lama-lama tiap hari. Setelah lebih fokus menangani masalah narkoba, baru ia sadar bahwa selama ini ia buta.

Tak melihat bahwa di umat banyak masalah keluarga. Dari keluarga bermasalah,  inilah awal penggunaan narkoba terjadi. Karena itu, ia sangat mengharapkan agar paroki-paroki, melalui Seksi Kerasulan Keluarga, bisa lebih banyak kegiatan menyebar luaskan gerakan hidup sehat, termasuk pencegahan pemakaian narkoba. Melalui Yayasan Kasih Mulia yang didirikannya, Romo Somar sedang menyusun modul-modul pelatihan yang nantinya bisa digunakan di paroki-paroki.

Ia juga mendambakan agar para pastor paroki, secara rutin, misal 2 hari dalam seminggu,  mengunjungi umat. Hubungan yang akrab antara pastor dan umat membantu banyak dalam menyelesaikan masalah keluarga.  “Sebagai pastor, saya merasakan, bahwa kita lebih banyak bicara dari pada bersedia mendengarkan. Padahal mendengarkan itu penting”, ujarnya dengan lembut.

Romo Somar yang saat ini berusia 82 tahun, masih penuh enerji. Di papan tulis , tercantum jadwal padatnya selama seminggu. Mulai dari menerima pasien, menengok panti rehabilitasi narkoba, memberikan latihan, rapat, mengadakan kunjungan. Email Romo Somar:  drugkp_ykm@yahoo.co.id. (*)

 

SOSOK HIDUP BAKTI: “Selalu suka, tak ada dukanya!”

Foto Rubrik SosokWaktu masih sekolah SD di Pemangkat, Kalbar, Sr Marianne Tirtapraja KFS, bersama beberapa temannya senang membantu para suster misionaris membersihkan kelas. Dia merasakan keakraban dari para suster dan teman-teman. Itulah salah satu yang menyebabkan dia terpanggil untuk menjadi biarawati. Selama 50 tahun perjalanan hidupnya membiara, Sr Marianne bersyukur bisa merasakan keakraban itu di mana-mana.
Di komunitas biarawati, dia senang bisa bergaul dengan para suster tua-muda, berbagai etnik, saling belajar,  berbagi cerita dan tawa bersama. Waktu masih menjadi guru SD, dia senang bisa dekat dengan anak-anak  yang polos. Bersama ibu-ibu, dia merasakan kekariban ketika bersama-sama mengerjakan suatu tugas membantu orang-orang kecil. Sebagai katekis, Sr Marianne juga merasa dekat dengan para katekumen.
Sekarang katekumen yang ia bina, banyak yang sudah berusia lanjut, ada yang diatas 80 tahun. Ia merasa terkuatkan melihat para lansia itu masih bersemangat belajar mendalami iman. Ada yang jauh-jauh naik sepeda. Tentu,  ia ikut prihatin ketika melihat ada lansia yang ditelantarkan oleh keluarganya. Sewaktu ia masih bekerja di rumah jompo, ia mengalami ada beberapa oma  yang tak pernah ditengok keluarganya.
Hanya saja, ia terhibur, ketika bisa bersama para oma-oma itu, bisa bercanda dan bernyanyi bersama. Sekarang di usia menjelang 73 tahun, Sr Marianne merasa senang masih bisa diberikan kesempatan melayani umat, menulis renungan, dan menggubah lagu. Jadi apakah dukanya menjadi biarawati? Sr Marianne dengan tertawa menjawab: “Selalu suka, tak ada dukanya”.  Ia sangat berharap makin banyak umat yang bersedia menjawab ya, atas panggilan sebagai imam, bruder, dan tentu suster. Nomor HP Sr Marianne, KFS: 081311315818.

PESAN GEMBALA BAIK: Doa Penyerahan Diri

 
Rupert Mayer adalah seorang imam Serikat Yesus dari Jerman (1876-1945). Di tengah-tengah pergolakan Perang Dunia II, beberapa kali dia keluar masuk penjara bahkan kamp konsentrasi karena mengkritik pemerintah Nazi. Doa yang ada di bawah ini adalah doa kesukaan Beato Rupert Mayer.
11159671316570880
 
Doa ini diberikan kepada Ibu Mary Jane oleh pendamping rohaninya. Kiranya semua tahu bahwa Mary Jane adalah seorang terpidana mati. Sejak beberapa bulan dia mendoakannya dalam bahasa Indonesia, setiap malam, sering sepanjang hari dan pada jam-jam menjelang pelaksanaan hukuman mati. Teks doa ini juga dibawa oleh dia ke tempat pelaksanaan hukuman mati dan dalam perjalanan menuju tempat itu, dia diberitahu eksekusinya ditunda. Kita ingin belajar dari keteguhan imannya, kekuatan harapannya dan nyala kasihnya.
save-mj-tarp1
 
Mari kita terus berdoa agar dia mendapat kesempatan untuk membuktikan lagi bahwa dirinya adalah korban; dan semoga hukuman mati bagi siapa pun, tidak dijalankan.  
Marilah Berdoa untuk Mary Jane Fiesta Veloso:
Doa bersama Mary Jane
Tuhan, sebagaimana Engkau kehendaki, demikianlah kiranya terjadi padaku;
dan sebagaimana Engkau kehendaki, demikianlah aku mau melangkah.
Tolonglah aku, agar aku selalu mengerti kehendak-Mu.
Tuhan, apa yang Engkau kehendaki, kuterima dalam hatiku;
dan apa yang Engkau kehendaki, menjadi kebahagiaan bagiku.
Cukuplah bahwa aku seluruhnya menjadi milik-Mu.
Tuhan, karena Engkaulah yang menghendakinya, maka adalah baik bagiku;
dan karena Engkaulah yang menghendakinya, aku tabah dan aman.
Hatiku tenang dalam tangan-Mu.
Tuhan, kapan saja Engkau menghendakinya, itulah waktunya;
dan kapan Engkau menghendakinya, aku siap melangkah,
hari ini dan setiap hari dan sepanjang segala abad.  
 
+ I. Suharyo
Uskup Keuskupan Agung Jakarta (*)

SURAT KELUARGA JUNI 2015: Menormalkan Keluarga Kita

jesus_teaches

Rekreasi adalah pembentukan kembali

Saat alam menyembuhkan dalam cahaya

Seluruh insan dihembusi dengan daya

Yang menguatkannya kembali bersukacita

 

Mari menimba air kehidupan

Dari sumber-sumber keselamatan

Di tempat Tuhan menyediakan lahan

Untuk menanami kembali tandusnya hidup

 

Keluarga membawa senda dan tawa

Memberikan keindahan dalam kesatuan

Jangan menghentikan tawa anak-anak

Karena mereka merindukan ayah ibunya

 

(Alexander Erwin MSF)

Keluarga-keluarga yang terkasih di Keuskupan Agung Jakarta, setelah anak-anak disibukkan dengan pekerjaan rumahnya dan sekolah, sekarang anak-anak mempunyai kesempatan untuk menikmati kebersamaan yang membuatnya bersukacita. Inilah saat liburan yang pantas kita perhatikan. Inilah saat mengembalikan keluarga pada situasi normal.

Apa itu situasi normal? Keluarga normal adalah tujuan setiap keluarga dan sekarang ini menjadi perjuangan kebanyakan keluarga, khususnya di kota besar seperti ini. Kita mungkin sudah lelah memikirkan definisi, tetapi saya tidak ingin menyampaikan definisi itu, karena perhatian saya lebih pada masalah keluarga yang membutuhkan kebersamaan dan komunikasi.

Membayangkan sebuah keluarga, ada ibu dan bapak yang menjaga. Ibu di rumah dengan segala ketrampilan dan keibuannya mendidik dan mengurus rumah tangga dan segala kerumitannya. Keajaiban diberikan para ibu melalui tangan halusnya yang menjadi sedikit kasar karena pekerjaan rumah yang tak ada habisnya. Tetapi seorang ibu selalu merasa bahagia mengerjakan semua itu untuk anak-anak dan suaminya.

Seorang ayah memberikan perhatian melalui kerja keras dan komunikasinya, meskipun lebih sedikit dibandingkan para ibu. Ayah selalu dinantikan kepulangannya dari tempat bekerja. Seorang ayah yang baik memberikan perasaan aman dan nyaman untuk seluruh keluarganya, karena ia merasa gembira dapat memikul tanggungjawab sebagai ayah dengan karya tangan dan pikirannya untuk mencari nafkah.

Anak-anak dengan segala dinamikanya menemukan tempat yang paling nyaman di rumahnya. Ada saja yang mau disampaikannya kepada kedua orangtuanya. Seorang anak merasa “at home” berada dekat orangtua dan rumahnya. Di sanalah ia belajar pertama kali sampai nanti ia bisa mandiri membangun rumah tangganya sendiri. Betapa indah menyaksikan anak-anak meramaikan rumah dengan pengalamannya sendiri.

Saya merasa tidak bermimpi jika banyak keluarga Katolik dapat menciptakan sebuah rumah tangga yang “normal” seperti itu. Apalagi jika setiap hari minggu seluruh keluarga dapat mengikuti Ekaristi/Misa bersama di Gereja. Apalagi yang dinantikan? Masalah ekonomi dan tantangan dari luar rumah lebih mudah dihadapi jika setiap anggota keluarga saling mengasihi dan mendukung dengan komunikasi yang utuh. “Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! “(1 Taw.16:11).

Saat ini banyak anak-anak kita yang sedang mengalami liburan. Jangan lupa mengajak mereka dalam acara kebersamaan. Berilah acara sederhana dan bangkitkan rasa cinta mereka melalui perhatian Anda. Mari mengembalikan “normal”-nya keluarga kita seperti diingatkan Paus Fransiskus, agar kita terhindar dari tantangan dunia global yang membuat keluarga kita makin tak menentu arah.

Carilah saat di mana Tuhan dapat membentuk kembali (rekreasi) setiap pribadi yang ada di rumah. “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Mat.18:20) Makan bersama adalah salah satu cara termurah. Pergi ke tempat rekreasi setahun sekali juga bukanlah hal yang mewah, jika kita mempersiapkannya dengan menabung. Kebersamaan adalah suatu tanda dan bahasa cinta keluarga. Anggaplah ini suatu investasi yang akan diraih saat itu dan di masa depan.

Keluarga-keluarga di Jakarta, marilah kita senangkan hati Tuhan, mari persembahkan keluarga yang sederhana dan biasa, tetapi normal. Semoga kita semua mau berjuang atau berkorban untuk menciptakan kebersamanaan untuk membentuk sebuah keluarga yang biasa tetapi terbuka untuk menerima berkat Tuhan bersama. Saya dan para imam tentu berdoa untuk Anda dan keluarga semua. Tuhan memberkati.

Salam Keluarga Kudus 

Alexander Erwin MSF
Komisi Kerasulan Keluarga KAJ

Gedung Karya Pastoral

Jl. Katedral 7

Jakarta10710

Camping Rohani Pemikat dan Komkat KAJ 2015

 
Poster Pemikat Rev04_17042015

LOMBA LAGU LITURGI 2015

Film Para Pemenang Lomba Kategori Film Pendek INMI Awards ke-4 Tahun 2015

Berikut ini adalah Film Para Pemenang Lomba Kategori Film Pendek INMI Awards ke-4 Tahun 2015 Keuskupan Agung Jakarta:
JUARA 3:
“Dia Buka Jalan” Juara Ke-3 INMI Awards ke-4 Tahun 2015 Keuskupan Agung Jakarta
Produksi:
SMPK MATER DEI PAMULANG
JLN. PUSPITEK RAYA – KOMPLEK PAMULANG PERMAI I
TANGERANG SELATAN – BANTEN 15417
JUARA 2:
“Doaku: Syukur dan Peduliku” Juara Ke-2 INMI Awards ke-4 Tahun 2015 Keuskupan Agung Jakarta
Produksi:
Pipit Prahoro Production
JUARA 1:
“Heroes in You” Juara Ke-1 INMI Awards ke-4 Tahun 2015 Keuskupan Agung Jakarta
Produksi:
Videografi UNSRI Production, Kampus Universitas Sriwijaya Sumatera Selatan

Para Pemenang Lomba Fotografi INMI Awards ke-4 Tahun 2015

PEMENANG KETIGA adalah “Kakek Ikan” karya Daniel Yolam:
27. DANIEL YOLAM - Kakek Ikan
 
PEMENANG KEDUA adalah “Donor Darah Ramadhan” karya Edi Mulyono:

 
Dan PEMENANG PERTAMA adalah “Demi Masa Depan” karya Hasiholan:
38. HASIHOLAN - Demi Masa Depan
 

Malam Penganugerahan INMI Awards ke-4 Tahun 2015: “Komunikasi Dalam Keluarga – Tempat Istimewa Menemukan Keindahan Cinta”

Bertempat di Gereja Katedral pada 16 Mei 2015 Uskup Agung Jakarta Mgr. Ign. Suharyo memperingati hari Komunikasi Sosial (Komsos) Dunia ke-49. Acara perayaan diawali dengan  misa konselebrasi Mgr. Suharyo, Rm. Harry dan Rm. Steve (Ketua dan wakil ketua Komisi KOMSOS KAJ) bersama seluruh penggiat Komsos paroki-paroki se Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Setelah misa dilanjutkan dengan makan malam bersama dan pagelaran INter MIrifica (INMI) Awards ke-4 2015.

Dari tema besar yang dikeluarkan Paus Fransiskus Komsos KAJ menurunkan tema “Komunikasi Dalam Keluarga: Tempat Istimewa Menemukan Keindahan Cinta”. Dalam kotbahnya Mgr. Suharyo menyimpulkan sedikitnya ada tiga hal yang perlu diutarakan dari tema itu.

Pertama, tentang keluarga. Bapa Suci Paus Fransiskus menegaskan betapa pentingnya peran keluarga dalam membangun dan mengembangkan komunikasi yang sejati. “Apa keluarga itu menurut keyakinan kita?” tanya Mgr.Suharyo. Keluarga  menjadi tema sinode uskup sedunia selama dua minggu Oktober 2014 lalu. Tema yang sama akan kembali dibahas dalam sinode Oktober 2015 mendatang dengan jumlah peserta yang jauh lebih banyak. “Keluarga Katolik harus menyadari bahwa keluarganya adalah tempat bertumbuhnya panggilan dan perutusan. Inti dari panggilan dan perutusan adalah kasih. Jadi kasih itu harus ditumbuhkan dalam keluarga agar siap memberi kesaksian.

Kedua, mengenai keindahan kasih. Rasul Yohanes mengatakan Allah adalah kasih, tetapi kasih yang ilahi bukan kasih yang manusiawi. “Sebenarnya kita sejak dibaptis dan lewat berbagai sakramen  diri kita pun telah ditaburi dengan benih-benih kasih yang ilahi itu. Kita yakin bahwa roti dan anggur diubah oleh Roh Kudus menjadi daging dan darah Kristus. Dengan Roh yang sama pula kasih kita yang manusiawi itu diubah menjadi kasih yang Ilahi lewat sakramen-sakramen. Sehingga kita semakin serupa dengan Kristus,” jelas Mgr. Suharyo.

Ketiga, mengenai komunikasi. Dalam Injil diceritakan begitu Bunda Maria menerima kabar dari Malaikat Gabriel dia bergegas untuk mengunjungi saudarinya Elisabeth. “Apa yang dia terima dari malaikat yang masih membuatnya ragu, bingung, takut dan cemas dia komunikasikan ke Elisabeth. Maria ingin mendapatkan peneguhan dari Elisabeth. Ternyata Elisabeth pun mengalami hal yang sama. Sehingga ketika Elisabeth mendengarkan salam Maria, melonjak kegiranganlah anak dalam rahimnya. Mereka berdua saling diteguhkan. Inilah arti komunikasi sejati yaitu komunikasi yang meneguhkan,” tandas Mgr. Suharyo.  Karena itulah dalam sinode para uskup lalu dikatakan : “Keluarga adalah tempat dimana kasih dirayakan!”

Mgr Suharyo - Best of The Best INMI Awards 2015

Tetapi dalam kenyataannya, lanjut Mgr. Suharyo,  komunikasi kita seringkali meleset. Sehingga kalimat indah di atas tadi berubah menjadi :”Keluarga adalah tempat luka-luka batin lahir kemudian dirawat dan disembuhkan!” “Tetapi kita bersyukur karena kita dicerahi oleh ungkapan Paus kita ini, Keluarga menjadi sarana saling meneguhkan,” tandas Mgr. Suharyo.

Sesudah Misa, dilangsungkan acara Malam Penganugerahan INTER MIRIFICA (INMI) AWARDS KE-4 untuk website terbaik, foto dan film pendek terbaik. Acara di aula atas Katedral dihadiri lebih dari 200 undangan. MC: Bintang Stand Up Comedy MOSIDIK dan Novelist Best Seller ITA SEMBIRING.
pembaca nominasi

Peraih INMI Awards ke-4 2015

Dalam  INMI Awards ke-4 2015 kali ini para dewan juri menilai seluruh website paroki KAJ yang ada. Sedangkan dalam lomba foto dan film pendek bertema Tiada Syukur Tanpa Peduli diikuti oleh 56 buah foto yang diterima panitia dan 24 film pendek. Para nominasi dan pemenangnya adalah :

NOMINASI BERITA WEBSITE PAROKI TERBAIK
1. parokiarnoldus.net (Relikwi St Arnoldus Janssen di Gereja Arnoldus)
2. paroki-monika.org (Bererod Gratia Rahmat Yang Berlimpah)
3. sathora.or.id (Tahbisan Imamat Dua Diakon CICM)
4. servatius-kampungsawah.org (Bu Camat Yoewati: Sekolah Sangat Membantu Pemerintah Daerah)
5. trinitas.or.id (Kebangunan Rohani Katolik)
Dan PEMENANGNYA ADALAH: sathora.or.id (Tahbisan Imamat Dua Diakon CICM)
 
NOMINASI RENUNGAN WEBSITE PAROKI TERBAIK
1. parokisantolukas.org (Pengakuan Dosa Sebuah Pesta)
2. paroki-monika.org (Liburan Bersama Tuhan)
3. gerejapaskalis.com (Tabor Getsemani dan Golgota)
4. trinitas.or.id (Umat Berbagi Ekaristi Sumber Keselamatan)
5. yakobus.or.id (Piano)
PEMENANGNYA ADALAH: paroki-monika.org (Liburan Bersama Tuhan)
 
NOMINASI KOMPOSISI DESAIN WEBASITE PAROKI TERBAIK 
1. parokimbk.or.id
2. gerejapaskalis.com
3. parokipulogebang.org
4. parokisantolukas.org
5. servatius-kampungsawah.org
Dan PEMENANGNYA ADALAH: parokimbk.or.id
 
NOMINASI PENYAJIAN TERLENGKAP DAN TERAKTUAL WEBSITE PAROKI
1. parokiarnoldus.net
2. parokisantolukas.org
3. paroki-monika.org
4. sathora.or.id
5. trinitas.or.id
Dan PEMENANGNYA ADALAH: parokisantolukas.org
 
NOMINASI BEST OF THE BEST 2015 WEBSITE PAROKI
1. parokiarnoldus.net
2. parokimbk.or.id
3. parokisantolukas.org
4. sathora.or.id
5. trinitas.or.id
Dan PEMENANGNYA ADALAH: parokisantolukas.org
Best of The Best INMI Awards 2015
 
NOMINASI FOTO “Tiada Syukur Tanpa Peduli” TERBAIK
• “Jadilah Manusia Yang Peduli” karya R. Bagaskara Arya P
• “Uluran Tanganmu Berkah Bagiku” karya Caecilia Nani
• “Kakek Ikan” karya Daniel Yolam
• “Demi Masa Depan” karya Hasiholan
• “Donor Darah Ramadhan” karya Edi Mulyono
• “Untukmu” karya Ignatius Winarto
Dan PEMENANG PERTAMA adalah “Demi Masa Depan” karya Hasiholan
PEMENANG KEDUA adalah “Donor Darah Ramadhan” karya Edi Mulyono
PEMENANG KETIGA adalah “Kakek Ikan” karya Daniel Yolam
 
NOMINASI FILM PENDEK “Tiada Syukur Tanpa Peduli” TERBAIK
• “Doaku: Syukur dan Peduliku” karya PIPIT PRODUCTION
• “Dia Buka Jalan” karya SMP Mater Dei Pamulang
• “Heroes in You” karya UNSRI PRODUCTION
Dan PEMENANG PERTAMA adalah “Heroes in You” karya UNSRI PRODUCTION
PEMENANG KEDUA adalah “Doaku: Syukurku dan Peduliku” karya PIPIT PRODUCTION
PEMENANG KETIGA adalah “Dia Buka Jalan” karya SMPK Mater Dei Pamulang

Best of The Best INMI Awards 2015-1

PROFICIAT BAGI PARA PEMENANG,

SEMOGA BUKAN PERTAMA-TAMA HADIAH YANG DIRAIH YANG MENJADI KEBANGGAAN, MELAINKAN TELAH BERPARTISIPASI DALAM MEMANFAATKAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM EVANGELISASI KABAR GEMBIRA KRISTUS. AMIN

Sonar Sihombing

Komsos KAJ

Terbaru

Populer

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?