Bacaan I Yesaya 50:4-7
Bacaan II Filipi 2:8-9
Bacaan Injil Mrk 14:1-15-47
Sampailah kita pada permulaan pekan sengsara Tuhan Yesus. Kita memulainya dengan merayakan Minggu Palma. Pada perayaan Ekaristi, di banyak paroki diadakan perarakan meriah. Dihadirkan kembali kenangan akan penyambutan Yesus di pintu gerbang Yerusalem, dan orang-orang mengelu-elukan-Nya sambil melambaikan daun palma di tangan.
Mereka berharap. Ya mereka berharap. Orang ini akan melakukan ‘sesuatu’ di Yerusalem, setelah mereka mendengar berita karya-karya hebat Yesus di Galilea. Tapi rupanya, “Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat”. Dan segera diusahakan rencana ini berjalan tidak pada waktu hari raya paskah supaya tidak timbul keributan. Rencana ini harus sudah terlaksana sebelum Sabat Paskah di mulai pada Minggu itu.
Ada beberapa peristiwa yang mengiringi kejadian itu. Pertama, Yesus dicurahi kepalanya oleh seorang perempuan dengan minyak narwastu murni yang mahal harganya. Kepala-Nya dicurahi, dimandikan minyak itu, bukan hanya diperciki saja. Meski banyak di antara murid yang menilai tindakan itu pemborosan, Yesus memaknainya sebaliknya. “Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku”. Perempuan ini bahkan telah memuliakan Yesus dan Tubuh-Nya sebelum Ia mati.
Kedua, Yudas Iskariot datang kepada imam-imam Kepala. Ia setuju untuk membantu mereka menyerahkan Yesus. Sebagai upah, Yudas diberikan uang. Dalam Injil Markus tidak disebutkan berapa jumlah uangnya. Tapi yang jelas, Yudas menunggu kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Kalimat serupa ditulis dalam Lukas 4:13, “Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik”.
Setelah itu mulailah perayaan perjamuan malam terakhir sampai seterusnya – yang sebentar akan kita kenangkan dalam Triduum Tri Hari Suci.
Baiklah kita melihat makna peristiwa-peristiwa ini. Secara singkat, bisa disimpulkan Yesus sebagai orang yang tidak berdaya, tidak bisa keluar dari situasi pengkhianatan, penyangkalan dan penderitaan salib. Tapi sesungguhnya, semuanya adalah pilihan yang Yesus ambil. Ia memilih untuk mengosongkan diri-Nya, merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati.
—
Selamat memasuki pekan suci. Tuhan Memberkati.
RA