Hai. Kawan2 gimana kabarmu di hari ini? Doa dan harapan ku semoga Anda semua dan yang berulangtahun bahagia sejahtera ya.. 👍😘❤🙏🍜🍐🥑🍞🧁🍎
Inspirasi dan motivasi: Berbahagia
Bahagia atau berbahagia, happy (ing), makarios ( Yun). Kata berbahagialah, suatu uluk salam, harapan dan doa juga. Perjanjian Lama misal dalam sastra hikmat dan juga sastra profan (Mzm 1:1 , 32 : 1-2, Sir 25: 7-11) diawali dengan salam ini.
Kita mengucapkan kepada seseorang ” Bahagia” , berarti dalam hidup sekarang ini menerima anugerah, berkat, pemberian yang sedang dinikmati ( Mat 5:3-11, Luk 6:20, 1Ptr 4:14, why 14;13).
Kita mengucapkan salam Bahagia untuk masa yang akan datang, berarti kebahagiaan yang akan dialaminya ( Mat 11:6, Luk 11:28, Yoh 20:29, dll.
Dalam khotbah hari ini Guru Yesus mengajarkan makna ” Makarios “. Kita bisa membaca dlm Matius 5:1-12. Ada 8 seruan bahagia :
1) ay 3 untuk orang miskin, melarat, bahkan pengemis ” Ptochos” ( Yun). Orang yang hidup menggantungkan Tuhan satu-satunya. Yesus mengenang sabda dlm PL bahwa Allah memperhatikan orang miskin misal (Kej 22:25-27, Ul 15:7-11, Yes 61:1).
Di hadapan Allah tambahan Mat, bhw para murid Yesus yang berjuang untuk masuk Kerajaan Surga, yang terkendala oleh harta benda. Kerajaan Allah menjadi bingkai 8 Sabda Bahagia Matius ( ay 3 dan 10).
2) ay 4, berbicara ttg penghiburan bagi yg berduka. Ini mengingatkan janji Nabi Yesaya kepada Sion yang berdukacita karena kehancuran Bait Allah ( Yes 61:1-3). Tetapi juga untuk para perempuan yang menangisi Yesus menjelang kematian di salib ( Mat 26:6-12, 27:55-56, 28:1-10).
3) ay 5 : orang yang lemah lembut ” Praeis “(Yun), orang yg tidak sombong, rendah hati dan baik budi, yg oleh tradisi Yahudi disebut kaum ” Anawim” ( Ibr) Mzm 37:11. Mereka disamakan dengan kaum miskin di hadapan Allah.
Di buku yang tidak termasuk Alkitab 1 Henokh 5:7, mereka disebut akan memiliki bumi. Ya normalnya orang rendah hati baik budi akan mudah diterima oleh siapa saja. Kunci untuk usaha…😁
4) ay 6: berbicara tentang ” Kebenaran”, dikaiosune (Yun) . Rupanya sabda bahagia ke 4 mengacu pada ( Mzm 107:5, 8-9). Yang haus dan lapar akan kebenaran, berarti orang yang berjuang untuk setia pada janji Allah ( Mat 5:7-20). Orang yang terus membangun relasi dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, dan ciptaan.
Hanya ada ancaman bhw orang benar akan mengalami banyak penganiayaan ( ay 10). Pengalaman Gereja perdana banyak menderita oleh karena setia pada iman dan mencari kebenaran Kristus.
5) Bahagia ke 5, berhubungan dengan jaminan kepada yang murah hati (ay 7). Belas kasih berhubungan dengan pengampunan. Yesus mengajar doa kepada para murid untuk mudah memaafkan bagi yang bersalah kepada kita ( Mat 6:12). Selain itu hal terpenting dari Hukum adalah belas kasih, keadilan dan kesetiaan bdk. Mat 23:23).
6) Bahagia yang ke 6, di ay 8 mengenai orang yang bersih tangannya dan murni hatinya mengingatkan kembali kepada (Mzm 24:4) , berarti orang tidak terlibat dalam penipuan dan sumpah palsu.
Mereka ini termasuk orang yang mampu berdiri di tempat suci dan menerima berkat dan keadilan Allah. Mereka diberi jaminan akan melihat wajah Allah, seperti dulu Nabi Musa berada di hadapan Allah muka dengan muka ( Kel 3:6, dll)
7) Yang ke 7, ay 9 jaminan bagi si pembawa damai akan menjadi anak2 Allah sebagaimana Yesus adalah Anak Allah ( Mat 1:1, 2:15, 3:17). Yesus mengajar para murid agar memilih jalan ” Damai” pengampunan dan rekonsiliasi untuk berhubungan dengan Allah dan sesama. Jalan ini akan membuahkan ” Syalom” , hidup sejahtera dalam kehidupan bersama orang lain.
Jalan damai yang ditempuh oleh Gereja dengan Orang Yahudi membuahkan kesejahteraan dlm hidup sehari- hari. Dan terus berlanjut dalam sejarah perkembangan Gereja untuk hadir menebar kedamaian.
8) Bahagia ke 8, ay 10 merujuk kembali kepada kebenaran (ay 6). Kita bisa melihat bahwa komunitas Matius ( Gereja mula2) berjuang hidup benar dengan setia akan imanya kepada Yesus Kristus .
Tapi mereka menderita secara ekonomi dan juga budaya Helenis ( Yunani) yang sedang berkembang pesat saat itu. Yesus mengutus para murid pergi untuk mendatangkan kebahagiaan, meskipun mengalami banyak penganiayaan ( Mat 10:16-42).
9) ay 11, Yesus mengingatkan kembali bahwa para murid akan menerima fitnah dan celaan oleh karena imanya kepada – Nya. Namun demikian para murid akan merasa gembira, meskipun mengalami banyak penolakan seperti Sang Guru, karena iman dan harapan upah surgawi .
Selain itu para murid diutus sebagai nabi, yang mengandung risiko penolakan dari orang lain tadi ( bdk. Ayat2 selanjutnya 12,23, 29-34) .
Apakah Anda bahagia beriman kepada Kristus?
Syalom Rahayu
P. Antonius Widada, CP